TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Tanggal/Jam MRS : 3 Oktober 2019/18.00 WIT
Ruangan : Mawar
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Umur : 58 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Polimak
b. Identitas Penanggung
Nama : Tn. A
Umur : 40 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
20
Suku / Bangsa : Jawa
Alamat : Polimak
Hubungan dengan klien : Anak
2. Keluhan Utama
a. Keluhan Utama Saat Masuk Rumah Sakit
Pasien mengatakan nyeri pada sendi yang sering dirasakannya
sejak 3 bulan yang lalu
b. Keluhan Utama Saat Pengkajian
Pasien mengatakan nyeri pada sendi
P : ketika berjalan
Q : tumpul
R : area punggung
S : 7 (0-10)
T : hilang timbul
21
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Genogram:
Ket :
laki laki
Perempuan
Pasien
Meninggal
Menikah
Keturunan
Tinggal serumah
22
Pasien beranggapan penyakitnya timbul karena usianya yang
bertambah tua dan saat mulai parah pasien langsung pergi ke
pelayanan kesehatan terdekat untuk memeriksa kesehatannya
c. Pola Eliminasi
23
Penggunaan Alat Bantu Tidak Ada Tidak ada
d. Pola Aktifitas
24
Pasien mengatakan merasa terganggu dengan penyakitnya, karena
mengganggu aktifitasnya.
h. Pola Peran dan Hubungan
Pasien mengatakan tinggal serumah dengan anak pertamanya
Hubungan dengan keluarga : harmonis
Hubungan dengan tenaga kesehatan : baik
i. Pola Fungsi Seksual dan Seksualitas
Pasien mengatakan mengalami menopause sejak 6 tahun yang lalu
j. Pola Mekanisme Koping
Pasien mengatakan jika ada masalah menceritakan keluh kesah pada
anaknya.
k. Pola Nilai dan Kepercayaan
Pasien mengatakan beragama Islam dan rajin beribadah.
25
8. Pemeriksaan Fisik
a. Status kesehatan umum
Keadaan/ penampilan umum : Lemah
GCS : 15 ( E4V5M6)
Kesadaran : Komposementis
BB sebelum sakit : 78 kg
BB saat ini : 76 kg
TB : 165 cm
Status gizi : kelebihan bobot
IMT : 27,9 (18,5-24,9)
TTV
TD : 110/80 mmHg
N : 80x/ menit
R : 20x/ menit
SB : 36,8ºC
b. Kepala
Inspeksi : kepala tampak normosepal, Warna rambut hitam sedikit
beruban , rambut tampak merata., Tidak ada ketombe, Tidak ada
lesi. Ekspresi wajah meringis
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, Tidak ada pembengkakan/ massa
c. Mata
Inspeksi : Kelopak mata simetris kiri/kanan , Warna kulit
kelopak mata serasi dengan kulit lain (sawo matang), Konjungtiva
anemis, Sklera tampak putih tidak ikterik, Pupil kiri/kanan miosis
saat terkena rangsang cahaya langsung, Bola mata kiri/kanan
dapat mengikuti gerakan jari perawat ke 8 arah sejauh 15 cm
(pasien dapat menggerakkan bola mata ke atas dan ke bawah).
Palpasi : Bola mata pasien teraba lunak
d. Telinga
Inspeksi: Tampak telinga simetris kiri/ kanan, Tampak telinga
berwarna serasi dengan kulit lain (sawo matang), Tampak ada
sedikit serumen di lubang telinga kiri/kanan
Palpasi: tidak ada nyeri tekan pada tragus
26
e. Hidung
• Inspeksi ; tidak ada polip , tidak ada secret, tidak ada kemerahan,
membrane mukosa lembab
• Palpasi : tidak ada nyeri tekan
f. Mulut
Inspeksi : gigi tampak bersih, tidak ada karies gigi, gusi bersih,
tampak kemerahan, lidah bersih, bibir lembab, tidak ada
sariawan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan pembengkakan
g. Leher
Inspeksi : kelenjar tyroid tidak nampak
Palpasi : tidak teraba kelenjar tyroid, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada pembengkakan
h. Thorax
i. Jantung
27
Batas jantung kiri :
o ICS II Linea parasternalis sinistra
o ICS IV linea Media klavikularis sinistra
o Auskultasi :
Bunyi Jantung : Reguler
Bj 1“katub mitral terdengar bunyi LUB pada linea
klafikularis sinistra ics 5,katup trikuspidalis terdengar
bunyi LUB pada ICS 4 linea mediaklavikularis sinistra.
