Anda di halaman 1dari 8

POTENSI LACTOBACILLUS, SP ASAL DARI DADIHSEBAGAI

STARTER PADA PEMBUATAN SUSU FERMENTASI KHAS INDONESIA


Roswita Sunarlim
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian

ABSTRAK

Susu kaya zat gizi karena mengandung protein, lemak, karbohidrat (laktosa), vitamin dan mineral.
Umumnya susu yang dikonsumsi oleh masyarakat adalah susu sapi, kerbau dan kambing. Susu
sapi juga difermentasi menjadi yoghurt, yakult dan kefir. Proses pembuatannya menggunakan
starter bakteri yang umumnya berupa Lactobacillus sp. Susu fermentasi khas Sumatera Barat
adalah dadih berasal dari susu kerbau.Fermentasi spontan (tanpa starter bakteri) berlangsung
selama 24 - 48 jam didalam ruas bambu pada suhu kamar. Bahan bakunya berasal dari susu
kerbau yang produksinya sedikit. Untuk meningkatkan citra makanan tradisional menjadi skala
lebih besar, diupayakan untuk menggantikannya dengan susu sapi yang diproduksi lebih besar dan
dibuat starter bakteri dengan cara menginokulasi bakteri didalam dadih (Lactobacillus plantarum)
sehingga dadih hasil fermentasi memiliki mutu dan cita rasa yang baik serta dapat diproduksi secara
kontinue. Penggunaan bakteri L.plantarum sebanyak 3% pada susu fermentasi ternyata lebih
disukai warna, aroma dan rasa kecuali kekentalannya dibandingkan dadih asli Sumatera Barat.
Kombinasi L.plantarum dengan kultur yogurt diperoleh total asam tertetrasi (TAT) tidak berbeda
dengan L.plantarum yang dikombinasikan dengan S.thermophilus. sedangkan nilai pHnya berbeda
nyata. Kombinasi kultur yogurt dengan L.plantarum yang disimpan selama 1 minggu adalah paling
disukai dengan nilai pH 3,09, TAT 1,29%, total padatan 17,74% dan nilai kekentalan 8,35 Pa.s.
Kombinasi bakteri L.plantarum dengan L.acidophilus dan B.bifidum tidak memiliki perbedaan
nyata akan tetapi ketiga bakteri adalah bakteri probiotik. L.casei juga ditemukan dalam dadih asal
Sumatera Barat sehingga mempunyai potensi untuk dijadikan starter bakteri di masa mendatang.

Kata kunci : susu fermentasi, dadih, Lactobacillus

ABSTACT. Roswita Sunarlim. 2009. Lactobacillus sp from dadih is potential as starter


bacterial on processing fermented milk In Indonesia. Milk is a nutritious food because of
protein and lactose content, as well as vitamine and mineral content. Milk from cow, buffalo and
goat is the most ones consumed by people. Cow milk is also fermented to be yoghurt, yakult and
kefir. Through fermentation process using starter bacteria from Lactobacillus sp. Fermented milk
from Sumatera Barat namely dadih is made from buffalo milk. Fermentetion of milk without starter
bacterial inside made in bamboo for 24-48 hours at room temperature. Due to lower production
of buffalo milk, the cow milk is better to be used to make dadih therefor the production of dadih
would be higher and sustainable. Bacterial starter could be used by innoculating bacteria from
dadih (L.plantarum) to produced good quality and flavour. Starter bacteria to inoculate from dadih
(Lactobacillus plantarum) in cow milk that for that fermened milk get quality and flavor is better
and continuous. Using bacteria L.plantarum 3% on fermented milk is more favourable in colour,
flavour and taste except viscosity compare dadih from Sumatera Barat. Combination L.plantarum
with starter bacteria yoghurt is obtained total tritriated acid is no significant different compare
L.plantarum with S.thermophilus. but value of pH is significant different from combination starter
bacteria yoghurt with L.plantarum that stored for one week is very favourable and the value of pH
3,09, total tritriated acid 1,29%, total solid 17,74% and viscocity 8,35 Pa.s. Combination of bacteria
L.plantarum with L.acidophlus and B.bifidum are no significant different but the three combination
are from bacteria probiotic. L.casei is also found in dadih from Sumatera Barat, so that can be
potential for using starter bacterial in the future.

