TUGAS SEMESTER PENDEK ANATOMI 2

EXTREMITAS SUPERIOR

Disusun oleh :

TITO WIGA TRI INDRAYATNO

(10700172)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

2014
 KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat

dan rahmatNya kami dapat menyelesaikan tugas makalah sesuai dengan harapan

dan tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat menambah wawasan tentang

Anatomi Tubuh Manusia yang dituangkan dalam penulisan makalah ini. Makalah

ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan.

Makalah ini berjudul “Extremitas Superior” yang sengaja dipilih untuk

memenuhi tugas semester pendek mata kuliah anatomi dan menambah wawasan

pembaca.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing kami

yaitu dr. H. Soepratikno, BSO yang telah membantu kami agar dapat

menyelesaikan makalah ini.

Penyusun menyadari dalam pembuatan makalah ini mungkin banyak

kesalahan dan kekurangan, untuk itu penyususn mohon saran dan kritik. Semoga

makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Penyusun
 DAFTAR ISI

Cover Judul ................................................................................... 1

Kata Pengantar ..................................................................... 2

Daftar isi .............................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang .......................................................... 4

Rumusan Masalah ………………………………………. 5

Tujuan Penulisan ..................................................... . 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hormon Tiroid dalam Kehamilan ………………………. 6

Hipotiroid dalam Kehamilan ………………………... 7

Hipertiroid dalam Kehamilan ………………………… 12

BAB III PENUTP

Kesimpulan ………………………………………………… 22

Saran …………………………………………………………. 22

Daftar Pustaka …………………………………………………. 23

 ISI

STRUKTUR JARINGAN KERAS PEMBENTUK EXTREMITAS

SUPERIOR (OSTEOLOGI EXTREMITAS SUPERIOR)

1.1 Cingulum Extremitas Superior

Cingulum extremitas superior terdiri dari :
a. Os Clavicula
 Merupakan tulang pendek yang berbentuk huruf “S”, kelengkungan
kearah ventral.
 Ujung medial disebut Extremitas sternalis terdapat Insicura
clavicularis sterni.
 Ujung lateral disebut Extremitas acromialis berartikulasi dengan
fascies articularis acromii scapula.
 Permukaan caudal kasar disebut Tuberositas costalis (di medial) dan
Tuberositas coracoidea (di lateral)

b. Os Scapula
 Merupakan tulang pipih, berbentuk segitiga, apex di caudal
 Memiliki 3 tepi :
 Margo axillaris/lateralis
 Terdapat cavitas glenoidalis
Cranialnya : Tuberositas supra glenoidalis
Caudalnya : Tuberositas infra glenoidalis
Medialnya : Collum scapulae
 Margo vertebralis/medialis
Pada proximalnya terdapat Trigonum spina scapulae
 Margo superior
Lateralnya terdapat cekungan yaitu Incisura scapulae
Terdapat processus coracoideus

Scapula tampak Posterior Scapula tampak Anterior

Scapula Tampak Lateral

1.2 Ossa Extremitas Superior Liberi
a. Humerus
Identik seperti femur.

Dibagi menjadi :
 Extremitas cranalis humeri
Terdapat caput humeri. Didekatnya terdapat :
 Arah lateroanterior : tuberculum mayus
 Arah ventromedial : tuberculum minum berjalan ke caudal.
Terdapat Crista tuberculi mayoris dan Crista tuberculi minoris.
 Diantara kedua tuberculum beserta crista tuberculinya terdapat
sulcus intertubercularis.
 Corpus
Permukaan corpus dibagi menjadi :
 Facies anterior medialis
 Facies anterior lateralis
 Terdapat struktur Tuberositas deltoidea
 Facies posterior
Terdiri dari : Margo Medialis dan Margo Lateralis
 Tedapat struktur : Sulcus N. Radialis dan Foramen nutricium
(yang berfungsi member nutrisi pada foramen nutricium itu
sendiri)
 Extremitas caudalis humeri
 Epicondylus medialis : besar dan terdapat sulcus N. ulnaris
 Epicondylus lateralis
 Diantaranya terdapat : Trochlea humeri ulna dan capitulum
humeri radius

