Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH MANAJEMEN PERPAJAKAN


Dosen : Eko Suwardi, M.Sc., Ak., CA & Aldiena Bunga F, SE., M.Sc

ANALISIS PEMILIHAN SUMBER PEMBIAYAAN (II) PADA


PT ADARO ENERGY, Tbk BERDASARKAN LAPORAN
KEUANGANNYA PADA TAHUN PELAPORAN 2018

DISUSUN OLEH :
Aninda Ristyorini 19/450835/EE/07359 Maria Kurniawati A. Sene 19/450849/EE/07373
Ardianto Kurniawan 19/450836/EE/07360 Risfa Rulmadani 19/450866/EE/0739 0
Diah Islamiaty M. 19/450841/EE/07365 Sulthan Hakim 19/450871/EE/07407

A. Company Profile 3. Cepat mendapat kas (instant cash);


PT Adaro Energy Tbk merupakan perusahaan 4. Kontrol piutang yang lebih baik.
pertambangan unggul dan produsen batu bara terbesar Pada Catatan Atas Laporan Keuangan PT Adaro Energy,
kedua di Indonesia. Adaro Energy telah berkembang Tbk (catatan nomor 7) akun Piutang Usaha perusahaan
menjadi organisasi yang terintegrasi secara vertikal, sebagai berikut:
dengan anak-anak perusahaan yang berpusat pada energi
termasuk pertambangan, transportasi dengan kapal
besar, pemuatan di kapal, pengerukan, jasa pelabuhan,
pemasaran dan penghasil listrik. Perusahaan ini
mengoperasikan pertambangan batu bara tunggal
terbesar di Indonesia (di Kalimantan Selatan) dan
bertujuan menjadi PT Adaro Energy, Tbk pertambangan Berdasarkan hasil penelaahan terhadap status masing-
dan energi besar di Asia Tenggara. masing piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2018,
manajemen PT Adaro Energy, Tbk berpendapat bahwa
B. Overview Pemilihan Sumber Pembiayaan (II) piutang usaha dapat tertagih seluruhnya sehingga
Aktivitas Pembiayaan adalah kegiatan pemilik dan berdasarkan pertimbangan tidak diperlukan cadangan
manajemen perusahaan untuk mencari sumber modal kerugian penurunan nilai.
(sumber eksternal dan internal) untuk membiayai
kegiatan bisnis. Pada bagian ini, kami akan membahas
tentang sumber eksternal perusahaan yang berfokus
pada Anjak Piutang (factoring), Sewa (Leasing), dan
Instrumen Keuangan Hibrid (Hybrid Financial
Instruments).
Berdasarkan Catatan tersebut, disimpulkan bahwa
C. Factoring perusahaan tidak melakukan factoring terhadap saldo
Anjak Piutang (Factoring) pada dasarnya adalah piutang usahanya karena manajemen menilai debitur
pengalihan piutang dari pemiliknya kepada pihak lain. dapat memenuhi kewajibannya dan manajemen tidak
Pengertian Anjak Piutang berdasarkan Surat Keputusan memiliki kepentingan untuk melakukan anjak piutang.
Menteri Keuangan No.448/KMK.017/2000 adalah Manajemen lebih memilih untuk menghapus cadangan
“kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan kerugian penurunan nilai karena manajemen menilai
atau pengalihan serta pengurusan piutang jangka debitur dapat menepati kewajibannya.
pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan Dalam aspek perpajakan, Transaksi penjualan
dalam atau luar negeri . tagihan terhutang Pajak Penghasilan (PPh) apabila
Alasan perusahaan melakukan factoring antara lain: direalisasi di atas nilai buku.
1. Kebutuhan kas yang mendesak Namun karena perusahaan tidak melakukan Anjak
2. Biaya penagihan yang tinggi Piutang maka perusahaan terhindar dari kewajiban
Beberapa manfaat factoring adalah : membayar PPh atas penjualan Piutang.
