BAB 1
BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH
1
- Kredit Profesi
2
1.4 Landasan Hukum Perbankan Syariah
3
b. Tujuan Perbankan Syariah
➢ Bank Indonesia
➢ Pemegang Saham Pengendali
➢ Dewan Komisaris dan Direksi
➢ Dewan Pengawas Syariah
➢ MUI dan Koite Perbankan Syariah
4
1.6 Karakteristik Bank Syariah
4. Metode bunga digantikan dengan metode bagi hasil (profit and loss
sharing)
5. Beban biaya atas pelayanan bank syariah disepakati bersama pada saat
akad peminjaman atau pembiayaan, dinyatakan dalam bentuk
nominaldengan istilah sesuai dengan produk yang ditawarkan.[9]
5
Perkembangan produk – produk bank dilihat dari beragamnya
produk bank syariah, sebenarnya jika bank syariah dibbaskan untuk
mengembangkan sendiri produknya menurut teori perbankan islam,
produknya akan sangat bervariasi.
a. Penyerapan Dana
- Prinsip Wadi’ah
- Prinsip Mudhorobah
c. Penyaluran dana
6
1. Jaringan kantor bank syariah belum luas.
2. SDM bank syariah masih sedikit.
3. Pemahaman masyarakat tentang bank syariah masih kurang.
4. Kekeliruan penilaian proyek berakibat lebih besar daripada bank
konvensional.
7
1.9 PERBANDINGAN ANTARA BANK SYARIAH DENGAN BANK
KONVENSIONAL
Perbandingan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional disajikan dalam tabel
berikut ini :
8
BAB 2
PASAR MODAL DAN PASAR UANG
9
dikenakan komisi dengan pemesanan yang dilakukan melalui agen
penjualan.
10
2.1.1 Instrumen-Instrumen Yang Diperjual Belikan Di Pasar Modal
a. Saham.
Saham adalah penyertaan modal dalam pemilikan suatu Perseroan
Terbatas (PT) atau emiten. Pemilik saham merupakan pemilik sebagian dari
perusahaan tersebut. Ada dua jenis saham, yaitu saham atas nama dan
saham atas tunjuk. Saham yang diperdagangkan di Indonesia saat ini
adalah saham atas nama, yaitu saham yang nama pemiliknya tertera di atas
saham tersebut.
b. Obligasi.
Obligasi adalah surat pengakuan utang atas pinjaman yang diterima
oleh perusahaan penerbit obligasi dari masyarakat. Jangka waktu obligasi
telah ditetapkan dan disertai dengan pemberian imbalan bunga yang jumlah
dan saat pembayarannya juga telah ditetapkan dalam perjanjian.
11
4) Saham deviden Keuntungan perusahaan dapat dibagi dalam bentuk
tunai maupun dalam bentuk saham deviden. Alasan pembagian
saham deviden adalah karena perusahaan ingin menahan laba milik
para pemegang saham yang bersangkutan di dalam perusahaan
tersebut untuk digunakan sebagai modal kerja.
5) Saham bonus Perusahaan menerbitkan saham bonus yang
dibagikan kepada pemegang saham lama.Pembagian saham bonus
dilakukan untuk memperkecil harga saham yang bersangkutan,
dengan maksud agar pasar lebih luas dan terjangkau bagi lebih
banyak investor, serta dengan harga yangrelatif murah.
6) Sertifikat ADR/CDR. American Depository Receipts (ADR) atau
Continental Depository Receipts (CDR) adalah suatu resi (tanda
terima) yang memberikan bukti bahwa saham perusahaan asing
disimpansebagai titipan atau berada di bawah penguasaan suatu
bank, yang dipergunakan untuk mempermudah transaksi dan
mempercepat pengalihan penerima manfaat dari suatu efek asing di
Amerika.
7) Sertifikat Reksa Dana Sertifikat reksa dana adalah sertifikat yang
menjelaskan bahwa investor menitipkan uang kepada manajer
investasi sebagai pengelola dana tersebut untuk diinvestasikan baik
di pasar modal maupun di pasar uang.
12
2.1.2 Fungsi Pasar Modal
a. Sebagai sarana penambah modal bagi usaha.
Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menjual saham
ke pasar modal. Saham-saham ini akan dibeli oleh masyarakat umum,
perusahaan-perusahaan lain, lembaga, atau oleh pemerintah.
b. Sebagai sarana pemerataan pendapatan.
Setelah jangka waktu tertentu, saham-saham yang telah dibeli akan
memberikan deviden (bagian dari keuntungan perusahaan) kepada para
pembelinya (pemiliknya). Oleh karena itu, penjualan saham melalui pasar
modal dapat dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan.
c. Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi.
Dengan adanya tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal,
maka produktivitas perusahaan akan meningkat.
d. Sebagai sarana penciptaan tenaga kerja.
Keberadaan pasar modal dapat mendorong muncul dan
berkembangnya industri lain yang berdampak pada terciptanya lapangan
kerja baru.
e. Sebagai sarana peningkatan pendapatan Negara.
Setiap deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham akan
dikenakan pajak oleh pemerintah. Adanya tambahan pemasukan melalui
pajak ini akan meningkatkan pendapatan negara.
f. Sebagai indikator perekonomian Negara.
Aktivitas dan volume penjualan/pembelian di pasar modal yang
semakin meningkat (padat) memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis
berbagai perusahaan berjalan dengan baik. Begitu pula sebaliknya.
