Anda di halaman 1dari 38

LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS


GOLONGAN III
ANGKATAN XVI TAHUN 2019

JUDUL:
OPTIMALISASI PENULISAN INFORMED CONSENT OLEH
TENAGA MEDIS PADA PASIEN YANG MEMERLUKAN TINDAKAN DI
UGD RUMAH SAKIT dr. HASRI AINUN HABIBIE

Nama : dr. Mohammad Rizki R Sarson


NIP : 19920331 2019031 004
Unit Kerja/Magang : Rumah Sakit Hasri Ainun Habibie

Gorontalo, 08 Oktober 2019


Telah Disetujui
Untuk di seminarkan pada Kamis, 10 Oktober 2019

COACH MENTOR

Iswan Hamzah S.Pd M.Ec Dev dr. Fitriyanto Rajak


NIP. 19800612 200212 1 007 NIP. 19850604 200901 1 001

i
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS
GOLONGAN III
ANGKATAN XVI TAHUN 2019
JUDUL:
OPTIMALISASI PENULISAN INFORMED CONSENT OLEH
TENAGA MEDIS PADA PASIEN YANG MEMERLUKAN TINDAKAN DI
UGD RUMAH SAKIT HASRI AINUN HABIBIE

Nama : dr. Mohammad Rizki R Sarson


NIP : 19920331 2019031 004
Unit Kerja/Magang : Rumah Sakit Hasri Ainun Habibie

Gorontalo, 10 Oktober 2019


Telah diseminarkan di hadapan penguji dan disetujui untuk diaktualisasikan di
tempat kerja
pada tanggal 15 Oktober – 18 November 2019
COACH MENTOR

Iswan Hamzah S.Pd M.Ec Dev dr. Fitriyanto Rajak


NIP. 19800612 200212 1 007 NIP. 19830712 201101 1 001

PENGUJI

Suwarni Uloli S. Kom


NIP. 197910272009012003

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan
curahan rahmat dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan “Rancangan
Aktualisasi dan Nili-nilai Dasar Profesi ASN”. Rancangan Aktualisasi ini dapat
terwujud atas bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung. Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan penghargaan dan terima
kasih yang sebesar besarnya kepada:
1. Bapak Iswan Hamzah S.Pd M.Ec Dev selaku coach yang senantiasa dengan sabar,
cermat, teliti dan sepenuh hati membimbing penulis dalam menyusun rancangan
aktualisasi ini.
2. Bapak dr Fitriyanto Rajak sebagai mentor yang telah banyak membantu dalam
memberikan saran dan masukan mengenai perkiraan program kegiatan dalam
pelaksanaan rancangan aktualisasi di instansi nanti.
3. Bapak/Ibu Widyaiswara yang telah membagi ilmunya, sehingga penulis lebih
memahami tentang materi ANEKA.
4. Instruktur Pelatihan Dasar yang telah memberi arahan dan penguatan untuk
membuat rancangan aktualisasi.
5. Teman-teman peserta Latsar Gelombang ke - I Angkatan XVI tahun 2019
yang selalu kompak.
Penulis menyadari bahwa Rancangan Aktualisasi ini masih jauh dari
sempurna. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
rancangan ini. Semoga rancangan ini dapat bermanfaat dan dapat penulis realisasikan
seluruhnya dengan baik.

Gorontalo, Oktober 2019


Penulis

dr. Mohammad Rizki R Sarson


NIP. 19920331 2019031 004

iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ……………........................................................... ii
DAFTAR ISI …..………………………….......………………………………... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................ v
BAB 1 PENDAHULUAN ………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang ……....................................................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat Penelitian …….............................................................. 2
C. Ruang Lingkup …………………..…...................................…..................... 2

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI ……………………………………... 3


A. Deskripsi Organisasi ………………………………………………………… 3
1. Profil Organisasi ………………………….……………………............. 3
2. Visi, Misi, dan Tata Nilai RSUD Hasri Ainun Habibie ……………….. 4
B. Deskripsi Isu/Situasi Problematik di Pengadilan …...……………............... 5
C. Analisis Isu ………………………………………………………………….. 5
D. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih …………………….…………... 7
E. Nilai-nilai Dasar Profesi ASN ……..…......................................................... 7
F. Matrix Rancangan …………………............................................................ 12
G. Jadwal Kegiatan ……………………........................................................... 17
H. Kendala dan Antisipasi ……………............................................................ 18
BAB III PENUTUP……………………………………………….................... 18
LAMPIRAN……….. ........................................................................................ 20

BAB I

1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelayanan publik adalah isu yang dipikirkan oleh para pimpinan kementerian dan
lembaga, BUMN, dan kepala daerah di berbagai tingkatan. Mereka diminta bergerak
cepat dan berubah sesuai ajakan kepala negara. Kepemimpinan mereka bukan tentang
bagaimana merangkai kata di depan media, melainkan tentang keefektifan mereka
dalam melakukan perubahan yang baik dan nyata.

Faktor yang perlu diperhatikan dalam membangun budaya pelayanan, adalah


pemahaman tentang pelayanan prima. Budaya pelayanan prima inilah yang harus
menjadi dasar ASN dalam penyediaan pelayanan. Pelayanan Prima adalah
memberikan pelayanan sesuai atau melebihi harapan pengguna layanan.

Persetujuan Tindakan Medis (Informed Consent) pada dasarnya merupakan


persetujuan yang harus diperoleh dari pasien atau keluarga terdekat sebelum
melakukan suatu tindakan medis yang akan dilakukan.

Informed Consent bukan sekedar formulir persetujuan yang didapat dari pasien,
tetapi merupakan suatu proses komunikasi. Semua tindakan dokter UGD harus
mendapat persetujuan pasien dan atau keluarga setelah mendapat penjelasan yang
cukup tentang hal-hal yang berkaitan dengan tindakan tersebut.

Dalam kegiatan aktualisasi, peserta melaksanakan kegiatan-kegiatan terkait isu


yang berkembang diinstansi. Sesuai pertimbangan tersebut, maka dalam rancangan
aktualisasi ini penulis mengambil isu “Belum optimalnya penulisan Informed
Consent oleh tenaga medis pada pasien yang memerlukan tindakan di UGD RS
Ainun Habibie”.

