Anda di halaman 1dari 10

EFEKTIVITAS PROGRAM AUDITORY VERBAL THERAPY (AVT)

DALAM MENINGKATKAN SKILL ORANGTUA ANAK DENGAN


HAMBATAN PENDENGARAN DALAM MELAKSANAKAN TERAPI
SECARA MANDIRI

Ana Rafikayati, S.Pd., M.Pd.


Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
ana_rafika@yahoo.co.id

Abstrak
Sebagai kunci utama, orangtua diharapkan mampu melaksanakan Auditory
Verbal Therapy (AVT) dengan benar. Orangtua tidak cukup mengandalkan sesi
terapi di tempat habilitasi pendengaran yang hanya 1 s/d 3 jam per minggu.
Orangtua juga harus mengulang terapi secara mandiri jika ingin keterampilan
berbahasa anak berkembang dengan optimal. Meskipun begitu, dalam
pelaksanaannya banyak orangtua yang masih mengalami kesulitan dalam
memperoleh informasi dan referensi tambahan tentang cara melaksanaan AVT
secara mandiri di rumah sehinga dalam pelaksanaanya, orangtua membutuhkan
program AVT untuk membantu mereka melakukan terapi secara mandiri di
rumah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas program
Auditory Verbal Therapy (AVT) dalam meningkatkan skill terapi orangtua anak
dengan hambatan pendengaran. Penelitian ini menggunakan penelitian
praekperimen (pendekatan kuantitatif). Rancangan penelitian yang digunakan
yakni one group pretest-posttest design. Subjek penelitian dalam penelitian ini
adalah 12 orangtua anak dengan hambatan pendengaran. Teknik pengumpulan
datanya menggunakan teknik obervasi dengan rubrik/form observasi. Data
dianalisis dengan uji peringkat bertanda Wilcoxon. Hasil analisis data
memaparkan bahwa hasil Z hitung = -3.066 dengan P = 0.002 dengan taraf
signifikansi ( ) 5%. Hasil tersebut lebih kecil dari 0,005, sehingga terbukti
kebenaranya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa program AVT efektif
dalam meningkatkan skill terapi orangtua anak dengan hambatan pendengaran
secara mandiri di yayasan Aurica Surabaya.

Kata Kunci: Program AVT, Skill terapi orangtua anak dengan hambatan
pendengaran

Abstract
As the main actors, parents need to understand how to implement Auditory
Verbal Therapy (AVT) correctly. Parents should not rely on habilitation therapy
sessions in that only 1 s / d 3 hours per week. Parents also need to repeat the
treatment at home to optimize child's language skills development. Nevertheless,
in practice many parents are still experiencing difficulties in obtaining additional
information and references about how to do AVT therapy independently at home
so that in its implementation, a parent needs AVT program to help them to do
therapy independently at home. The purpose of this study was to determine the
effectiveness of the Auditory Verbal Therapy (AVT) program in improving the
therapy skills of parents of children with hearing impairment. This study used
preexperimental (quantitative approach). The research used the one-group pretest-
posttest design. The research subjects in this study were 12 parents of children
with hearing impairment. Techniques used in data collection techniques were
rubric observation / observation form. Data were analyzed using the Wilcoxon
signed rank test. The results of data analysis showed that the results Z count = -
3066 with P = 0.002 with a significance level () 5%. The results are smaller than
0.005, so it proved the truth. So, it can be concluded that the AVT program is
effective in improving therapy skill of children with hearing impairment’s parents
in Aurica foundation Surabaya.

Keywords: AVT Program, Skill therapy of children with hearing impairment’s


parents.

