Anda di halaman 1dari 4

Teori Elastisitas

RESUME

Disusun oleh:
Rizky Tri Amalia
03111950020018

Departemen Teknik Sipil


Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan, dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2020
RINGKASAN BAB 1
Beberapa definisi dan notasi dasar telah dibahas pada bab ini.
(1) Elastisitas adalah sifat yang dimiliki oleh semua material struktural dalam mencapai suatu batas
tertentu yaitu, jika gaya eksternal menghasilkan deformasi struktur, tidak melebihi batas tertentu,
deformasi tersebut akan hilang dengan dihilangkannya gaya. Atau dapat dikatakan benda
kembali ke bentuk awal sepenuhnya setelah pemidahan gaya.
(2) Tegangan adalah jumlah gaya per satuan luas permukaan tempat mereka bekerja. Seperti pada
Gambar 1. Bagian A dalam keadaan setimbang dan B mewakili aksi yang diberikan sedangkan
gaya-gaya ini secara kontinyu terdistribusi di atas area mm. Tegangan dapat dihitung dengan
membagi gaya tarik total P dengan luas penampang A pada setiap penampang mm seperti pada
Gambar 2.

Gambar 1. Gambar 2.
(3)Notasi untuk gaya dan tegangan. Gaya permukaan adalah gaya yang disitribusikan ke
kesuluh permukaan tubuh, contohnya tekanan hidsro-statis, gaya ini diselesaikan dengan
komponen 𝑿,̅ 𝒀,
̅𝒁 ̅. Gaya benda/gaya tubuh adalah gaya yang didistribusikan di atas volume
benda, contohnya gaya gravitasi, diselesaikan dengan komponen X, Y, Z.

σ = tegangan normal
τ = tegangan geser
σy, σx = tegangan normal yang bekerja pada sumbu x atau y
τyx = tegangan geser tegak lurus terhadap sumbu-y,
komponen dalam arah-x
τyz = tegangan geser tegak lurus terhadap sumbu-y,
komponen dalam arah-z
Gambar 3.
Tegangan normal (+) = ketegangan
Tegangan normal (-) = kompresi
Tegangan geser (+) = apabila tegangan tarik positif
Tegangan geser (-) = apabila tegangan tarik negatif

(4) Komponen tegangan. Komponen tegangan terdiri dari enam yang disimbolkan σx, σy, σz, τxy =
τyz, τzx = τxz, τzy = τyz. Penggambaran tegangan seperti pada Gambar 4.
Persamaan kesetimbangan elemen,
τzy dx dy dz = τyz dx dy dz

Theory of Elasticity 2
maka,
τxy = τyz τzx = τxz τzy = τyz (1)

(5) Komponen regangan. Komponen regangan terdiri dari enam, yaitu:


𝜕𝑢 𝜕𝑣 𝜕𝑤
𝜖 x = 𝜕𝑥 𝜖y = 𝜖z =
𝜕𝑦 𝜕𝑧
𝜕𝑢 𝜕𝑣 𝜕𝑢 𝜕𝑤 𝜕𝑣 𝜕𝑤 (2)
𝛾 xy = 𝜕𝑦 + 𝜕𝑥 𝛾 xz = 𝜕𝑧 + 𝛾 yz = 𝜕𝑧 + 𝜕𝑦
𝜕𝑥
dimana: 𝜖 = perpanjangan satuan dan 𝛾 = untuk satuan regangan geser
Pada Gambar 6. Regangan geser adalah regangan antara bidang
xz dan yz ditunjukkan sebagai perpindahan baru O'A' dari
𝜕𝑣
elemen OA cenderung ke arah awal dengan sudut kecil 𝜕𝑥 sama
𝜕𝑢
halnya dengan O'B' cenderung ke OB oleh sudut kecil .
𝜕𝑦

Dimana perpindahan titik A di arah y dan titik B dalam arah x


𝜕𝑢 𝜕𝑢
Gambar 6. adalah masing-masing v + 𝜕𝑥 dx dan u +𝜕𝑦 dy.

(6) Hukum Hooke. Satuan pemanjangan diberikan oleh persamaan,


𝜎𝑥
𝜖x = (a)
𝐸
Perpanjangan elemen dalam arah x disertai dengan kontraksi lateral,
𝜎𝑥 𝜎𝑧 (b)
𝜖 y = -v 𝜖 z = -v
𝐸 𝐸
v = Poison rasio, 0,25 untuk semua bahan; 0,3 untuk baja struktural
Tegangan normal σx, σy, σz yang diperoleh dengan menggunakan persamaan (a) dan (b),
1
𝜖 x = 𝐸 [σx – v(σy + σz)
1
𝜖 y = 𝐸 [σy – v(σx + σz) (3)
1
𝜖 z = 𝐸 [σx – v(σx + σy)

Seperti ditunjukkan Gambar 7. tegangan murni adalah


kondisi tegangan normal pada sisi elemen samadengan nol dan
tegangan pada sisi adalah:
𝜏 = ½ (σz – σy) = σz (c)

Regangan geser γ ditentukan dengan:


2(1+𝑣)𝜎𝑧 (1+𝑣)𝜏
γ= = (4)
𝐸 𝐸
Gambar 7.

Hubungan regangan geser dan tegangan geser,


𝐸
G = 2(1+𝑣) (5)
dimana: G = modulus elastisitas dalam geser atau modulus kekakuan

Theory of Elasticity 3
𝜏
sehingga γ = 𝐺

Jika tegangan geser bekerja pada sisi elemen, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3, distorsi sudut
antara dua sumbu koordinat hanya bergantung pada komponen tegangan geser yang paralel dengan
sumbu ini dan akan diperoleh
1 1 1
γxy = 𝐺 τxy γyz = 𝐺 τyz γxx = 𝐺 τxx (6)
dengan menambahkan persamaan (3) dengan notasi
e = 𝜖x + 𝜖y + 𝜖z
(7)
θ = σ x + σy + σ z
Maka hubungan ekspansi volume e dan jumlah tegangan normal
1−2𝑣
e= θ (8)
𝐸
Dalam kasus tekanan hidrostatik yang seragam dari jumlah p
σx + σy + σz = -p
dan persamaan (8) memberi
3(1−2𝑣)𝑝
e= 𝐸
dimana: E/3(1–2v) disebut modulus ekspansi volume. Menggunakan notasi (7) dan menyelesaikan
persamaan (3) untuk σx + σy + σz
𝑣𝐸 𝐸
σx = (1+𝑣)(1−2𝑣) 𝑒 + 1+𝑣 𝜖 x
𝑣𝐸 𝐸
σy = (1+𝑣)(1−2𝑣) 𝑒 + 1+𝑣 𝜖 y (9)
𝑣𝐸 𝐸
σz = (1+𝑣)(1−2𝑣) 𝑒 + 1+𝑣 𝜖 z

atau menggunakan notasi


𝑣𝐸
λ = (1+𝑣)(1−2𝑣) (10)
dan persamaan (5), menjadi
σx = 𝜆e + 2G𝜖 x

σy = 𝜆e + 2G𝜖 y (11)

σz = 𝜆e + 2G𝜖 z

Theory of Elasticity 4

Anda mungkin juga menyukai