13
memperoleh dana yang lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan
modal yang diproleh dari sektor perbankan. Modal yang diperoleh dari
pasar modal selain mudah cara memperolehnya, biaya untuk memperoleh
model tersebut juga relatif lebih murah.Sementara itu, peranan pasar modal
pada suatu negara adalah sebagai berikut (Sunariyah,2003:7) :
a. Sebagai fasilitas dalam melakukan interaksi antara pembeli dan penjual
untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang diperjualbelikan.
b. Pasar modal memberikan kesempatan kepada investor untuk memperoleh
hasil (return) yang diharapkan. Keadaan tersebut akan mendorong
perusahaan (emiten) untuk memenuhi keinginan para investor. Pasar
modal menciptakan peluang bagi perusahaan untuk memuaskan keinginan
para pemegang saham melalui kebijakan deviden dan stabilitas harga
sekuritas yang relatif normal.
c. Pasar modal memberi kesempatan kepada investor untuk menjual kembali
saham yang dimilikinya atau surat berharga lainnya. Dengan beroperasinya
pasar modal, para investor dapatmelikuidasi surat berharga yang
dimilikinya tersebut setiap saat.
d. Pasar modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk
berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian. Masyarakat
umum mempunyai kesempatan untuk mempertimbangkan alternatif cara
penggunaan uang mereka.
e. Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga. Bagi
para investor,keputusan investasi harus didasarkan pada tersedianya
informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Pasar modal dapat
menyediakan kebutuhan terhadap informasi bagi para investor secara
lengkap, yang apabila hal tersebut dicari sendiri maka akan memerlukan
biaya yang sangat mahal.
14
2.1.4 Manfaat Pasar Modal
Terdapat banyak manfaat yang akan diperoleh atas keberadaan
pasar modal oleh emiten, investor, lembaga penunjang, dan pemerintah.
Manfaat-manfaat pasar modal antara lain adalah :
a. Manfaat bagi emiten Dalam kondisi dimana debt to equity ratio
perusahaan lebih tinggi, maka akan sulit menarik pinjaman baru dari bank.
Oleh karena itu, pasar modal menjadi alternatif lain. Manfaat pasar modal
bagi emiten yaitu:
1) Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar dan dapat sekaligus
diterima oleh emiten pada saat pasar perdana.
2) Tidak ada covenant sehingga manajemen dapat bebas (mempunyai
keleluasaan) dalammengelola dana yang diperoleh perusahaan.
3) Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan
dan ketergantungan terhadap bank kecil. Selain itu, jangka waktu
penggunaan dana tidak terbatas.
4) Cost flow hasil penjualan saham biasanya akan lebih besar dari harga
nominal perusahaan. Emisi saham sangat cocok untuk membiayai
perusahaan yang beresiko tinggi.
5) Tidak ada beban finansial yang tetap dan profesionalisme manajemen
meningkat.
15
1) Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan
tersebut akan tercermin pada meningkatnya harga saham yang menjadi
capital gain.
2) Sebagai pemegang saham, investor memperoleh deviden, sedangkan
sebagai pemegang obligasi, investor memperoleh tetap setiap tahun.
3) Bagi pemegang saham mempunyai hak suara dalam Rapat Umum
Pemegang Saham(RUPS), serta hak suara dalam Rapat Umum Pemegang
Obligasi (RUPO) bagi pemegang obligasi.
4) Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi, misalnya dari saham
A ke saham B,sehingga dapat mengurangi risiko dan meningkatkan
keuntungan.
5) Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen untuk
memperkecil risikosecara keseluruhan dan memaksimalkan keuntungan.
16
yang semakin besar pula. Untuk itu perlu dimanfaatkan potensi dana
masyarakat. Adapun manfaat yang langsung dirasakan oleh pemerintah
adalah :
a) Sebagai sumber pembiayaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
sehingga tidak lagi tergantung pada subsidi dari pemerintah.
b) Manajemen badan usaha menjadi lebih baik, karena mereka dituntut
untuk lebih profesional.
c) Meningkatkan pendapatan dari sektor pajak, penghematan devisa bagi
pembiayaan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja.
17
e. Commercial Paper Commercial Paper adalah surat utang tanpa jaminan
dengan jangka waktu 2 hari s/d 270 hari.
f. Repurchase Agreement adalah penjualan suatu surat berharga disertai
komitmen dari penjual bahwa penjual akan membeli kembali surat berharga
tersebut pada waktu dan harga tertentu.
g. Treasury Bills Treasury Bills adalah surat utang yang diterbitkan oleh negara
dengan jangka waktu 90 hari - 1 tahun
h. Promissory Notes Promissory Notes adalah surat sanggup bayar yang
membuktikan adanya utang piutang jangka pendek antara.
18
d. Sebagai perantara bagi investor luar negeri dalam menyalurkan kredit
jangka pendek kepada.
19
2.2.6 Persamaan dan Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal
20
BAB 3
PEGADAIAN
b) Dana jangka pendek sebagian besar adalah dalam bentuk ini (sekitar
80% dari total dana jangka pendek yang dihimpun)
21
c) Pinjaman jangka pendek dari pihak lainnya (utang kepada rekanan,
utang kepada nasabah, utang pajak, biaya yang masih harus dibayar,
pendapatan diterioma dimuka, dan lain-lain)
d) Penerbitan obligasi
f) Modal sendiri
2. Penggunaan Dana
22
Aktiva tetap berupa tanah dan bangunan serta inventaris ini tidak secara
langsung dapat menghasilkan penerimaan bagi perum pegadaian namun
sangat penting agar kegiatan usahanya dapat dijalankan dengan baik. Aktiva
tetap dan peralatan ini antara lain adalah berupa tanah, kantor atau
bangunan, computer, kendaraan, meubel, brankas, dan lain-lain.
c. Pendanaan kegiatan operasional.