1.2 Tujuan dan Manfaat

2
Rancangan aktualisasi nilai dasar Pegawai Negeri Sipil ini bertujuan sebagai :
1) Pengaktualisasian nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) sebagai Aparatur Sipil Negara di
instansi tempat bekerja.
2) Menganalisis tugas dan fungsi ASN.
3) Melakukan analisis dampak apabila nilai-nilai dasar profesi ASN, peran dan
kedudukan ASN dalam NKRI tidak diterapkan dalam tahapan kegiatan kerja.
4) Mengidentifikasi nilai-nilai dasar profesi ASN dalam melaksanakan tugas dan
fungsi ASN.
5) Mengidentifikasi dan Mengaktualisasikan peran dan kedudukan ASN dalam
NKRI.
Manfaat yang diperoleh dari aktualisasi antara lain:
1) Menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN serta peran dan
kedudukannya.
2) Meningkatkan mutu pelayanan masyarakat pada satuan kerja dan kenyamanan
masyarakat sebagai stakeholder.
3) Manfaat yang didapatkan oleh peserta diklat latsar adalah peserta dapat
memahami, menginternalisasi dan kemudian mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
ASN dalam melaksanakan tugas dan fungsi ASN di tempat kerja.
4) Manfaat bagi unit kerja dan organisasi adalah mendapatkan kontribusi dari
peserta diklat latsar untuk mencapat tujuan, visi dan misi bersama. Stake holder
juga mendapatkan manfaat yaitu dapat merasakan inovasi-inovasi dari kegiatan
yang dilaksanakan oleh peserta diklat latsar.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada pembahasan kali ini adalah rancangan aktualisasi nilai
dasar profesi ASN optimalisasi penulisan Informed Consent pada pasien yang
memerlukan tindakan medis pada Rumah Sakit Hasri Ainun Habibie dalam kegiatan
Pelatihan Dasar CPNS Tahun Anggaran 2019.

3
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
2.1 Deskripsi Organisasi
2.1.1 Sejarah Singkat RSUD dr. Hasri Ainun Habibie

RSUD dr Hasri Ainun Habibie Provinsi Gorontalo diresmikan pada tahun


2013 oleh Gubernur Provinsi Gorontalo bapak RUSLI HABIBIE, beralamat di
jalan Kusno Tongkodu Kelurahan Dutulanaa Kecamatan Limboto Kabupaten
Gorontalo. Adapun penamaan Rumah Sakit sesuai dengan Peraturan daerah
Provinsi Gorontalo No 8 Tahun 2013 Tentang Penamaan Rumah Sakit Umum
Daerah Provinsi Gorontalo.
Tipe RSUD dr Hasri Ainun Habibie ditetapkan Melalui SK Menteri
Kesehatan No : HK.02.03./I/3625/2014 dengan Tipe/Kelas D.
Pada awal berdirinya, RSUD dr Hasri Ainun Habibie Provinsi
Gorontalo adalah salah satu SKPD dalam Struktur Organisasi Tata Kerja
Pemerintah Provinsi Gorontalo, namun setelah dalam perkembangannya dan
dengan adanya perubahan Struktur Organisasi Tata Kerja di lingkungan
Provinsi Gorontalo maka pada tahun 2016 RSUD dr. Hasri Ainun Habibie
berubah status menjadi UPTD Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.

2.1.2 Visi Misi Nilai Tugas dan Fungsi RSUD dr Hasri Ainun Habibie
A. Visi dan Misi
Dalam menjalankan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
RSUD dr. Hasri Ainun Habibie mempunyai
Visi :
“RSUD dr Hasri Ainun Habibie Unggul di Provinsi Gorontalo”
Misi :

1. Meniningkatkan mutu pelayanan kesehatan sesuai standar,


terjangkau adil dan merata.

4
2. Menciptakan dan meningkatkan mutu pelayanan menjadi pelayanan
unggulan.
3. Mewujudkan RSUD dr. Hasri Ainun Habibie sebagai entity bisnis
yang sehat
B. Nilai :

1. Integritas
Keselarasan antara perkataan dan perbuatan sesuai etika, moral dan
kemanusiaan

2. Profesionalisme
Kompeten dan bertanggungjawab dalam menjalankan tugas

3. Kepedulian
Melayani dengan empati, tulus dan peduli

4. Kolaborasi
Bekerjasama secara terpadu dalam kesetaraan untuk mencapai tujuan
bersama

5. Keunggulan
Menghasilkan yang terbaik secara kreatif, inovatif dan berkelanjutan

C. Tugas Dan Fungsi

Berdasarkan mandat Pemerintah Provinsi Gorontalo yang tertuang


dalam Peraturan Gubernur No 7 Tahun 2013 tentang tugas pokok dan fungsi
RSUD dr. Hasri Ainun Habibie yaitu :

a. Membantu Gubernur dalam penyelenggaraan pemerintah daerah


dibidang pelayanan kesehatan
b. Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilakukan secara
serasi, terpadu dengan upaya peningkatan pelayanan kesehatan serta
melaksanakan upaya rujukan dan,

5
c. Melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar pelayanan rumah
sakit
d. Melaksanakan pengawasan fungsional,
e. Pembinaan operasional sesuai kebijakan kepala daerah,
f. Pemantauan dan evaluasi program dibidang kesehatan,
g. Pemberian perizinan yang berhubungan dengan bidang kesehatan sesuai
batas kewenanagan provinsi.

D. Struktur organisasi RSUD dr. Hasri ainun Habibbie Provinsi


Gorontalo
Sesuai PERDA provinsi Gorontalo Nomor 7 Tahun 2013 Tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata kerja Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi
Gorontalo maka Organisasi Tata Kerja RSUD dr Hasri Ainun Habibie terdiri
atas :
A. Direktur
B. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
C. Kepala Seksi Pelayanan Medik dan Penunjang Medik
D. Kepala Seksi Keperawatan
E. Kelompok Jabatan Fungsional

6
E. Kapasitas Tempat Tidur

Jumlah tempat tidur yang dimiliki oleh RS Hasri Ainun Habibie adalah 158
yang terdiri dari

KELAS
No RUANGAN Non Kelas Jumlah
Kls I Kls II Kls III

1 Kebidanan   8 6   14

2 Anak   1 20   21

3 Interna   17 36   53

4 Bedah     13   13

5 VK       1 1

6 UGD       20 20

7 HCU       6 6

8 PICU       6 6

9 NICU       6 6

10 ISOLASI       9 9

11 Neuro     9   9

JUMLAH   26 84 48 158

2.2 Deskripsi Isu/ Situasi Problematik


Khusus untuk Pelatihan Dasar CPNS pengambilan dari hal-hal berkaitan
dengan manajemen asn, manajemen pelayanan publik dan whole of government
didapatkan isu-isu berikut:
1) Belum optimalnya penulisan Informed Consent oleh tenaga medis pada pasien
yang memerlukan tindakan di UGD RS Ainun Habibie
Masih banyak pasien yang memerlukan tindakan medis, tidak disertai dengan
Informed Consent, terlebih jika pasien itu datang pada malam hari.
2) Rendahnya sterilisasi instrumen medis