b. Radius
Tulang panjang, proximal lebih kecil dari distal. Terletak di
antebrachium segaris dengan ibu jari.
 Dibagi menjadi :
 Extremitas cranialis radii
 Caput radii
Permukaan cranial terdapat Fovea capitulum berartikulasi
dengan capitulum humeri.
Circumferentia articularis (melingkari caput radii) berartikulasi
dengan ulna pada incisura radialis ulnae. Pada distal caput,
terdapat collum radii dan tuberositas radii.
 Corpus radii
Facies lateralis paling sempit, seperti ibu jari
Facies dorsalis/facies posterior margo dorsalis bertemu di medial
Facies volaris/facies anterior margo volaris pada crista inetrossea
 Extremitas caudalis radii
Distal facies articularis carpea berartikulasi dengan os carpi
Medial : incisura ulna berartikulasi dengan capitulum ulnae
Ke arah distal terdapat procc styloideus radii.

c. Ulna
Merupakan tulang panjang. Bagian proximal lebih tebal dari bagian
distal. Terletak pada sisi kelingking (digitus minimus).
 Dibagi menjadi :
 Extremitas cranialis ulna
 Olecranon caudalnya terdapat procc. Coronoideus
Antara keduanya terdapat incisura semilunaris (incisura
trochlearis) termpat artikulasi trochlearis humeri
 Lateral processus coroneideus terdapat incisura radialis tempat
artikulasi os radius
 Bagian bawah processus coroneideus terdapat tuberositas ulna
 Corpus ulna
Mempunyai 3 permukaan :
 Facies volaris
 Facies dorsalis
 Facies medialis
 Extremitas caudalis
Capitulum (caput) ulna circumferential articularis. Berartikulasi
dengan incisura ulnaris radii.
Bagian dorsalnya : processus styloideus ulnae

d. Ossa Carpi, Ossa Metacarpi, Ossa Phalanges

I. Ossa Carpi
 Bagian proximal (dari radius ke ulnar)
 Os naviculare manus (os scaphoideum)
Berbentuk seperti perahu, artikulasi dengan os radius, os
lunatum, os multangulum majus, os multangulum minus dan
os capitatum.
 Os lunatum
Berbentuk seperti bulan sabit, berartikulasi dengan os radius
naviculare manus, os triquentrum, os sapitatum dan os
hamatum.
 Os triquetrum
Berartikulasi dengan os lunatum, os pisiforme dan os
hamatum.
 Os piriforme
Berartikulasi dengan os triquentum
 Bagian distal (dari radial ke ulnar)
 Os multangulum majus (trapezius)
 Os multangulum minus (trapezoideum)
 Os capitatum
 Os hamatum
 Sulcus Carpi
Cekungan yang terjadi karena susunan ossa carpi, batas-
batasnya:
Radial : eminentia carpi radialis, dibentuk oleh tuberculum ossis
naviculare manus, tuberculum ossis multangulum
mayus.
Ulnar : eminentia carpi ulnaris yang dibentuk oleh Os pisiforme
dan Hamulus ossis hamati.
Dasar : semua ossa carpi, kecuali Os piriforme.
II. Ossa Metacarpi
Terdiri dari 5 buah caput, corpus dan basis (caput lebih besar dari
pada basis)
 Os metacarpale I
Paling pendek, basis seperti pelana, dilateral tidak ada facies
articularis
 Os Metacarpale II
Paling panjang, basis terlebar, bentuknya tidak teratur
 Os Metacarpale III
 Basis punya processus styloideus yang berarah ke latero
posterior
 Os. Metacarpale IV
Basis segi empat
 Os. Metacarpale V
Basis seperti pelana, pada sisi lateral ada facies artikulasi yang
datar

III. Ossa Phalanges

Masing-masing jari terdiri dari 3 ruas, kecuali ibu jari hanya dua
ruas.
Phalanges proximal, Phalanges medial dan Phalanges distalis.
 STRUKTUR JARINGAN LUNAK PEMBENRTUK EXTREMITAS
SUPERIOR