Kegiatan operasional Perum Pegadaian memerlukan dana yang tidak
kecil. Dana ini antara lain digunakan untuk: gaji pegawai, honor, perawatan
peralatan, dan lain-lain.
d. Penyaluran dana.
Pengunaan dana yang utama adalah untuk disalurkan dalam bentuk
pembiayaan datas dasar hukum gadai. Lebih dari 50% dana yang telah
dihimpun oleh Perum Pegadaian tertanam dalam bentuk aktiva ini, karena
memang ini merupakan kegiatan utamanya. Penyaluran dana ini diharapkan
akan dapat menghasilkan keuntungan, meskipun tetap dimungkinkan untuk
mendapatkan penerimaan dari bunga yang dibayarkan oleh nasabah.
Penerimaan inilah yang merupakan penerimaan utama bagi Perum
Pegadaian dalam menghasilkan keuntungan, meskipun tetap ,dimungkinkan
untuk mendapatkan penerimaan dari sumber yang lain seperti investasi surat
berharga dan pelelangan jaminan gadai.
e. Investasi lain.
Kelebihan dana (idle fund) yang belum diperlukan untuk mendanai kegiatan
operasional maupun belum dapat disalurkan kepada masyarakat, dapat
ditanamkan dalam berbagai macam bentuk investasi jangka pendek dan
menengah. Investasi ini dapat menghasilkan penerimaan bagi Perum
Pegadaian, namun penerimaan ini bukan merupakan penerimaan utama
yang diharapkan oleh Perum Pegadaian. Sebagai contoh, Perum Pegadaian
dapat memanfaatkan dananya untuk investasi dibidang property, seperti
kantor dan took. Pelaksanaan investasi ini biasanya bekerja sama dengan
pihak ketiga seperti pengembang (developer), kontraktor, dan lain-lain.
23
3. Produk dan Jasa Perum Pegadaian
Koin emas ONH adalah emas yang berbentuk koin yang bisa digunakan
untuk tujuan persiapan dana pergi haji bagi pembelinya.
24
penguasaan pemilik benda) dan pengembalian pinjamannya dilakukan
melalui angsuran.
d) Kresna (Kredit Serba Guna)
Galeri 24 yaitu toko emas yang khusus merancang desain dan menjual
perhiasan emas dengan Sertifikat Jaminan sesuai karatase perhiasan
emas.
b. Perhiasan yang terbuat dari emas, perak, platina, intan, mutiara, dan batu
mulia.
c. Kendaraan
e. Barang elektronik
i. Mesin-mesin
25
j. Tekstil
k. Barang ilegal
Penaksiran
Pinjaman atas dasar hukum gadai mensyaratkan penyerahan barang
bergerak sebagai jaminan pada loket yang telah ditentukan pada
kantor.pegadaian setempat. Mengingat besarnya jumlah pinjamna sangat
tergantung pada nilai barang yang akan digadaikan, maka barang yang
26
diterima dari calon peminjam terlebih dahulu harus ditaksir nilainya oleh
petugas penaksir. Petugas penaksir adalah orang-orang yang sudah
mendapatkan pelatihan khusus dan berpengalaman dalam melakukan
penaksiran barang-barang yang akan digadaikan. Pedoman dasar
penaksiran telah ditetapkan oleh Perum Pegadaian agar penaksiran atas
suatu barang bergerak dapat sesuai dengan nilai sebenarnya. Pedoman
penaksiran yang dikelompokkan atas dasar jenis barang adalah sebagai
berikut :
a. Barang berkantong
1) Emas
2) Permata
27
a) Petugas penaksir melihat Harga Pasar Setempat (HPS) dari barang.
Harga pedoman untuk keperluan penaksiran ini selalu disesuaikan dengan
perkembangan harga yang terjadi.
Pemberian Pinjaman
Nilai taksiran atas barang yang akan digadaikan tidak sama dengan
besarnya pinjaman yang diberikan. Setelah itu ditentukan, maka petugas
menentukan jumlah uang pinjaman yang dapat diberikan. Penentuan
jumlah uang pinjaman ini juga berdasarkan persentase tertentu terhadap
nilai taksiran, dan presentase ini juga telah ditentukan oleh Perum
Pegadaian berdasarkan golongan yang besarnya berkisar antara 80-90%.
Pelunasan
Sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan pada waktu
pemberian pinjaman, nasabah mempunyai kewajiban melakukan
pelunasan pinjaman yang telah diterima. Pada dasarnya nasabah dapat
melunasi kewajibannya setiap saat tanpa harus menunggu waktu jatuh
tempo. Pelunasan pinjaman beserta sewa modalnya (bunga) dibayarkan
28
langsung ke kasir disertai surat gadai. Setelah adanya pelunasan atau
penebusan yang disertai dengan pemenuhan kewajiban nasabah yang lain,
nasabah dapat mengambil kembali barang yang digadaikan.