PENDAHULUAN Ketika anak mulai menggunakan ABD


Anak tunarungu adalah anak yang atau Cochler Implant sebagai akses
mengalami kesulitan dalam berkomunikasi auditori, pendekatan Auditory Verbal akan
secara verbal, baik secara ekspresif mengoptimalkan pendengaran mereka
maupun reseptif. Keadaan tersebut untuk mengembangkan bahasa lisan
menyebabkan anak dengan hambatan (bicara) (Lim dan Simser,2005).
pendengaran mengalami hambatan dalam Auditory Verbal Therapy (AVT)
berkomunikasi dengan lingkungan orang adalah terapi yang melatih anak untuk
mendengar yang pada umumnya dapat mengoptimalkan fungsi pendengaran
menggunakan bahasa verbal sebagai alat yang telah disediakan melalui ABD
komunikasi. maupun cochlear implant sebagai akses
Perkembangan teknologi saat ini untuk menerima informasi. Lim dan
telah mendukung perkembangan Alat Simser (2005) menambahkan bahwa
Bantu Dengar (ABD) dan Cochlear dengan deteksi dini, pemakaian ABD sejak
Implant. Dewasa ini anak tunarungu dini dan AVT yang efektif dan patisipasi
memiliki kesempatan untuk orangtua, 80 % anak dengan hambatan
mengembangkan bahasa verbal mereka pendengaran dapat secara potensial sukses
dengan mendengar. Artinya, mereka tidak di sekolah reguler.
perlu menjadi seorang pelajar visual.
Wu & Brown memaparkan aspek- Hal tersebut dikarenakan AVT ini
aspek penting yang mempengaruhi masih terhitung baru sehingga referensi
keberhasilan AVT yang diantaranya adalah yang ada masih kurang di Indonesia. Di
identifikasi dini hambatan pendengaran, Indonesia, AVT sendiri mulai dipraktikan
partisipasi aktif orangtua dan penggunaan pada tahun 2000. Berbeda dengan
teknologi dalam hal ini ABD maupun pendekatan komunikasi yang lain seperti
cochlear implant. Orangtua adalah pelaku bahasa isyarat, membaca bibir dan
utama dalam AVT. Estabrooks (1994:20) komunikasi total, yang yang telah dikenal
menyatakan bahwa adalah tugas orangtua masyarakat secara luas, AVT tergolong
untuk memberi kekayaan interaksi bahasa awam bagi masyarakat (Nursimah, 2012)..
lisan pada anak. Hal ini dikarenakan Berdasarkan permasalahan tersebut,
orangtua adalah orang yang selalu berada selain mendampingi sesi terapi anak di
di samping anak sepanjang waktu. Selain tempat habiliatasi pendengaran, orangtua
itu, anak juga lebih mudah belajar bahasa juga membutuhkan referensi tambahan
dalam aktivitas yang dekat dengan untuk mendukung pemahaman dan
orangtua. keterampilan mereka agar dapat
Sebagai kunci utama, orangtua melakukan pengulangan terapi secara
diharapkan mampu melaksanakan AVT mandiri. Salah satunya melalui rancangan
dengan benar. Orangtua tidak cukup serangkaian kegiatan terapi yang dapat
mengandalkan sesi terapi di tempat secara langsung dipraktikkan. Serangkaian
habilitasi pendengaran yang hanya 1 s/d 3 ini disebut dengan program. Dengan
jam per minggu. Orangtua juga harus demikian, orangtua dapat melakukan terapi
mengulang terapi secara mandiri jika ingin AVT secara mandiri.
keterampilan berbahasa anak berkembang Sebelumnya telah ada produk
dengan optimal. program AVT yang dikembangkan oleh
Meskipun begitu, dalam Rafikayati pada tahun 2014 yang
pelaksanaannya banyak orangtua yang mengadaptasi program AVT dari Cochlear
masih mengalami kesulitan dalam dan Dickson (2010). Pada tahun yang
memperoleh informasi dan referensi sama, program AVT tersebut telah
tambahan tentang cara melaksanaan AVT divalidasi dan dinyatakan kelayakanya
secara mandiri di rumah sehinga dalam oleh validator isi, desain dan bahasa. Nilai
pelaksanaanya, orangtua membutuhkan kelayakannya adalah layak dari aspek isi,
program AVT untuk membantu mereka sangat layak dari aspek desain dan layak
melakukan terapi secara mandiri di rumah. dari aspek Bahasa.
Meskipun begitu, belum ada Tabel 1
penelitian untuk mengetahui efektifitas One Group Pre test – Post test Design
dari program AVT tersebut itu sendiri Pretest Treatment Posttest
dalam membantu orangtua melaksanakan T1 X T2
terapi secara mandiri di rumah.
Berdasarkan latar belakang yang telah Keterangan :
diuraikan tersebut, penelitian ini T1: Tes awal sebelum diberi perlakuan
mengambil “Efektivitas program Auditory
(pre test).
Verbal Therapy (AVT) dalam
X: Perlakuan berupa pemberian
meningkatkan skill orangtua anak dengan
programAVT
hambatan pendengaran dalam
T2: Tes akhir setelah diberikan perlakuan
melaksanakan terapi secara mandiri”
(post test)
sebagai judul penelitian.