2.1 REGIO THORACALIS VENTRALIS DAN AXILLA

2.1.1 Otot-otot regio thoracalis ventralis

Nama Otot Origo Insertio Fungsi Inervasi

M. pectoralis Pars clavicularis : Crista tuberculi Adduksi : Fleksi n.thoracalis

major Clavicula (setengah mayor os humeri rotasi lengan ke ventralis lateralis
sternal) medial et medial
Pars sternocostali :
Manubrium sterni dan
Corpus sterni,
cartilago costa 1–6.
 Pars Abdominalis :
Aponeurosis musculi
abdominalis
M. serratus Costa 1-8 Margo Rotasi scapula n. thoracalis
anterior vertebralis; mendorong longus
angulus superior kedepan
et inferior

M. pectoralis Costa 3-5 Processus Mendorong n. thoracalis

minor coracoideus scapula ke depan ventralis r.
medialis

M. subclavia Facies costalis, fossa Os clavicula Mendorong n. subcalvia

subscapularis lengan ke bawah

FASCIA (membungkus & memfiksasi otot)

a. Fascia axillaris
Merupakan lapisan jaringan yang meluas dari m. pectoralis mayor
menuju ke m. latissimus dorsi. Fascia ini membentuk suatu arcus
(arcus pectroaxillaris dan lattisimo axillaris)
b. Fascia coracocleido pectoral / clavi pectoral
Di cranial fascia ini melekat pada bagian depan dan dorsal M.
subclavius. Kemudian di bawah M. subcalvius kedua lapisan ini
bertemu dan berjalan menuju M. pectoralis minor. Setelah mencapai
M. pectoralis minor ia pecah lagi menjadi 2 lapisan dan membungkus
M. pectoralis minor. Pada bagian caudal ia secara kontinyu dengan
fascia axillaris. Fascia ini ditembus oleh : Vassa thoracoacromialis (r.
pectoralis), Vena cephalis dan N. thoracalis ventralis r. lateralis.
c. Axillary sheath (neurovascular sheath)
Pada apex axilla fascia yang berasal dari costa 1 dan 2 serta fascia
yang menutupi ICS 1 akan bergabung dengan fascia yang menutupi
Mm. scalene. Disini ia membentuk selubung yang menyelubungi vasa
axillaris dan plexus brachialis. Di bawah M. subclavia dan M.
pectoralis minor neurovascular sheath ini melekat pada fascia
coracocleidopectoralis.
2.1.2 Fossa axillaris

Batas-batasnya adalah :
a. Bagian ventral : M. pectoralis mayor dan M. pectoralis minor
b. Bagian dorsal : M. subscapularis dan M.teres mayor
c. Bagian medial : M. intercostalis dan M. serratus anterior
d. Bagian lateral : M. coracobrachialis, M. bisep brachii dan Os
humerus

Apexnya merupakan pertemuan antara scapula, clavicula dan costa I.

Dasarnya dibentuk oleh fascia axillaris.
Isi Fossa axillaris : Vasa axillaris dan cabang-cabangnya, Plexus
Brachialis dan cabang-cabangnya dan Lnn. Axilaris
ARTERI DAN VENA AXILLARIS
ARTERI AXILLARIS

Merupakan kelanjutan A. subclavia. Setelah melewati tepi lateral

costa 1 namanya berubah menjadi a. axillaris. Arteri ini setelah
melalui tepi M. teres minor namanya akan berubah menjadi A.
brachialis. Cabang-cabang A. axillaris berdasarkan letak M. pectoralis
minor :
a. Bagian medial M. pectoralis minor :
 A. thoracica suprema (merupakan cabang terkecil).
b. Bagian dorsal M. perctoralis minor :
 A. thoracoacromialis, memiliki cabang ramus pectoralis,
ramus deltoideus dan ramus acromialis.
 A. thoracalis lateralis (menuju M. serratus anterior bersama
N. thoracalis longus)
c. Bagiam lateral M. pectoralis minor :
 A. circumflexa humeri anterior
 A. circumflexa humeri posterior (arteri ini masuk kedalam
hiatus axillaris lateral bersama N. axillaris)
 A. subscapularis(cabang terbesar), mempunyai cabang :
Arteri circumflexa scapulae (masuk kedalam hiatus
axillaris medialis)
Arteri thoracalis dorsalis (berjalan menuju M.
latissimus dorsi bersama N. thoracalis dorsalis)