Pelelangan
Penjualan barang yang digadaikan melalui suatu pelelangan akan
dilakukan oleh Perum Pegadaian pada saat yang telah ditentukan dimuka
apabila terjadi hal-hal berikut:
1) Pada saat masa habis atau jatuh tempo, nasabah tidak bisa menebus
barang yang digadaikan dan membayar kewajiban lainnya karena berbagai
alasan, dan
2) Pada saat masa pinjaman habis atau jatuh tempo, nasabah tidak
memperpanjang batas waktu pinjamannya karena berbagai alasan
3) Biaya lelang
29
Pegadaian sebagai lembaga pengkreditan milik pemerintah tentunya
mempunyai kelebihan maupun kekurangan dibandingkan dengan bank.
a. kelebihan-kelebihan tersebut yaitu:
1. Persyaratan mudah dan murah
2. Prosedurnya sederhana
3. Tidak dipungut biaya administrasi
4. Tidak perlu membuka rekening seperti tabungan, deposito, ataupun
giro
5. Suatu saat uang dibutuhkan, saat itu juga uang diperoleh
6. Keanekaragaman barang yang dapat dijadikan jaminan
7. Angsuran ringan karena tidak ditentukan besarnya, sehingga dapat
diangsur sesuai kemampuan
8. Penetapan bunga dengan sistem bunga menurun, jadi bunga
dibebanka atas dasar sisa pinjaman
9. Apabila jatuh tempo pinjamannya dan hutang pokok belum dapat
dibayar, maka jangka waktu pinjaman dapat diperpanjang, dengan
membayar bunga terlebih dahulu
10. Memperoleh tenggang waktu pelunasan dua minggu setelah jatuh
tempo tanpa dibebani bunga (masa tunggu lelang)
30
sesuai dengan salah satu tujuan dari pegadaian, dalam pemberian
pinjaman kepada masyarakat dengan motto “mengatasi masalah tanpa
masalah”.
Hal tersebut berbeda dengan meminjam uang dibank, yang
membutuhkan prosedur yang rumit, dan waktu yang relatif lama,
persyaratan administrasi juga sulit dipenuhi. Seperti dokumen harus
lengkap, jaminan harus barang tertentu, karena tidak semua barang bisa
dijadikan jaminan di bank.
Pihak penggadai juga tidak menanyakan untuk apa meminjam uang,
hal ini tentu bertolak belakang dengan pihak perbankan yang menanyakan
terlebih dahulu untuk apa uang dipinjam sebelum mengabulkan pinjaman
kepada nasabah. Sanksi yang diberikan juga ringan, karena apabila tidak
dapat melunasi maka barang akan dilelang untuk menutupi kekurangan
pinjaman yang telah diperolehnya.
Jadi keuntungan perusahaan pegadaian apabila dibandingkan
dengan lembaga keuangan bank atau lembaga keuangan lainnya yaitu:
1. Waktu yang relatif singkat untuk memperoleh uang, yaitu pada hari itu
juga, hal ini disebabkan prosedurnya yang sederhana
2. Persyaratan yang sangat sederhana, sehingga memudahkan konsumen
untuk untuk memenuhinya
3. Pihak pegadaian tidak mempersalahkan uang tersebut digunakan untuk
apa, jadi sesuai dengan kehendak masyarakat atau nasabahnya
1. Bagi Nasabah
31
yang ditawarkan oleh Perum Pegadaian tidak hanya jasa pegadaian, maka
nasabah juga dapat memperoleh manfaat antara lain:
a. Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari pihak atau institusi yang telah
berpengalaman dan dapat dipercaya.
b. Penitipan suatu barang bergerak pada tempat yang aman dan dapat
dipercaya.
32
BAB 4
ASURANSI
33
a) memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis
karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan,
atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita
tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang
tidak pasti; atau
34
• Terdapat 2 (dua) pihak di dalamnya yaitu Penanggung dan Tertanggung,
namun dapat juga diperjanjikan bahwa Tertanggung berbeda pihak
dengan yang akan menerima tanggungan;
8. Polis asuransi.
a. Pengalihan Risiko
35
Tertanggung mengadakan asuransi dengan tujuan mengalihkan risiko
yang mengancam harta kekayaan atau jiwanya. Dengan membayar
sejumlah premi kepada perusahaan asuransi (penanggung), sejak itu pula
risiko beralih kepada penanggung.
36
4.4 POLIS ASURANSI
37
a. Hari dan tanggal pembuatan perjanjian asuransi;
b. Nama tertanggung, untuk diri sendiri atau pihak ketiga;
c. Uraian yang jelas mengenai benda yang diasuransikan;
d. Jumlah yang diasuransikan (nilai pertanggungan);
e. Bahaya-bahaya/evenemen yang ditanggung oleh penanggung;
f. Saat bahaya mulai berjalan dan berakhir yang menjadi tanggungan
penanggung;
g. Premi asuransi;
h. Umumnya semua keadaan yang perlu diketahui oleh penanggung dan
segala janji-janji khusus yang diadakan antara para pihak, antara lain
mencantumkan BANKER’S CLAUSE, jika terjadi peristiwa (evenemen)
yang menimbulkan kerugian penanggung dapat berhadapan dengan siapa
pemilik atau pemegang hak.
Asuransi pada umumnya dibagi menjadi dua bagian besar yaitu: Asuransi
Kerugian dan Asuransi Jiwa.
38
Suatu pertanggungan atau asuransi karena pada hakekatnya
adalah merupakan suatu perjanjian maka ia dapat pula diancam
dengan resiko batal atau dapat dibatalkan apabila tidak memenuhi
syarat syahnya perjanjian sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1320
KUH Perdata.
4.7 SANKSI
39
Ketidakpatuhan terhadap Ketentuan Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2014 tentang Perasuransian, dapat dikenakan sanksi berupa Sanksi
Administratif dan Sanksi Pidana, sebagai berikut :
1. Sanksi Administratif, terdapat pada Pasal (70), Pasal (71), dan Pasal
(72).
