Rrangkuman Mesin Listrik Lanjut
Rrangkuman Mesin Listrik Lanjut
Oleh:
GHAZI DEWA BIRU SAMUDRA PERKASA
17/410142/TK/45499
Persamaan di atas menjelaskan bahwa, tegangan yang dihasilkan dalam loop adalah
berbentuk sinusoid yang mana besarnya sama dengan hasil kali fluks di dalam mesin dan
kecepatan rotasi mesin. Sehingga secara umum, tegangan dalam mesin AC bergantung pada tiga
faktor:
1. Fluks di mesin
2. Kecepatan rotasi
3. Konstanta yang mewakili konstruksi mesin (jumlah loop, dll.)
C. The Torque Induced in a Current-Carrying Loop
Besar dan arah torsi yang terinduksi dapat ditentukan dengan menyatakan persamaan
di bawah sebagai hasil operasi cross product.
Dari persamaan di atas dapat diketahui bahwa, torsi yang diinduksi dalam loop
sebanding dengan kekuatan medan magnet loop, kekuatan medan magnet luar, dan sinus sudut
antaranya. Sehingga torsi di mesin AC akan bergantung pada empat factor yaitu:
1. Kekuatan medan magnet rotor
2. Kekuatan medan magnet external
3. Sinus sudut
4. Konstanta yang mewakili konstruksi mesin (geometri, dll.)
Persamaan di atas menyatakan frekeuensi dalam satuan RPM atau Revolution per Minute.
F. Reversing the Direction of Magnetic Field Rotation
Jika arus dua dari tiga kumparan stator ditukar, arah rotasi medan magnet akan terbalik.
Ini berarti bahwa adalah mungkin untuk membalikkan arah putaran motor ac hanya dengan
mengalihkan koneksi pada dua dari tiga kumparan stator.
Perbedaan antara daya input dan daya output mesin adalah losses yang terjadi di
dalamnya. Maka persamaan menjadi,
Losses yang terjadi pada mesin ac dapat dibagi menjadi empat kategori dasar :
1. ELECTRICAL OR COPPER LOSSES
Kerugian tembaga adalah kerugian pemanasan resistif yang terjadi pada belitan stator
(armature) dan rotor (field) mesin. Kehilangan stator tembaga (SCL) dalam mesin tiga
fase AC didefiniskan oleh persamaan berikut :
Dimana IA adalah arus yang mengalir di setiap fase armature dan R A adalah hambatan
setiap fase armature. Sedangkan losses tembaga rotor (RCL) dari mesin ac sinkron dapat
dirumuskan dengan :
Di mana IF adalah arus yang mengalir di lilitan medan pada rotor dan R F adalah
hambatan lilitan medan. Hambatan yang digunakan dalam perhitungan ini biasanya
hambatan belitan pada suhu operasi normal.
2. CORE LOSSES
Kerugian inti atau core losses merupakan kerugian histeresis dan kerugian arus eddy
yang terjadi pada logam motor. Kerugian ini bervariasi sebagai kuadrat dari fluks densitas
CB2) dan, untuk stator, sebagai pangkat1.5 dari rotasi medan magnet (n 1.5).
3. MECHANICAL LOSSES.
Kerugian mekanis pada mesin ac adalah losses yang terkait dengan efek mekanis.
Ada dua tipe dasar losses mekanik: Friction dan Windage. Friction losses adalah kerugian
yang disebabkan oleh gesekan bantalan dalam mesin, sementara kerugian akibat angin
(windage) disebabkan oleh gesekan antara bagian yang bergerak dari mesin dengan
udara di dalam casing motor.
Power flow dari mesin listrik AC ditunjukkan pada diagram di bawah ini,
Diagram (a) menunjukkan power flow dari generator AC, sedangkan diagram (b) menunjukkan
power flow dari motor AC.
Sama halnya seperti generator, motor juga sering dibandingkan satu sama lain
menggunakan besaran yang disebut Speed Regulation (SR).
Speed Regulation (SR) adalah ukuran kemampuan motor untuk menjaga kecepatan
poros konstan karena beban yang bervariasi. Ini didefinisikan oleh persamaan,
Ini adalah ukuran kasar dari bentuk karakteristik kecepatan-torsi motor. SR positif
berarti bahwa kecepatan motor turun dengan meningkatnya beban, dan SR negatif berarti
kecepatan motor meningkat dengan meningkatnya beban. Besarnya pengaturan kecepatan
memberitahu kira-kira seberapa curam kemiringan kurva kecepatan torsinya.
REFERENSI