Anda di halaman 1dari 7

Percobaan V

Gejala Transien dan Induktor


Uzumaki Naruto (1311xxxx)
Asisten : xxxxx (1311xxxx)
Tanggal Percobaan : 25/10/2018
EL2102 Praktikum Rangkaian Elektrik I
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera

tertentu (dalam orde mikro detik) dari kondisi tunaknya


Abstrak—Pada praktikum kali dengan judul percobaan ‘Gejala (steady state). Penyebabnya adalah dapat dari lingkungan atau
Transien dan Induktansi’. Percobaan yang pertama dan kedua faktor eksternal seperti petir, dan dapat juga akibat perlakuan
Mengenali gejala Transien yang mengandung komponen terhadap sistem itu sendiri atau faktor internal seperti
menyimpangan energi seperti induktor dan kapasitor. Dalam pensaklaran. Gejala transien terjadi pada rangkaian –
rangkaian terdapat respon yang terdiri dari tiga respon, yaitu
rangkaian yang mengandung komponen penyimpan energi
respon natural, respon paksa, dan respon lengkap hal lainnya
pengamatan konstanta waktu untuk masing-masing nilai resistor seperti induktor dan atau kapasitor. Gejala ini timbul karena
dan kapasitor yang berbeda-beda. Ketiga adalah mencari nilai energi yang diterima atau dilepaskan oleh komponen tersebut
resistor variable yang menunjukan gejala criticaly damped dan tidak dapat berubah seketika (arus pada induktor dan tegangan
menentukan Resistor variable mana paling ideal . Percobaan pada kapasitor). Dalam gejala transien terdapat beberapa
terakhir , induktansi. Induktansi ialah sifat dari rangkaian respon yang terjadi pada rangkaian, diantaranya : .
elektrinoka yang menyebabkan timbulnya potensial listrik. 1. Respon paksa (Forced Response)
Arus atau tegangan yang terbentuk karena
Kata Kunci—Gejala transien, induktasi, , kapasitor, respon. adanya energi yang masuk atau keluar
dari sumber tegangan atau sumber arus
pada rangkaian.
I. PENDAHULUAN 2. Respon natural (Natural Response)

P ada praktikum modul 5 ini tentang percobaan gejala Arus atau tegangan yang terbentuk karena
transien dan induktansi. Praktikum kali ini terdiri dari 2 adanya energi yang masuk atau yang
percobaan ,yang pertama praktikan melakukan keluar dari komponen kapasitif atau
pengamatan grafik yang ditampilkan pada osiloskop sesuai induktif pada rangkaian.
disebut dengan gejala transien. Dengan melakukan percobaan 3. Respon lengkap (Complete Response)
pertama dapat mengetahui adanya respon nartural ,respon Merupakan gabungan dari respon antural
paksa, respon lengkap dan dapat menganalisa grafik tersebut. dan respon paksa.
Pada percobaan kedua adalah mencari induktansi pada
komponen induktor. Pada kapasitor terdapat dua kejadian yang berpengaruh pada
gejala transien, yaitu pengisianenergy (charging) dan
Adapun tujuan pada praktikum ini: pengosongan energy (discharging).
1. Mengenali adanya respon natural, respon paksa, dan
respon lengkap dari suatu rangkaian yang
mengandung komponen penyimpan tenaga
(kapasitor).
2. Memahami dan meghitung konstanta waktu rangkaian
RC dari respon waktu rangkaian.
3. Memahami pengaruh tegangan sumber tegangan
bebas pada nilai tegangan transien dalam rangkaian
RC
Gambar 2-1 Gejala Transien pengisian muatan pada kapasitor
II. LANDASAN TEORETIS
A. Gejala Transien Gambar 2-1 menjelaskan perubahan tegangan terhadap waktu
Gejala ini merupakan perubahan pada nilai arus atau tegangan pada saat pengisian tegangan kapasitor
maupun keduanya. Sesaat maupun dalam jangka waktu
pengosongan tegangan pada kapasitor ditunjukkan gambar B. Langkah Kerja
dibawah ini
 Percobaan 1A: Gejala Transien

