Disusun Oleh
ST. Nurkhaliza.A
Tri Rahmah
Widi
FAKULTAS PSIKOLOGI
2019/2010
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masa usia dini merupakan “golden age period” yakni masa meas
maupun sosial. Salah satu aspek perkembangan yang penting bagi anak
adalah aspek emosi. Emosi adalah bagian terpenting dari manusia serta
kanak?
C. TUJUAN PENULISAN
kanak
b. Mengetahui perkembangan emosi yang terjadi dari masa bayi hingga kanak-
kanak
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN EMOSI
Istilah emosi berasal dari kata emotus atau emovere atau mencerca (to stir up)
yang berarti sesuatu yang mendorong terhadap sesuatu, misalnya emosi gembira
mendorong untuk tertawa, atau dengan perkataan lain emosi didefinisikan sebagai
suatu keadaan gejolak penyesuaian diri yang berasal dari dalam dan melibatkan
keadaan pada diri seseorang yang disertai warna afektif. Yang dimaksud warna
afektif ini adalah perasaan-perasaan tertentu yang dialami pada saat menghadapi
(menghayati) suatu situasi tertentu contohnya: gembira, bahagia, takut dan lain-
lain. Sedangkan menurut Goleman Bahasa emosi merujuk pada suatu perasaan
atau pikiran. Pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis serta
Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa
emosi adalah suatu keadaan yang kompleksi dapat berupa perasaan / pikiran yang
B. PENGELOMPOKAN EMOSI
terhadap tubuh, seperti rasa dingin, manis, sakit, lelah, kenyang dan lapar.
a) Rasa yakin dan tidak yakin terhadap suatu hasil karya ilmiah
ini seperti :
a) Rasa solidaritas
b) Persaudaraan (ukhuwah)
c) Simpati
C. PERKEMBANGAN EMOSI
1) Pada fase ini, bayi butuh belajar dan mengetahui bahwa lingkungan di
sekitarnya aman dan familier. Perlakuan yang diterima pada fase ini
orang lain serta interaksi dengan orang lain. Contoh ibu yang
2) Pada minggu ketiga atau keempat bayi mulai tersenyum jika ia merasa
mengamati dan meniru reaksi emosi yang di tunjukan orang yang berada
1) Pada fase ini, anak mulai mencari-cari aturan dan batasan yang berlaku
di lingkungan. Fase ini anak belajar membedakan cara benar dan salah
2) Pada anak usia dua tahun belum mampu menggunakan banyak kata
keterkaitan ekspresi wajah dengan emosi dan perasaan. Pada fase ini
2) Pada fase ini untuk pertama kali anak mampu memahami bahwa satu
1) Pada usia 5-6 anak mulai mempelajari kaidah dan aturan yang berlaku.
2) Anak usia 7-8 tahun perkembangan emosi pada masa ini anak telah
usia anak, anak semakin menyadari perasaan diri dan orang lain.
3) Anak usia 9-10 tahun anak dapat mengatur ekspresi emosi dalam situasi
sosial dan dapat berespon terhadap distress emosional yang terjadi pada
orang lain. Selain itu dapat mengontrol emosi negatif seperti takut dan
sedih. Anak belajar apa yang membuat dirinya sedih, marah atau takut
4) Pada masa usia 11-12 tahun, pengertian anak tentang baik-buruk, tentang
beragam.
EMOSI
a. Keadaan anak
akan berdampak lebih jauh pada kepribadian anak. Misalnya: rendah diri,
b. Faktor belajar
emosi orang lain, anak bereaksi dengan emosi dan metode yang sama
emosi orang yang ditiru. Disini anak hanya meniru orang yang
reaksi mereka.
Anak diajarkan cara bereaksi yang dapat diterima jika suatu emosi
menyenangkan.
perkembangan yang pada umumnya dapat dilalui dengan sukses. Namun jika
gangguan-gangguan emosi
d. Lingkungan keluarga
pertama kali mengajarkan individu (melalui contoh yang diberikan orang tua)
lembaga pertumbuhan dan belajar awal (learning and growing) yang dapat
negative.
Keterkaitan secara teoritik antara lingkungan keluarga dengan
terjadinya proses pengungkapan emosi sejak awal yaitu pada masa anak-
orang tua terhadap emosi, emosi anak dilihat sebagai gangguan atau
sesuatu yang selalu direspon orang tua dengan penolakan. Pada masa
penerimaan orang tua terhadap ungkapan emosi anak, pada masa dewasa
E. MASALAH EMOSIONAL
1. Masa bayi
empathic complez yakni suatu ikatan emosiana; anatara individu dan orang -
orang yang berarti. Hal ini disebabkan oleh dua hal, yaitu:
1. Ketika bayi anak tidak pernah menerima kasih saying karena
benda- benda mati lainnya, anak sering kali merasa tidak aman
1. Terapi keluarga.
dengan penuh pengertian. Oleh karena itu untuk melaksanakan terapi ini
paling dekat dengan anak tersebut. Dalam hal ini usaha pembinaan dan
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
UPI
(terjemahan
2020)