Keywords : Fermented milk, dadih, Lactobacillus

PENDAHULUAN hewan untuk perkembangan / pertumbuhannya. Na-


mun manusia memanfaatkan untuk dijadikan sumber
Susu adalah hasil perahan dari sekresi kelenjar pangan. Mikroorganisme seperti bakteri, kapang,
ambing ternak yang menyusui. Susu mengand- khamir juga membutuhkan susu sebagai sumber
ung protein, lemak, karbohidrat (laktosa), mineral makanan.
dan vitamin. Di alam, susu diperuntukan bagi anak Susu yang populer dan banyak dikonsumsi
adalah susu sapi karena populasi sapi perah relatif Tabel 1. Komposisi susu kambing, susu domba,
tinggi dan setiap individu sapi dapat menghasilkan susu kerbau, susu sapi dan susu Ibu
susu 7-20 l/hari. Susu dapat pula diperoleh dari (ASI)
ternak kambing, domba dan kerbau. Namun, susu Table 1. Composition of goat, sheep, buffalo, cow
selain dari ternak sapi belum banyak dikenal. Hal and maternal milk.
ini disebabkan terbatasnya populasi ternak yang Komposisi Susu/milk
dapat diperah dan produksi susunya hanya sekitar ASI/ Sapi/ Kambing/ Domba/ Kerbau/
½ - 1 l/individu. Daerah yang mengenal konsumsi maternal cows a goats a sheeps buffalo c
milk a b
susu kerbau diantaranya Sumbar, Sumut, Sulsel, --------------- % ---------------
sedangkan susu kambing asal kambing peranakan Air/water 88,3 87,2 83-87,5 - 73,8
Etawah banyak dikenal di daerah-daerah Jateng
(Tegal, Purworejo), DKI Jakarta, Jabar (Bogor) Protein/ 1,0 3,3 3,3-4,9 5,8 6,3
dan Jatim. Di Italia dan Perancis susu dari ternak protein
domba, kambing, sudah cukup banyak dikonsumsi Lemak/fat 4,4 3,7 4,0-7,3 6,7 12,0
selain dari sapi, sedangkan di Asia dan Mesir,
susu diperoleh juga dari kerbau (Buckle et al., 1985).
Sumber/source :
Pengolahan susu sudah lama diupayakan a) Sutama (1997)
seperti susu fermentasi yaitu yoghurt, yakult, kefir, b) Sunarlim et al (1992)
mentega, keju dan sebagainya. Produk susu fermen- c) Direktorat Gizi Depkes RI dalam Syarief (1988)
tasi cukup beragam rasanya sesuai dengan negara
asalnya, jenis bakteri starter dan jenis susu yang adalah kasein dalam bentuk koloidal dalam susu dan
digunakan. Di Indonesia ada susu fermentasi khas serum “whey” dalam bentuk cairan yang jumlahnya
asal Sumatra Barat yaitu dadih. Dadih dikonsumsi mencapai 0.5 - 0.7% ( Buckle et al., 1985). Sekitar
sebagai lauk-pauk dan makanan selingan, yang 80% dari protein susu berupa kasein. Karbohidrat
manfaatnya menyehatkan. Dadih berasal dari susu susu adalah laktosa terdiri dari glukosa dan galak-
kerbau, cara pengolahannya sangat sederhana. tosa (Fennema, 1985). Mineral yang ada pada susu
Susu disimpan pada ruas bambu selama + 24 jam adalah K, Ca, Cl, F, Na, Mg dan sulfur juga terdapat
sampai 2-3 hari sehingga terjadi fermentasi secara vitamin yang larut dalam lemak seperti A, D dan E
spontan. Karena proses fermentasi secara spontan serta vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin C,
(tidak menggunakan starter bakteri) maka sering kali D, B (Thiamin, riboflavin, niacin, pantothenic, asam
mutu dan cita rasa dadih tidak seragam. folat, biotin, piridoxin dan vitamin B12) (Buckle et al.,
Penelitian tentang identifikasi jenis mikroba di 1985). Komposisi nilai gizi susu bervariasi tergan-
dalam dadih telah dilakukan oleh Balai Penelitian Ter- tung jenis ternak. Susu sapi mengandung protein
nak, sejak tahun 1993 di Sumatera Barat. Sebagian 3,3% dan lemak 3%. Nilai tersebut relatif lebih rendah
besar bakteri di dalam dadih adalah Lactobacillus sp. dibandingkan susu kambing, susu domba dan susu
kerbau (Tabel 1).
Beberapa cara diusahakan untuk mendapatkan
susu fermentasi menyerupai atau sama dengan Nutrisi yang tinggi pada susu tentunya merupak-
dadih. Susu kerbau yang ketersediaannya terbatas an media yang sangat baik bagi pertumbuhan mikro
dapat diganti dengan susu sapi. Starter berkualitas organisme patogen maupun saprofit. Menurut Dwi-
unggul perlu disediakan secara berkelanjutan agar djoseputro (1990) bakteri yang selalu ada dalam susu
mutu & cita rasa produk dapat dijaga secara kon- adalah bakteri penghasil asam susu, sebagian besar
sisten. dari famili Lactobacteriaceae dan Streptococcus
lactis. Beberapa species Micrococcaceae sering
berada dalam susu yang kurang terjaga kebersihan-
KARAKTERISTIK SUSU nya. Spesies ini menyebabkan susu menjadi asam.
Famili Enterobacteriaceae, terutama Escherichia
coli dan Aerobacter aerogenes kerap kali ditemukan
Susu sapi yang masih segar (mentah) pada umum-
dalam susu. Kedua spesies ini dapat menyebabkan
nya terdiri dari sebagian besar air (87,6%), protein
fermentasi terhadap laktosa. Kerusakan susu men-
(3,3%), lemak (3,8%) laktosa (4,7%) dan abu (0,7%)
gakibatkan susu tidak dapat dikonsumsi, karena susu
(Priesley, 1979). Selain itu terdapat sejumlah kecil
pecah, berbau dan terasa asam.
vitamin yang larut dalam air dan lemak serta enzim-
enzim.
Secara kimia, susu adalah emulsi lemak dalam SUSU FERMENTASI
air yang mengandung gula, garam-garam mineral,
protein dalam bentuk suspensi koloidal (Rahman Susu memerlukan penanganan yang baik, tepat,
et al., 1992). Lemak susu merupakan komponen cepat agar susu tidak cepat rusak dan busuk.
paling penting berbentuk butiran yang mengandung Salah satu cara yang dilakukan agar mutu susu
asam lemak jenuh (65-75%), asam lemak tidak terjaga dan aman dikonsumsi, serta memiliki cita