Kosongkan
kapasitor
dengan
menghubung
singkat kaki- Gunakan kanal Tekan push
kakinya 1 dan kanal 2 button 1 untuk
osiloskop pengisian c1
untuk melihat dan tekan
Rangkai R1, tegangan yang kedua push
R2, C1, C2 terjadi button untuk
dengan nilai melakukan
Gambar 2-2 Gejala Trasien pengosongan muatan pada kapasitor yang sudah pengisian di c2
ditentukan dan Hubungkan
B. Induktansi pada induktor rangkai sesuai Vcc dan
dengan Lihat hasil
Induktansi adalah sifat dari rangkaian elektronika yang ground ke grafik di
gambar power
menyebabkan timbulnya potensial listrik secara proposional dimodul osiloskop
supply dan ambil
terhadap arus yang mengalir pada rangkaian tersebut, sifat ini
disebut sebagai induktansi sendiri, sedangkan apabila potensial gambar
Siapkan grafik
listrik dalam suatu rangkaian ditimbulkan oleh perubahan arus osiloskop Hubungkan
dari rangkaian lain disebut sebagai induktansi bersama. dan lakukan dengan power Gambar
kalibrasi supply hasil grafik
Definisi kuantitatif dari induktansi sendiri (simbol:L) adalah: di BCP
𝑑𝑖 beserta
𝑉=𝐿 keterangann
𝑑𝑡
Dimana V adalah GGL yang ditimbulkan dalam volt dan arus ya
listrik dalam ampere. Bentuk paling sederhana dari rumus
tersebut terjadi ketika arus konstan sehingga tidak ada GGL  Percobaan 1B: Gejala Transien
yang dihasilkan atau ketika arus berubah secra konstan (linier)
sehinggan GGL yang dihasilkan konstan (tidak berubah-ubah).
Rangkai Lihat hasil
rangkaian grafik yang
Adapun persamaan induktansi ialah: Lakukan dengan terdapat di
µ𝑜𝐾𝑁 2 πr 2 percobaan R1=220Ω, osiloskop
𝐿= R2=330Ω, dan gambar
𝑙 seperti pada
Dengan: percobaan 1 C1=470µF, pada BCP
K = 2274,525 C2=470µF
Rangkai
Rangkai Lihat hasil rangkaian
III. METODOLOGI rangkaian grafik yang dengan
A. Alat dan Bahan dengan terdapat di R1=220Ω,
R1=220Ω,
 Kapasitor R2=2700Ω,
osiloskop R2=330Ω,
dan gambar C1=470µF,
 Induktor C1=100µF, pada BCP C2=470µF
 Rvar C2=470µF
 Resistor
Rangkai Lihat hasil
 Osiloskop Lihat hasil rangkaian grafik yang
 Generator frekuensi grafik yang dengan terdapat di
 LCR meter terdapat di R1=330Ω, osiloskop
 Sumber daya DC osiloskop R2=330Ω, dan gambar
dan gambar C1=100µF, pada BCP
 Multimeter pada BCP C2=470µF
 Saklar/push button
 Kabel
 Kabel BNC  Percobaan 1D: Gejala Transien
 Breadboard
 Penggaris
Susunlah
rangkaian
seperti pada
modul Amati grafik
lalu ambil
gambar.
Ukurlah nilai Gambarkan
RL , gunkan grafik pada
kapasitor BCP
dengan nilai
1,28nF
ubah-ubah
osiloskop
Sambungkan dengan Rvar Gambar 4-1 Pengisian pada C1
dengan sekitar
osiloskop 50Ω,100Ω,200
0Ω

 Percobaan 2A: Induktansi

ambil 1 buah
induktor dan buka
bungkus induktor

hitung lilitan induktor Gambar 4-2 pengosongan C2


dan ukur panjang Masukan pada rumus
lilitan. Ukur juga induktansi dan
diameter lilitan lampirkan pada BCP

IV. HASIL DAN ANALISIS


A. Percobaan 1A : Gejala Transien

Gambar 4-3 Pengisian pada C2

Keterangan pada gambar diatas mengenai komponen-


komponen yang digunakan memiliki nilai tersebut :
R1 = 2,2 kΩ
R2 = 4,7 kΩ
C1 = 220 µF
C2 = 470 µF
Pada percobaan 1A didapatkan gejala transien pada osiloskop Gambar 4-4 Pengosongan pada C2
dan menghasilkan sebuah grafik pada percobaan ii didapatkan
6 gambar berbentuk grafik :
B. Percobaan 1B : Gejala Transien
Percobaan ini masih menggunakan rangkaian yang sama
dengan percobaan 1A. Hanya percobaan 1B mengunakan nilai
resistor dan kapasitor yang berbeda. Seperti pada tabel
dibawah ini :
Percobaan R1 R2 C1 C2
220Ω 2700Ω 100µ 470µ
330Ω 330Ω 100µ 470µ
1B
220Ω 330Ω 470µ 470µ
220Ω 330Ω 470µ 100µ
Tabel 4-1 Kondisi komponen yang digunakan dalam percobaan

 Menggunakan 𝑅1 = 220Ω, 𝑅2 = 2700Ω, 𝐶1 =


100µ𝐹, 𝐶2 = 470µ𝐹.
Gambar 4-5 Pengisian pada C1 dan C2

Gambar 4.-7 Pengisian pada C1

Gambar 4-6 Pengosongan pada C1 dan C2

Pada percobaan 1a dapat kita lihat gambar 4-1 sampai 4-6


bahwa dinamakan gejala transien yang terlihat ini terjadi pada
rangkaian orde pertama. Rangkaian orde pertama kali terdapat
komponen sumber tegangan, kapasitor, resistor.