1. Dapat menurunkan biaya produksi, karena
pembayaran menjadi lebih cepat;
2. Meningkatkan daya saing dunia usaha;
D. Sewa Besarnya PPN yang terutang adalah 10% dari Nilai
Leasing merupakan suatu kontrak antara pemilik Penggantian.
aktiva yang disebut lengan lessor dan pihak lain yang PT Adaro Energy Tbk menggunakan Finance and
memanfaatkan aktiva tersebut yang disebut lessee untuk Capital lease, sehingga perusahaaan terbebas dari
jangka waktu tertentu. pemotongan PPh pasal 23. Namun ketika terjadi
Sewa aset tetap dimana PT Adaro Energy, Tbk, penggantian aset pada periode akhir leasing maka
sebagai lessee, memiliki secara substansial seluruh transaksi tersebut terutang 10% dari nilai penggantian.
risiko dan manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan Dalam hal Operating Lease yang merupakan off-
sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan balance-sheet financing, sewa diperlakukan layaknya
dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai yang sewa pada umumnya sehingga terutang PPh pasal 23
lebih rendah antara nilai wajar aset sewa atau nilai kini namun tidak terutang PPN.
pembayaran sewa minimum. Kewajiban sewa yang
terkait, dikurangi dengan beban keuangan, dimasukkan E. Hybrid Financial Insruments
ke dalam “utang sewa pembiayaan”. Setiap pembayaran Hybrid Financial Insruments adalah Instrumen
sewa dialokasikan antara utang dan biaya keuangan. keuangan yang merupakan gabungan dari beberapa
Elemen bunga dari biaya keuangan dibebankan dalam produk keuangan yang merupakan sumber pembiayaan.
laba rugi selama periode sewa sehingga menghasilkan Menurut Duncan, hybrid financial instruments
suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas didefinisikan sebagai instrumen keuangan yang
saldo utang yang tersisa pada setiap periode. memiliki karakteristik ekonomi yang tidak konsisten,
Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan baik secara parsial maupun keseluruhan terhadap bentuk
disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek legalnya. Tantangan dalam instrumen keuangan ini
antara masa manfaat aset dan masa sewa, kecuali ada adalah mengalokasikan nilai perolehan untuk tiap jenis
kepastian yang memadai bahwa PT Adaro Energy, Tbk sumber pembiayaan. Contoh hybrid financial instrument
akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa yang sering ditemui adalah saham preferen, silent
sewa maka aset sewaan disusutkan secara penuh selama partnerships, shareholder loan, participation bonds,
umur manfaatnya. convertible bonds, warrant bonds, dan profit
participation loans.
Pada aspek perpajakan, Transaksi leasing dikenakan
PPh dan PPN. E.1 Convertible Bonds
1. Pajak Penghasilan (PPh) Sekuritas konvertibel adalah obligasi atau saham
Berdasarkan Undang-undang no 17 tahun 2000 dan preferen yang dapat diubah menjadi saham biasa
surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. perusahaan yang sama dengan menggunakan hak yang
1169/KMK.01/1991 Pasal 16 ayat 2 menyatakan: dimiliki pemegang opsi. Jika sudah ditukar saham biasa,
“Lessee tidak memotong pajak penghasilan pasal 23 saham tidak dapat dipertukarkan lagi menjadi obligasi
atas pembayaran sewa guna usaha yang dibayar atau atau saham preferen. Rasio pertukaran anatara sekuritas
terutang berdasarkan perjanjian sewa guna usaha konvertibel dengan saham biasa dapat dinyatakan dalam
dengan hak opsi”. Dalam pasal tersebut dengan jelas harga konversi atau rasio konversi.
