Anda di halaman 1dari 7

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KEPERAWATAN

“KASUS 2”

1. Ns. I Made Agus Budi Wijaya, S.Kep 1914101003


2. Ns. Ni Made Ayu Sukma Widyandari, S.Kep 1914101011
3. Ns. Sukma Wisnu Yoga, S.Kep 1914101012
4. Ns. Ni Made Sulasmi, S.Kep 1914101020

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
DENPASAR
2019
KASUS

1
ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Pemetaan Kronologi Narasi dengan : TABULAR TIME LINE

Waktu Minggu ke – 15
Hari ke - 1 Hari ke – 8
kejadian

Ibu S mengalami Ibu S datang dengan keluhan Keluhan Ibu S tetap


keputihan dan berbau yang sama seperti minggu timbul meskisudah
sejak tiga hari yang lalu sebelumnya dua kali
Kejadian
mengonsumsi
antibiotik yang
berbeda

- Ibu S baru melahirkan - Ibu S datang ke dokter - Ibu S mencari


seorang bayi laki-laki yang sama untuk konsultasi second opinion
10 hari yang lalu. setelah obat habis. ke dokter
kebidanan lain.
- Pada Ibu S dilakukan - Dilakukan pemeriksaan
episiotomy selama vagina dan didapatkan - Dokter tersebut
proses melahirkan. nyeri tekan dan melakukan
pembengkakan area pemeriksaan
- Pasien dicurigai episiotomy sampai kepada Ibu S
mengalami ISK dalam keadaan
sehingga diberikan - Dokter mulai mendalami anesthesia dan
Informasi
terapi antibiotik selama rekam medis Ibu S, melakukan
tambahan
lima hari mencari catatan mengenai Dilatasi &
persalinan dan hasil Kuretase (D&C)
pemeriksaan swab.
- Dokter kebidanan
- Hasil pemeriksaan swab kedua menelepon
sebelumnya tertulis dalam dokter pertama
rekam medis dan dan mengatakan
diverifikasi oleh perawat. mendapatkan alat
Berdasarkan hasil tersebut swab tertinggal
dokter mengganti di balik luka
antibiotiknya. episiotomy.

Good Ibu S mengikuti saran Ibu S mengikuti saran dokter - Ibu S membuat
practice dokter dengan dengan menghabiskan terapi keputusan tepat
menghabiskan terapi yang yang baru diberikan dokter dengan mencari
sudah diberikan dokter lain
sebagai second
opinion.

- Dokter
kebidanan kedua

2
melakukan
tindakan yang
tepat sehingga
dapat
menemukan
sumber masalah
pada Ibu S.

- Dokter
kebidanan kedua
menyampaikan
informasi pada
dokter kebidanan
pertama tentang
penyebab
masalah pada Ibu
S.

Tidak ada masalah karena Dokter memberikan atau Tidak ada masalah
Ibu S sudah mengikuti mengganti terapi hanya pelayanan.
treatment dokter berdasarkan penelusuran
Masalah
rekam medis tanpa
pelayana
menganalisa/mempelajari
n
riwayat dan penyebab
bengkak pada area
episiotomy.

2. Identifikasi masalah
Dokter kebidanan pertama telah melakukan kealpaan / negligence karena tidak teliti pada saat
melakukan tindakan episiotomy sehingga tertinggal barang habis pakai yang digunakan pada
saat menolong persalinan.

3. Analisis akar masalah


a. Penyebab akar masalah : bedakan apakah akar masalah / faktor kontributor
Penyebab : Tertinggalnya bahan habis pakai yang digunakan pada saat menolong
persalinan sehinggan menyebabkan terjadinya infeksi pada area episiotomy.
1. Akankah masalah timbul jika penyebab tersebut tidak ada? Tidak
2. Akankah masalah timbul jika penyebab terssebut dikoreksi atau dieliminasi? Tidak
3. Akankah korelsi atau eliminasi penyebab menimbulkan insiden serupa? Tidak
Konklusi : Didapatkan 3 jawaban Tidak sehingga pernyataan “Tertinggalnya bahan habis
pakai yang digunakan pada saat menolong persalinan sehinggan menyebabkan terjadinya
infeksi pada area episiotomy” merupakan akar masalah.