VENA AXILLARIS
Vena axillaris dimulai pada pertemuan antara V. basilica dan V.
brachialis. Vena axillaris merupakan muara dari vena-vena yang
namanya seperti cabag-cabang A. axillaris dan V. cephalica.
Vena ini berakhir sebagai V. subclavia setelah melewati tepi lateral
costa 1. Vena terletak medial terhadap A. axillaris dan sebagian
tertutup oleh A.axillaris, fasciculus medialis, N. medianus, N.
ulnaris dan N. pectoralis medialis.

PLEXUS BRACHIALIS
 Plexus brachialis merupakan anyaman syaraf yang dibentuk oleh
rami ventralis N. segmentalis Costa V, VI, VII, VIII dan Thoracal
I. Rami ventralis N. segmentalis costa V dan VI akan membentuk
truncus superior. Rami ventralis N. segmentalis costa VII
membentuk truncus inferior, komponen costa VIII dan thoracal I
akan membentuk truncus medius. Truncus-truncus tersebut
terbentuk pada daerah tepi lateral M. scalene yaitu pada
trigonumcolli posterior. Truncus-truncus ini sangat pendek, setiap
truncus akan pecah menjadi anterior divisi dan posterior divisi.
Anterior divisi dari truncus superior dan medius membentuk
fasciculus lateralis (lateral cord).
Anterior divisi truncus inferior akan membentuk fasciculus
medialis (medial cord).
Posterior divisi dari truncus superior, medius dan inferior akan
membentuk fasciculus posterior.
Posisi truncus dan fasciculus ini didasarkan letaknya terhadap A.
axillaris. Tiap-tiap fasciculus akan memberikan cabang terminal.

2.2 REGIO THORACALIS DORSALIS

 Musculus Fungsi Innervasi
M. trapezius Rotasi scapula, adduksi scapula, Pars. Spinalis N. XI (N.
mengangkat scapula ke atas dan accesoris)
menarik scapula ke bawah.
M. latissimus dorsi Extensi, adduksi rotasi lengan atas ke N. thoraco dorsalis
medial, menarik bahu ke bawah dan
belakang.
M. levator scapula Mengangkat dan rotasi scapula N. dorsalis scapularis
M. rhomboid minor Menarik scapula ke medial N. dorsalis scapularis
M. rhomboid Menarik scapula ke medial N. dorsalis scapularis
mayor
M. supraspinatus Abduksi lengan N. suprascapularis
M. infraspinatus Rotasi lengan ke lateral, abduksi dan N. suprascapularis
adduksi
M. teres minor Rotasi lengan ke lateral dan adduksi N. axillaris
M. teres mayor Adduksi, extensi dan rotasi lengan ke N. supscapularis
medial inferior
M. subscapularis Rotasi lengan ke medial, membantu N. supscapularis
adduksi, abduksi flexi dan extensi
M. deltoid Rotasi lengan ke medial, membantu N. axillaris
Musculi Regio Thoracalis
adduksi,Dorsalis
abduksi flexi dan extensi

2.2.1 Hiatus Axillaris

1. Hiatus axillaris medialis
Berbentuk segitiga, basis disebelah lateral, dibentuk M. triceps
caput longum.
Cranial dibentuk oleh M. teres minor
Caudalnya dibentuk oleh M. teres mayor
Berisi : A. circumflexa scapula
2. Hiatus axillaris lateralis
Bentuknya segi empat, memiliki batas-batas :
Medial : M. triseps caput longum
Lateral : humerius
Cranial : M.teres minor
Caudal : M.teres mayor
Berisi : A. circumflexa humeri posterior dan N. axillaris
 3. Triangular interval
Pada regio brachii dorsalis, bentuknya segitiga
Dibatasi oleh : cranial : M. teres mayor
medial : M. triceps (caput longum)
lateral : M. triceps (caput lateral)
Berisi : A. profunda brachii dan N. radialis