jenuh (25-30%) dan asam lemak tidak jenuh ganda rasa enak adalah memfermentasinya dengan bakteri
sebesar 4% (Buckle et al., 1985). Protein utama susu pembentuk asam seperti Lactobacillus acidophilus,
70 Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian: Vol.5 2009
Bifidobacterium bifidum dan Streptococcus ther- Yogurt susu kambing memiliki nilai pH dan nilai gizi
mophilus, Bifidobacterium nifantis, Lactobacillus (protein dan lemak) lebih tinggi dibandingkan yogurt
renteri dan Lactobacillus acidophilus (Robinson susu sapi (Tabel 2).
dan Tamime, 1989). Menurut Hayakawa (1992) Proses fermentasi susu menghasilkan produk
fermentasi dapat menggunakan bakteri Streptococ- dengan flavor yang disukai serta tekstur lembut.
cus, Pedrococus, Leuconostoc, Lactobacillus dan Komponen susu yang paling berperan selama proses
Bifidobacterium. fermentasi adalah laktosa dan kasein. Laktosa
Susu fermentasi merupakan salah satu produk digunakan oleh mikroorganisme sebagai sumber
susu yang berkonsistensi gel seperti fla custard den- karbon dan energi dengan hasil metabolismenya
gan rasa dan aroma khas. Susu fermentasi dikenal adalah asam laktat yang menyebabkan pH susu
dengan berbagai nama seperti yoghurt, yogur, yourt, turun. Suasana asam (pH rendah) menyebabkan
yaort, yaourti atau yaghourt, dengan penulisan keseimbangan kasein terganggu dan pada titik
bervariasi, ada yang mengganti huruf Y dengan J. isoelektrik (pH = 4.6), kasein akan menggumpal
Kata yoghurt berasal dari bahasa Turki jugurt. Yogurt membentuk koagulan sehingga terbentuk susu
merupakan makanan tradisional di negara Balkan semi padat (Helferich dan Westhoff, 1980). Menurut
dan Timur Tengah. (Djatmiko et.al., 1984). Rahman et al. (1992) pada kondisi tersebut kasein
Di wilayah kekuasaan bekas Uni Soviet ter- susu bermuatan negatif sedangkan molekul asam
dapat lebih dari 200 jenis susu fermentasi seperti laktat selama proses fermentasi bermuatan positif.
prostokvaska, caucasian kefir, matsum, syuzma dan Persinggungan antara kasein dan asam laktat me-
lain-lain. Di Arab Saudi dikenal nama torba dan kurut, nyebabkan terjadinya proses netralisasi sehingga
di Irak dikenal leben dan kuskuk dan di Iran disebut kasein mengendap.
daough dan kash, di Libanon dinamakan laba, jamit Platt (1990) menyatakan ada empat manfaat
dan rawbah. Selanjutnya villa dan vellia dari Fin- yang diperoleh dari fermentasi susu yaitu sebagai
landia sedangkan yoghurt, bugaria milk dari Eropa pengawet alami, meningkatkan nilai gizi, mendapat-
Timur. Produk susu fermentasi dari Asia adalah kou- kan rasa dan tekstur yang disukai serta meningkat-
mis, shubat, dahi, dadih dan lain-lain (Kanbe, 1992). kan variasi makanan. Susu fermentasi juga digu-
Produk susu fermentasi yang umum dikonsumsi nakan sebagai minuman untuk tujuan diet (dietetic
oleh masyarakat adalah, yoghurt, yakult juga kefir, purpose) dan pengobatan (therrapeutic purpose).
dengan bahan baku susu sapi. Yakult dibuat dengan Produk pangan dari bakteri asam laktat ternyata
starter bakteri Lactobacillus casei adapun yoghurt memenuhi status GRAS (Generally Recognize As
dengan starter bakteri Streptococcus thermophilus Safe). Di Amerika Serikat, produk pangan asal
dan Lactobacillus bulgaricus yang diinokubasi pada fermentasi bakteri asam laktat diakui mempunyai
suhu 43oC selama + 4 jam dengan perbandingan efek yang baik untuk kesehatan, karena menghasil-
susu dengan starter adalah 1: 1(Sunarlim dan Seti- kan komponen metabolit yang dapat menghambat
yanto, 2001). pertumbuhan bakteri patogen, menurunkan kadar
Adapun susu yang digunakan untuk keperluan kolesterol, anti mutagenik dan anti karsinogenik serta
fermentasi dapat pula dibuat dari susu kambing, memperbaiki sistim kekebalan tubuh (Surono, 1998).
kuda, yaks, unta, kerbau, domba, onta lama, vicuna,
rusa, kopard dan hewan lainnya (Pederson, 1971).
BAKTERI PROBIOTIK DAN PERANANNYA
Tabel 2.pH, kadar lemak, kadar protein dan
padatan yoghurt susu sapi dan susu Bakteri probiotik adalah bakteri yang dapat menin-
kambing gkatkan kesehatan manusia (Kneifel et.al., 1999;
Table 2. pH, fat content, protein content and yogurt Hoover, 2000). Bakteri probiotik mampu bertahan
from cow and goat milk hidup selama pengolahan, penyimpanan dan di
Parameter S u s u/milk
dalam ekosistim saluran pencernaan, meskipun
terdapat berbagai rintangan seperti air liur, asam lam-
Sapi/cow Kambing/goat bung dan asam empedu. Selain itu bakteri probiotik
pH 3,91 4,02 dapat berkembang biak, tidak beracun serta tidak
Kadar lemak/ 2,61 3,07 patogen (Kullen dan Klaenhamer, 1999). Bakteri
fat content (%) probiotik yang tumbuh didalam usus dapat menempel
Kadar protein/ 4,08 6,12 (adhesi) pada sel epitel dan membentuk koloni pada
protein content usus manusia bersifat antagonis terhadap bakteri
(%) patogen (Fuller, 1999), serta dapat ,mencegah kolo-
Padatan 15,11 19,66
/soluble (%) nisasi bakteri patogen pada dinding mikroba usus
(Crittenden, 1999). Efek ini sering disebut “resistensi
Sumber/ source : kolonisasi” (Kneifel et.al., 1999). Mekanisme bakteri
a) Sutama (1997) probiotik untuk meningkatkan kesehatan adalah a)
b) Sunarlim et al (1992) memproduksi senyawa antimikroba seperti asam
c) Direktorat Gizi Depkes RI dalam laktat, H2O2, bakteriosin, renterin dan senyawa peng-