Untuk mengetahui tentang respon apa yang terjadi, mari


ditinjau dari tampilan grafik pada osiloskop. Untuk respon
paksa, tampilan grafik pada osiloskop, gelombang akan
menuju keatas. Untuk respon natural, tampilan grafik pada
osiloskop, gelombang akan menuju kebawah. Untuk respon Gambar 4-8 Pengisian pada C2
lengkap, respon lengkap sendiri dari gabungan respon paksa
dan respon natural.

Gambar 4-9 Pengisian pada C1 dan C2


 Menggunakan 𝑅1 = 330Ω, 𝑅2 = 330Ω, 𝐶1 =
100µ𝐹, 𝐶2 = 470µ𝐹.

Gambar 4-14 Pengisian pada C2

Gambar 4-10 Pengisian pada C1

Gambar 4-15 Pengisian pada C1 dan C2

Gambar 4-11 Pengisian pada C2


 Menggunakan 𝑅1 = 220Ω, 𝑅2 = 330Ω, 𝐶1 =
100µ𝐹, 𝐶2 = 470µ𝐹.

Gambar 4-12 Pengisian pada C1 dan C2

 Menggunakan 𝑅1 = 220Ω, 𝑅2 = 330Ω, 𝐶1 =


470µ𝐹, 𝐶2 = 100µ𝐹. Gambar 4-16 Pengisian pada C1

Gambar 4-17 Pengisian pada C2


Gambar 4-13 Pengisian pada C1
Pada percobaan yang ketiga ini mengamati pengaruh resistor
variabel pada grafik yang tampil pada osiloskop. Pada
percobaan ini Frekuensi yang digunakan pada generator
adalah menggunakan sinyal kotak dan nilai dari frekuensi
pada generator adalah 1KHz.Resistor variabel sendiri
merupakan kunci untuk mengubah-ubah gelombang pada
grafik. Komponen dari resistor varibel bernama
potensiometer. Potesiometer ini dapat berfungsi sebagai
resistor variabel.
Dilakukan pengamatan gejala transien dengan fungsi orde 2
Gambar 4-18 Pengisian pada C1 dan C2 dan didapatkan hasil sebagai berikut :

Pada percobaan kedua ini terdapat perubahan komponen


resisto dan kapasitor. Perubahan yang dilakukan sebanyak 4
kali . Hasil analisis yang didapatkan untuk pengisian
komponen kapasitor yang pertama (C1) pada gambar 4-7,4-
10,4-13,4-16 mempunyai nilai grafik yang sama padahal pada
gambar 4-10 mempunyai nilai hambatan (R1= 330Ω) tidak
merubah grafiknya .

Pada gambar 4-8,4-11 ,4-14 dan 4-17 untuk pengisian


komponen kapasitor (C2) terdapat perbedaan grafik yang
sangat jelas perbedaannya disebabkan oleh nilai komponen
kapasitor itu sendiri semakin besar nilai kapasitor tersebut
maka grafik pada gambar akan semakin curam bisa dilihat
gambar 4-17 karena dia memiliki nilai kapasitor 470µF. Gambar 4-19 Resistor variabel 50Ω

Hasil analisis didapatkan pada gambar 4-9,4-12,4-15 dan 4-18


untuk pengisian komponen keduanya adalah C1 dan C2
didapatkan perbedaan gambar grafik yang berbeda untuk hasil
refrensi maupun teori sudah benar . Dari hasil empat gambar
yang ditunjukan dapat dibuktikan pengaruh nilai dari resistor
akan berdampak pada besaran grafik ,semakin nilai resistor
besar maka bentuk grafik akan semakin melengkung atau
dapat disimpulkan pada umumnya dari percobaan ini adalah
semakin kecil nilai resistor maupun kapasitor semakin kecil
juga time respon ,sehingga konstanta waktu semakin kecil.

