Anda di halaman 1dari 5

Elsa Marlina (PKPA UNPAD)

PKPA RS Al-Islam Bandung


Periode Maret-April 2020

TINGKATKAN IMUNITAS TUBUH UNTUK KURANGI RESIKO COVID-19

Pada bulan Desember 2019, penyakit pernafasan baru yang disebut Coronavirus
Disease (COVID-19) terdeteksi di Cina. COVID – 19 disebabkan oleh virus (SARS-CoV-2) yang
merupakan bagian dari keluarga besar virus yang disebut coronavirus. Menurut data
kesehatan yang dipublikasikan Immune Deficiency Foundation, virus korona merupakan
virus yang menyerang sistem pernafasan serta mudah ditularkan melalui kontak perorangan
melalui droplet orang yang terinfeksi pada saat batuk atau bersin. Droplet dapat terhirup
langsung melalui hidung atau mulut, atau dapat menempel pada permukaan benda. Tanda –
tanda umum infeksi termasuk gejala pernafasan, demam, batuk, sesak nafas dan kesulitan
bernafas. Pada kasus yang lebih parah dapat menyebabkan pneumonia, sindrom
pernapasan akut, gagal ginjal dan bahkan kematian.
COVID-19 menyebar dengan cepat ke seluruh dunia, karena banyaknya Negara yang
terjangkit, pada tanggal 12 Maret 2020 World Health Organization (WHO) meningkatkan
status COVID-19 menjadi pandemi. Kasus positif virus korona kian hari semakin meningkat,
termasuk di Indonesia. Penyebaran virus corona yang kian masif dan belum terdapat vaksin
maupun obat resmi untuk mengobati pasien positif korona, mengingatkan kita untuk
melakukan upaya pencegahan. Faktor yang mepengaruhi kerentanan terhadap infeksi virus
yaitu genetic, usia, kesehatan secara umum dan daya tahan tubuh atau imunitas. Daya
tahan tubuh menjadi sangat penting di tengah pandemi corona virus disease (COVID-19)
atau virus korona baru. Karena saat imun tubuh bekerja dengan baik, virus ini tidak berhasil
berkembang biak. Sebaliknya, apabila daya tahan tubuh tidak baik, maka bertambah
besarlah keberhasilan virus corona dalam membuat sel – sel tubuh sebagai virus corona
lainnya yang menyerang saluran pernafasan. Artinya memperhatikan aspek menjaga daya
tahan tubuh menjadi factor utama yang perlu diperhatikan.
Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan imunitas tubuh,
diantaranya adalah menerapkan pola makan sehat, olahraga yang teratur, menghindari
stres dan istirahat yang cukup, rajin cuci tangan hingga mengkonsumsi suplemen agar
sistem kekebalan tubuh tetap terjaga.
1. Menerapkan pola makan sehat
Dalam upaya pencegahan COVID-19, diperlukan pertahanan tubuh yang optimal yaitu
dengan Pola makan sehat. POla makan sehat sangat penting untuk meningkatkan
sistem kekebalan tubuh, dengan cara memperbanyak konsumsi sayur dan buah.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang banyak mengkonsumsi kedua jenis makanan
tersebut cenderung tidak mudah terkena penyakit. Hal tersebut disebabkan kandungan
vitamin dan mineral yang terkandung dalam sayur dan buah mampu memperkuat
sistem kekebalan tubuh dalam melawan virus dan bakteri penyebab penyakit. Bila
kekurangan gizi maka pertahanan tubuh menjadi lemah sehingga mudah terinfeksi oleh
virus.
Ada baiknya untuk menghindari konsumsi makanan setengah matang atau mentah.
Selain itu diet seimbang yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan
mineral, serta minum cukup air, sangat penting untuk meningkatkan sistem kekebalan
tubuh.
2. Olahraga yang teratur