Syarief (1988) hambat pertumbuhan bakteri patogen bersifat menin-
Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian: Vol. 5 2009 71
gkatkan sistem imune efeknya terhadap kesehatan casei strain shirota, Bifidobacterium, Lactobacillus aci-
dan aman dikonsumsi; b) unggul dalam kompetisi dophilus, juga Lactobacillus casei. Pseudoplantarum
penyerapan nutrien dan sisi penempelan pada sel merupakan bakteri genus Lactobacillus yang dapat
epitel usus dan c) menstimulasi sistim imunitas dan ditemui salah satunya di produk susu. Flora ini dapat
mampu mengubah aktivitas metabolisme mikroba hidup di saluran pencernaan dari ternak maupun ma-
dalam saluran pencernaan (Hoover, 1999). nusia (Sneat et.al, 1986). Yoghurt yang mengandung
Didalam saluran pencernaan, hidup bakteri bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Sterptococcus
yang menguntungkan (bakteri asam laktat (BAL)) thermophilus tidak termasuk probiotik. Agar yoghurt
dan merugikan kesehatan (Colostridium, Sheigella mempunyai effek fungsional bagi kesehatan sebai-
dan Veilllonitla), yang jumlahnya mencapai mi- knya ditambahkan Lactobacillus acidophilus.
lyaran. Kedua bakteri tersebut ada dalam jumlah Konsumsi susu dapat menjaga kesehatan dan
yang seimbang. Apabila keseimbangan terganggu memanjangkan umur seseorang. Untuk memper-
maka bakteri patogen meningkat sehingga kesehat- tahankan kesehatan diperlukan bakteri probiotik
an seseorang akan terganggu. Hal ini terjadi karena sebanyak 10o-10o cfu/ml atau 108-1010cfu(g) preparat
racun yang diketahui sebagai bakteri maupun virus kering (Svensson,1999). Jumlah tersebut setara
yang dapat menyebabkan diare. Bakteri Lactobacil- dengan sekitar 300-400 g per minggu (Vinderolla
lus dapat menghasilkan hidrogen peroksida (H202). et.al., 2000). Konsumsi makanan probiotik sangat
Lactobacillus plantarun ternyata penghasil hidrogen dianjurkan karena waktu kolonisasi bakteri probiotik
peroksida tertinggi. bersifat terbatas dan adanya kompetisi dengan bakteri
Beberapa spesies menghasilkan senyawa anti patogen dalam saluran pencernaan.
bakteri seperti bakteriosin, risin dan renfisin sehingga
terhindar dari diare, yang salah satu penyebabnya
adalah bakteri Helicobacter pylori. Senyawa-senya- DADIH : SUSU FERMENTASI ASAL SUMATERA
wa racun yang dihasilkan dari metabolisme protein BARAT
dan lemak hasil pemecahan enzim tertentu dapat
diikat oleh bakteri probiotik sehingga meringankan Dadih dari Sumatra Barat dan Jambi merupakan
tugas organ hati. Selanjutnya bakteri asam laktat makanan khas Indonesia yang diperoleh dari fermen-
(BAL) memproduksi enzim bile salt hydrolase (BSH) tasi yoghurt atau kefir maupun Yakult dan Vitacham.
ynag mengakibatkan dekonjugasi garam empedu. Proses pembuatan dadih susu kerbau yang di-
BSH mengakibatkan asam empedu terkonjugasi lakukan oleh masyarakat di Kabupaten Solok Sumatra
sehingga tidak mudah diserap oleh usus halus dan Barat, ditemukan secara tidak disengaja. Masyarakat
dibuang lewat faeces. Akibatnya jumlah asam di wilayah tersebut umumnya mengkonsumsi susu
empedu yang kembali ke hati menjadi berkurang. kerbau dan menyimpannya dalam tempurung kelapa.
Untuk menyeimbangkan jumlah asam empedu Setelah dua hari susu menggumpal dan terdapat cai-
maka diambil kolesterol tubuh sebagai prekursor ran berwarna kehijauan yang memisah (Sayuti, 1992).
sehingga kadar kolesterol menjadi berkurang. Hal
ini mencegah penyakit degeneratif seperti penyakit Pengolahan dadih pada umumnya masih dilaku-
jantung koroner dan tekanan darah tinggi. kan secara tradisional (Sirait, 1993). Naiola (1995)
menyatakan bahwa dadih yang diproduksi di Suma-
Peranan lainnya adalah terbentuknya asam tra Barat menggunakan bahan dasar susu kerbau
laktat hasil fermentasi laktosa susu dengan enzim dengan mengandalkan jasad renik yang ada di alam
laktase dari bakteri asam laktat. Hal ini membantu sebagai inokulan atau tanpa menggunakan starter
orang yang tidak mampu minum susu karena ti- tambahan. Menurut Sirait (1993) dadih diperoleh
adanya enzim laktase yang umum disebut sebagai dari susu kerbau yang difermentasikan secara alami
Lactose intolerance. Asam laktat juga berperan ter- yang diperkirakan berasal dari daun pisang sebagai
hadap aktifitas pencernaan dan absorpsi makanan di penutup bambu dan susu itu sendiri (Yudoamijoyo
dalam usus, dapat menekan pembusukan makanan et.al., 1983), serta tabung bambu yang digunakan
dan merangsang eskresi kotoran keluar melalui (Zakaria et.al., 1999). Proses fermentasi dilakukan
gerak peristaltik usus sehingga terhindar dari sem- pada suhu kamar selama 24-48 jam. Dadih berwarna
belit. Yoghurt dengan keasaman rendah dapat putih dan bentuknya mirip tahu yang dapat dipotong.
mengakibatkan bakteri patogen seperti Salmonella Dadih dikonsumsi langsung dengan memakai sendok
sp. menjadi tidak aktif dan Coliform tidak mampu ataupun diolah. Pada umumnya dadih dimanfaatkan
hidup pada kondisi pH rendah (Robinson dan Ta- sebagai lauk pauk, makanan selingan, pelengkap
mime, 1989). Selain itu gerak peristaltif usus dapat upacara adat dan sebagai obat-obatan tradisional
meningkatkan absorpsi kalsium sehingga terhindar (Sughita dan Aidi, 1998).
dari keropos tulang (osteoporosis). Racun pemicu