7
Instrumen medis yang digunakan untuk mejahit luka robek hanya disterilisasi
menggunakan alkohol, kemudian dibakar. Padahal, di Rumah Sakit Hasri Ainun
Habibie tersedia sterilisator menggunakan infrared yang lebih efektif.
3) Rendahnya edukasi kesehatan mengenai etika batuk
Pengetahuan etika batuk pada warga di wilayah Rumah Sakit Hasri Ainun Habibie
lumayan rendah, beberapa orang mengetahui cara batuk yang benar dan
menggunakan masker, tetapi beberapa orang lainnya tidak.
4) Rendahnya kesadaran keluarga pasien akan jam besuk pasien
Masih banyak keluarga pasien yang tidak peduli dengan waktu jam besuk sehingga
dapat menganggu pelayanan pada pasien

2.3 Analisis Isu


Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria dan kualitas isu. Dari isu di
atas, analisis isu dilakukan dengan menggunakan alat analisis AKPK (Aktual,
Kekhalayakan, Problematika dan Kelayakan). Alat analisis AKPK digunakan untuk
menentukan kriteria isu. Penilaian isu menggunakan alat analisis AKPK
menggunakan bobot penilaian sebagai berikut:
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya

Analisis kriteria isu dengan alat analisis AKPK

8
A K P K
ISU Jml Peringkat
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)
Belum optimalnya
penulisan
Informed Consent
oleh tenaga medis
1 4 4 5 5 18 1
pada pasien yang
memerlukan
tindakan di UGD
RS Ainun Habibie
Rendahnya
2 3 3 3 3 12 3
Sterilisasi Alat
Rendahnya
Edukasi Kesehatan
3 3 3 3 2 11 4
mengenai etika
batuk
Rendahnya
kesadaran keluarga
4 4 3 4 4 15 2
pasien akan jam
besuk pasien

Dari isu di atas dipilih 3 isu dengan nilai tertinggi untuk dianalisis menggunakan alat
analisis USG (Urgency, Seriousness dan Growth) untuk menentukan kualitas isu.
Rentang nilai yang diberikan sama dengan rentang nilai yang ada dalam analisis isu
menggunakan alat analisis AKPK.

Kriteria
No Penilaian Masalah Jml Rank
U S G
Belum optimalnya penulisan
Informed Consent oleh tenaga
1. medis pada pasien yang 4 5 5 14 1
memerlukan tindakan di UGD
RS Ainun Habibie

2. Rendahnya Sterilisasi Alat 3 3 4 10 3


9
Rendahnya kesadaran
3. keluarga pasien akan jam 4 3 4 11 2
besuk pasien
Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan alat analisis USG di atas dapat
dilihat bagaimana kualitas Isu yang ada. Isu yang mendapatkan ranking tertinggi
adalah isu final dan menjadi isu yang perlu dicarikan pemecahan masalahnya yaitu:
“Belum optimalnya penulisan Informed Consent oleh tenaga medis pada pasien
yang memerlukan tindakan di UGD RS Ainun Habibie”.
2.4 Argumentasi terhadap Core Issue Terpilih
Isu yang terpilih menjadi core issue dari dua alat analisis di atas adalah
“Belum optimalnya penulisan Informed Consent oleh tenaga medis pada pasien
yang memerlukan tindakan di UGD RS Ainun Habibie”. Oleh karena itu, perlu
dilakukan pemecahan isu dengan ”Optimalisasi Penulisan Informed Consent Oleh
Tenaga Medis Pada Pasien Yang Memerlukan Tindakan Di UGD RS Ainun Habibie”
melalui kegiatan-kegiatan untuk menjawab isu tersebut antara lain:
1) Melakukan konsultasi dengan kepala Rumah Sakit dan dokter UGD UGD
2)    Menata kerapian berkas rekam medis di UGD
3)    Menyediakan tempat khusus untuk berkas rekam medis UGD
4)    Menggabungkan masing-masing berkas rekam medis menjadi satu dokumen
5)    Memeriksa kelengkapan masing-masing berkas rekam medis saat datang dan
pulang
6) Menambah berkas rekam medis yang telah terpakai

2.5 Nilai-nilai Dasar Profesi ASN

10
Uraikan dan narasikan pembahasan mengenai nilai-nilai ANEKA dan Nilai nilai
Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI.
1.    Akuntabilitas, nilai dasar akuntabilitas adalah tanggung jawab, jujur,
kejelasan target, netral, mendahulukan kepentingan publik, adil, transparan,
konsisten, dan partisipasif.
2.    Nasionalisme, nilai dasar nasionalisme tersebar di setiap sila pancasila. (1)
sila pertama: etos kerja, religius, toleransi, amanah, percaya diri, tanggung
jawab, dan transparan. (2) sila kedua: humanis, persamaan derajat, tidak
diskriminatif, saling menghormati, dan tenggang rasa. (3) sila ketiga: rela
berkorban, gotong royong, cinta tanah air, menjaga ketertiban, dan
mengutamakan kepentingan publik. (4) sila keempat: musyawarah mufakat,
menghargai pendapat orang lain, kekeluargaan, bersikap adil, dan kerja keras.
3.    Etika publik, nilai dasar etika publik adalah jujur, bertanggung jawab,
integritas tinggi, cermat, disiplin, hormat, sopan, taat pada peraturan perundang-
undangan, taat perintah, dan menjaga rahasia.
4.    Komitmen mutu, nilai dasar di dalamnya antara lain: efektifitas, efisiensi,
inovasi, dan berorientasi mutu.
5.    Anti korupsi, nilai dasarnya adalah jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung
jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.
             