BJ 2”Katup Aorta terdengar bunyi DUB pada linea
parasternalisdextra ics 2,katub pulmonalis terdengar bunyi
DUB pada ICS 2 linea media klavikularis sinistra
j. Abdomen
k. Tulang Belakang
l. Ekremitas
Ekremitas atas
• Motoric
• Kekuatan otot kanan/kiri : 4/4
• Terpasang infus “ RL 20 Tpm “ pada tangan kiri
• Clubing of the finger : tidak ada
• Capillary refill time : kurang dari 2 detik
(Normal)
• Refleks patalogis : Normal
Ekremitas bawah
28
Motoric
Kekuatan kanan/kiri : 4/4
Clubing of the finger : tidak ada
Capillary refill time : kurang dari 2 detik
Refleks patalogis : Normal
29
Pasien dapat membuka dan menutup mulut.
c) Reflek kornea :
Pasien dengan spontan mengedipkan mata saat diberi
rangsang menyentuh mata.
5) Facialis (N.7)
a) Gerakan mimic : Pasien tampak meringis saat nyeri
punggung muncul
b) Pengecapan 2/3 lidah bagian depan : Pasien mampu
merasakan dan membedakan rasa asam (jeruk), asin, manis
6) Acustikus (N.8)
a) Fungsi pendengaran :
Pasien dapat mendengar dan mengulangi kata yang
dibisikkan perawat sejauh 1 ½ meter
7) Glosofaringeus dan Vagus (N. 9 dan 10)
a) Reflek menelan :
Pasien mampu menelan dengan baik.
b) Relek muntah :
Pasien ada reflek muntah dan ada rasa mual.
8) Asesorius (N.11)
a) Memalingkan kepala ke kiri dan kanan :
Pasien mampu memalingkan kepala ke kiri da kanan
dengan tahanan
b) Mengangkat bahu :
Pasien mampu mengangkat kedua bahu secara bersamaan
dengan tahanan
9) Hipoglosus (N.12)
Pergerakan lidah :
Pasien mampu menggerakkan lidah ke luar, kiri, kanan.
10) Tanda- tanda perangsang selaput otak :
Kaku kuduk : Tidak tampak
Tandan kering: Tidak tampak
30
Brudzingki : Tidak tampak
Pemeriksaan Penunjang
9. Terapi
31
KLASIFIKASI DATA
ANALISA DATA
32
tidak sempat.
₋ terasa sakit pada sendi ketika
berjalan
₋ aktivitas sehari-hari terhambat
DO :
₋ TD : 110/80 mmHg
₋ N : 80x/ menit
₋ R : 20x/ menit
₋ SB : 36,8ºC
₋ Klien mengalami menopause
sejak 6 tahun yang lalu.
₋ Riwayat penggunaan KB
hormonal dengan metode pil.
₋ Wajah klien terlihat meringis.
₋ Sering terlihat memegang area
yang sakit
DO :
- umur 58 tahun
- Hasil rongent menunjukkan
bahwa Ny. S menderita
osteoporosis.
- Hasil BMD T-score -3.
- Pemeriksaan TB 165 cm, BB 76
kg.
- Kifosis
33
B. Diagnose keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan dampak sekunder dari fraktur, spasme otot,
deformitas tulang.
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan disfungsi sekunder akibat
perubahan skeletal (kifosis), nyeri sekunder atau fraktur baru.