kanker (karsinogenik) dapat diserap oleh senyawa Sayuti (1992) menyebutkan bahwa ada tiga hal
dinding sel bakteri probiotik (peptidoglycan) berupa pokok dalam proses pembuatan dadih yaitu per-
selaput protein dan vitamin. siapan bambu, pemerahan dan proses terjadinya
dadih. Bambu yang digunakan adalah jenis bambu
Beberapa bakteri asam laktat ternyata tidak gombong (Gigantochloa verticilate) dan bambu ampel
bersifat probiotik, seperti Lactobacillus casei sub sp (Bambusa vulgaris). Jenis bambu tersebut dipilih
72 Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian: Vol.5 2009
Tabel 3. Nilai gizi Dadih dari Kabupaten Agam dan Dadih perlu diperkenalkan di luar wilayah Sumatra
Solok, Sumbar Barat agar supaya produk khas ini dapat dikonsumsi
Table 3. Nutricious Value of Dadih in Kabupaten secara lebih luas sehingga usaha pengolahannya
Agam and Solok, Sumbar dapat lebih berkembang. Oleh karena itu diperlukan
upaya perbaikan dan perubahan mendasar. Starter
Parameter S u s u/milk yang berkualitas unggul perlu disediakan untuk
Sapi/cow Kambing/goat mendapatkan produk yang memiliki cita rasa yang
konsisten. Ketersediaan susu kerbau yang masih
pH 3.91 4.02
terbatas dapat digantikan oleh susu sapi. Kandungan
Kadar lemak/ 2.61 3.07 gizi dan padatan susu kerbau lebih tinggi dibanding
fat content (%) susu sapi sehingga mutunyapun lebih tinggi. Susu
Kadar protein/ 4.08 6.12
protein content
sapi relatif mudah diperoleh dalam jumlah banyak
(%) dan sudah umum dikonsumsi masyarakat.
Padatan 15.11 19.66 Beberapa perbaikan untuk mendapatkan dadih
/soluble (%)
dari susu sapi sebagai berikut :
1. Menguapkan susu sapi, karena kadar bahan
Sumber/ : a Sirait, (1993) kering susu sapi lebih rendah dibandingkan
source b Cahyadi et al. (1994/1995) kerbau. Cara ini diharapkan dapat menin-
c Yudoamijoyo et al. (1981) gkatkan bahan kering susu sapi sehingga
relatif sama dengan susu kerbau. Penguapan
karena rasanya pahit sehingga tidak disukai semut. susu sampai 50% dapat meningkatkan kadar
Selanjutnya dadih ditutup daun talas, daun pisang, protein dan kadar lemak dibandingkan sebe-
plastik mapun tanpa penutup. lum penguapan, namun masih lebih rendah
dibandingkan susu kerbau tanpa penguapan.
Dadih terbentuk karena proses penggumpalan
susu kerbau yang disebabkan oleh adanya asam- 2. Cara lainnya adalah melakukan toning yaitu
asam yang dihasilkan dari perubahan karbohidrat menambahan susu bubuk penuh atau susu
dalam susu kerbau oleh mikroba tertentu (Asria, bubuk skim sebesar 3-4%.
1986). Nilai gizi dadih dengan susu kerbau tercantum Untuk mendapatkan produk susu fermentasi
pada Tabel 3. yang kontinyu diperlukan starter bakteri. Lactobacil-
Dadih asal Kabupaten Agam dan Solok, Sumbar lus plantarum dapat diisolasi dari dadih (Sunarlim
mengandung protein dan lemak relatif lebih tinggi et.al.,1999). Bakteri tersebut dikombinasikan den-
dibanding yogurt susu sapi, sehingga kadar protein- gan bakteri-bakteri asam laktat lainnya agar dapat
nya 4,08%, lemak 2,61% (Sunarlim dan Setiyanto, dimanfaatkan sebagai starter sehingga diperoleh
2001). Dadih mengandung 16 jenis asam amino susu fermentasi dengan mutu dan cita rasa terbaik.
dari 22 asam amino yang ada di alam. Dengan Menurut Svensson (1999) bakteri asam laktat dapat
demikian dadih mengandung berbagai jenis asam digunakan sebagai kultur starter untuk memfermen-
amino (esensial dan non esensial dalam jumlah yang tasikan susu atau mengkombinasikannya dengan
cukup banyak (Sughita dan Aidi, 1998). kultur starter tradisional.
Bakteri asam laktat dari dadih telah berhasil di- Dadih merupakan susu fermentasi yang men-
isolasi dan teridentifikasi sebanyak 36 strain (Surono gandung probiotik seperti L.plantarum, sehingga
et.al., 1983; Hosono et.al., 1989). Menurut Surono menyehatkan. Sayangnya pengolahan dadih di
dan Hosono (1999), bakteri asam laktat asal dadih Sumatera Barat dilakukan secara tradisional tanpa
yaitu Laktobacillus casei sub sp casei, Leuconostoc menggunakan starter bakteri sehingga diperoleh
paramesenteroides, Enterococcus faecalis sub sp mutu dadih yang seragam sehingga jenis dan total
liguefaciens, Lactococcus lactis sub sp lactis (Surono bakterinya menjadi tidak tetap. Untuk itu diupayakan
dan Hosono, 1999). untuk mendapatkan mutu susu fermentasi yang
seragam dan menyehatkan maka mengolahnya
Hasil identifikasi terhadap bakteri di dalam dadih
ditambahkan L.plantarum yang diperoleh dari da-
asal Sumatra Barat yang dilakukan di Balai Penelitian
dih. Dari penelitian Sunarlim dan Usmiati (2006)
Ternak bersama Balai Penelitian Veteriner menun-
dengan menggunakan L.plantarum 3% berbahan
jukkan bahwa sebagian besar adalah bakteri gram
baku susu sapi yang diuapkan 50% ternyata pan-
positif dan terbanyak dari Lactobacillus sp yakni
elis lebih menyukai warna, aroma dan rasa dengan
Lactabacillus plantarum sedangkan bakteri gram
kemasan bambu dibandingkan dengan dadih asli
negatif dalam jumlah sedikit (Sunarlim et.al., 1999).
dari Sumatera Barat yang tentunya kemasan bambu
kecuali kekentalannya. Dibandingkan dengan kema-
UPAYA MENINGKATKAN TEKNOLOGI san plastik ternyata keasaman dan aromanya kurang
disukai. Dari segi total bakteri dan total L.plantarum
PENGOLAHAN DADIH
pada susu fermentasi dengan kemasan plastik diper-
oleh total bakterinya yang lebih rendah dibandingkan