2.6 Matrix Rancangan

11
Matrix Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Rumah Sakit Hasri Ainun Habibie


Identifikasi Isu :
1. Belum optimalnya penulisan Informed Consent oleh tenaga medis pada pasien
yang memerlukan tindakan di UGD RS Ainun Habibie
2. Rendahnya sterilisasi alat
3. Rendahnya edukasi kesehatan mengenai etika batuk
4. Rendahnya kesadaran keluarga pasien akan jam besuk pasien
Isu yang diangkat :
Belum optimalnya penulisan Informed Consent oleh tenaga medis pada pasien yang
memerlukan tindakan di UGD RS Ainun Habibie b
Gagasan pemecahan isu : Optimalisasi penulisan Informed Consent oleh tenaga
medis pada pasien yang memerlukan tindakan di UGD RS Ainun Habibie, melalui
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1) Melakukan konsultasi dengan Pimpinan Rumah Sakit
2)    Menata kerapian berkas rekam medis di UGD
3)    Menyediakan tempat khusus untuk berkas rekam medis UGD
4)    Menggabungkan masing-masing berkas rekam medis menjadi satu
dokumen
5)    Memeriksa kelengkapan masing-masing berkas rekam medis saat datang
dan pulang
6) Mensosialisasikan kepada dokter UGD tempat rekam medis

12
N Kegiatan Tahapan Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Kegiatan Kontribusi
o Pelatihan Pencapaian Visi dan Pencapaian
Misi Organisasi Penguatan Nilai-
nilai Organisasi
1. Melakukan 1. Memberi salam 1. Dari konsultasi 1. Rasa tanggung jawab atas Kegiatan ini terkait Melaksanakan
konsultasi kepada dengan Pimpinan tugas yang diberikan oleh dengan misi Rumah kegiatan
dengan Pimpinan Rumah Sakit atasan seperti yang Sakit pada poin 2 yaitu merapikan rekam
Pimpinan Rumah Sakit didapatkan terkandung dalam : medis yang selaras
Rumah 2. Menyampaikan persetujuan untuk akuntabilitas dengan ANEKA
Sakit rencana melakukan 2. Memberi salam sesuai Menciptakan dan akan menguatkan
kegiatan yang rencana kegiatan dengan yang terkandung Meningkatkan mutu nilai-nilai Rumah
akan dilakukan selanjutnya dalam nasionalisme pelayanan menjadi Sakit yaitu:
3. Mendengarkan 2. Dokumentasi saat 3. Hormat dan taat kepada pelayanan unggulan
saran, arahan melakukan perintah atasan sesuai Integritas,
dan masukan konsultasi dengan yang terkandung Profesionalisme,
serta mencatat dalam etika public Kepedulian.
segala masukan Kolaborasi, dan
dari Pimpinan keunggulan.
Rumah Sakit
2. Menata 1. Berkonsultasi 1. Hasil konsultasi Hasil kegiatan ini menunjukan: Kegiatan ini terkait Melaksanakan
Kerapian dengan Kepala berupa penataan dengan misi Rumah kegiatan
Rekam Ruangan UGD tempat rekam 1. Rasa tanggung jawab atas Sakit pada poin 1 yaitu merapikan rekam
Medis di tentang tata medis tugas yang diberikan oleh : medis yang selaras
UGD letak rekam 2. Masing-masing atasan seperti yang dengan ANEKA
medis berkas rekam terkandung dalam Meningkatkan mutu akan menguatkan
2. Membersihkan medis tertata rapi Akuntabilitas pelayanan kesehatan nilai-nilai Rumah
tempat berkas sesuai urutan dari 2. Hormat dan taat kepada sesuai standar, Sakit yaitu:
rekam medis awal hingga akhir perintah atasan sesuai terjangkau adil dan
3. Menyusun 3. Dokumentasi saat dengan yang terkandung merata Integritas,
masing-masing melakukan dalam etika publik Profesionalisme,
berkas rekam konsultasi, dan 3. Melaksanakan tugas dengan Kepedulian.
medis sesuai penataan berkas efektif dan tepat waktu sesuai Kolaborasi, dan
yang terkandung dalam
13
urutan dari awal rekam medis. komitmen mutu keunggulan.
hingga akhir

3 Menyediaka 1. Menyiapkan 1. Laci yang sudah Hasil kegiatan ini menunjukan: Kegiatan ini terkait Melaksanakan
n tempat laci tempat terisi berkas dengan misi Rumah kegiatan
khusus rekam medis rekam medis 1. Rasa tanggung jawab dalam Sakit pada poin 1, penyediaan tempat
untuk 2. Menulis jenis 2. Dokumentasi laci melaksanakan tugas sesuai yaitu : khusus berkas
berkas rekam medis di yang sudah di yang terkandung dalam rekam medis yang
rekam depan laci agar tentukan jenis Akuntabilitas Meningkatkan mutu selaras dengan
medis mudah rekam medis 2. Bekerja keras dalam pelayanan kesehatan ANEKA akan
(Informed diketahui mengatur pengarsipan seperti sesuai standar, menguatkan nilai-
Consent) 3. Mengatur yang terkandung dalam terjangkau adil dan nilai Rumah Sakit
UGD berkas rekam nasionalisme merata yaitu:
medis pada 3. Disiplin, transparan dalam
tempatnya mengerjakan tugas seperti Integritas,
yang terkandung dalam Anti Profesionalisme,
Korupsi Kepedulian.
Kolaborasi, dan
keunggulan.
4 Menggabun 1. Menyusun 1. Penyusunan Hasil kegiatan ini menunjukan: Kegiatan ini terkait Melaksanakan
gkan berkas Informed Informed Consent dengan misi Rumah kegiatan
Informed Consent sudah sesuai 1. Bersikap konsisten dan Sakit pada poin 1, penggabungan
Consent menjadi satu dengan urutan tanggung jawab dengan yaitu : berkas Informed
menjadi satu dokumen rekam rekam medis pekerjaan sesuai yang Consent yang
dokumen medis sesuai 2. Dokumentasi saat terkandung dalam Meningkatkan mutu selaras dengan
dalam urutan menggabungkan akuntabilitas pelayanan kesehatan ANEKA akan
rekam 2. Merapikan Informed Consent 2. Bekerja keras dengan sesuai standar, menguatkan nilai-
medis dokumen rekam menjadi satu sungguh-sungguh dalam terjangkau adil dan nilai Rumah Sakit
medis dokumen dalam menyelesaikan tugas seperti merata yaitu:
3. Dokumen rekam medis yang terkandung dalam
rekam medis Nasionalisme Integritas,
ditempatkan 3. Bekerja dengan rasa peduli Profesionalisme,
pada tempatnya dan disiplin seperti yang Kepedulian.