Subjek penelitian dalam penelitian


TUJUAN
ini adalah 12 orangtua anak dengan
Tujuan dari penelitian ini adalah
hambatan pendengaran dengan usia
untuk mengetahui efektifitas AVT dalam
mendengar (pemakaian alat) 0 s/d 5 bulan,
meningkatkan skill orangtua anak dengan
memilih AVT sebagai habilitasi
hambatan pendengaran.
pendengaran bagi anaknya dan anaknya
melakukan AVT di Yayasan Aurica (AVT
METODE PENELITIAN
Habilitation Center). Penelitian ini di
Desain yang digunakan dalam
lakukan di Yayasan Aurica dan di masing-
penelitian ini adalah one group pretest-
masing rumah orangtua (subyek
posttest design. Pengukuran dilakukan
penelitian). Yayasan Aurica beralamat di
sebelum dan sesudah perlakuan
Jl. Bendul Merisi Utara VII/8 Surabaya.
(treatment) diberikan, dan perbedaan
Teknik pengumpulan data yang
antara hasil pretest (T1) dengan hasil post-
digunakan adalah dengan teknik observasi
test (T2). Bagan rancangan penelitian
untuk melihat kemampuan orangtua dalam
dalam penelitian ini dapat dilihat di Tabel
mempraktekkan AVT secara mandiri.
1 sebagai berikut.
Instrumen pengumpulan data yang
digunakan selama penelitian adalah
dengan form observasi yang disusun
dalam bentuk rubrik penilaian. Terdapat 5
kemampuan/teknik dasar yang dilihat HASIL PENELITIAN
dalam mempraktekkan AVT. Adapun Pre-test diberikan diawal sebelum
teknik dasar yang dinilai adalah (1) intervensi. Selanjutnya subyek penelitian
berbicara dekat dengan telinga anak, (2) diberikan intervensi berupa pemberian
berbicara bersebelahan (tidak berhadapan), program AVT. Subyek penelitian
(3) perdengarkan suara terlebih dahulu, (4) mengimplementasikan program AVT
berbicara menggunakan sound word, dan selama 3 bulan. Selama implementasi
(5) pengulangan. Kemampuan tersebut program AVT, subyek penelitian
dinilai dengan skala benar/salah yang melakukan konsultasi 1 kali seminggu.
kemudian dirata-rata per skill dan Konsultasi dilakukan sebanyak 13 kali
dilanjutkan dengan rata-rata skill secara pertemuan secara keseluruhan selama
umum. Setelah hasil didapat, selanjutnya penelitian dengan durasi @±60 menit.
dikategorisasi sesuai dengan kriteria pada Setalah dilakukan intervensi, selanjutnya
table 2 sebagai berikut. dilakukan post-test untuk mengukur
efektivitas program AVT. Pre-test dan
Tabel 2 post- test dilakukan selama ± 30 menit.
Kriteria Penilaian Hasil Pretest dan posttest dalam penelitian
Nilai Kategori ini dapat dilihat di Tabel 3 sebagai berikut.
≥ 90 Sangat Baik
76 - 90 Baik Tabel 3
61 - 75 Cukup Baik Hasil Pre-test dan Post-test
51 - 60 Kurang Baik Subyek Hasil Pre-test Hasil Post-test
≤ 50 Tidak Baik NL 34 54
NJ 54 67
ML 50 77
Teknik analisis data yang digunakan JV 50 77
penulis dalam penelitian ini adalah ST 30 54
dengan menggunakan teknik analisis SY 40 67
non-parametrik yaitu tes rangking JS 67 87
bertanda Sign tes bertanda Wilcoxon SW 54 67
(Wilcoxon Sign Rank Test) yang SS 44 54
diberi simbol T. Taraf signifikasi dalam AB 34 67
penelitian ini adalah (α) 5 %. RK 44 67
DL 57 87 Program AVT ini bertujuan untuk
Mean 46,5 68,75 membantu orangtua dengan usia
mendengar 0 s/d 5 bulan (usia mendengar
Data tersebut selanjutnya dianalisis = setelah memakai ABD maupun cochlear
dengan uji peringkat bertanda Wilcoxon implant). Program AVT ini diproduksi
(Wilcoxon Signed Ranks Test) dengan secara cetak (printed) dalam bentuk buku
SPSS 21. Berdasarkan analisis data berukuran A5 dengan ketebalan ± 70
diketahui bahwa nilai Z hitung = -3.066 peges.
dengan P = 0.002, taraf signifikansi () Alasan program ini diproduksi secara
5%. Hasil tersebut < 0,005, berdasarkan cetak (printed) dikarenakan bahwa buku
hasil tersebut, maka hipotesis penelitian cetak lebih nyaman dibaca dibandingkan
terbukti. Dengan demikian dapat bentuk soft file. Meskipun sekarang ini