dengan susu fermentasi kemasan bambu.
Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian: Vol. 5 2009 73
Susu fermentasi yang dikenal di masyarakat diketahui keuntungannya bagi kesehatan menurut
saat ini adalah yogurt yang berasal dari dua bak- Vedamuthu (1982) agar produk dangan aroma
teri L.bulgaricus dan S.thermophilus. upaya untuk asam segar, rasa asam aromatik sebaiknya dit-
mendapatkan susu fermentasi yang lebih menyehat- ambahkan kultur yogurt karena hidrogen peroksida
kan maka diupayakan dengan mengkombinasikan yang dihasilkan dapat dinetralisir oleh kultur yogurt.
dengan bakteri probiotik seperti L.plantarum begitu Yakult merupakan susu fermentasi yang
pula bakteri probiotik lainnya seperti L.acidophilus, dijual di pasaran mengandung bakteri probiotik
B.bifidum. Kombinasi bakteri bakteri L.plantarum den- yaitu L.casei. Begitu pula Vitacharm selain L.casei
gan L.acidophilus, kombinasi dengan B.bifidum dan juga ditambahkan bakteri probiotik lainnya seperti
kombinasi dengan L.acidophilus dan B.bifidum ternyata L.acidophilus dan B.bifidum yang tentunya sangat
tidak berpengaruh terhadap nilai gizi, viskositas, total menyehatkan. Oleh karena itu pembuatan susu
BAL, namun semakin lama disimpan selam 14 hari fermentasi sebaiknya ditambahkan L.casei. Bak-
terjadi penurunan viskositas, total BAL (Taufik,2004 teri L.casei juga ditemukan dari dadih Sumatera
dan Taufik 2005), total asam tertitrasi (TAT), kadar Barat meskipun dalam jumlah sedikit (Sunarlim.
lemak dan kadar abu. Meskipun demikian perlakuan et.al.,1999).
kombinasi L.plantarun, B.bifidum dan L.acidophilus
memiliki keunggulan karena ketiga starter tersebut
mengandung bakteri probiotik. Hasil organoleptik KESIMPULAN
menunjukkan adanya perbedaan pada aroma akan
tetapi untuk rasa, warna dan konsistensi tidak berbeda
1.Susu merupakan bahan pangan kaya zat gizi
nyata. Kombinasai dari ketiga bakteri probiotik adalah
karena mengandung protein, lemak, vitamin,
lebih disukai panelis dibandingkan kombinasi lainnya.
mineral, karbohidrat (laktosa) dan mempun-
Penelitian Sunarlim et.al. (2004) dari kombinasi yai nilai tambah bila difermentasikan karena
L.plantarum dengan S.thermophilus begitu pula bila menghasilkan produk lebih menyehatkan dan
ditambahkan starter bakteri yogurt (L.burgaricus dan jika dikonsumsi secara teratur dapat mencegah
S.termophilus) dapat meningkatkan derajat keasaman penyakit saluran pencernaan, keropos tulang,
namun tidak nyata berpengaruh pada nilai gizi, viskosi- kolesterol, kanker dan Lactose intolerance.
tas dan total asam laktat dibandingkan dengan kombi-
2.Dadih sebagai pangan hasil fermentasi khas
nasi L.planttarum dengan penambahan L.burgaricus
Indonesia mempunyai potensi untuk dikem-
maupun L.plantarum tunggal. TAT tidak berbeda
bangkan dan dipopulerkan dengan menggan-
nyata namun nilai pHnya lebih rendah dibandingkan
tikan susu kerbau dengan susu sapi dengan
kombinasi L.plantarum dengan S.thermophilus dan
menggunakan starter bakteri yaitu Lactobacillus
L.burgaricus (starter yogurt). Uji hedonik dan uji skor-
plantarum asal dadih dari susu kerbau.
ing ternyata tidak terdapat perbedaan antara keempat
kombinasi dengan L.plantarum. selama penyimpanan 3.Dari beberapa penelitian dengan mengkombina-
14 hari tidak ada perubahan mutu,nilai gizi kecuali sikan L.plantarum dengan kultur yogurt begitu
viskositas semakin meningkat dan kadar abu menurun pula kombinasi dengan S.thermopilus dapat me-
(Sunarlim dan Misgiyarta, 2008). ningkatkan mutu fisik dan mutu organoleptik, na-
mun belum diperoleh dari kombinasi L.plantarum
Penambahan bakteri yogurt (L.acidophilus
dengan L.acidophilus maupun B.bifidum.
bulgaricus dan S.thermophilus) dengan kombinasi
L.plantarum diperoleh hasil kombinasi kultur dan lama 4.Penelitian lanjutan untuk susu fermentasi ber-
simpan tidak merubah sifat fisikokimia susu fermentasi nuansa probiotik yang menyehatkan sebaiknya
yaitu yogurt yang dihasilkan dan tidak ada interaksi ditambahkan bakteri L.casei, diharapkan agar
antara kedua faktor perlakuan. Mutu organoleptik untuk diperoleh mutu fisik dan mutu organoleptiknya
warna, rasa dan penerimaan umum produk dipengaruhi lebih baik.
oleh kombinasi kultur dan lama simpan yaitu kombi-
DAFTAR PUSTAKA
nasi kultur yogurt (L.burgaricus dan S.thermophilus)
dengan L.plantarum dengan lama simpan satu minggu
merupakan produk yogurt yang paling disukai panelis Asria, D. 1986. Mikrobiologi dalam Pembuatan
dengan nilai pH 3.99 TAT 1,29%, total padatan 17,74% Dadih Susu Sapi. Skripsi. Fakultas Teknologi
dan nilai kekentalan 8,35 Pa.s. (Sunarlim dan Usmiati, Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
2008).
Buckle, K. A., R. A. Edwards, G. H. Fleet and M.
Penambahan L.acidophilus ternyata tidak berpen- Wootton. 1985. Ilmu Pangan. Terjemahan. Uni-
garuh terhaap mutu fisik dan mutu organoleptik karena versitas Indonesia Press, Jakarta.
L.acidophilus menghasilkan keasaman yang tidak
khas dan tidak adanya keseimbangan flavor produk ini Cahyadi, N., C.H. Sirait, T. Panggabean dan I.G.
bukan merupakan minuman yang populer, meskipun Putu. 1994/1995. Peningkatan Mutu Hasil
Olahan Dadih Hasil-Hasil Penelitian APBN
1994/1995. Balai Penelitian Ternak, Bogor.
Crittenden, R. G. 1999. Probiotik. In : G. W. Tan-