Dengan rutin berolahraga atau melakukan aktivitas fisik (+ 30 menit sehari) dapat
membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi serta
membuat tulang sehat dan kuat. Olahraga dapat menyebabkan perubahan antibodi dan
sel darah putih. Sel darah putih adalah sel sistem kekebalan tubuh yang melawan
penyakit. Antibodi atau sel darah putih ini bersirkulasi lebih cepat, sehingga dapat
mendeteksi penyakit lebih awal daripada sebelumnya. Selain itu, ketika berolahraga
dapat meningkatkan hormone – hormone yang baik dalam otak, seperti adrenaline,
serotonin, dopamine dan endorphin. Hormon tersebut dapat dipercaya memiliki peran
untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
3. Menghindari stress dan istirahat yang cukup.
Stress yang tidak terkendali dan kurangnya waktu istirahat dapat meningkatkan
produksi hormon kortisol dalam tubuh. Hormon kortisol adalah suatu hormon yang
dihasilkan oleh kalenjar pada bagian atas masing-masing ginjal akan dilepaskan sebagai
respon terhadap kondisi stres akut atau kurang tidur. Dalam jangka panjang,
peningkatan hormon kortisol akan mengakibatkan penurunan fungsi kekebalan tubuh.
Sehingga kita perlu mengelola stres dengan baik dan mencukupi kebutuhan tidur untuk
menjaga daya tahan tubuh. Umumnya, orang dewasa membutuhkan waktu tidur sekitar
7-8 jam, dan remaja membutuhkan waktu tidur sekitar 9-10 jam.
4. Rajin Cuci Tangan
WHO menyarankan untuk mengurangi resiko penularan virus corona yaitu dengan cuci
tangan. Karena salah satu bagian tubuh yang paling rentan terkena virus adalah telapak
tangan. Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari menyentuh mata, hidung, dan
mulut terlalu sering. Sebab hal tersebut dapat memindahkan virus dari tangan ke mata,
hidung, atau mulut yang kemudian masuk kedalam tubuh. Rutin mencuci tangan
dengan benar menjadi salah satu cara terbaik untuk melindungi diri dari virus corona.
Biasakan untuk mencuci tangan secara benar dengan mengikuti 6 langkah serta cuci
tangan menggunakan air bersih dan sabun atau cairan berbasis alkohol min 20 detik.
5. Mengkonsumsi suplemen
Selain menerapkan pola hidup sehat, mengkonsumsi suplemen dapat menjadi salah
satu pilihan untuk meningkatkan imunitas tubuh dan untuk melengkapi pola makan
yang kurang bernutrisi. Dalam mengkonsumsi suplemen peningkat imunitas tubuh,
harus diperhatikan kandungan yang terdapat pada suplemen tersebut. Beberapa
kandungan yang dapat bermanfaat meningkatkan imunitas atau daya tahan tubuh
antara lain :
 Echinacea
Echinacea berasal dari bunga Echinacea yang juga dikenal sebagai sebutan
coneflower di Amerika. Selain itu, tanaman Echinacea juga mengandung alkilamida
atau alkam dimana mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Echinacea juga
dipercaya bermanfaat sebaga antivirus, antiradang, dan antioksidan. Oleh karena
itu echinacea banyak digunakan untuk melawan infeksi, terutama flu dan infeksi
saluran pernafasan bagian atas yang lainnya. Echinacea paling efektif dikonsumsi
saat munculnya gejala. Echinacea dikonsumsi selama 7-10 hari. Hindari penggunaan
echinacea selama lebih dari 8 minggu karena dapat menyebabkan penurunan
sistem kekebalan tubuh.
 Suplemen Morinda citrifolia atau buah mengkudu
Manfaat mengkudu atau nama latinnya (Morinda citrifolia) untuk bahan obat