disimpulkan bahwa program AVT efektif buku dalam bentuk soft file sedang marak
dalam meningkatkan skill terapi orangtua digunakan tetapi buku dalam bentuk soft
anak dengan hambatan pendengaran secara file memiliki kekurangan diantaranya
mandiri di yayasan Aurica Surabaya. kelelahan mata akibat membaca tulisan
dalam perangkat lunak (gadget) yang
PEMBAHASAN terlalu lama berakibat pada kekurang
Program AVT dikembangkan nyamanan dalam membaca e-book. Hal
menjadi salah satu referensi yang dapat ini sesuai dengan pendapat Hendratman
digunakan untuk membantu orangtua (2013) yang menyatakan bahwa
dalam melakukan terapi AVT di rumah kelemahan e-book diantaranya mata lelah
pada anak mereka. Hal ini dilakukan agar karena layar gadget memancarkan cahaya,
terapi lebih optimal jika diulang di rumah sehingga mata terasa kering dan cepat
oleh orangtua. Orangtua diharapkan tidak lelah.
hanya mengandalkan sesi terapi di Selain mata lelah, ada kendala besar
habilitation center yang frekuensinya dalam kemerataan informasi di Indonesia.
hanya 1 s/d 3 x seminggu dengan durasi 1 Arthur (2013) menyatakan bahwa terjadi
jam per sesinya. Hal ini sesuai dengan ketimpangan antara kondisi di daerah
Moeller (2000) yang menyatakan bahwa dengan di kota. Masyarakat di kota besar
keterlibatan aktif keluarga terutama bisa mengoperasikan gadget sebagai
orangtua berdampak positif terhadap sumber informasi. Sedangkan masyarakat
perkembangan bahasa anak. di pinggiran dan desa pelosok masih
banyak yang belum bisa mengoperasikan
komputer. Dengan salah satu alasan Mc Kay (2010) yang menyatakan bahwa
tersebutlah maka program AVT ini perencanaan sebuah pembelajaran yang
diproduksi dalam bentuk cetak (printed). baik adalah perencanaan yang
Buku cetak lebih awam digunakan dari menyesuaikan dengan kebutuhan masing-
seluruh lapisan masyarakat. masing anak.
Program AVT diproduksi dalam Mengingat program AVT ini
ukuran A5 dengan tujuan kepraktisan (A5 dirancang untuk orangtua, maka bahasa
termasuk ukuran yang relative kecil). yang digunakan adalah Bahasa sederhana
Dengan ukuran yang relative kecil tujuannya agar mudah dimengerti
tersebut, program AVT ini dapat dibawa orangtua. Selain itu, langkah-langkah
kemana-mana karena tidak memakan pelaksanaan dalam program ini dijelaskan
tempat. Produk ini cukup kecil untuk dengan terperinci. Hal ini dilakukan untuk
dimasukkan ke dalam tas jinjing wanita. menghindari kesalahan penafsiran. Hal ini
Program AVT ini terdiri dari (1) sesuai dengan Keraf (1984:36) yang
tujuan terapi, (2) media yang digunakan, menyatakan bahwa suatu kalimat
(3) aktivitas terapi, dan (4) evaluasi dikatakan efektif jika (1) secara tepat
perkembangan anak. Berdasarkan isi dapat mewakili gagasan si penulis, (2) sanggup
disimpulkan bahwa program ini telah menimbulkan gagasan yang sama antara
lengkap. Hal ini sesuai dengan SAQA pembaca dan penulis.
dalam Nur’aini yang menyatakan bahwa Selanjutnya untuk mengetahui
isi program diantaranya mencakup 4 hal efektifitas program AVT, dilakukan uji
yaitu: (1) tujuan, (2) proses, (3) evaluasi coba. Uji coba dilakukan kepada 12
dan (4) media. subyek penelitian. Berdasarkan analisis
Program AVT disesuaikan dengan data diketahui bahwa program AVT efektif
kurikulum AVT internasional di mana dalam meningkatkan skill terapi orangtua
tahap perkembangan berbahasanya telah anak dengan hambatan pendengaran di
terstandarisasi sesuai dengan Yayasan Aurica Surabaya.
perkembangan berbahasa anak dengan Berdasarkan hasil wawancara
hambatan pendengaran secara umum. peneliti kepada subyek penelitian di sela-
Sesuai dengan kurikulum tersebut, sela konsultasi selama intervensi, diketahui
program ini telah menyesuaikan tujuan bahwa orangtua merasa nyaman dalam
dengan kebutuhan anak dalam memahami menggunakan program AVT ini. Orangtua