74 Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian: Vol.5 2009


nock (Ed.) Probiotics, A Critical Review. Horizon Platt, G.C. 1990. Fermented Foods. In : G.G. Birch,
Sci. Publ., England. G.C. Platt and M.G. Lindley. (Ed.). Foods for the
Djamiko, B., C.S. Simamora dan R.H. Suprapto, 90s. Elsevier Applied Science, London and New
1984. Susu dan Yoghurt. Gabungan Koperasi York.
Susu Indoensia, Pengalengan kerja sama GKSI Priesley, R. J. 1979. Effects of Heating on Food
dengan Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Bogor. Stuff. Applied Science. Publisher Ltd. London.
Dwidjoseputro.1990. Dasar-dasar Mikrobiologi. Rahman, A., S. Fardiaz, W.P. Rahayu, Suliantari
Djambatan, Jakarta. dan C.C. Nurwitri. 1992. Teknologi Fermentasi
Fennema, O. R. 1985. Food Chemestry Second Edi- Susu. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi
tion, Revised and Expanded. Marcel Dekker, Inc. IPB, Bogor.
New York and Basel. Robinson, R.K. and A.Y. Tamime. 1989. Yogurt : Sci-
Fuller, R. 1999. Probiotic for Farm Animals. In : G. ence and Technology. Pergamon Press, London.
W. Tannock (Ed.) Probiotics, A Critical Review. Sayuti, K. 1992. Studi Nilai Sosial dan Konsumsi
Horizon Sci. Publ., England. Makanan Tradisional D
Hayakawa, K. 1992. Classification and Action of Food Sneat, P.H.A., N.S. Mair, M.E. Sharpe, J.G, Holt.
Microorganisms. In : Nakasawa, Y. and Hosono, 1986. Bergely’s Manual of Systematic Bacteriol-
A. (Ed). Function of Fermented Milk, Challenge for ogy Volume 2, Williams and Wilkins.Baltimore,
The Health Science, page 127. Elsevier Applied London, Los Angeles, Sydney.
Science, New York. Sirait, C.H. 1993. Pengolahan Susu Tradisional
Helferich, W. and D. Westhoff. 1980. All About Yo- Perkembangan Agroindustri Persusuan di Pede-
gurt. Prentice-Hall, Inc. Inglewood Cliff New York. saan. Laporan Penelitian Balai Penelitian Ternak,
Hoover, D. G. 1999. Bacteriocins with Potential for Ciawi-Bogor.
Use in Foods. In : P. M. Davidson and A. L. Branen Sugitha, I.M. dan L.A.Aidi.1998. Daya Cerna Dadih
(Ed). Antimicrobial in Foods. Second Ed. Marcel yang Dibuat dengan Penambahan Starter Step-
Dekker Inc., New York. tococcus lactis. Jurnal Peternakan dan Lingkun-
Hoover, D. G. 2000. Microorganisms and Their gan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
Products in The Reservation of Foods. In : B. M. Jakarta.
Lund, T. C. Baird-Parker, G.W. Gould (Ed.). The Sunarlim, R., Triyantini, B. Setiati dan H. Setiyanto.
Microbiological Safety and Quality of Food. Aspen 1992. Upaya Mempopulerkan dan Meningkatkan
Publisher, Maryland. Penelitian Susu Kambing dan Domba. Prosid-
Hosono, A. and T. Tono-oka.1995. Binding of Cho- ing. Domba dan Kambing untuk Kesejahteraan
lesterol with Lactic Acid Bacterial Cells. Milchwis- Masyarakat pada Saresehan Usaha Ternak
senschaft, 50 (10) : 556-560. Domba dan Kambing Menyongsong Era PJPT I
dengan Sarjana Ilmu-Ilmu Peternakan Indonesia
Kanbe, M. 1992. Uses of Intestinal Lactic Acid Bac- (ISPI) Cabang Bogor dan Himpunan Peternakan
teria and Health. In : Nakasawa, Y. and Hosono, Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) Ca-
A. (Ed). Function of Fermented Milk, Challenge bang. Bogor. Hal. 171.
for The Health Science, page 41. Elsevier Applied
Science, New York. Sunarlim, R., M. Poeloengan, Abubakar, Triyantini,
H. Setiyanto dan Nur Cahyadi. 1999. Pening-
Kneifel, W., T.M. Sandholm and A.V. Wright. 1999. katan Teknologi Pembuatan Inokulum Mikroba
Probiotic Bacteria. In : R.K. Robinson, C.A. Batt Pengolahan Dadih untuk Menunjang Agroindustri
and P.D. Patel (Ed.) Encyclopedia of Food Micro- Pedesaan di Balitnak, Bogor. Progress Report
biology III. Academic Publisher, London. (RPTP 1998/1999).
Kullen, M.J. and T. Klaenhammer. 1999. Genetic Sunarlim, R. dan H. Setiyanto. 2001. Penggunaan
Modification of Lactobacillus and Bifidobacteria. In Berbagai Tingkat Kadar Lemak Susu Kambing
: G.W. Tannock (Ed.) Probiotics, A Critical Review. dan Susu Sapi tehadap Mutu dan Cita Rasa
Horizon Sci. Publ., England. Yoghurt. Prosiding. Seminar Nasional Teknologi
Naiola, E. 1995. “Dadiah” Masakan Tradisional Peternakan dan Veteriner. Puslitbangnak, Bogor.
Sumatera Barat. Widiakarya Nasional. Kantor Sunarlim, R. Dan S. Usmiati. 2006. Sifat mikrobiologi
Menteri Negara Urusan Pangan RI, Jakarta. dan sensori dadih susu sapi yang difermentasi
Oberman, H. H. 1985. Fermented milks. In : Mi- menggunakan L.plantarum dalam kemasan yang
crobiology of Fermented Foods. Vol. 2. Elseivier berbeda. Hal 208-216. Buletin Peternakan, Fac-
Applied Science Publishers. London. ulty of Animal Science, Gajah Mada University,
Indonesia.
Pederson, C.S. 1971.Microbiology of Food Fer-
mentations. AVI Publishing Co. Inc., Westport,
Connecticut.

Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian: Vol. 5 2009 75


Sunarlim, R., H. Setiyanto dan M. Poeloengan. 2007. Syarief, R. dan A. Irawati. 1988. Pengolahan Bahan
Pengaruh kombinasi starter bakeri L.bulgaricus, Pangan. PT. Mediyatma Sarana Perkasa, Jakarta.
S.thermophilus dan L.plantarum terhadap sifat Taufik, E. 2004. Dadih susu sapi hasil fermentasi
mutu susu fermentasi. Hal 270-278. Prosiding berbagai starter bakteri probiotik yang disimpan
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan pada suhu rendah karakteristik kimiawi. Hal 88-
Veteriner, Puslitbangnak, Bogor. 100. Media Peternakan, Fakultas Peternakan IPB,
Sunarlim, R. Dan S. Usmiati. 2008. Kombinasi be- Darmaga, Bogor.
berapa bakteri asam laktat terhadap karakteristik Taufik, E. 2005. Dadih susu sapi hasil fermentasi ber-
yogurt. Hal 328-335. Prosiding (Prospek Industri bagai starter bakteri probiotik yang disimpan pada
Sapi Perah Menyongsong Perdagangan Pasar suhu rendah : II karakteristik fisik organoleptik
2010). Puslitbangnak dan STEKPI, Jakarta. dan mikrobiologi. Hal 13-20. Media Peternakan,
Sunarlim, R. Dan Misgiyarta. 2008. Kombi- Fakultas Peternakan IPB, Darmaga, Bogor.
nasi L.plantarum dengan L.bulgaricus dan Vedamuthu, E. R. 1982. Vermented Milks. In : Fer-
S.thermophilus terhadap mutu susu fermentasi mented Foods. Economic Microbiology. Vol. 7.
selama penyimpanan. Hal 312-316. Prosiding Academic Press, New York.
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan
Veteriner, Puslitbangnak, Bogor. Vinderola, C.G., N. Bailo and J.A. Reinheimer.2000.
Survival of Probiotic Microflora in Argentinian
Surono, I.S., J.K.D. Saono, A. Tomatsu, A. Mat- Yogurt during Refrigerated Storage. Food Res
suyama and A. Hosono.1983. Traditional Milk Int., ; 33 : 453-457.
Product Made from Buffalo Milk Use of Higher
Plant as Coagulant in Indonesia. Japan Journal Yudoamijoyo, R.M., T. Zulfikar, Herastuti, S.R., A.
of Dairy and Food Science; 32: A103-A110. Tomomatsu, A. Matsuyama and A. Hosono. 1983.
Chemical and Microbiological Aspect of Dadih In
Sutama, I.K. 1997. Kambing Peranakan Etawa Indonesia. Japanese J. of Diary and Food Sci-
Kambing Perah Indonesia. Balai Penelitian Ter- ence., 32 (1) A-10.
nak, Ciawi-Bogor.
Zakaria, Y., H. Ariga, T. Orashima and T. Toba. 1998.
Svensson, U. Industrial Prespective. In : G.W. Tan- Microbiological and rheological of the Indonesia
nock (Ed.) Probiotics, A Critical Review. Horizon Traditional Fermented Milk Dadih. Milehwissen-
Sci. Publ., England. schaft, 53; 30-33.

76 Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian: Vol.5 2009

Anda mungkin juga menyukai