Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PENYAKIT DHF

Untuk memenuhi tugas mata kuliah


Keperawatan Keluarga
Yang dibina oleh Ibu Fitriana Kurniasari S, S.Kep, Ns, M.Kep

Disusun Oleh:
Kelas II-B
Aldino Anjas G.A. (P17210173044)
Dita Kurnia R (P17210173047)
Meiriza Riski V (P17210173051)
Gita Yusmalyana R (P17210174058)
Cahya Ilmiah (P17210174075)
Ryan Hidayat (P17210174078)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D-III KEPERAWATAN MALANG
AGUSTUS 2019
FORMULIR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. Identitas klien /keluarga:
C. Struktur Keluarga
Nama: Nn. A Pola Komunikasi : Baik Disfungsional
Umur: 21 thn Peran Dlm Keluarga : Tdk Ada Masalah
Jenis Kelamin: Perempuan Ada Masalah
Suku : Jawa Nilai/Norma KLg : Tdk ada konflik nilai
Alamat : jalan batu jajar kota Malang Ada Konflik
No. Telp : 085852782xxx D. Fungsi Keluarga
B. Riwayat Perkembangan Keluarga Fungsi Afektif : Berfungsi Tdk Berfungsi
Tahap Perkembangan Klg Saat Ini Fungsi Sosial : Berfungsi Tdk Berfungsi
Keluarga dengan anak remaja Fungsi Ekonomi : Baik Kurang Baik
Tugas Perkembangan Keluarga: Fungsi Perawatan Kesehatan :
Dapat dijalankan Tdk Dpt Dijalankan - Pengetahuan Tentang Masalah Kes : Baik/
Bila Tdk dijalankan, sebutkan : Tdk
- Pencegahan penyakit : Baik/
Tdk
- Perawatan penyakit :
Baik/Tdk
- Pemanfaatan layanan Kesehatan :
Baik/Tdk
E. Pola Koping Keluarga :
Efektif Tidak Efektif
Stressor yg dihadapi keluarga :

________________________________________
_
Daftar Anggota keluarga :
No Nama (Inisial) Umur Gender Hubungan Pendidikan Pekerjaan
(L/P ) Dg KK
1 Tn. M 48 tahun L Ayah SD Wiraswasta
2 Ny. S 42 tahun P Ibu SMA IRT
3 Nn. A 21 tahun P Anak Mahasiswi Mahasiswi
4 Nn. H 19 tahun P Anak Mahasiswi Mahasiswi
5
6
Tipe Keluarga :
Keluarga Inti H. Spiritual:
Keluarga Besar Taat beribadah Ya /
Keluarga Campuran Tidak
Single Parent Kepercayaan yg berlawanan
F. Pola Aktifitas sehari-hari: dengan kesehatan Ya /
Pola Makan baik / kurang Tidak
Pola Minum baik / kurang Distress Spiritual Ya /
Istirahat baik / kurang Tidak
Pola BAK baik / kurang I. Psikososial:
Pola BAB baik / kurang Keadaan emosi pada saat ini:
Pola Kebersihan diri baik / kurang  Marah Ya / Tidak
Olahraga baik / kurang  Sedih Ya / Tidak
Tingkat kemandirian baik / kurang  Ketakutan Ya / Tidak
G. Perilaku Tidak sehat:
 Putus asa Ya / Tidak
Merokok Ya / Tidak
Minum kopi Ya / Tidak  Stres Ya / Tidak
Mengkonsumsi garam berlebih Ya /Tidak Kurang interaksi dg orang lain Ya /
Mengkonsumsi gula berlebih Ya /Tidak Tidak
Minuman beralkohol/obat Ya / Tidak Menarik diri dg lingkungan Ya /
dan zat adiktif Tidak
Konflik dengan keluarga Ya /
Tidak
Sarana Kesehatan Yang
Penurunan harga diri Ya / Tidak
digunakan: Rumah sakit, laboratorium
Gangguan gambaran diri Ya /
Keluhan utama yang dirasakan:
Tidak
Pusing, lemas
J. Faktor resiko masalah kesehatan:
Tidak pernah/jarang periksa kes. Ya /
Tidak
Sosial ekonomi kurang Ya /
Tidak
Rumah/lingkungan tdk sehat Ya /
Tidak
Hubungan klg tidak harmonis Ya /
Tidak
Obesitas Ya /
Tidak
Status gizi kurang Ya /
Tidak
K. PEMERIKSAAN FISIK
Tanda vital:
TD: __________________ Nadi : ______ Pemeriksaan Laboratorium :
RR : 20 x/menit - Gula darah Puasa/2 Jam PP/
Acak :
BB dan TB 43 kg, 157 cm Suhu : 38,9 C - Hb : - Kadar Asam
Urat:
- Colesterol : - Trombosit : 121.000
mcL
Status mental: Sistem kardiovaskuler: Nyeri spesifik:
Bingung Aritmia Lokasi
:______________________
Cemas Nyeri dada Tipe
:______________________
Disorientasi Distensi vena jugularis Durasi
:______________________
Depresi Jantung berdebar Intensitas
:______________________
Menarik diri