Bahasa (menyimak, berbicara, membaca menjelaskan bahwa program AVT ini
dan menulis). Hal tersebut sesuai dengan bahasanya mudah dipahami dan pilihan
katanya familiar ditemui oleh orangtua. awalnya tidak dimiliki oleh orangtua.
Orangtua juga menambahkan bahwa jenis Dengan program AVT sekarang ini
huruf yang digunakan menarik, orangtua cukup baik dalam melakukan
kemasannnya juga menarik. Hal ini sesuai terapi secara mandiri tanpa bantuan dari
dengan Mansoor (1994) dalam Santoso terapis.
(2008) menyatakan bahwa buku yang baik Adapun skill yang dasar yang
harus memenuhi persyaratan diantaranya: dimaksud di sini adalah (1) berbicara dekat
(1) Isinya mudah dipahami, (2) ketepatan dengan telinga anak, (2) berbicara
pilihan kata, (3) Rancangan halamannya bersebelahan (tidak berhadapan), (3)
tertata baik, (artinya pemilihan jenis huruf, perdengarkan suara terlebih dahulu, (4)
jarak antar baris, tata letak, luas margin, berbicara menggunakan sound word, dan
dll., (4) Pemilihan jenis huruf yang baik (5) pengulangan. Sekarang ini subyek
(tidak miring), dan (5) Sampul buku yang penelitian cukup baik dalam melakukan 5
reprensentatif. teknik dasar AVT tersebut secara mandiri.
Berdasarkan penjelasan tersebut, Wu dan Brown memaparkan aspek-
dapat disimpulkan bahwa ukuran buku, aspek penting yang mempengaruhi
kemasan, cover, jenis huruf, warna huruf, keberhasilan AVT diantaranya identifikasi
ukuran huruf, gambar, frame dan warna dini hambatan pendengaran, partisipasi
sudah baik. dengan demikian dapat orangtua dan penggunaan teknologi
disimpulkan bahwa program ini telah amplifikasi pendengaran. Sebagai salah
memenuhi kriteria sebagai buku yang baik satu penentu keberhasilan habilitasi,
dari aspek desain. orangtua adalah orang terpenting dalam
Mengenai peningkatan skill terapi AVT.
yang terjadi, dapat disimpulkan bahwa Berdasarkan paparan tersebut,
pelatihan kepada orangtua melalui dengan skill terapi yang cukup baik,
program AVT ini merupakan solusi yang orangtua dapat memberikan sumbangsi
efektif untuk meningkatkan kemampuan terhadap perkembangan berbahasa anak.
orangtua. Skill orangtua pada pre-test Dengan kemampuan pengasuhan dan skill
yakni 46,5 atau berada pada kategori tidak terapi yang baik, perkembangan Bahasa
baik, selanjutnya menjadi 68,75 atau anak tentu akan berkembang lebih optimal.
cukup baik pada post-test merupakan Hal ini dikarenakan orangtua adalah orang
peningkatan yang cukup signifikan. yang selalu bersama anak sepanjang waktu
Program AVT dapat memberikan selama 24 jam per hari.
informasi, pengetahuan dan skill yang
Estabrooks (1994:20) menambahkan anak dengan hambatan pendengaran secara
bahwa adalah tugas orangtua untuk mandiri di yayasan Aurica Surabaya.
memberikan kekayaan interaksi bahasa Selain produk ini diproduksi untuk
pada anak karena orangtua adalah orang orangtua, diharapkan produk ini juga dapat
yang berada dengan anak sepanjang waktu. bermanfaat untuk guru dan terapis dalam
Selain itu, anak juga lebih mudah belajar hal ini guru SLB B dan terapis anak
bahasa jika berada dalam aktivitas yang dengan hambatan pendengaran. Untuk
dekat dengan orangtua dan keluarga. kelanjutanya, diharapkan adanya
pengembangan lanjutan dengan menambah
kompetensi untuk usia mendengar yang
SIMPULAN DAN SARAN
lebih tinggi. Selain itu juga sangat
Hasil analisis data menunjukkan
dimungkinkan untuk dilakukan simulasi
bahwa hasil Z hitung = -3.066 dengan P =
(video) dari program AVT ini. Dalam
0.002, taraf signifikansi ( ) 5%. Hasil
pemanfaatannya, jika media yang
tersebut menunjukkan bahwa hasil lebih
disarankan dalam program AVT tidak
kecil dari 0,005, sehingga hipotesis
tersedia, diharapkan pengguna dapat
terbukti. Dengan demikian dapat
berkreasi dengan media pengganti yang
disimpulkan bahwa program AVT efektif
sesuai.
dalam meningkatkan skill terapi orangtua

DAFTAR PUSTAKA Alexander Graham Bell Association


Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur for the deaf.
Penelitian. Jakarta: Penerbit
Rineka Cipta. Geers, Ann E. 2008. “Factors Affecting
the Development of Speech,
Cochlear Limited. 2003. Auditory Language, and Literacy in Children
Habilitation for Cochlear Implant with Early Cochlear Implantation”.
Recipients : an Introduction. Journal of Language, Speech, and
Australia : SOS Printing Group. Hearing Services In Schools Vol. 33
July 2008 American Speech-
Cochlear Limited. 2005. Listen Learn and Language-Hearing Association.
Talk. Australia : SOS Printing Group.
Kurnaeni. 2007. Metode Pengajaran
Cochlear Ltd & Dickson. 2010. Sound Bahasa Bagi Anak Tunarungu
Foundation for Babies. Australia: (online), (http://dtarsidi.blogspot.com
SOS Printing Group diakses 8 Maret 2015)

Estabrooks. W. 1994. Auditory Verbal Lim & Simser. 2005. Auditory Verbal
Therapy for Parents and Therapy for Children with Hearing
Professionals. Washington: Impairment (online),
(http://annals.edu diakses 14 Februari Rafikayati, Ana. 2014. Pengembangan
2015). Program Auditory Verbal Therapy
(AVT) bagi orangtua anak dengan
Mc Cormack, Mary Kate dan Ellis, Kelli. hambatan pendengaran. Tesis tidak
Tanpa Tahun. Auditory Verbal diterbitkan. Surabaya: PSPLB PPS
Therapy : Helping Children with Unesa.
Hearing Loss, Developing Spoken
Language (online), Rhoades, Ellen A.2007. Research Outcoms
(http/ehdimeeting.org diakses 5 of Auditory Verbal Intervention: Is
Februari 2015). the Approach Justified ? (online),
(http//www.auditoryverbaltraining.co
Moeler, Mary Pat. 2000. Pediatric. Early m diakses tanggal 10 Februari 2015).
Intervention and Language
Development in Children Who Are Slemenda, Jack. 2008. Auditory Verbal
Deaf and Hard of Hearing (online), Therapy (online),
(http://www.pediatrics.org diakses 20 (http://www.deafed.net, diakses 21
Februari 2015). Februari 2015).

Neuss, Deidre. 2005. The Ecological Sugiyono. 2007. Metode Penelitian


Transition to Auditory-Verbal Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Therapy : Experiences of Parents Kualitatif dan R&D). Bandung:
Whose Children Use Cochlear Alfabeta
Implants. The Volta Review. Volume .
106 (2), 195-222. Sugiyono. 2013. Statistika untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Nursimah, Sinta. 2012. Keefektifan Metode
AVT Terhadap Keterampilan Bahasa Wu, Cheng Ju Dora & Brown, P.Margaret.
Reseptif, Bahasa Ekspresif dan Tanpa Tahun. Parents’ and
Artikulasi Anak Hambatan Teacher’s Expectations of Auditory-
Pendengaran Ditinjau dari Gender. Verbal Therapy. The Volta Review.
Tesis tidak diterbitkan. Surabaya : Volume 104(1),5-20.
PSPLB PPS Unesa.

Anda mungkin juga menyukai