ABSTRACT
Kolom Fraksinasi C1 kilang Pusdiklat migas berfungsi sebagai pemisah fraksi-fraksi minyak
bumi berdasarkan trayek titik didihnya, untuk itu pengendalian temperature menjadi variable
yang sangat penting. Metode pengendalian temperature pada top kolom fraksinasi dilakukan
dengan cara mengatur laju aliran reflux (fluidadingin) yang akan masuk melalui top kolom dan
melakukan kontak langsung dengan uap panas. Dengan mengatur laju aliran reflux ini
diharapkan temperature pada top kolom akan terkendali. Pengendalian temperature dan flow
ini diinstal dalam suatu rangkain cascade, dengan temperature controller TIC-08 sebagai
master control dan flow controller FIC-06 sebagai slave , Temperature sebagai variable utama
yang dikendalikan akan memberikan informasi pada flow controller FIC-06 agar merespon
setiap perubahan temperature dengan cara mengatur buka/tutupnya control valve FV-06 yang
mengatur laju aliran reflux (fluida dingin) agar tercapai kondisi temperature seperti yang
diharapan. Analisa kestabilan proses yang sudah ada dilakukan menggunakan criteria
kestabilan Nyquist, menggunakan software Matlab dengan menggabungkan fungsi transfer
dari tiap-tiap elemen pengendalian, dan dari analisa diperoleh hasil tidak ada pengelilingan
terhadap titik -1+j0 dan tidak ada pole yang terletak disebelah kanan sumbu s pada loop
pengendalian slave, begitu juga dengan loop pengendalian master semua polenya bernilai
positif dan tidak ada pengelilingan terhadap titik -1+j0.
Kata Kunci :Pengendalian temperature, top kolom fraksinasi, analisa kestabilan, kriteria
Nyquist
55
FORUM TEKNOLOGI Vol. 05 No. 4
TE-08
P -1
S -19 Top C2
S -20
FIC - 06 FT-06
FY - 06
FE-06
Reflux
V -1
Top P -3
Evaporator
Solar Stripper
Top
Evaporator
Top Residu P -4
Stripper
Top
Evaporator
Steam
C-1
56
FORUM TEKNOLOGI Vol. 05 No. 4
57
FORUM TEKNOLOGI Vol. 05 No. 4
mode control Proportional + Integral ,dan II.2.3 Fungsi Alih Flow Controller FIC
aksi control yang digunakan adalah – 06
Reverse control. Berdasarkan pengamatan
Kesimpulannya jika terjadi kenaikan lapangan diperoleh data nilai PID controller
Temperature maka nilai PV pada kontroler sebagai berikut :
TIC-08 akan naik dan nilai MV dari TIC-08 Proportional Band ( PB ) = 500
akan naik .Ini akan menyebabkan nilai SP MakaKp (Kc2) = 100/500 = 0,2
pada FIC-06 akan naik, flow Reflux yang Time Integral (Ti) = 20
mengalir kekolom C1 harus ditambah. Time Derivative (Td) =0
Karena Mode Flow Controller adalah
II.2 Analisa Sistem Pengendalian
Proportional + Integral maka Time
Temperature Pada Top Kolom
Derivative dimasukkan nilai nol
Fraksinasi C1
Dari data PID yang diperoleh dapat
dimasukkan dalam persamaan matematika
+ TIC- + FIC- FV- sebagai berikut :
SP
--
08
-
06 06 Proses Prose 1
2 s1 GcS Kc2 1 TdS
TiS
1
FT-
Gc S K c 2 1 0S
20 s
06
20 s 1
TT- Gc S K c 2
08 20 s
58
FORUM TEKNOLOGI Vol. 05 No. 4
Jenis pengendalian terakhir pada Gain I/P converter dapat dihitung dengan :
pengaturan flow refluxe adalah Flow
Span _ Output _( mA )
Control Valve FCV-06, dengan sinyal Gt
masukan 4 – 20 mA dari controller FIC – Span _ Input _( Psi )
06 yang akan diubah menjadi sinyal
20 4( mA )
pneumatic 3 – 15 PSI oleh I/P converter 0,75
FY-06. Untuk dapat menggerakkan 15 3( Psi )
actuator / Control valve sinyal dari
controller yang berupa sinyal electric akan Maka Gain Total Dari Control Valve Adalah
diubah menjadi bentuk sinyal pneumatic Kv Gt * Kcv 0,75 *15.625 11.72
oleh tranducer I/P converter sehingga
dapat menggerakkan Stem Control Valve. NilaiTime Constan control valve sebesar 4
Aksidari Control Valve FCV-06 detik
adalah Failed Open / ATC , dengan
Aliran max Aliran min 250 0
pertimbangan ketika terjadi kegagalan , Q 1
aliran reflux akan tetap terjaga sehingga Aliran max 250
tidak terjadi over heating di Top Kolom
fraksinasi. cv TV ( Q R ) 3,8(1 0,03) 4
Berdasarkan data pembacaan dari
DCS tanggal 21/01/2013 laju aliran Δcv = Time constan valve
maksimum refluxe adalah 250 m3/d dan TV = Waktu stroke penuh
laju aliran minimumnya 0 m3/d. Aksi control R = Konstanta inherent terhadap
valve yang digunakan adalah ATC / FO. stroke penuh 3”
Sehingga saat sinyal dari controller 4 mA Dari Data-data diatas maka diperoleh
control valve akan membuka penuh, dan model matematika control valve sebagai
saat 20 mA maka control valve akan berikut
Kv
menutup penuh. Gcv .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .....
