Miconazole menghambat sintesis ergosterol yang menyebabkan prmeabilitas membran sel jamur
meningkat. Mungkin pula terjadi gangguan sintesis asam nukleat atau penimbunan piroksida dalam
sel jamur yang akan menimbulkan kerusakan. Obat yang sudah menembus kedalam lapisan tanduk
kulit akan menetap sampai empat hari.
Indikasi:
untuk infeksi kulit yang disebabkan oleh dermatofik dan khamir dan fungsi lainnya seperti pityriasis
versicolor (panu), tinea pedis ( kurap dileher/badan)tinea cruris ( kurap diselangkangan), dan tinea
pedis (kutu air ditelapak kaki atau athlete’s foot).
Dioleskan pada kulit yang terkena fungi 2x sehari. Dengan cara digosokkan krim sampai merasuk
dalam kulit. Lama terapi bervariasi antara 2-6 minggu tergantung dari tempat dan berat ringannya
penyakit.
Peringatan :
Tidak boleh kontak dengan mukosa mata dan penggunaan secara topikal hanya sejumlah kecil
miconazole yang diabsorbsi.
Efek samping :
Kontraindikasi
Hipersensitivitas miconazole. Tidak boleh digunakan pada pasien yang mengkonsumsi obat yang
dapat meningkatkan interval QT (quinidin, mizolastin dll). Mikonazole juga berkontraindikasi dengan
obat golongan statin (simvastatin, atorvastatin).
Pemerian :
Serbuk hablur, putih atau praktis putih, berbau lemah, melebur pada suhu 178°c -183°c disertai
peruraian.
Kelarutan :
Tidak larut dalam eter, sangat sukar larut dalam air, dan dalam isopropanol, sukar larut dalam
etanol, kloroform, dan dalam propilen glikol, agak sukar larut dalam metanol, dalam dimetil
formamida, mudah larut dalam dimetil sulfoksida.
Kesimpulan :
Cara sterilisasi :