menyatakan bahwa angsuran-angsuran atau pembayaran Pada tanggal 28 Mei 2012, ATA (PT. Alam Tri
yang diterima lessor dari lessee untuk jenis transaksi Abadi) mengadakan Perjanjian Pinjaman Konversi dan
finance lease tidak dikenakan pemotongan pajak Pengambilan Saham Baru Yang Diterbitkan dengan
penghasilan. BEP, PT Persada Capital Investama (“PCI”), PT
Pasal 17 ayat 2a mengatur tentang perlakuan Triputra Investindo Arya (“TIA”), PT Arya Citra
pembayaran leasing oleh lessee. Di sini dijelaskan International, PT Bara Murau Coal, PT Millenium
bahwa pembayaran leasing dari lessee kepada lessor Capital Investment, Arieska Lianawati Konar Suhananto
untuk transaksi operational lease diperlukan (“Arieska”), Andrianto Oetomo (“Andrianto”), dan
pemotongan pajak penghasilan pasal 23 karena menurut Arianto Oetomo (“Arianto” ) (“ Perjanjian Pinjaman
pajak diperlakukan sebagi sewa-menyewa biasa. Konversi”). AE (Adaro Energy) memiliki porsi 10,22%
2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas BEP (PT. Bakti Energy Persada), dan pada tahun
Berdasarkan ketentuan pasal 13 PP nomor 50 tahun 2012 AE menandatangani perjanjian pinjaman
1994 huruf d dan e, Pengumuman Dirjen Pajak No. konvertibel dan subskripsi saham dengan opsi untuk
Peng- 139/PJ.63/1989 dan Pasal 1 angka 4 Keputusan memberikan pinjaman kepada BEP sampai AS$500 juta,
Dirjen Pajak Nomor Kep 05/PJ/1994, penyerahan jasa yang dapat dialihkan menjadi sampai 51% kepemilikan
dalam transaksi capital lease dari lessor kepada lessee atas BEP (Opsi Satu), dan perjanjian opsi untuk
adalah penyerahan jasa yang terutang PPN, karena lessor mengakuisisi saham BEP dari para pemegang saham
sebagai perusahaan jasa persewaan barang dengan mayoritasnya dengan menawarkan saham AE yang baru
demikian adalah pengusaha kena pajak. diterbitkan (Opsi Dua). Kedua opsi ini valid sampai
Pengalihan barang dalam transaksi operating lease 2021. Dengan menandatangani Perjanjian Pinjaman
bukan merupakan penyerahan barang kena pajak karena Konversi ini , ATA dapat menentukkan mayoritas
pengalihan barang tersebut adalah dalam rangka direksi dan mengontrol kebijakan keuangan serta
persewaan biasa. operasional BEP sehingga Grup mengkonsolidasi BEP.
Pada tanggal yang sama, ATA mengadakan perjanjian Adaro International (AI) mengadakan perjanjian
opsi dengan BEP, PCI, TIA, Arieska, Andrianto, dan swap tingkat suku bunga atas sebagian utangnya untuk
Arianto (“Perjanjian Opsi”). ATA memiliki opsi untuk menerima bunga dengan tingkat suku bunga
membeli saham di BEP yang dimiliki oleh TIA, PCI, mengambang dan untuk membayar bunga dengan
Arieska, Andrianto, dan Arianto, yang tingkat suku bunga tetap. AI menggunakan perjanjian
merepresentasikan total kepemilikan sebesar 79,8%, swap tingkat suku bunga dalam mengelola eksposur
sampai dengan tanggal 28 Mei 2021. Penerimaan dari risiko bunga dan transaksi ini merupakan transaksi
pembelian saham yang dimiliki oleh TIA, PCI, Arieska, lindung nilai arus kas yang efektif.
Andrianto, dan Arianto di BEP akan digunakan untuk Eksposur maksimum atas risiko kredit pada tanggal
melakukan penyetoran atas saham baru yang akan pelaporan adalah sebesar nilai wajar aset derivatif di
diterbitkan oleh Perusahaan sebanyak 2.381.729.663 laporan posisi keuangan konsolidasian.
saham. ATA memiliki opsi untuk mengeksekusi salah Kerugian nilai wajar instrumen lindung nilai arus kas
satu dari kedua perjanjian diatas. Pada tanggal laporan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
keuangan konsolidasian ini, belum ada opsi diatas yang 2018 dan 2017 masing-masing sebesar AS$21.111 dan
telah dieksekusi. AS$1.096 disajikan dalam kerugian komprehensif lain,
sedangkan jumlah keuntungan/(kerugian) realisasi atas
E.2 Warrants perubahan lindung nilai pada laba rugi sebesar
Warrant adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh AS$6.939 (2017: AS$5.242 untuk swap bahan bakar dan
perusahaan yang memberikan hak kepada pemegangnya (AS$2.002) untuk swap tingkat suku bunga untuk tahun
untuk membeli saham perusahaan dengan persyaratan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018. Swap
yang telah ditentukan sebelumnya. Persyaratan tersebut bahan bakar dan swap tingkat suku bunga disajikan
biasanya mengenai harga, jumlah, dan masa berlakunya sebagai bagian dari “Beban pokok pendapatan” dan
warrant tersebut. Waran biasanya merupakan instrumen “Biaya keuangan” dalam labarugi.