14
terkandung dalam anti Kolaborasi, dan
korupsi keunggulan.
5 Memeriksa 1. Melakukan 1. Hasil dari diskusi Hasil kegiatan ini menunjukan: Kegiatan ini terkait Melaksanakan
kelengkapan diskusi dengan berupa rencana dengan misi Rumah kegiatan
masing- Kepala untuk mengecek 1. Bekerja dengan rasa penuh Sakit pada poin 2, pemeriksaan
masing Ruangan UGD kelengkapan tanggung jawab sesuai yang yaitu : berkas rekam
berkas 2. Melakukan rekam medis terkandung dalam medis yang selaras
rekam pemeriksaan 2. Berkas Informed akuntabilitas Menciptakan dan dengan ANEKA
medis saat kelengkapan Consent selalu 2. Melakukan tugas dengan meningkatkan mutu akan menguatkan
datang dan berkas rekam siap untuk gotong royong sesuai yang pelayanan menjadi nilai-nilai Rumah
pulang medis saat jam digunakan terkandung dalam pelayanan unggulan Sakit yaitu :
kantor datang (08.00 3. Dokumentasi nasionalisme
WITA) pemeriksaan. 3. Melakukan pekerjaan dengan Integritas,
3. Melakukan efektif dan efisien serta Profesionalisme,
pemeriksaan inovasi sesuai yang Kepedulian.
kelengkapan terkandung dalam komitmen Kolaborasi, dan
berkas rekam mutu keunggulan.
medis saat jam 4. Bersikap disiplin
pulang ( 14.00 menghindari sikap curang
WITA ) sesuai yang terkandung dalam
anti korupsi

6 Mensosialis 1. Menyiapkan 1. Dokter UGD Hasil kegiatan ini menunjukan: Kegiatan ini terkait Melaksanakan
asikan tempat mengetahui dengan misi Rumah kegiatan
kepada sosialisasi tempat rekam 1. Bekerja dengan rasa penuh Sakit pada poin 2 yaitu pemeriksaan
dokter UGD 2. Mengumpulkan medis tanggung jawab sesuai yang : berkas rekam
tempat dokter UGD terkandung dalam medis yang selaras
rekam 3. Mensosialisasik 2. Dokumentasi akuntabilitas Menciptakan dan dengan ANEKA
medis an tempat rekam sosialisasi tempat 2. Melakukan tugas dengan meningkatkan mutu akan menguatkan
medis rekam medis gotong royong sesuai yang pelayanan menjadi nilai-nilai Rumah
terkandung dalam pelayanan unggulan Sakityaitu :
nasionalisme
3. Melakukan pekerjaan dengan Integritas,
berorientasikan mutu sesuai Profesionalisme,
15
yang terkandung dalam Kepedulian.
komitmen mutu Kolaborasi, dan
4. Bersikap disiplin keunggulan.
menghindari sikap curang
sesuai yang terkandung dalam
anti korupsi

16
2.7 Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Tahapan Time Schedule
(Penjadwalan)
OKTOBER NOVEMBER
II III IV I II
1 Melakukan 1. Memberi salam
konsultasi dengan 2. Menyampaikan rencana
Pimpinan Rumah kegiatan yang akan
Sakit dilakukan
3. Mendengarkan saran,
arahan dan masukan serta
mencatat segala masukan
dari Pimpinan Rumah Sakit

2 Menata Kerapian 1. Berkonsultasi dengan


Rekam Medis di Kepala Ruangan UGD
UGD tentang tata letak rekam
medis
2. Membersihkan tempat
berkas rekam medis
3. Menyusun masing-masing
berkas rekam medis sesuai
urutan dari awal hingga
akhir

3 Menyediakan 1. Membeli map snelhekter


tempat khusus transparan sebagai tempat
untuk berkas rekam
medis (Informed berkas rekam medis
Consent) UGD 2. Menulis jenis-jenis rekam
medis di depan map
3. Mengatur berkas pada
tempatnya
4 Menggabungkan 1. Menyusun Informed
berkas Informed Consent menjadi satu
Consent menjadi dokumen rekam medis
satu dokumen sesuai urutan
dalam rekam medis 2. Merapikan dokumen rekam
medis
3. Dokumen rekam medis
ditempatkan pada
tempatnya

1. Melakukan diskusi dengan

17
5 Memeriksa Penanggung Jawab UGD
kelengkapan 2. Melakukan pemeriksaan
masing-masing kelengkapan berkas rekam
berkas rekam medis medis saat jam datang
saat datang dan (08.00 WITA)
pulang kantor 3. Melakukan pemeriksaan
kelengkapan berkas saat
jam pulang ( 14.00 WITA )
6 Mensosialisasikan 1. Menyiapkan tempat
kepada dokter UGD sosialisasi
tempat rekam medis 2. Mengumpulkan dokter
UGD
3. Mensosialisasikan
tempat rekam medis

2.8  Kendala dan Antisipasi


Kendala yang akan dihadapi pada kegiatan aktualisasi nanti mungkin berupa
kurangnya partisipasi pegawai saat melaksanakan pemeriksaan kelengkapan berkas rekam
medis. Untuk mengantisipasi kendala tersebut perlu diadakan konsultasi terlebih dahulu
dengan Pimpinan Rumah Sakit terkait partisipasi pegawai lainnya untuk bekerja sama
membantu memeriksa dan mengadakan berkas rekam medis secara berkelanjutan serta
anggaran yang digunakan bisa diambil dari dana Rumah Sakit.

BAB III
BAB III

18
HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI

Berdasarkan hasil aktualisasi yang telah dilaksanakan sejak tanggal 15 Oktober 2019 s/d 18
November 2019 di RSUD dr Hasri Ainun Habibie yang terdiri dari 6 kegiatan, dengan rincian
kegiatan disertai pembuktian kegiatan sebagai berikut:

Kegiatan 1. Melakukan Konsultasi Dengan Pimpinan Rumah Sakit (17 Oktober 2019)

A. Tahapan Kegiatan:
1. Memberi Salam (17 Oktober 2019)
Nasionalisme
Menghadap kepada atasan dalam menjalankan suatu kegiatan itu harus dilakukan
dengan menunjukkan rasa percaya diri, dan hormat kepada atasan
Dokumentasi

Analisis Dampak
Komunikasi merupakan hal yang utama dalam berorganisasi. Untuk itu dalam
merancang kegiatan dalam suatu unit kerja perlu dikomunikasikan kepada atasan.
Jika saya tidak berkomunikasi dengan santun kepada atasan akan terjadi tidak
saling menghormati dan tidak lancarnya kegiatan.
2. Menyampaikan Rencana Yang Akan Dilakukan
Etika Publik
Menjalankan suatu kegiatan apapun yang menyangkut instansi tempat bekerja
wajib untuk loyal terhadap pimpinan/atasan dengan menunjukan rasa hormat,
integritas, sopan dan taat perintah.
Dokumentasi

19
Analisis Dampak
Selain komunikasi, koordinasi merupakan hal yang utama dalam berorganisasi.
Untuk itu dalam merancang kegiatan dalam suatu unit kerja perlu dikoordinasikan
kepada atasan. Jika saya tidak berkomunikasi dan berkoordinasi dengan santun
dan jelas kepada atasan akan terjadi perbedaan persepsi dan tidak lancarnya
kegiatan
3. Mendengarkan saran, arahan dan masukan serta mencatat segala masukan dari
Pimpinan Rumah sakit
Akuntabilitas
Saya mencatat saran yang diberikan pimpinan demi kelancaran kegiatan yang
akan dilaksanakan sehingga saya bisa bertanggung jawab dengan baik, kejelasan
target, dan transparansi kegiatan.
Nasionalisme
Mencatat saran yang diberikan demi kelancaran kegiatan yang akan dilakukan
menunjukkan sikap menghargai pendapat orang lain.
Analisis Dampak
Pimpinan Rumah Sakit setuju dan saya mencatat saran dan petunjuk yang
disampaikan oleh beliau. Jika saya tidak mencatat saran apa yang disampaikan
maka akan sulit mempertanggung jawabkan hasil kegiatan yang akan dibuat pada
akhir kegiatan

B. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi

20
Loyalitas terhadap pemimpin dengan cara diskusi dan konsultasi dengan Pimpinan
Rumah Sakit demi menjalin kerjasama dan kesuksesan kegiatan diharapkan dapat
berkontribusi terhadap misi yaitu “Menciptakan dan Meningkatkan mutu pelayanan
menjadi pelayanan unggulan”
C. Penguatan Nilai Organisasi
Konsultasi terhadap pimpinan/atasan yaitu plh Direktur Rumah Sakit diharapkan
dapat memberikan penguatan terhadap nilai organisasi Rumah Sakit yaitu Integritas,
Profesionalisme, Kepedulian. Kolaborasi, dan keunggulan.
D. Analisis Manfaat
Pelaksanaan konsultasi kepada Pimpinan Rumah Sakit untuk mendapatkan saran serta
petunjuk agar kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dengan mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar Integritas, Profesionalisme, Kepedulian. Kolaborasi, dan keunggulan.
memberikan hasil yang lebih maksimal. Karena segala sesuatu kegiatan yang akan
dilaksanakan agar mendapatkan hasil yang maksimal dalam suatu instansi butuh
dukungan dari segala pihak.
Kegiatan 2. Menata Kerapian Rekam Medis di UGD (19 Oktober 2019)
A. Tahapan Kegiatan:
1. Berkonsultasi dengan kepala ruangan UGD tentang tata letak rekam medis
Akuntabilitas
Saya mencatat saran yang diberikan kepala ruangan UGD sebagai penanggung
jawab ruangan demi kelancaran kegiatan yang akan dilaksanakan sehingga saya
bisa bertanggung jawab dengan baik, kejelasan target, dan transparansi kegiatan.
Nasionalisme
Mencatat saran yang diberikan demi kelancaran kegiatan yang akan dilakukan
menunjukkan sikap menghargai pendapat orang lain.
Analisis Dampak
Kepala ruangan memberikan saran dan petunjuk mengenai tata letak rekam medis.
Jika saya tidak mencatat saran apa yang disampaikan maka akan sulit
mempertanggung jawabkan hasil kegiatan yang akan dibuat pada akhir kegiatan

21
Dokumentasi

2. Membersihkan tempat berkas rekam medis


Etika Publik
Pembersihan tempat berkas rekam medis merupakan saran dari kepala ruangan,
sehingga saya melakukannya karena merasa hormat dan taat atas tugas yang
diberikan.
Dokumentasi

22
Analisis Dampak
Jika saya tidak melakukan apa yang disarankan oleh kepala ruangan, maka saya
menunjukkan sikap tidak hormat dan akan sulit mempertanggung jawabkan hasil
kegiatan yang akan dibuat pada akhir kegiatan
3. Menyusun masing-masing berkas rekam medis sesuai urutan dari awal hingga
akhir
Akuntabilitas
Menyusun berkas rekam medis dapat mengandung nilai dasar yaitu Integritas,
Profesionalisme, Kepedulian. Kolaborasi, dan keunggulan.
Komitmen Mutu
Berkas rekam medis saya susun sesuai urutan sehingga memudahkan untuk
dimasukkan ke dalam laci rekam medis nanti.
Dokumentasi

Analisis Dampak
Dengan disusunnya berkas rekam medis tersebut, saya dapat dengan mudah
memasukkannya ke dalam laci rekam medis. Jika tidak dilakukan, proses
pemasukkan ke dalam map akan membutuhkan waktu yang lama

B. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi

23
Menata berkas rekam medis di UGD diharapkan dapat berkontribusi terhadap visi
yaitu berkontribusi terhadap misi yaitu “Menciptakan dan Meningkatkan mutu
pelayanan menjadi pelayanan unggulan”
Penguatan Nilai Organisasi.
Menata berkas rekam medis di UGD diharapkan dapat memberikan penguatan
terhadap nilai organisasi rumah sakit yaitu Integritas, Profesionalisme, Kepedulian.
Kolaborasi, dan keunggulan.
C. Analisis Manfaat
Pelaksanaan menata kerapian berkas rekam medis di UGD dilakukan agar berkas
rekam medis terlihat rapi dan enak di pandang, serta memudahkan untuk dimasukkan
ke dalam laci rekam medis. Kegiatan ini mencerminkan nilai hormat dan taat kepada
atasan, tanggung jawab serta efisien dalam melakukan pelayanan.
Kegiatan 3. Menyediakan tempat khusus untuk berkas rekam medis (Informed Consent) UGD
A. Tahapan Kegiatan:
1. Membeli map snelhekter transparan sebagai tempat berkas rekam medis
Anti Korupsi
Membelanjakan suatu barang untuk kepentingan puskesmas haruslah transparan,
apalagi ketika uang yang dibelanjakan menggunakan dana puskesmas, hal ini
dilakukan agar terhindar dari prilaku korupsi.
Analisis Dampak
Map snelhekter perlu diadakan sebagai tempat berkas informed consent dan rekam
medis lainnya agar terlihat rapi, jika tidak menggunakan map, maka berkas rekam
medis akan berantakan.
2. Menulis jenis-jenis rekam medis di depan map
Nasionalisme
Menulis jenis-jenis berkas rekam medis di depan map sebagai judul dapat
mengandung nilai dasar yaitu bekerja keras
Dokumentasi