C. Percobaan 1D: Gejala Transien Gambar 4-20 Resistor variabel 100Ω

Percobaan kali ini kita mengamati grafik pada osiloskop


terhadap suatu rangkaian gejala transien orde-2

Gambar 4-21 Resistor variabel 2000Ω


𝐿 = 1.749.654,60,7 × 10−9 𝐻 ≈ 1,749 𝑚𝐻
Dari hasil diatas didapatkan hasil 1,749 𝑚𝐻.
Pada percobaan ketiga ini dapat dianalisis pada gambar 4-19,4-
20 dan 4-21 adalah nilai Rvar yang membuat kondisi ‘critically Bila dibandingkan dengan hasil pengukuran menggunakan
damped’ adalah saat nilai Rvar sebesar 100 Ω. Hal ini digital multimeter yang mempunyai nilai 1,03933𝑚𝐻, hasil
dikarenakan saat Rvar = 100 Ω adalah kondisi dimana perhitungan tidak terlalu jauh.Perbedaan nilai antara
gelombang transien yang dihasilkan paling landai (teredam) pengukuran dan perhitungan terletak pada kesalahan
dibandingkan dengan gelombang transien 1(50 ohm) perhitungan. Kesalahan perhitungan antara lain kesalahan
.Sedangkan saat Rvar = 2 kΩ, gelombang transien sudah tidak menghitung jumlah lilitan atau kesalahan saat mengukur
dapat teramati oleh osilloskop. Hal ini juga sesuai dengan panjang tembaga yang ada pada induktor tersebut .
refrensi secara teori.
Untuk menentukan jenis induktor yang dipakai dengan cara
Hal lainnya pada semakin banyak gelombang yang dihasilkan disetiap jenis memiliki perbedaan salah satunya adalah jenis
pada osiloskop itu berarti nilai Resistor variable kecil dapat inti besi yang mempunyai nilai resistansi. Dan menggunakan
dilihat dari ketiga gambar diatas ,arti lainnya semakin besar intinya sebagai besi.
resistor variablenya maka gelombang mudah menyetabilkan
gelombang ini sesuai dengan teori yaitu energi yang diterima Percobaan kali ini akan lebih baik bila menggunakan induktor
atau dilepaskan oleh komponen tersebut tidak berubah seketika ideal yang mempunyai nilai induktansi tanpa nilai resistansi.
. ini berarti dari ketiga grafik yang paling luruslah yang Namun, seluruh komponen elektronika mempunyai nilai
merupakan Rvar paling ideal nilai Rvar yaitu 2kΩ. resistansi walaupun bernilai kecil. Nilai resistansi ini terdapat
pada kabel, tembaga, dan lain-lain

D. Percobaan 2A: Induktansi


V. SIMPULAN
pengukuran juml 1. Gejala transien adalah terjadi pada rangkaian yang
jenis resist mengandung kompnen penyimpanan energi seperti
Perhit- ah
rata- indu ansi kapasitor.
1 2 3 ungan lilita
rata ktor (Rs) 2. Konstanta waktu bergantung pada nilai masing-
n masing resistor dan capasitornya . Dimana semakin
besar resistor dan capasitornya semakin kecil juga
1,03933

1,749
1,0393
1,0396
1,0391

inti 2,39 konstanta waktu begitupun sebaliknya


mH 163
besi 2 3. Pada rangkaian yang memiliki komponen berfungsi
sebagai penyimpan energi terdapat tiga respon
Respon natural, terjadi pada pengisian C1 , respon
Dik: paksa terjadi pengisian C2 .Sedangkan respon
 K =2274,525 lengkap adalah gabungan dari respon natural dan
 N =163 lilitan respon paksa.
 L = 240 cm 4. Sumber tegangan bebas berbanding lurus dengan
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 240 nilai tegangan pada kapasitor namun tidak
 K= = =1,47 cm
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑛 163
berpengaruh teradap besarnya konstanta waktu.
 K=2πr
𝐾 1,47
 r= = = 0,235 cm REFERENSI
2𝜋 6,28

Percobaan kali ini hanya menghitung nilai induktansi dari 1. Alexander, Charles K; Sadiku, Matthew N.O. 2009.
sebuah induktor. Dengan menggunakan persamaan: Fundamentals of Electric Circuit four Edition. New
York: The McGrraww-Hill Companies, Inc.
µ𝑜𝐾𝑁 2 πr 2 2. Hutabarat, Mervin T; Petunjuk Praktikum Rangkaian
𝐿= Elektrik. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
𝑙
3. Mismail, Budiono; Rangakaian Listrik. 1995.
Pengolahan data : Bandung: Penerbit ITB.
4. Kimmerly, Hayt, Durbin. 2007. Engineering Circuit
µ𝑜𝐾𝑁2 πr2 Analysis eighth edition. New York: The McGrraww-
𝐿=
𝑙
2
Hill Companies, Inc.
4×10−7 ×2274,525×1632 ×3,14×(0,235×10−2 )
𝐿=
240×10−2
41.917.105,7×10−11
𝐿= 240×10−2

Anda mungkin juga menyukai