34
C. Rencana Asuhan Keperawatan, Implementasi Dan Evaluasi Pada Ny. S Dengan Osteoporosis Diruang Mawar Rumah
Sakit Marthen Indey Jayapura
1 Nyeri berhubungan Setelah dilakukan 1. Kaji nyeri secara 1. Untuk 04/11/201 1.Mengkaji 04/11/2019
tindakan komprehensif mengetahui nyeri secara
dengan dampak sekunder 9
keperawatan meliputi lokasi, sejauh mana komperensif Pukul 14.05
dari fraktur, spasme otot, selama 1x8 jam karakteristik, nyeri terjadi 09.00 meliputi lokasi,
diharapkan Nyeri onset/durasi, S: pasien
deformitas tulang.ditandai karakteristik ,
berkurang dengan frekuensi, mengatakan
dengan : onset/durasi,
kriteria hasil : kualitas, :
frekuensi,
intensitas dan
DS : • Mampu factor penyebab. kualitas, -nyeri
mengontrol intensitas, dan sedikit
₋ Pasien mengatakan nyeri (tahu factor penyebab, berkurang
nyeri pada sendi penyebab dari skala
P : ketika berjalan nyeri, mampu Hasil :
Q : tumpul menggunakan P: ketika
R : area punggung P: ketika
tehnik berjalan
S : 7 (0-10) berjalan
nonfarmakolog Q: tumpul
T : hilang timbul Q: tumpul
i untuk R: area
R: area
mengurangi punggung
₋ ngilu dibagian sendi punggung
nyeri, mencari S: 7 (0-10)
sejak beberapa tahun S: 7 (0-10)
bantuan) T: hilang
lalu, namun Ny. S T: hilang timbul
timbul
35
tidak • Melaporkan 2. Observasi 2. Respon non
memperdulikannya. bahwa nyeri respon verbal
Sejak kurang lebih berkurang nonverbal 09.05 2.Mengobservasi -pasien
membantu
tiga bulan yang lalu, dengan menunjukkan respon non masih
mengevaluas
ngilu di tubuhnya tak menggunakan ketidaknyamana verbal merasa tidak
kunjung hilang i derajat
manajemen n terutama pada menunjukan nyaman
₋ klien banyak nyeri dan
nyeri pasien yang ketidaknyamana
beraktifitas duduk perubahanny
• Mampu tidak mampu n terutama pada
karena dulu dirinya berkomunikasi a
mengenali pasien yang
bekerja sebagai staf O: pasien
nyeri (skala, secara efektif tidak mampu
administrasi tampak :
intensitas,
berkomunikasi
frekuensi dan Meringi
₋ Klien tidak suka secara efektif,
tanda nyeri)
olahraga karena tidak s
• Menyatakan Hasil :
sempat. KU :
₋ terasa sakit pada rasa nyaman
setelah nyeri - pasien Lemah
sendi ketika berjalan
₋ aktivitas sehari-hari berkurang meringis TTV :
terhambat 3. Ajarkan prinsip kesakitan
DO : dalam penangan 3. Membantu TD :
nyeri mengurangi 09.20 110/80
₋ TD : 110/80 mmHg nyeri yang mmHg
₋ N : 80x/ menit 3.Mengajarkan N :
dirasakan
₋ R : 20x/ menit prinsip dalam 90x/
klien, serta
₋ SB : 36,8ºC penanganan menit
membantu
₋ Klien mengalami nyeri. R : 18
menopause sejak 6 klien untuk x/ menit
tahun yang lalu. mengontrol Hasil : SB :
₋ Riwayat penggunaan nyerinya 36,8ºC
- menganjurkan
KB hormonal dengan
metode pil. pasien tidur
A: Masalah
₋ Wajah klien terlihat 4. Kolaborasi dikasur yang
belum
meringis. dengan tenaga padat atau tidak
kesehatan
36
₋ Sering terlihat lainnya untuk 4. Menurunkan lentur teratasi
memegang area yang menentukan dan nyeri dan
sakit menjalankan 09.25
meningkatka
therapy,jika n 4.Melakukan P: lanjutkan
perlu kenyamanan kolaborasi intervening
dengan tenaga
1, 2, 3, 4
kesehatan
lainnya untuk
menentukan dan
menjalankan
therapy. Hasil :
-oral cal 95
1100mg
37
Sejak kurang lebih tampak :
tiga bulan yang lalu,
ngilu di tubuhnya tak - lemas
kunjung hilang
- Kesehariannya - lemah
pasien sering
beraktifitas duduk
karena dulunya A : masalah
dirinya bekerja
belum
sebagai staf 10.20
administrasi dan teratasi
tidak suka olahraga
karena tidak sempat.