2. Sanksi Pidana, terdapat pada Pasal 73, Pasal 74, Pasal 75, Pasal
76, Pasal 77, Pasal 78, Pasal 79, Pasal 80, Pasal 81, dan Pasal 82.
BAB 5
KOPERASI
40
untuk menghidupkan dan memberdayakan koperasi di tengah-tengah
masyarakat. Begitu banyak kemudahan yang di peroleh oleh badan
hukum koperasi melalui berbagai fasilitas, namun tidak banyak mengubah
kehidupan koperasi itu sendiri. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa ada
sebagian kecil koperasi yang masih tetap eksis di tengah masyarakat.
Berikutini akan dibahas rumusan masalah dalam makalah ini. Koperasi
merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang mempunyai tujuan
atau kepentingan bersama. Jadi koperasi merupakan bentukan dari
sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama. Kelompok untuk
menghidupkan dan memberdayakan koperasi di tengah-tengah
masyarakat. Begitu banyak kemudahan yang di peroleh oleh badan
hukum koperasi melalui berbagai fasilitas, namun tidak banyak mengubah
kehidupan koperasi itu sendiri. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa ada
sebagian kecil koperasi yang masih tetap eksis di tengah masyarakat.
Berikut ini akan dibahas rumusan masalah dalam makalah ini.
Koperasi merupakan suatu kumpulan dari orang-orang yang
mempunyai tujuan atau kepentingan bersama. Jadi koperasi
merupakan bentukan dari sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama.
Kelompok orang inilah yang akan menjadi anggota koperasi yang
didirikannya. Pembentukan koperasi berdasarkan asas kekeluargaan dan
gotong royongkhususnya untuk membantu para anggotanya yang
memerlukan bantuan baik berbentuk barang ataupun pinjaman uang.
41
2. Koperasi adalah kumpulan orang– orang atau badan hukum koperasi;
3. Koperasi Indonesia , koperasi yang bekerja berdasarkan prinsip–prinsip
koperasi;
4. Koperasi Indonesia adalah gerakan ekonomi rakyat.
42
calon anggota, koperasi lain dan atauanggotanya kepada KSP/USP dalam
bentuk tabungan dan simpanan koperasi berjangka.
43
lebih besar dibandingkan dengan anggota yang tidak meminjam, demikian
pula sebaliknya
1. Koperasi Produksi
2. Koperasi Konsumsi
3. Koperasi Simpan Pinjam
4. Koperasi Serbaguna
44
5.3.2 Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja
45
3) Tabungan Koperasi Tabungan koperasi
Tabungan Koperasi Tabungan koperasi adalah simpanan pada koperasi
yang penyetorannya dilakukan berangsur-angsur dan penarikannya hanya
dapat dilakukan oleh anggota yang bersangkutan atau kuasanya dengan
menggunakan Buku Tabungan Koperasi,setiap saat pada hari kerja
Koperasi.
Faktor-faktor yang harusdiperhatikan oleh KSP/USP agar anggota
berminat menyimpandi koperasi antara lain adalah:
a. Keamanan dana, dalam arti dapat ditarik kembali oleh pemiliknya
sesuai dengan perjanjian.
b. Menghasilkan nilai tambah dalam bentuk bunga simpananatau insentif
lainnya dan diterima oleh anggota sesuai dengan perjanjian.
46
d. Pembayaran bunga simpanan berjangka dilakukan setiapakhir bulan
dengan menambahkannya ke dalam saldo tabungan.
47
persyaratan dan tata cara pengesahan akta pendirian dan perubahan ang
garandasar koperasi, kemudian Peraturan Menteri Nomor 01 tahun 2006
yaitu tentang petunjuk pelaksanaan pembentukan pengesahan akta
pendirian dan perubahan anggaran dasar koperasi. Koperasi merupakan
usaha yang dibentuk oleh sekelompok orang atau anggota masyarakat
yang mempunyai kegiatandan kepentingan ekonomi yang sama. Dalam
agenda pendirian koperasi sebaiknya didahului dengan penyuluhan
kepada seluruh calon anggota sehingga memiliki persepsi yang sama
48
12. Susunan struktur organisasi koperasi
49
BAB 6
DANA PENSIUN
50
dana pensiun dan Tabungan Hari Tua (THT) yang didirikan berdasarkan
hasil konferensi di Jakarta pada tanggal 25-26 Juli 1960.
1) Asuransi
Peserta yang meninggal dunia atau cacat sebelum usia pensiun dapat
diberikan uang pertanggungan atas beban bersama dari dana pensiun.
Masa kerja para karyawan bukan harga mati. Apabila masa kerja karyawan
belum mencapai masa kerja yang disyaratkan tetapi karyawan tersebut
berhalangan tetap (cacat tetap sehingga tidak mungkin lagi bekerja atau
meninggal) karyawan tersebut dijamin dapat memperoleh pensiun.
Meskipun demikian jumlah yang diterima tidak penuh atau lebih sedikit bila
dibandingkan karyawan yang memenuhi masa kerja sesuai dengan
perhitungan semula.
2) Tabungan
Himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja merupakan tabungan
untuk dan atas nama pesertanya sendiri. Iuran yang dibayarkan oleh
karyawan setiap bulan dapat dilihat sebagai tabungan dari para pesertanya.
Iuran tersebut adalah konsekuensi dari manfaat yang akan diterima oleh
karyawan di masa yang akan datang.