Sistem Pernafasan
Stridor
Wheezing
Ronchi
Akumulasi Sputum

Sistem integumen:
Cianosis
Akral Dingin Sistem perkemihan:
Diaporesis Disuria
Jaundice Hematuria
Luka Frekuensi
Mukosa mulut Retensi
Kapiler refil time : Inkontinensia
lebih 2 dtk
Sistem pencernaan:
Sistem muskuloskeletal: Intake cairan kurang
Tonus otot kurang Mual/muntah
Paralisis Nyeri perut
Hemiparesis Muntah darah
ROM kurang Flatus
Gangg.Keseimbangan Distensi abdomen
Colostomy
Sistem persyarafan: Diare
Nyeri kepala Konstipasi
Pusing Bising usus
Tremor Terpasang Sonde
Reflek pupil anisokor
Paralisis : Lengan kiri/ Lengan kanan/ Kaki kiri/ kaki kanan
Anestesi daerah perifer

Riwayat pengobatan
Alergi Obat Sebutkan : __________________
Jenis obat yang dikonsumsi: _____________________

L. Tingkat Kemandirian Dalam Kehidupan Sehari-hari, dengan memberikan tanda √ pada kolom
yang
sesuai.
No. Jenis kegiatan sehari-hari Mandiri Dengan bantuan
1. Makan & minum
2. Berpindah dari kursi ke tempat tidur dan
sebaliknya
3. Kebersihan diri; cuci muka, menyisir,
mencukur dan aktifitas di kamar mandi.
4. Berjalan dijalan yang datar
5. Naik turun tangga
6. Berpakaian termasuk mengenakan sepatu
7. Mengontrol buang air besar
8. Mengontrol buang air kecil
9. Olahraga/latihan fisik
10. Pemanfaatan waktu luang/rekreasi

M. PENGKAJIAN LINGKUNGAN :
1. Ventilasi : (1) < 10 % luas lantai (2) 10 % luas lantai
2. Pencahayaan : (1) Baik (2) kurang
3. Lantai : (1) semen (2) tegel (3) keramik (4) tanah (5) lainnya,
…………
4. Kebersihan rumah : (1) baik (2) kurang
5. Jenis bangunan : (1) Permanen (2) Semi permanen (3) non permanent

Malang, Tgl 23 Oktober 2019


Nama Perawat/Tanda tangan

2. ANALISA DATA
No Data Fokus Penyebab Masalah
1 DS : Nn.A mengatakan badannya Ketidakmampua hipertermi
panas selama 3 hari n mengenal
DO : masalah
TD : 100/70 mmHg kesehatan
N : 100x/menit
S : 38.9 C
RR : 22x/menit
Akral : panas
2 DS : Nn. A mengatakan cemas akan Ketidakmampua ansietas
keadaannya dan takut karena merasa n mengenal
sendiri saat sedang sakit masalah
DO : kesehatan
-px terlihat gelisah
-px terlihat sangat khawatir
-px terlihat tegang

4
5

2. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


N Diagnosa Keperawatan Keluarga ( P E S )
O
1
Hipertermi pada Nn.A keluarga Tn.M berhubungan dengan
ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan

2
Ansietas pana Nn.A keluarga Tn.M berhubungan dengan
ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan

4
5

II. PERENCANAAN
1. Prioritas diagnosa keperawatan keluarga ( Perhitungan skor terlampir )
Priorita Diagnosa keperawatan keluarga Skor
s
1 3
2/3
Hipertermi pada Nn.A keluarga Tn.M berhubungan
dengan ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan

2 2
5/6
Ansietas pada Nn.A keluarga Tn.M berhubungan dengan
ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan

5
Lampiran
SKORING PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Keperawatan keluarga:


Hipertermi pada Nn.A keluarga Tn.M berhubungan dengan ketidakmampuan
mengenal masalah kesehatan

KRITERIA SKORE PEMBENARAN


1. Sifat masalah ( bobot 1 ) 3
Hipertermi Nn.A bersifat
Skala :
3 = aktual 3/3x1 aktual karena sudah terjadi
2 = risiko
1 = sejahtera =1 peningkatan suhu dan
harus segera ditangani.

2. Kemungkinan masalah dapat 1 Hipertermi Nn.A sebagian


diubah ( bobot 2 )
dapat dirubah, karena
Skala : 1/2x2 dengan mematuhi
2 = Mudah
1 = Sebagian =1 pengobatan yang
0 = Tidak dapat
diberikan, masalah dapat
dirubah menjadi tidak
bermasalah.

