Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK TEGANGAN TINGGI (TKEE163115P)


UNIT 4 - PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN
TEGANGAN TINGGI IMPULS - 1
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2019

Nama : Fajar Ahmad Septianta


NIM : 17/410141/TK/45498
Kel. hari/jam : Senin C / 13.00-15.00 WIB
Tgl. Praktikum : 23 September 2019

LABORATORIUM TEKNIK TEGANGAN TINGGI


A. Tujuan Praktikum
1. Pengukuran tegangan puncak impuls dengan sela bola dan batang
menggunakan metode up down
2. Dapat Memahami kerja pembangkit tegangan impuls dan menggunakan
osiloskop untuk merekam gelombang tegangan impuls

B. Peralatan
Peralatan yang digunakan UGM EL 041
1. Transformator pengujian
2. Dioda
3. Multiplier
4. Kondensor Smoothing
5. Generator impuls 4 tingkat
6. Resistor devider
7. Panel kontrol
8. Dudukan elektrode
9. Elektrode bola, batang dan jarum
10. Tongkat pentanah
11. Dielektrik testing reservoir
12. Osiloskop

C. Diagram Untai Output Impuls

Untai Elektroda bola


Impuls

Gambar Error! No text of specified style in document..1 Diagram blok


pengujian sela bola
D. Dasar Teori
1. Tegangan impuls
Tegangan impuls adalah tegangan aperiodik dimana amplitudo
tegangan naik dalam waktu yang sangat singkat dan penurunan yang
lambat menuju nilai nol. Tegangan impuls dibangkitkan dengan generator
impuls R L C sehingga impuls yang dikeluarkan berbentuk impuls standart.
Bentuk Gelombang Standard menurut IEC Publ 60-2 1973

Gambar Error! No text of specified style in document..3 Rangkaian


rembangkit tegangan impuls.

Gambar Error! No text of specified style in document..2 Impuls standard

Standart gelombang impuls Jepang (JIS) 1 x 40 s.


Tegangan impuls dinyatakan dengan tegangan puncaknya V s.

2. Pembangkitan tegangan impuls


Pembangkit tegangan impuls digunakan untuk mensimulasikan
tegangan surja petir dalam pengujian tegangan tinggi. Tegangan impuls
dibangkitkan dengan melecutkan muatan kapasitor tegangan tinggi
(melalui sela bola) pada suatu rangkaian RLC. Skema rangkaian dari
pembangkit tegangan impuls ini ditunjukkan pada Gambar 4.3.
nantinya disearahkan dengan rangkaian penyearah menjadi tegangan DC.
Tegangan DC ini nantinya akan menjadi input dari pembangkit tegangan
impuls.
Secara sederhana rangkaian pembangkit tegangan impuls ini bekerja
pada dua kondisi yaitu kondisi charging dan discharging. Pada kondisi
charging atau kondisi awal, sela bola (G) tidak terjadi sparkover sehingga
ke-empat kapasitor (C) terhubung secara paralel dan terisi muatan oleh
input tegangan DC. Kondisi discharging terjadi ketika kapasitor sudah
terisi muatan dan menyimpan tegangan yang sama dengan input DC yang
diberikan dan tombol trigger ditekan, sela bola terjadi spark-over
sehingga ke-empat kapasitor terhubung secara seri. Akibat terhubung
secara seri maka besar tegangan keluaran dari rangkaian tersebut menjadi
penjumlahan dari tegangan di masing-masing kapasitor sehingga misal
tegangan charging atau input DC yang diberikan 16 kV maka keluaran
tegangan dari rangkaian saat kondisi discharging adalah mendekati 64 kV.

3. Pengukuran tegangan impuls sela bola dengan metode up-down


Tegangan impuls yang diujikan secara bertahap dinaikkan dan
diturunkan. Tegangan impuls dinaikkan apabila tidak terjadi busur api
pada elektrode bola, tegangan impuls diturunkan apabila terjadi busur api
pada elektrode bola. Prosedur dengan metode up-down 30 sampai 50 kali.

1
Es = Emin + (Ei – Ei-1) (ini / ni + )
2
Di mana
Emin = Tegangan impuls minimum yang tidak terjadi busur api.
Ei = Tegangan pada tingkat i.
N = Jumlah tegangan impuls pada tingkat i diujikan.
Tegangan impuls standart didapatkan dengan mengalikan tegangan
50% SOV dengan faktor koreksi densitas udara.