24
Analisis Dampak
Map snelhekter perlu diberikan judul di depannya, hal ini dilakukan agar petugas
tidak kerepotan mencari berkas rekam medis yang sudah ditaruh dalam map. Jika
tidak diberi judul, petugas akan memerlukan waktu dalam mencari berkas yang
akan digunakan
3. Mengatur berkas pada tempatnya
Akuntabilitas
Berkas yang sudah diatur, dimasukkan ke dalam map. Hal ini menunjukkan sikap
tanggung jawab dalam melaksanakan tugas, karena kepala puskesmas memberi
saran agar tempat berkas rekam medis terlihat rapi.
Dokumentasi

Analisis Dampak
Jika berkas tidak diatur ke dalam map, tentu akan merugikan dana puskesmas
karena map snelhekter dibeli menggunakan dana puskesmas, tetapi map tidak
digunakan. Pengaturan berkas ke dalam map juga memberi manfaat agar berkas
tidak berserakan di atas meja.
B. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi

25
Menyediakan tempat khusus untuk berkas rekam medis (Informed Consent) UGD
diharapkan dapat berkontribusi terhadap visi yaitu “Menjadikan pusat pelayanan
kesehatan yang berkualitas menuju masyarakat yang sehat dan mandiri” dan
misi “Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu dan
terjangkau melalui pendekatan keluarga”
C. Penguatan Nilai Organisasi
Menata berkas rekam medis di UGD diharapkan dapat memberikan penguatan
terhadap nilai organisasi Puskesmas Dulupi yaitu handal, aman dan inisiatif dalam
artian puskesmas memiliki budaya profesional serta prima untuk menyelenggarakan
pelayanan kesehatan.
D. Analisis Manfaat
Menyediakan tempat khusus untuk berkas rekam medis di UGD dilakukan agar
berkas rekam medis tidak berserakan di meja, serta memudahkan untuk petugas medis
dalam menggunakan berkas tersebut. Kegiatan ini mencerminkan nilai transparan,
bekerja keras dan tanggung jawab.

Kegiatan 4. Menggabungkan berkas Informed Consent menjadi satu dokumen dalam rekam
medis

A. Tahapan Kegiatan
1. Menyusun Informed Consent menjadi satu dokumen rekam medis sesuai urutan
Nasionalisme
Lembar informed consent dan berkas rekam medis lainnya disusun sesuai urutan
menunjukkan nilai dasar bekerja keras dengan sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas

Dokumentasi

26
Analisis Dampak
Untuk menjadi sebuah dokumen, berkas rekam medis harus disusun sesuai urutan,
hal ini dilakukan agar petugas tidak kebingungan saat mengisi ataupun melihat
rekam medis yang sudah digunakan.
2. Merapikan dokumen rekam medis
Nasionalisme
Kegiatan merapikan rekam medis dapat mengandung nilai dasar bekerja keras
dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas.
Dokumentasi

Analisis Dampak
Dokumen rekam medis yang telah tersusun sesuai urutan, perlu dirapikan. Jika hal
ini tidak dilakukan, maka dokumen rekam medis tersebut akan tercecer. Sehingga
ketika dokumen yang tercecer tersebut akan digunakan, petugas akan memerlukan
waktu untuk mencari berkas tersebut, hal ini dapat menghambat pelayanan.
3. Dokumen rekam medis ditempatkan pada tempatnya
Akuntabilitas

27
Dokumen rekam medis ditempatkan pada tempat yang telah disediakan, kegiatan
ini menunjukkan nilai dasar bersikap konsisten untuk terlihat rapi dan tanggung
jawab terhadap pekerjaan.
Anti Korupsi
Kegiatan menempatkan dokumen rekam medis pada tempatnya menunjukkan
sikap peduli agar dokumen tidak berserakan, serta mengandung sikap disiplin
untuk terus menjaga kerapian tersebut.
Dokumentasi

Analisis Dampak
Jika dokumen tidak diatur ke tempatnya, tentu akan terlihat berantakan. Kegiatan
ini juga memberi manfaat agar berkas terlihat rapi di atas meja.
B. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi
Menggabungkan berkas Informed Consent menjadi satu dokumen dalam rekam medis
diharapkan dapat berkontribusi terhadap visi yaitu “Menjadikan pusat pelayanan
kesehatan yang berkualitas menuju masyarakat yang sehat dan mandiri” dan
misi “Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu dan
terjangkau melalui pendekatan keluarga”

C. Penguatan Nilai Organisasi


Menggabungkan berkas Informed Consent menjadi satu dokumen dalam rekam medis
diharapkan dapat memberikan penguatan terhadap nilai organisasi Puskesmas Dulupi
yaitu handal, aman dan inisiatif dalam artian puskesmas memiliki budaya profesional
serta prima untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
D. Analisis Manfaat

28
Menggabungkan berkas Informed Consent menjadi satu dokumen dalam rekam medis
dilakukan agar ketika dokumen berkas rekam akan digunakan, petugas puskesmas
tidak perlu mencari lagi berkas tersebut karena sudah disediakan. Hal ini juga dapat
mempercepat pelayanan kepada pasien.

Kegiatan 5. Memeriksa kelengkapan masing-masing berkas rekam medis saat datang dan
pulang kantor

A. Tahapan Kegiatan
1. Melakukan diskusi dengan Penanggung Jawab UGD
Nasionalisme
Melakukan diskusi dengan Penanggung Jawab UGD dalam menjalankan suatu
kegiatan itu harus dilakukan dengan menunjukkan rasa percaya diri, dan hormat
kepada rekan kerja.
Dokumentasi

Analisis Dampak
Komunikasi dan koordinasi merupakan hal yang utama dalam berorganisasi.
Untuk itu dalam melakukan kegiatan perlu dikomunikasikan kepada penanggung
jawab UGD. Jika saya tidak berkomunikasi dan berkoordinasi dengan santun
kepada penanggung jawab UGD akan terjadi tidak saling menghormati dan tidak
lancarnya kegiatan.
2. Melakukan pemeriksaan kelengkapan berkas rekam medis saat jam datang (08.00
WITA) dan pulang kantor
Akuntabilitas
Berkas rekam medis diperiksa kelengkapannya setiaap saat jam datang dan pulang
kantor, hal ini menunjukkan sikap bekerja dengan rasa penuh tanggung jawab
dalam menjaga kelengkapan berkas rekam medis.