3
4. Tehnik analisis akar masalah
a. Tehnik Barrier Analysis : menganalisa penghalang sehingga kejadian tersebut tidak
terjadi, misalnya pasien jatuh maka penghalangnya adalah apakah ada skrining
risiko jatuh, penghalang bed, alarm,dll

Apa penghalang pada Apakah penghalang Mengapa penghalang gagal dan


masalah ini dilakukan apa dampaknya ?

Tidak dilakukan Kemungkinanterjadinya negligence


pengecekan ulang oleh petugas dan berdampak pada
Tidak
tentang bahan habis pasien mengalami infeksi area
pakai pada ibu S episiotomy

5. Manajemen Keputusan
a. Tabel Rekomendasi

Akar masalah Tindakan Rekomendasi

Tertinggalnya bahan Melakukan pengecekan 1. Siapkan SPO dan checklist


habis pakai yang terhadap barang habis untuk setiap tindakan dan
digunakan pada saat pakai meliputi jumlah pastikan semua tindakan
menolong persalinan awal, jumlah yang sudah dilakukan pelaksanaan
sehinggan digunakan dan sisa pendokumentasian.
menyebabkan pemakaian
terjadinya infeksi pada 2. Lakukan double check minimal
area episiotomy oleh dua petugas

b. Keputusan Pemimpin
NO KEPUTUSAN
1 Buatkan SPO untuk setiap tindakan (jika belum tersedia)
2 Pastikan semua petugas melaksanakan tindakan sesuai SPO
3 Jika SPO sudah tersedia, lakukan pemantaua terhadap ketaatan petugas
dalam melaksanakan SPO

4
c. Rencana Tindak Lanjut

N RENCANA TINDAKAN PENANGGUNG JAWAB


O

1 Lakukan pemantuan terhadap ketaatan Kepala Tim


petugas dalam melaksanakan SPO

d. Pelaksanaan Kegiatan

N KEGIATAN WAKTU EVALUASI


O

1 Membuat SPO untuk Segera setelah masalah 1. Jika SPO sudah


setiap tindakan (jika ditemukan. Paling lama tersedia, pastikan
belum tersedia) dalam tiga hari dari semua petugas
masalah ditemukan tahu dan
disosialisasikan
SPO terkait.

2. Jika SPO belum


tersedia, maka
dibuatkan SPO

2 Memastikan semua Monitoring setiap akhir Semua petugas


petugas melaksanakan kegiatan melakukan tindakan
tindakan sesuai SPO sesuai SPO

3 Melakukan pemantaua Dalam satu minggu Petugas taat dalam


terhadap ketaatan petugas (evaluasi mingguan) melaksanakan
dalam melaksanakan SPO atau insidentil tindakan sesuai SPO

e. Strategi Mengelola Perubahan Setelah Pengambilan Keputusan


Tuliskan alasan memilih strategi no 1-5, dituliskan :

Strategi No. 3 Public Narrative

5
Aplikasi : Menginformasikan bahwa dalam pelaksanaan perubahan antara tim
inti dan tim pendukung agar berbagi nilai-nilai yang mampu menjadi
‘barrier bagi setiap kejadian”
Alasan : Pentingnya pelaksanaan tindakan sesuai SPO yang telah ditentukan
dan saling mengingatkan antar petugas agar lebih safety dalam
bekerja atau melaksanakan setiap tindakan.
Strategi No. 4 Intentional relationship
Aplikasi : Melakukan konsensus dengan seluruh anggota bahwa nilai-nilai
tersebut diterapkan secara kontinu karena telah terbukti menjadi
barrier
Alasan : Karena semua petugas penting mengetahui tentang SPO setiap
tindakan dan wajib melaksanakannya untuk menghindari terjadinya
kealpaan atau negligence.

Anda mungkin juga menyukai