2.2.2 Arteri pada Regio Thoracalis Dorsalis

1. A. tranversa coli (r. desecendens)
Merupakan cabang dari A. subclavia. Berjalan ke dorsal melingkari
acromion menuju angulus superior scapula. Kemudian pecah
menjadi r. ascendens dan r. descedens. Ramus desecendes berjalan
ke caudal sepanjang margo vertebralis scapula sampai angulus
inferior. Arteri ini berjalan bersama N. dorsalis scapulae dan
tertutup Mm. rhomboidei.
2. A. supscapularis (A. tranversa scapula)
Merupakan cabang truncus thyrocervalis. Berjalan ke dorsal
menuju foramen supscapularis bersama N. supscapularis. N.
supscapularis ini masuk ke dalam foramen yang dibentuk oleh
incisura scapula dan ligament tranversa scapula. Sedangkan A.
supscapularis berjalan di atas ligament tersebut.
3. A. circumflexa scapula
4. A. circumflexa humeri posterior
5. R. acromialis A.thoraco acromialis

2.3 REGIO BRACHII

Lapisan-lapisan dari regio brachii antara lain :
1. Cutis (kulit)
2. Fascia brachii
 Merupakan kelanjutan fascia pectoralis, fascia axillaris dan fascia
deltoid, melekat pada humerus dan ulna dan kemudian melanjutkan diri
sebagai fascia antebrachii
3. Musculus

2.3.1 Musculus Regio Brachii

Pembagian musculus di regio brachii :
1. Regio brachii anterior/ventral

Regio brachii anterior Regio brachii anterior profunda

Kelompok regio brachii anterior :

a. M. coracobrachialis
Fungsi : flexi dan adduksi regio brachii
Inervasi : N. musculocutaneus
 b. M. biseps caput longum
Fungsi : flexi brachii antebrachii
Inervasi : N. musculocutaneus
c. M. biseps caput brevis
Fungsi : flexi dan supinasi
Inervasi : N. musculocutaneus
d. M. brachialis
Fungsi : flexi antebrachii
Inervasi : N. musculocutaneus

2. Regio brachii posterior/dorsal

Kelompok regio brachii posterior :

a. M. triseps, yang terdiri dari : Regio brachii posterior profunda
Regio brachii posterior
Caput longum, caput lateral dan caput medial
 Fungsinya yaitu untuk extensi dan adduksi regio brachii.
Yang diinervasi oleh N. radialis.
2.3.2 Struktur Subcutan
1. Vena
 Vena cephalica (vena ini berjalan ke cranial sepanjang A.
brachialis dan bermuara ke vena axillaris)
 Vena mediana cubiti ( berasal dari vena cephalica di bawah
articulus cubiti anastomose dengan vena basilica)
 Vena basilica (bermuara ke vena brachialis dan tertutup oleh
lacertus fibrosus)
2. Nn. cutaneus
 N. cutaneus brachii medialis (berasal dari fasiculus medial)
 N. cutaneus brachii lateral (berasal dari N. axillaris)
 N. cutaneus brachii posterior (berasal dari N. radialis)

2.3.3 Arteri Regia Brachii

Arteri Brachialis
Merupakan lanjutan dari A. axillaris. Kemudian menjadi A. brachialis
setelah melalui M. teres mayor.
Cabang-cabang A. brachialis :
1. A. profunda brachii (berjalan dari sulcus N. radialis dan berakhir
sebagai A. collateralis media dan A. collateralis radial).
2. A. collateralis ulnaris proximalis (berjalan bersama N. ulnaris,
dorsal dari septum intermuscularis medial)
3. A. collateralis ulnaris distalis (berjalan ke caudal menuju bagian
dorsal regio cubiti)

2.3.4 Persyarafan Regio Brachii

1. N. medianus
2. N. musculocutaneus
3. N. radialis
4. N. ulnaris
2.4 FOSSA CUBITI
Merupakan bentukan segitiga, terletak ventral dari articulus cubiti.
Memiliki batas-batas :
 Medial : M. pronator teres
 Lateral : M. brachioradialis
 Basis : garis penghubung epicondylus lateral dan medialis os
humeri
 Apex : persilangan M. pronator teres dan M. brachioradialis
 Dasar : M. brachialis dan M. supinator
 Atap : fascia cubiti dan lacerates fibrosus

2.4.1 Struktur pada Fossa Cubiti

a. Di bagian superficial
Vena : V. cephalica , V. basilica, V. mediana cubiti
Nervus : N. cutaneus antebrachii medial dan N. cutaneus
antebrachii lateral
b. Di bagian profundus
Arteri :
 A. brachialis
 A. radialis
Arteri ini terletak ventral M. biseps, pronator teres dan M.
supinator
 A. ulnaris
Berjalan ventral M. pronator teres, berjalan ke distal,
kemudian keluar dari fossa cubiti.
c. Nervus
 N. medianus
Mula-mula tertutup A. brachialis, kemudian terletak antara
kedua caput M. pronator teres dan dipisahkan terhadap A.
ulnaris oleh caput medial M. pronator teres.
 N. radialis
 Nervus ini terletak pada M. brachioradialis, tidak masuk
fossa cubiti. Ventral epicondylus lateralis bercabang 2 yaitu :
r. superficial : berjalan ke distal, sejajar M. brachioradialis
r. profundus : kea rah dorsal
 N. ulnaris
Juga tidak masuk fossa cubiti, berjalan di dorsal epicondylus
medialis.

2.5 REGIO ANTEBRACHII VOLARIS

2.5.1 Musculi Regio Antebrachii Volaris
a. Kelompok Superficial
M. pronator teres → berfungsi untuk pronasi
M. flexor carpi → berfungsi untuk flexi antebrachii, flexi dan
abduksi manus
M. Palmaris longus → berfungsi untuk flexi antebrachii dan
manus
M. flexor digitorum sublimes (superficial) → berfungsi untuk
flexi antebrachii, manus dan phalax
b. Kelompok profundus
M. flexor digititorum profundus → berfungsi untuk flexi phalanx
dan manus
M. flexor pollicis longus → berfungsi untuk flexi ibu jari dan
adduksi digiti I
M. pronator quadratus → berfungsi untuk pronasi manus

Semua musculus di bagian profundus mendapat persarafan dari n.

interossea, kecuali ⅓ medial flexor digitorum profundus mendapat
persarafan dari N. ulnaris.
2.5.2 Arterialisasi Regio Antebrachii Volaris
A.radialis dan A. ulnaris merupakan cabang terminal A. brachialis.
 Arteri radialis
 Dimulai setinggi collum radii sampai tepi medial processus
styloideus radii.
 Arteri ulnaris
Dimulai dari setinggi collum radii sampai ligamentum carpi
transversum.
 Arteri interossea communis
Merupakan cabang A. ulnaris di bawah tuberositas radii.

2.5.3 Innervasi Regio Antebrachii Volaris

1. N. radialis
N. radialis superficial → berjalan menyertai A. radialis, profundus
M. brachioradialis
N. radialis profundus → berjalan menembus M. supinator
Memberi cabang : r. muscularis
r. interossea dorsalis
2. N. medianus
Terletak antara 2 caput M. pronator teres, kemudian antara M.
flexor digitorum sublimis dan profundus. Di dekat pergelangan
tangan ia terletak antara tendo M. flexor carpi radialis dan M.
flexor digitorum superficialis.
3. N. ulnaris
Dimulai dari bagian dorsal epicondylus medialis menuju ke regio
antebrachii melalui M. flexor carpi ulnaris (menembus). Pada
bagian tengah regio antebrachii volaris A. ulnaris berjalan di
sebelah lateralnya.

2.6 REGIO ANTEBRACHII DORSALIS

2.6.1 Musculi Regio Antebrachii Dorsalis
a. Superficial
 Musculus
M. brachioradialis
M. extensor carpi radialis longus
M. extensor carpi (radialis brevis)
M. extensor digitorum communis
M. extensor digiti minimi
M. extensor carpi ulnaris
M. anconeus
Fungsi
Flexi antebrachii
Extensi dan abduksi manus
Extensi manus dan jari-jari
Extensi manus dan jari-jari
Extensi 5 jari
Extensi dan adduksi manus
Extensi antebrachii

b. Profundus
Musculus Fungsi
M. supinator Supinasi
M. abductor pollicis longus Abduksi jari manis dan manus
M. extensor pollicis longus Extensi phalanx 1, ibu jari dan
abduksi manus
M. extensor pollicis brevis Extensi phalanx 3, ibu jari dan
abduksi manus
M. extensor indicis Extensi dan adduksi jari 2.
Di inervasi oleh N. radialis r.
profundus

2.6.2 Arteri dan Inervasi Regio Antebrachii Dorsalis

Arteri interossea dorsalis
Merupakan cabang A. interossea communis yang berjalan pada sisi
dorsal membrane interossea dan terletak antara M. supinator dan M.
abductor pollicis longus.
N. radialis
Syaraf ini menembus septum intermuscularis lateralis regio brachii
dan berjalan antara M. brachioradialis dan menembus M. brachialis.
Kemudian di sebelah ventral epicondylus lateralis ia bercabang
menjadi r. superficial dan r. profundus.

2.7 REGIO RADIOCARPICA

TABATIERE ANATOMICUM (Anantomical snuff box)
 Merupakan bentukan segitiga yang terletak laterodorsal regio radiocarpica
yang dibatasi oleh :
Lateral : Tendo M. abductor pollicis longus
Tendo M. extensor pollicis brevis
Medial : Tendo M. extensor pollicis longus
Proximal : Processus styloideus radii
Superficial terhadap Anantomical snuff box ini berjalan V. cephalica dan r.
superficial N. radialis. Dan profundusnya berjalan A. radialis

Fascia antebrachii di daerah ini menebal dan sabut-sabutnya berjalan

tranversal untuk membentuk ligamentum carpi volaris. Ligament ini
menghubungkan processus styloideus radius dan ulna. Disebelah distal
juga terdapat ligamentum carpi transversum yang menghubungkan
eminentia carpi ulnaris dan radialis. Dan terbentuklah canalis carpi yang
dilalui oleh :
4 tendon M. flexor digitorum sublimes
4 tendon M. flexor digitorum profundus
1 tendon M. flexor pollicis longus
N. medianus.

2.8 REGIO MANUS

2.8.1 Pembagian Musculus Regio Manus

M. abductor pollicis brevis

M. flexor pollicis brevis
Mm. THENAR
M. opponens pollicis
M. adductor pollicis
Mm. HYPOTHENAR M. abductor digiti minimi
M. flexor digiti minimi
 M. opponens digiti minimi
M. interossei dorsalis
M. interossei palmaris
M. lumbricalis

2.8.2 Arterialisasi dan Inervasi

1. Bagian Posterior

Arteri radialis dan ulnaris Arteri princeps pollicis

membentuk suatu arcus, yang R. carpalis dorsalis
kemudian bercabang-cabang :
Arteri perforantes

Arteri metacarpal dorsalis

Arteri interossea dorsalis

2. Bagian Palmar
Arcus palmaris superficial
Darri arcus Palmaris yang
dibentuk oleh A. radialis dan Arcus palmaris profundus
ulnaris akan bercabang-
R. carpalis palmaris
cabang :
R.palmaris superficial

A. digitalis palmaris propia R. carpalis profundus

A. metacarpal palmaris A. princeps pollicis
A. radialis indicis

VENA
Berasal dari vena cephalica dan vena basilica

Pada regio manus terdapat struktur :

 Flexor Retinaculum : merupakan pita fibrosis yang mengikat
tendon flexor dari 5 jari, bersama-sama dengan synovial di
dalam lengkung arcus.
 Palmar Aponeurosis : adalah membrane segitiga yang kuat,
tempat melekatnya tendon dalam palma (tendon M. Palmaris
longus) dan terjadi perlekatan dengan sekitarnya