29
Komitmen Mutu
Pemeriksaan berkas rekam medis saat jam datang dan pulang kantor dapat
mengandung nilai efektif, efisien dan inovasi karena kegiatan ini tidak pernah
dilakukan sebelumnya.
Anti Korupsi
Sikap disiplin menghindari sikap curang dalam melaksanakan kegiatan
pemeriksaan kelengkapan berkas rekam medis perlu dipertahankan, karena
kegiatan ini akan dilakukan setiap harinya.
Dokumentasi

Analisis Dampak
Pemeriksaan berkas rekam medis saat jam datang dan pulang kantor dapat
menjaga kelengkapan berkas, sehingga selalu tersedia ketika akan digunakan. Jika
tidak dilakukan, maka suatu saat berkas rekam medis dapat habis tanpa diketahui
oleh petugas.
B. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi
Memeriksa kelengkapan masing-masing berkas rekam medis saat datang dan pulang
kantor diharapkan dapat berkontribusi terhadap visi yaitu “Menjadikan pusat
pelayanan kesehatan yang berkualitas menuju masyarakat yang sehat dan
mandiri” dan misi “Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang
bermutu dan terjangkau melalui pendekatan keluarga”
C. Penguatan Nilai Organisasi
Memeriksa kelengkapan masing-masing berkas rekam medis saat datang dan pulang
kantor diharapkan dapat memberikan penguatan terhadap nilai organisasi Puskesmas
Dulupi yaitu handal, aman dan inisiatif dalam artian puskesmas memiliki budaya
profesional serta prima untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
D. Analisis Manfaat

30
Memeriksa kelengkapan masing-masing berkas rekam medis saat datang dan pulang
kantor dilakukan agar dokumen selalu tersedia dan siap untuk digunakan.

Kegiatan 6. Menambah berkas rekam medis yang telah terpakai

A. Tahapan Kegiatan
1. Mencatat berkas rekam medis yang perlu ditambah
Anti Korupsi
Berkas rekam medis yang perlu ditambah harus dicatat sesuai masing-masing
jenis rekam medis. Hal ini harus dilakukan dengan penuh disiplin untuk terhindar
dari sikap curang.
Dokumentasi

Analisis Dampak
Pencatatan berkas rekam medis yang harus ditambah perlu dilakukan, supaya
petugas tidak lupa berkas apa yang perlu ditambah atau malah petugas mencetak
asal-asalan berkas rekam medis, padahal berkas tersebut masih banyak.
2. Mencetak berkas rekam medis, dibantu oleh pegawai
Nasionalisme
Kegiatan mencetak berkas rekam medis perlu dibantu oleh pegawai puskesmas
karena dokter sedang melakukan pelayanan kepada pasien. Kegiatan ini
mengandung nilai gotong royong.
Dokumentasi

31
Analisis Dampak
Berkas rekam medis yang terlah terpakai harus dicetak lagi atau diperbanyak
menggunakan mesin fotocopy. Jika tidak dilakukan, maka berkas rekam medis
akan habis baik cepat maupun lambat, tergantung banyaknya pasien yang masuk
di UGD.
3. Memasukkan berkas rekam medis ke dalam map snelhekter
Komitmen Mutu
Setelah di cetak, berkas rekam medis saya masukkan lagi ke dalam map, hal ini
dilakukan karena saya dan petugas berkomitmen untuk senantiasa melakukan
pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan.

Dokumentasi

32
Analisi Dampak
Berkas yang telah dicetak segera di masukkan lagi ke dalam map, sehingga berkas
tidak lagi berceceran di atas meja, serta petugas tidak kebingungan untuk mencari
berkas rekam medis yang mau digunakan.
4. Map snelhekter ditempatkan di tempat semula
Akuntabilitas
Setelah saya memasukkan berkas rekam medis ke dalam map snelhekter, map
tersebut saya tempatkan lagi di tempat semula, hail ini dilakukan dengan rasa
penuh tanggung jawab.
Dokumentasi

Analisis Dampak
Jika map snelhekter tidak diatur ke tempatnya, tentu akan terlihat berantakan.
Kegiatan ini juga memberi manfaat agar map snelhekter terlihat rapi di tempatnya.

33
B. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi
Menambah berkas rekam medis yang telah terpakai diharapkan dapat berkontribusi
terhadap visi yaitu “Menjadikan pusat pelayanan kesehatan yang berkualitas
menuju masyarakat yang sehat dan mandiri” dan misi “Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan dasar yang bermutu dan terjangkau melalui pendekatan
keluarga”
C. Penguatan Nilai Organisasi
Menambah berkas rekam medis yang telah terpakai diharapkan dapat memberikan
penguatan terhadap nilai organisasi Puskesmas Dulupi yaitu handal, aman dan
inisiatif dalam artian puskesmas memiliki budaya profesional serta prima untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
D. Analisis Manfaat
Menambah berkas rekam medis yang telah terpakai dilakukan agar dokumen selalu
tersedia dan siap untuk digunakan.

PENUTUP
Rancangan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN ini akan dilaksanakan di
UGD RSUD HASRI AINUN HABIBIE dalam waktu 30 hari. Rancangan aktualisasi ini
terdapat empat kegiatan-kegiatan baik yang bersumber dari instruksi atasan dan inisitiaf dari
diri sendiri. Kegiatan tersebut antara lain :
1. Menata Kerapian Rekam Medis di UGD
2. Menyediakan tempat khusus untuk berkas rekam medis (Informed Consent) UGD
3. Menggabungkan berkas Informed Consent menjadi satu dokumen dalam rekam medis
4. Memeriksa kelengkapan masing-masing berkas rekam medis saat datang dan pulang
kantor
5. Memeriksa kelengkapan masing-masing berkas rekam medis saat datang dan pulang
6. Mensosialisasikan kepada dokter UGD tempat rekam medis

34
Ketercapaian seluruh kegiatan tersebut tercermin pada beberapa indikator lima nilai
dasar profesi ASN. Dengan mengetahui tingkat ketercapaian kegiatan maka akan dapat
dilakukan evaluasi dan identifikasi hal-hal mana saja yang dapat dioptimalkan

Melalui perencanaan ini diharapkan kelima nilai dasar profesi ASN yang terdiri dari
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA)
dapat teraktualisasi secara nyata pada aktivitas kerja sehari-hari. Semoga dengan bimbingan
mentor dan coach, seluruh rancangan ini dapat terlaksana dengan baik sesuai rencana

LAMPIRAN
DAFTAR ISTILAH
1. Tenaga Medis : Dokter
2. UGD : Unit Gawat Darurat
3. Informed Consent : Persetujuan/Penolakan Tindakan Kedokteran
4. Kepala Ruangan : Perawat penanggung jawab ruangan

35

Anda mungkin juga menyukai