peningkatan sistem kekebalan tubuh (imunita). Buah yang dikenal dengan sebutan
mengkudu ini mengandung berbagai macam zat yang dibutuhkan tubuh. Misalnya
kandungan kalium dalam mengkudu mampu meningkatkan stamina dan kekebalan
tubuh, serta memperbaiki kerusakan sel. Selain itu kandungan polisakarida dalam
mengkudu bias dimanfaatkan sebagai immunostimulator untuk membantu
menomalkan sistem imun. Karena sistem imun harus normal, jika imunnya terlalu
tinggi akan terjadi alergi, namun bila sebaliknya imun rendah maka rentan terhadap
infeksi bakteri.
 Phyllanthus atau daun meniran
Daun meniran dianggap mengandung berbagai macam senyawa yang bermanfaat
untuk kesehatan. Misalnya kandungan antioksidan yang terdapat dalam daun
meniran, berfungsi melawan radikal bebas dan memperkuat sistem imun tubuh.
 Suplemen mengandung vitamin B6, C dan E.
Ketiga vitamin ini dapat memberi manfaat bagi tubuh untuk meningkatkan sistem
kekebalan tubuh lebih optimal. Vitamin C atau asam askorbat, merupakan salah
satu nutrisi yang bermanfaat bagi sistem imun tubuh. Vitamin C dapat
menstimulasi sistem imun untuk melawan sel-sel asing yang masuk kedalam tubuh.
Selain itu, penilitian menunjukkan bahwa suplemen vitamin C dapat meningkatkan
jumlah antibodi yang diproduksi oleh tubuh, sehingga berperan dalam melindungi
tubuh dari serangan bakteri dan virus. Dosis vitamin C yang dibutuhkan umumnya
berbeda. Vitamin C dosis tinggi antara 250 mg – 1 gram sehari digunakan untk
membantu mengurangi insidensi dan durasi serangan flu. Vitamin B6 merupakan
vitamin yang sangat penting untuk mendukung reaksi biokimia dalam sistem
kekebalan tubuh. Sumber vitamin B6 bisa berasal dari ikan tuna, hati ayam, salmon,
dada ayam tanpa kulit, pisang, dan nasi dari beras coklat. Sedangkan vitamin E
merupakan antioksidan kuat yang dapat membantu menangkal radikal bebas dan
membantu tubuh melawan infeksi.
Dalam mengkonsumsi suplemen disarankan untuk konsultasi ke dokter sebelum
mengkonsumsinya, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu. Selain itu
pastikan suplemen tersebut telah terdaftar di BPOM dan memiliki nomor izin edar
BPOM untuk menjamin keamanan, manfaat dan mutu suplemen tersebut.
Referensi :
1. CDC, 2020 Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).
http://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/index.html
2. WHO,2020. Coronavirus. http://who.int/health-topics/coronavirus
3. Alwarawrah Y, Kiernan K, Maclever Nj. Changes in Nutritional status Impact
Immune Cell Metabolism and Function. Front Immunol. 2018;91055. Published
2018 May 16.
4. Priskila Hani Irawan, Prof. Dr. Ediati Sasmito, SE, Apt.2017. Pengaruh Kombinasi
Ekstrak Buah Mengkudu dan Ekstrak Kulit Manggis terhadap peningkatan Antibodi
IgG dan IgA. Yogyakarta. Universitas Gajah Mada
5. https://www.alodokter.com/berbagai-cara-meningkatkan-imunitas-tubuh-agar-

tidak-mudah-sakit
6. https://www.tokiomarine.com/id/id/personal/learn/blog/5-Powerful-Ways-to-

Boost-Your-Immune-System.html
7. https://www.liputan6.com/health/read/4207368/siap-hadapi-virus-corona-

dengan-tingkatkan-imunitas-tubuh
8. https://www.inews.id/lifestyle/health/227-orang-terinfeksi-virus-korona-di-
indonesia-3-vitamin-ini-tingkatkan-imunitas-tubuh
9. https://vivahealth.co.id/article/detail/12290/efektifkah-echinacea-untuk-flu

Anda mungkin juga menyukai