- Pasien tidak suka P :
minum susu sejak
usia muda dan tidak Lanjutkan
menyukai makanan intervensi
laut.
- terasa sakit pada nomor 2 dan
sendi ketika berjalan 4
- aktivitas sehari-hari
terhambat
DO : 11.00
- umur 58 tahun
- Hasil rongent
menunjukkan bahwa
Ny. S menderita
osteoporosis.
- Hasil BMD T-score
-3.
- Pemeriksaan TB 165
38
cm, BB 76 kg.
- Kifosis
39
CATATAN PERKEMBANGAN HARI PERTAMA
N DIAGNOSA
HARI/TANGGAL/JA CATATAN
O KEPERAWATA EVALUASI PARAF
M PERKEMBANGAN
N
1 Sabtu, 5 oktober 2019 Nyeri b/d iritasi S: S: pasien mengatakan : Mhs. Al
mukosa lambung Pasien mengatakan : -nyeri sedikit berkurang dari skala nyeri 5 (0-10) Fajri
-nyeri sedikit berkurang dari menjadi 4 (0-10)
skala nyeri 6 (0-10) menjadi 5 P : telat makan
(0-10) Q : tertusuk- tusuk
P : telat makan R : ulu hati
Q : tertusuk- tusuk S : 4 (0-10)
R : ulu hati T : hilang timbul,
S : 5 (0-10) -pasien masih merasa tidak nyaman
T : hilang timbul,
-pasien masih merasa tidak O: pasien tampak :
nyaman Meringis
KU : Lemah
O: TTV :
Pasien tampak : TD : 100/80 mmHg
Meringis N : 78 x/ menit
KU : Lemah RR : 20 x/ menit
TTV : SB : 37,1ºC
TD : 110/60 mmHg
N : 81x/ menit
40
RR : 18x/ menit A: Masalah belum teratasi
SB : 37ºC
P: lanjutkan intervensi 1, 2, 4
A:
1. Kaji nyeri secara komprehensif
Masalah belum teratasi
P: meliputi lokasi, karakteristik,
2. Observasi respon
nonverbal menunjukkan
ketidaknyamanan terutama
pada pasien yang tidak
mampu berkomunikasi
secara efektif
3. Ajarkan prinsip dalam
penangan nyeri
4. Kolaborasi dengan tenaga
41
kesehatan lainnya untuk
menentukan dan
menjalankan therapy,jika
perlu
2 Sabtu, 5 oktober 2019 Nutrisi kurang dari S: S : Pasien mengatakan : Mhs. Al
kebutuhan tubuh Pasien mengatakan : -sudah tidak muntah tapi sedikit mual Fajri
-masih mual dan muntah -belum nafsu makan
b/d intake yang
-belum nafsu makan
tidak ade kuat O : Pasien tampak :
O: - lemas
Pasien tampak : - lemah
- lemas
- lemah A : masalah belum teratasi
42
petugas ahli gizi untuk
menentukan program diet
yang sesuai
43
CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE-2
NO DIAGNOSA
HARI/TANGGAL/JAM CATATAN PERKEMBANGAN EVALUASI PARAF
KEPERAWATAN
1 Minggu, 6 oktober 2019 Nyeri b/d iritasi S: S: pasien mengatakan : Mhs. Al Fajri
mukosa lambung Pasien mengatakan : - skala nyeri 3 (0-10)
-nyeri sedikit berkurang dari skala P : telat makan
nyeri 4 (0-10) menjadi 3 (0-10) Q : tertusuk- tusuk
P : telat makan R : ulu hati
Q : tertusuk- tusuk S : 3 (0-10)
R : ulu hati T : hilang timbul,
S : 3 (0-10) -pasien sudah merasa lebih nyaman
T : hilang timbul,
-pasien sudah merasa lebih nyaman O: pasien tampak :
KU : sedang
O: TTV :
Pasien tampak : TD : 100/60 mmHg
KU : sedang N : 69 x/ menit
TTV : RR : 20 x/ menit
SB : 35,8 ºC
TD : 110/60 mmHg
N : 72 x/ menit
RR : 19 x/ menit
SB : 36,8 ºC A: Masalah belum teratasi
A: P: lanjutkan intervensi 1, 2, 4
Masalah belum teratasi 1. Kaji nyeri secara komprehensif meliputi
44
lokasi, karakteristik, onset/durasi, frekuensi,
P: kualitas, intensitas dan factor penyebab.