3) Pensiun
Seluruh himpunan iuran peserta dan iuran pemberi kerja serta hasil
pengelolaannya akan dibayarkan dalam bentuk manfaat pensiun sejak
bulan pertama setelah mencapai usia pensiun selama seumur hidup
peserta, dan janda/duda peserta (Triandanu dan Budisantoso, 2006:270).
51
6.3 Tujuan Dana Pensiun
a) Bagi Pemberi Kerja
Jika dipandang dari sisi pemberi kerja, tujuan penyelenggara dana
pensiun adalah sebagai berikut:
1) Kewajiban moral
Perusahaan mempunyai kewajiban moral untuk memberikan rasa
aman kepada karyawan pada saat mencapai usia pensiun. Kewajiban
moral tersebut diwujudkan dengan memberikan jaminan ketenangan atas
masa depan para karyawannya. Karyawan yang sudah memasuki masa
pensiun tidak dapat dilepas begitu saja. Perusahaan masih memiliki
tanggungjawab moral terhadap mereka. Oleh karena itu, sudah menjadi
kewajiban perusahaan untuk mengikutkan atau membentuk sendiri dana
pensiun untuk para karyawannya.
2) Loyalitas
Jaminan yang diberikan untuk karyawan akan memberikan dampak
positif pada perusahaan. Karyawan akan termotivasi untuk bekerja lebih
baik dengan loyalitas dan dedikasi yang tinggi. Loyalitas tersebut akan
semakin besar dengan jaminan keamanan yang diterima oleh karyawan.
3) Kompetisi pasar tenaga kerja
Dengan memasukkan program pensiun sebagai suatu bagian dari total
kompensasi yang diberikan kepada karyawan diharapkan perusahaan akan
memiliki daya saing dan nilai lebih dalam usaha mendapatkan karyawan
yang berkualitas dan profesional di pasaran tenaga kerja. Dengan tawaran
manfaat yang kompetitif bagi para karyawan, perusahaan akan dapat
mempertahankan karyawan yang berkualitas.
52
Setiap penyelenggaraan program pensiun harus dilakukan dengan
pemupukan dana sehingga cukup untuk memenuhi pembayaran hak
peserta. Oleh karena itu, pembentukan cadangan pensiun dalam
perusahaan untuk membiayai pembayaran manfaat pensiun tidak
diperkenankan (UU Nomor 11 Tahun 1992).
b) Pemisahan Kekayaan Dana Pensiun Dari Kekayaan Pendiri
Kekayaan dana pensiun harus dipisahkan dari kekayaan pendiri.
Kepastian mengenai pemisahan ini diformalkan dengan pembentukan
badan hukum dana pensiun. Pengelolaan kekayaan dana pensiun
dilakukan dengan mengacu kepada ketentuan dalam undang-undang dana
pensiun dan peraturan pelaksanaannya.
c) Kesempatan Untuk Mendirikan Dana Pensiun
Setiap pemberi kerja (orang atau badan yang memperkerjakan
karyawan) memperoleh kesempatan untuk mendirikan dana pensiun bagi
karyawannya. Keputusan untuk membentuk dana pensiun merupakan
tindak lanjut dari prakarsa pemberi kerja yang menjanjikan manfaat pensiun
bagi karyawannya.
d) Penundaan Manfaat
Pembayaran hak peserta hanya dapat dilakukan setelah peserta
pensiun. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa penghimpunan dana
dalam rangka penyelenggaraan program pensiun dimaksudkan untuk
memenuhi kewajiban pembayaran hak peserta yang telah pensiun.
e) Pembinaan dan Pengawasan
Pengawasan dapat dilakukan oleh Direktorat Dana Pensiun
Departemen Keuangan dan pelaksanaan system pelaporan, pengawasan
dilakukan melalui kewajiban para pengelola dana pensiun untuk
memberikan informasi kepada para pesertanya (Triandanu dan
Budisantoso, 2006:269-270).
53
Secara umum jenis pensiun yang dapat dipilih oleh karyawan yang akan
menghadapi pensiun antara lain:
1) Pensiun Normal
Yaitu pensiun yang diberikan untuk karyawan yang usianya telah mencapai
masa pensiun seperti yang ditetapkan perusahaan. Sebagai contoh rata-
rata usia pensiun di Indonesia adalah telah berusia 55 tahun dan 60 tahun
untuk profesi tertentu.
2) Pensiun Dipercepat
Jenis pensiun ini diberikan untuk kondisi tertentu, misalnya karena adanya
pengurangan pegawai di perusahaan tersebut.
3) Pensiun Ditunda
Merupakan pensiun yang diberikan kepada para karyawan yang meminta
pensiun sendiri, namun usia pensiun belum memunuhi untuk pension.
Dalam hal tersebut karyawan yang mengajukan tetap keluar dan
pensiunnya baru dibayar pada saat usia pensiun tercapai.
4) Pensiun Cacat
Pensiun yang diberikan bukan karena usia akan tetapi lebih disebabkan
peserta mengalami kecelakaan sehingga dianggap tidak mampu lagi untuk
diperkerjakan lagi untuk dipekerjakan.
54
tanpa menghilangkan hak karyawannya. Alternatif yang dapat dipilih
tersebut antara lain:
• Mendirikan sendiri dana pensiun bagi karyawannya
• Mengikuti program pensiun yang diselenggarakan oleh dana
pensiun lembaga keuangan lain.
• Bergabung dengan dana pensiun yang didirikan oleh pemberi kerja
lain atau
• Mendirikan dana pensiun secara bersama-sama dengan pemberi
kerja lainnya.