Fungsi Transfer control valve bisa s 1
dituangkan dalam persamaan sebagai
berikut : 11.72
Dimana : Gcv
4s 1
Kv : Gain total control valve
Kcv : Gain control valve
II.2.6 Fungsi Alih Proses Flow Pada
λcv : Time constant control valve
Loop Sekunder
Laju _ Aliran _ maksimum Laju _ Aliran _ Minimum Respon waktu transient dari flow
Kcv
Perubahan _ Masukan reflux sebagai dalam loop slave diperoleh
dengan memposisikan loop pada kondisi
Dari pengamatan Lapangan diperoleh data manual kemudian diberikan perubahan
: inputnya dan diamati respon outputnya.
- Aliranmaksimum : 250
m3/d
- Aliran minimum : 0
m3/d
59
FORUM TEKNOLOGI Vol. 05 No. 4
Q
96 96.5
96 96.1 96.2 96.45 96.75 96.85 96.75 96.8 96.8
.3 5
60
FORUM TEKNOLOGI Vol. 05 No. 4
Waktu 1 1
1 4 6
0 0 20 30 40 50 60 70 80 90 100 120 0 0
1 1 1 1
2 2 124.1 124. 125. 2 2
T 4 4 124.1 5 124.3 5 124.8125 125.4 6 125.8 126.1 6 6
Waktu
Sehingga diperoleh gain Gain Temperature Setelah memasukkan nilai Kc2=0,2, maka
(Gp1) adalah : transfer yang diperoleh fungsi transfer
K 9,38S 0,47
GP1 * e LS C(s) 67,2S3 56,8S 2 10S
s 1
10 R(s) 9,86S 0,47
GP1( s ) * e 10 S 1
63,2 S 1 67,2S3 56,8S 2 10S
61
FORUM TEKNOLOGI Vol. 05 No. 4
Imaginary Axis
[G(s)H(s)] dari persamaan diatas adalah: 0
-10
Respon frekwensi loop terbukanya adalah :
C ( j ) R ( j ) -15
-1 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0 0.2 0.4 0.6 0.8
Real Axis
9,38j 0,47
67,2j 3
3 56,8j 2
2
10j
Gambar 10 Plot Nyquist Loop Sekunder
9 , 38 j 0 , 47
Sesuai Perhitungan
j ( j 0 , 595 ) * ( j 0 , 25 )
46,9 5 5
G( j ) H ( j ) tan 1 tan 1 tan 1 90 0 11,30
0,47 0,595 0,25
62
FORUM TEKNOLOGI Vol. 05 No. 4
G (slave)
+ GC1 P1
- -
H1
II.2.9.1
Gambar13 Diagram Blok Pengendalian Temperature Dengan Penyederhanaan Kontrol Slave
63
FORUM TEKNOLOGI Vol. 05 No. 4
TabelResponFrekwensiPengendalian Loop
Primer :
ω | G(jω)H(jω) | < (G(jω)H(jω) )
80 0.012 -89.491
70 0.014 -89.418
60 0.017 -89.321
50 0.020 -89.185
64
FORUM TEKNOLOGI Vol. 05 No. 4
65
FORUM TEKNOLOGI Vol. 05 No. 4
DAFTAR PUSTAKA
66