E. Langkah Percobaan
1. Amati kondisi cuaca (tekanan udara dan suhu keliling). Nilai faktor
Pembangkit impuls petir di Laboraturium Teknik Tegangan Tinggi
koreksi dicari dengan lampiran ‘’Relative Air Density Curve’’.
Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Fakultas Teknik
2. Untuk tegangan V yang diinginkan dicari sela bola yang diperlukan
Universitas Gadjah Mada dapat dibangkitkan dari tegangan rendah. Untuk
lewat lengkung ‘’Sphere Gap Discharge Voltage Curve’’ pada
membangkitkan tegangan AC yang rendah ini, digunakan transformator
step-up tegangan tinggi. Keluaran tegangan dari transformator step-up ini lampiran pada tegangan sesuai dengan nilai V/.
3. Menentukan charging kondensor surja (tidak sampai 40 kv) yang
diperlukan melalui ‘’No load output voltage curve’’ pada lampiran
dengan memperhatikan resistor pelucutan dipakai. 2. Analisis Hasil Pengamatan
4. Sesuaikan lebar sela seri pada generator impuls menurut ‘’series gap Pada pengujian kali ini, digunakan generator tegangan impuls 4
charging voltage curve’’ pada lampiran.
tingkat yang memiliki 4 buah kapasitor. Cara kerjanya, pada saat
5. Sambungkan satu elektroda bola pada susunan sela bola dengan titik
input DC diberikan, maka kapasitor yang terpasang paralel akan terisi
bagi pada resistor pelucut yang telah dipilih pada butir 3 di atas.
6. Jalankan triggernya. oleh muatan melalui resistor r. sparkover pada sela bola G akan
7. Laksanakan manipulasi tegangan charging kondensor surja dan terjadi saat nilai tegangan pada kapasitor mencapai nilai tertentu ata
lakukan triggering sampai diperoleh tegangan 50 % SOV (15 kali). saat trigger ditekan. Saat muatan terdischarge, maka kapasitor
8. Catat besar tegangan charging kondensator surja tersebut yang menjadi terhubung seri dan melepaskan muatannya melalui tahanan R
menghasilkan 50 % SOV. dan L dengan tegangan impuls yang terukur senilai 4Vc. Nilai R
digunakan untuk mengatur nilai ekor gelombang dan nilai L digunakan
9. Pengamatan bentuk gelombang surja dan magnitude gelombang untuk megatur nilai muka gelombang.
impulsnya pada osciloscop. Magnitude gelombang impuls dapat
diperoleh dengan mengalikan tegangan puncak pada osciloscop Pengujian kali ini seharusnya adalah dengan metode up down,
dengan faktor pengali rangkaian (resistor devider). yaitu dengan menguji suatu nilai tegangan minimum, apabila tak
terjadi sparkover, maka nilai tegangan charging dinaikkan. Apabila
setelah dinaikkan tegangan chargingnya tetap tidak terjadi sparkover,
NB: tegangan impuls yang dihasilkan generator impuls berlawanan polaritasnya maka tegangan dinaikkan kembali, namun jika sudah terjadi
dengan tegangan charging kondensator surja. sparkover maka tegangan diturunkan dan diulangi terus menerus
hingga satu level tegangan diuji 15 kali. Namun, karena kesalahan
F. Lembar Pengamatan arahan dari asisten praktikum, pelaksanaan praktikum kali ini tak
1. Data Hasil Percobaan sesuai prosedur. Pelaksanaannya saat itu ialah dengan menguji astu
level tegangan 15 kali lalu naik ke level berikutnya 15 kali juga begitu
seterusnya.
Percobaan ke
Tegangan Dari data yang didapatkan, dapat diambil data yang bisa
Charging (KV) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 digunakan untuk menganalisis nilai tegangan impuls dengan metode
up down, yaitu :
18 O O O O O O O O O O O O O O O Tabel Error! No text of specified style in document..2 Hasil pengamatan
19 O O O O O O O O O O O O O O O metode up down jarak sela bola 2.5 cm
20 O O X O O O O O O O O O O X X
21 O X O X X X X X X X X X X X X
22 X X X X X X X X X X X X X X X
23 X X X X X X X X X X X X X X X
24 X X X X X X X X X X X X X X X
Tabel Error! No text of specified style in document..1 Hasil pengamatan
dengan jarak sela bola 2.5 cm

Tekanan: 990 mBar, Kelembaban: 58 %, Suhu: 29oC

Keterangan : X = Terjadi sparkover; O = Tidak terjadi sparkover


Percobaan ke
Kotak dengan warna biru menunjukkan data yang akan digunakan Tegangan
untuk analisis dengan metode up down, sedangkan X melambangkan Charging
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
terjadinya sparkover dan O melambangkan tidak terjadi sparkover. Dari (KV)
tabel diatas, terlihat bahwa tegangan minimal tak terjadi sparkover
18 O O O O O O O O O O O O O O O
adalah pada 19 KV, sedangkan tegangan tertingginya yaitu 22 KV. Jumlah
19 O O O O O O O O O O O O O O O
data pengujian yang digunakan adalah 36 data. Rincian akhir untuk data
20 O O X O O O O O O O O O O X X
yang akan digunakan dan dianalisis yaitu : 21 O X O X X X X X X X X X X X X
22 X X X X X X X X X X X X X X X
23 X X X X X X X X X X X X X X X
24 X X X X X X X X X X X X X X X
i ni ini
Tabel 4.3 Rincian Data Terpakai
0 4 0
Tegangan Charging Jumlah
(KV) 1 12 12
sparkover Tidak sparkover
2 2 4
18 0 1
Jumlah 18 16
19 0 4