Lanjutkan intervensi 1, 2, 4 2. Observasi respon nonverbal menu njukkan
ketidaknyamanan terutama pada pasien yang
I: tidak mampu berkomunikasi secara efektif
1. Kaji nyeri secara komprehensif 4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya
meliputi lokasi, karakteristik, untuk menentukan dan menjalankan
onset/durasi, frekuensi, therapy,jika perlu
kualitas, intensitas dan factor
penyebab.
2. Observasi respon nonverbal
menunjukkan ketidaknyamanan
terutama pada pasien yang
tidak mampu berkomunikasi
secara efektif
4. Kolaborasi dengan tenaga
kesehatan lainnya untuk
menentukan dan menjalankan
therapy,jika perlu
2 Minggu, 6 oktober 2019 Nutrisi kurang dari S: S : Pasien mengatakan : Mhs. Al Fajri
kebutuhan tubuh b/d Pasien mengatakan : -tidak mual
-sudah tidak mual -nafsu makan baik
intake yang tidak ade
-nafsu makan membaik
kuat O : Pasien tampak :
O: - baik
Pasien tampak :
45
- baik A : masalah teratasi
A: P : hentikan intervensi
Masalah teratasi
P:
Hentikan intervensi
46
CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE 3
NO DIAGNOSA
HARI/TANGGAL/JAM CATATAN PERKEMBANGAN EVALUASI PARAF
KEPERAWATAN
1 Senin, 7 oktober 2019 Nyeri b/d iritasi S: S: pasien mengatakan : Mhs. Al Fajri
mukosa lambung Pasien mengatakan : -nyeri sudah tidak terasa
- skala nyeri 3 (0-10) -pasien sudah merasa lebih nyaman
P : telat makan
Q : tertusuk- tusuk O: pasien tampak :
R : ulu hati KU : sedang
S : 3 (0-10)
TTV :
T : hilang timbul,
TD : 100/80 mmHg
-pasien sudah merasa lebih nyaman
N : 72 x/ menit
RR : 20 x/ menit
O: SB : 36,8 ºC
Pasien tampak :
KU : sedang
TTV : A: Masalah teratasi
TD : 100/60 mmHg
N : 69 x/ menit P: hentikan intervensi
RR : 20 x/ menit
SB : 35,8 ºC
A:
Masalah belum teratasi
P:
lanjutkan intervensi 1, 2, 4
1. Kaji nyeri secara komprehensif
meliputi lokasi, karakteristik,
47
onset/durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas dan factor
penyebab.
2. Observasi respon nonverbal
menunjukkan ketidaknyamanan
terutama pada pasien yang
tidak mampu berkomunikasi
secara efektif
4. Kolaborasi dengan tenaga
kesehatan lainnya untuk
menentukan dan menjalankan
therapy,jika perlu
48