Selanjutnya penyelenggaraan dana pensiun lembaga keuangan dapat
pula dilakukan oleh bank umum atau asuransi jiwa setelah mendapat
pengesahan dari Menteri Keuangan (DPLK).
Menurut ketentuan diatas program pensiun yang dapat dijalankan
adalah:
• Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)
Merupakan program pensiun yang besarnya manfaat pensiun
ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun.Seluruh iuran
merupakan beban karyawan yang dipotong dari gajinya.
• Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)
Program Pensiun Iuran Pasti adalah program pensiun yang
iuanya ditetapkan dalam peraturan dana pensiun dan seluruh
iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada rekening
masing-masing peserta sebagai manfaat pension (Kasmir,
2011:327-329).
55
a) Belum ada ketentuan yang mengatur hal-hal mendasar untuk menjamin
terpenuhinya hak dan kewajiban para pihak penyelenggara program
pensiun.
b) Pengelolaan masih banyak yang kurang profesional.
c) Arahan investasi kurang jelas dan kurang konsisten terhadap
pencapaian tujuan program pensiun.
d) Banyak investasi dilakukan pada aktiva tetap yang kurang produktif
sehingga kurang cepat menghasilkan.
e) Investasi gedung kantor yang berlebihan/mewah.
f) Keuntungan lembaga / yayasan dana pensiun yang besar tidak diimbangi
dengan perbaikan manfaat pensiun.
g) Beberapa program pensiun masih membedakan jumnlah manfaat
pensiun untuk kalangan pensiunan, janda/duda dan anak yatim/piatu dari
para pensiunan.
56
f. Untuk mengurangi resiko kematian/kecelakaan dari peserta, maka seluruh
peserta dapat dipertanggungjawabkan dengan asuransi jiwa/kecelakaan
kepada perusahaan asuransi dengan premi asuransi relatif rendah karena
sifat kolektif.
g. Dana pensiun dapat mempunyai 3 fungsi yang terpadu yang dapat
dilakukan dengan cara kerjasama antar 3 lembaga (Triandanu dan
Budisantoso, 2006:277-278).
BAB 7
LEASING
57
usaha merupakan suatu kontrak atau persetujuan sewa-menyewa. Objek
sewa guna usaha adalah barang modal dan pihak lessee memiliki hak
opsi dengan harga berdasarkan nilai sisa.
58
dengan pembayaran sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak, yaitu
secara tunai atau berkala.
Bank. Dalam suatu perjanjian atau kontrak leasing, pihak bank atau
kreditor tidak terlibat secara langsung dalam kontrak tersebut, namun
pihak bank memegang peranan dalam hal penyediaan dana kepada
lessor, terutama dalam mekanisme leverage lease di mana sumber dana
pembiayaan lessor diperoleh melalui kredit bank. Pihak supplier dalam hal
ini tidak tertutup kemungkinan menerima kredit dari bank, untuk
memperoleh barang-barang yang nantinya akan dijual sebagai objek
leasing kepada lessee atau lessor.
1. Capital lease
Perusahaan leasing jenis ini adalah sebagai suatu lembaga
keuangan. Jadi lesse yang membutuhkan barang modal akan
menentukan sendiri spesifikasi dan kriteria barang yang
dibutuhkan. Lessee juga yang melakukan negosiasi langsung
dengan supplier tentang harga dan syarat-syarat lainnya.
Langkah selanjutnya, Lessor akan memberikan sejumlah uang
kepada supplier untuk membayar barang modal yang telah dipilih
oleh lessee. Sebagai imbalannya, lessee akan membayar sejumlah
uang secara berkala kepada lessor sesuai dengan perjanjian.
Capital lease dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Direct finance lease
59
Transaksi ini terjadi jika lesse meminta lessor untuk
membelikan suatu barang.
b. Sale and lease back
Jadi dalam transaksinya, lesse menjual barang aktiva
miliknya kepada lessor. Artinya seorang lesse membutuhkan
dana dari penjualan barangnya.
2. Operating Lease
Dalam praktiknya, pihak lessor membeli barang yang kemudian
disewakan kepada lessee jangka waktu tertentu. Pihak lessee hanya
membayar rental (sewa) barang yang besarnya secara keseluruhan
tidak meliputi harga barang serta biaya-biaya yang telah dikeluarkan
oleh lessor.
4. Leverage Lease
Pada praktiknya, leasing ini dilibatkan pihak ketiga, atau biasa
disebut dengan credit provider. Jadi lessor tidak membiayai objek
leasing hingga sebesar 100% dari harga barang, melainkan hanya
sekitar 20% – 40% saja. Sisa harga kemudian akan dibiayai
oleh credit provider
60
Border Lease adalah barang yang memiliki nilai yang besar. Contohnya:
pesawat terbang bentukan Boeing dan Airbus.
Arus dana, persyaratan pembayaran dimuka yang relatif lebih kecil akan
sangat berpengaruh pada arus dana.
61
tersebut mengalami ketinggalan model atau sistem disebabkan oleh
pesatnya perkembangan teknologi.
62
• Fluktuasi bunga. Adanya fluktuasi bunga menimbulkan resiko bunga
bagi perusahaan sewa guna usaha, karena antara investasi dalam
barang yang disewa guna usaha dengan sumber dana pembelanjaan
tidak sesuai.