3. Potensi masalah untuk dicegah 2 Nn.A belum mampu


(bobot 1)
mencegah hipertermi yang
Skala : 2/3x1 terjadi karena belum dapat
3 = Tinggi =2/3 mengenali penyebab dari
2 = Cukup
1 = Rendah hipertermi yang dialami.

4.Menonjolnya masalah ( bobot 1 ) 2 Hipertermi Nn.A harus

Skala : segera ditangani apabila


2 = Berat , segera ditangani 2/2x1 tidak segera mendapat
1 = Tidak perlu segera ditangani
0 = Tidak dirasakan =1 pengobatan, maka akan
terjadi kejang dan kejadian
yang tidak diinginkan.

Jumlah Skore 3 2/3

Diagnosa Keperawatan keluarga:


Ansietas pada Nn.A keluarga Tn.M berhubungan dengan ketidakmampuan
mengenal masalah kesehatan

KRITERIA SKORE PEMBENARAN


4. Sifat masalah ( bobot 1 ) 3 Ansietas Nn.A bersifat
3/3x1 aktual karena sudah
Skala :
3 = aktual =1 mengalami kecemasan
2 = risiko
1 = sejahtera
5. Kemungkinan masalah dapat 1
diubah ( bobot 2 )
1/2x2 Masalah ansietas Nn. A
Skala : =1 sebagian dapat diubah
2 = Mudah
1 = Sebagian karena ketika diberikan
0 = Tidak dapat
penkes pasien dapat
paham dan tidak cemas
lagi

6. Potensi masalah untuk dicegah 2


(bobot 1)
2/3x1 Masalah ansietas Nn. A
Skala : =2/3 dapat dicegah jika Nn. A
3 = Tinggi
2 = Cukup memiliki koping untuk
1 = Rendah
mengatasi kecemasan yang
efektif

7. Menonjolnya masalah ( bobot 1 ) 1 Masalah ansietas Nn. A

Skala :
1/2x1 tidak termasuk gawat dan
2 = Berat , segera ditangani =1/2 tidak harus dengan cepat
1 = Tidak perlu segera ditangani
0 = Tidak dirasakan ditangani
Jumlah Skore 2 5/6

2. FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No Tujuan umum dan Kriteria hasil Rencana tindakan


Diagnosis khusus

1.  TUM : Setelah 1. Pasien mengetahui Perawatan Demam 3740


dilakukan tanda dan gejala : 1. Pantau suhu dan tanda tanda vital
tindakan selama Lemah, panas atau lainnya
3 hari demam 2. Monitor asupan dan keluaran
diharapkan (hipertermi), sakit 3. Anjurkan keluarga untuk
keluarga kepala, anoreksia, memakaikan selimut atau pakaian
mampu nyeri hulu hati, yang ringan yang tidak terlalu tebal.
mengenali pegal-pegal pada 4. Anjurkan keluarga untuk
tanda-tanda DB. seluruh tubuh dan memberikan kompres hangat
 TUK : konstipasi Pengaturan Suhu 3900
1. Keluarga (sembelit). 5. Berikan penkes pada keluarga
mampu 2. Suhu tubuh pasien tentang tanda dan gejala hipertermi
mengenal normal (36.5-37.5) 6. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
tanda-tanda yang adekuat
DB. 7. Berikan penkes pada keluarga tanda
2. Keluarga dan gejala DB
mampu 8. Memberikan penjelasan pada Nn. A
memutuska atau keluarga tentang hal yang dapat
n tindakan dilakukan untuk penanganan demam
yang tepat
untuk
mengatasi
hipertermi.
3. Keluarga
mampu
melakukan
tindakan
4. keperawata
n untuk
DB.
TUM : Setelah 1. pasien mampu Penguranga n kecemasan 5820
2 dilakukan mengontrol kecemasan. 1. Gunakan pendekatan yang tenang dan
tindakan selama 2. pasien mampu meyakinkan
3 hari memproses informasi 2. Berada di sisi klien untuk
diharapkan tentang masalah yang meningkatkan rasa aman dan
keluarga dapat dihadapi. mengurangi ketakutan
mengatasi 3. pasien mampu 3. Dorong keluarga untuk mendampingi
ansietas klien. menerima tentang klien
 TUK : kondisinya saat ini. Terapi Relaksasi 6040
1. pasien dan 1. Dorong klien untuk mengambil posisi
keluarga yang nyaman
mengerti 2. Minta klien untuk rileks
tentang masalah 3. Tunjukkan dan praktikkan teknik
kesehatan yang relaksasi pada klien
dialami 4. Dorong klien untuk mengulang
2. pasien dan praktik teknik relaksasi, jika
keluarga memungkinkan
mampu
mengontrol
ansietas.
3. pasien dan
keluarga
mampu
membuat
keputusan
tentang masalah
yang dihadapi.

Anda mungkin juga menyukai