20 3 12
Sehingga perhitungan nilai tegangan impuls dapat dilakukan :
21 12 2
1
22 2 0 Es = Emin + (Ei – Ei-1) (ini / ni + )
2
Jumlah 18 18
Di mana
Emin = Tegangan impuls minimum yang tidak terjadi busur api.
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa nilai Emin adalah 19
Ei = Tegangan pada tingkat i.
KV. Nilai Ei atau tegangan pada tingkat tertinggi yaitu 22 KV, sehingga
tegangan Ei-1 adalah 21 KV. Untuk mencari niai tegangan impuls, perlu N = Jumlah tegangan impuls pada tingkat i diujikan.
dicari nilai jumlah tingkat tegangan i dimana tidak terjadi sparkover
dan jumlah tingkat tegangan i dimana tidak terjadi sparkover dikali Didapati :
dengan nilai i yaitu nilai tegangannya. Untuk mempermudah Es = 19 + (22-21)(18/16,5) = 20,1 KV
perhitungan, maka data dinyatakan dalam tabel berikut :

Tabel 4.4 Data nilai ni dan ini


Besar tegangan impuls dipengaruhi oleh keadaan lingkungan
sekitarnya, terutama oleh suhu, kelembaban, dan tekanan udara.
Karena pengaruh lingkungan ini terdapat faktor koreksi yang perlu
diperhatikan yaitu faktor koreksi terhadap suhu dan tekanan.

0,386 xP 760 dimana P = Tekanan pada saat itu (mBar)


d x
273  t 0 1013

t = Suhu pada saat itu (oC)


Dengan P = 990 mBar dan t = 29 oC, maka akan didapati

0,386 x990 760 = 0,949


d x
273  29 1013
Sehingga didapati bahwa nilai tegangan impuls standarnya adalah
20,1 KV dibagi dengan 0,949 atau senilai 21,2 KV.

G. Jawaban Pertanyaan
1. Cara kerja dari generator impuls : H. Kesimpulan
1. Tegangan impuls adalah tegangan aperiodik dimana amplitudo
tegangan naik secara sangat cepat dan menurun secara lambat
menuju nol
2. Tegangan impuls memiliki beberapa standar, dimana perbedaannya
terletak pada face time dan tail timenya.
3. Tegangan impuls(puncak tegangan impuls) dapat ditentukan nilainya
menggunakan metode up down.
4. Pembangkitan dan pengujian tegangan impuls dilakukan dengan cara
menggunakan generator impuls bertingat 4 dengan 4 buah kapasitor
dan sela bola serta diberi trigger.
5. Sebuah peralatan untuk tegangan tinggi harus diuji terlebih dahulu
ketahanan terhadap tegangan impulsnya untuk memastikan bahwa
peralatan tersebut mampu tetap bekerja setelah dikenai tegangan
Gambar Error! No text of specified style in document..4 Rangkaian
impuls seperti sambaran petir maupun surja akibat switching.
rembangkit tegangan impuls
6. Nilai tegangan impuls atau puncak tegangan impuls dipengaruhi oleh
Saat input DC diberikan, maka kapasitor yang terpasang paralel akan keadaan sekitar seperti suhu, kelembaban, dan tekanan udara.
terisi oleh muatan melalui resistor r. sparkover pada sela bola G akan
terjadi saat nilai tegangan pada kapasitor mencapai nilai tertentu ata
saat trigger ditekan. Saat muatan terdischarge, maka kapasitor
menjadi terhubung seri dan melepaskan muatannya melalui tahanan R
dan L dengan tegangan impuls yang terukur senilai 4Vc. Nilai R
digunakan untuk mengatur nilai ekor gelombang dan nilai L digunakan
untuk megatur nilai muka gelombang.

2. Alasan digunakan pentriggeran pada rangkaian pembangkit gelombang


impuls diatas adalah untuk memulai terjadinya sparkover secara
manual. Cara kerjanya yaitu dengan menggunakan sela bola yang
memiliki sela jarum ditengahnya untuk menimbulkan percikan pada
tegangan yang lebih rendah.

3. Efek dari standar IEC (face time 1,2 microseconds; tail time 50
miscroseconds) dan standar JIS (face time 1 microsecond; tail time 40
microseconds) terhadap pengaman tegangan pada peralatan yaitu
pengaman tegangan tinggi pada peralatan haruslah dapat melewati
pengujian tegangan impuls kedua standar ini. Meskipun standarnya
berbeda, tetapi peralatan haruslah dapat tetap aman apabila dilewati
kedua jenis tegangan impuls ini

Anda mungkin juga menyukai