63
Pembiayaan melalui perusahaan leasing memiliki beberapa perbedaan dengan
metode pembiayaan yang di berikan melalu lembaga-lembaga keuangan lain
misalnya bank atau dengan teknik-teknik pembiayaan lain seperti sewa
menyewa dan sewa beli lebih jelasnya ada pada tabel berikut :
64
BAB 8
ANJAK PIUTANG
65
tertentu, tergantung kesepakatan dengan pihak kreditor (pihak yang punya
piutang).
Kegiatan perusahaan anjak piutang di Indonesia diatur berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 tanggal 20
Desember 1988. Berdasarkan KMK tersebut dapat disimpulkan bahwa
kegiatan anjak piutang meliputi:
1. Pengambilalihan tagihan suatu perusahaan dengan fee tertentu.
2. Pembelian piutang perusahaan dalam suatu transaksi perdagangan
dengan harga yang sesuai dengan kesepakatan.
3. Mengelola usaha penjualan kredit suatu perusahaan, artinya perusahaan
anjak piutang dapat mengelola kegiatan administrasi kredit suatu
perusahaan sesuai kesepakatan.
66
Perusahaan Anjak Piutang :
1. Kreditor menyerahkan persoalan piutangnya kepada perusahaan anjak
piutang baik dengan cara memberitahukan kepada debitur maupun tidak.
2. Perusahan anjak piutang melakukan penagihan kepada debitur sesuai
dengan kesepakatan yang telahdibuat dengan kreditor.
3. Debitur membayar kepada perusahaan anjak piutang.
4. Perusahaan anjak piutang membayar sesuai tanggung jawabnya kepada
kreditor sesudah semua persoalan utang piutang diselesaikan
67
3. Berdasarkan pelayanan :
- Full Service Factoring
Yaitu perjanjian anjak piutang yang meliputi semua jenis jasa anjak piutang
baik dalam bentuk jasa pembiayaan maupun jasa non-pembiayaan.
Misalnya, urusan administrasi penjualan (sale ladger administration),
tagihan dan penagihan piutang termasuk menanggung resiko terhadap
piutang yang macet.
- Finance Factoring
Yaitu perusahaan anjak piutang hanya menyediakan fasilitas pembiayaan
saja tanpa ikut menanggung resiko atas piutang tak tertagih.
- Bulk Factoring
Jasa factoring ini juga disebut dengan agency factoring yaitu transaksi yang
mengaitkan perusahaan factoring sebagai agen dari klien. Bentuk fasilitas
factoring ini pada dasarnya hampir sama dengan full service factoring,
namun penagihan piutang tetap di lakukan oleh klien dan proteksi kredit
tidak dijamin perusahaan factoring.
- Maturity factoring
Berbeda dengan jenis factoring yang telah di jelaskan di atas, di mana
perusahaan factoring memberikan pembiayaan dengan pembayaran
di muka.dalam maturity factoring, pembiayaan pada dasarnya tidak di
perlukan oleh klien tetapi oleh pengurusan penjualan dan penagihan
piutang serta proteksi atas tagihan. Fasilitas anjak piutang maturity
memberikan kredit perdagangan kepada customer atau nasabah dengan
pembayaran segera.
4. Berdasarkan pembayaran kepada klien :
- Advanced payment
Yaitu transaksi anjak piutang dengan memberikan pembayaran di muka
(prepayment financing) oleh perusahaan anjak piutang kepada klien
berdasarkan penyerahan faktur yang besarnya 80% dari nilai faktur.
68
- Maturity
Yaitu transaksi pengalihan piutang yang pembayarannya dilakukan
perusahaan anjak piutang pada saat piutang tersebut jatuh tempo.
Pembayaran tagihan tersebut biasanya dilakukan berdasarkan rata-rata
jatuh tempo tagihan (faktur). Untuk lebih jelasnya lihat kembali maturity
factoring yang telah dibahas di atas.
69
lebih lancar karena perusahaan tidak perlu menunggu pencairan piutang
sampai jatuh tempo.
2. Tugas perusahaan (klien) dalam pengelolaan administrasi penjualan dapat
dialihkan ke lembaga anjak piutang karena lembaga ini membantu
mengelola administrasi penjualan dan penagihan (sales ledgering and
collection service).
3. Perusahaan (klien) tidak ragu dalam penjualan produknya terutama kepada
customer baru karena resiko tagihan macet bisa ditanggung bersama
dengan lembaga anjak piutang (credit insurance).
4. Anjak piutang dapat memperbaiki sistem penagihan sehingga piutang
dapat dibayar tepat saat jatuh tempo dan sebisa mungkin penagihan ini
tidak merusak hubungan baik antara perusahaan (klien) dengan
pelanggannya (customer).
70
DAFTAR PUSTAKA
Irmayanto, Juli. 1998 .Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta : Media
Ekonomi Publishing FE Universitas Trisakti.
Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan
Lainnya. Jakarta:Salemba Empat.
H. Mashudi, SH. MH dan Moch. Chidir Ali, SH. (Alm.).1995. Hukum Asuransi,
Penerbit :CV. Mandar Maju.
Dr.Kasmir.1998.BankdanLembagaKeuanganLainnya.Jakarta:RajaGrafindo,PT
71
Kasmir. 2011. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta. PT RajaGrafindo
Persada.
Irmayanto, Juli, dkk. 2007. Bank dan Lembaga Keuangan, Jakarta : Penerbit
Universitas Trisakti.
Budisantoso, Totok dan Sigit Triandaru. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan
Lainnya. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Kasmir. 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers.
Kasmir, Bank Dan Lembaga Keuangan Lainya. 2001. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
72