jangka panjang, karena tanggal jatuh temponya
umumnya lebih dari setahun. Waran mirip dengan opsi Dalam kaitannya dengan perpajakan, instrumen
call/beli. Namun masa berlakunya waran biasanya keuangan convertible bonds dan warrants akan
tahunan, sedangkan masa berlakunya opsi call/beli dikenakan pajak ketika terdapat transaksi penjualan
biasanya bulanan. saham. Dalam Pasal 2 dan 3 KMK 282/1997 disebutkan
Pada tanggal 24 Juli 2018, ACL, Kestrel dan EMR besarnya tarif pajak penghasilan atas penjualan saham
Capital Management Limited juga mengadakan adalah 0,1% dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan.
Perjanjian Waran, dimana Kestrel menerbitkan waran Sementara, untuk pemilik saham pendiri akan dikenakan
atas saham dengan jumlah tertentu kepada ACL dan tambaham pajak penghasilan dan bersifat final sebesar
EMR Capital Management Limited pada saat suatu 0,5% dari nilai saham.
kondisi tertentu terpenuhi sebagaimana tercantum dalam Untuk instrumen keuangan swap, Berdasarkan, UU
ketentuan-ketentuan di Perjanjian. Nilai wajar atas no 36 tahun 2008, bahwa setiap transaksi derivatif itu
waran yang diterbitkan kepada ACL pada tanggal 31 akan dikenakan Pajak atas premi yang dibayarkan untuk
Desember 2018 telah dicatat sebagai bagian dari transaksi derivatif dalam negeri masuk PPh Final 4 (2),
investasi pada Kestrel. Pada tanggal 1 Agustus 2018, sedangkan luar negeri PPh Pasal 26.
akuisisi Kestrel atas 80% partisipasi kepemilikan di KJV
telah efektif. F. Kesimpulan dan Saran
Ventura bersama Grup merupakan perusahaan swasta PT Adaro Energy Tbk memiliki pengelolaan piutang
tertutup dan tidak terdapat harga pasar yang dikutip yang yang bagus ditunjukkan dengan dihapuskannya akun
tersedia untuk ventura bersama tersebut. cadangan untuk penurunan nilai piutang. Perusahaan
tidak memanfaatkan penjualan piutang karena manfaat
E.3 Swap piutang dirasa lebih material dibandingkan penjualan
Swap merupakan suatu instrumen derivatif, di mana piutang yang mana harus dikenakan PPh.
terdapat dua pihak saling mempertukarkan suatu aliran PT Adaro Energy Tbk memberlakukan perjanjian
arus kas dengan aliran arus kas lainnya.. Nilai swap ini sewa capital dan financing lease dimana transaksi
adalah dihitung berdasarkan suatu nilai absolut atau tersebut menguntungkan bagi perusahaan in terms of
notional amount yaitu suatu nilai nominal yang perpajakan karena perusahaan hanya perlu membayar
digunakan untuk menghitung pembayaran terhadap PPN sebesar 10% dari nilai penggantian aset disaat
suatu swap dan produk manejemen risiko lainnya di penggantian aset diakhir periode leasing dan tidak perlu
mana nilai ini bukan suatu nilai yang sesungguhnya membayarkan PPh pasal 23 atas sewa karena posession
(absolut) kepemilikan aset ada di lesee. Operating lease lebih tidak
favorable karena setiap kali melakukan pembayaran
sewa perusahaan harus membayar PPh pasal 23.
Dalam hal financial hybrid instruments perusahaan
memanfaatkan banyak cara untuk menambah instrumen
keuangan dan pengaruhnya terhadap pajak dirasa tidak
signifikan sehingga menurut kami boleh dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai