Anda di halaman 1dari 12

A.

PERIODE KLASIK

1. Masa Pemerintahan Al-Khulafa Ar-Rasyidin

Masa perkembangan islam diawali semenjak diangkatnya Nabi Muhammad SAW.


Menjadi rasul sampai tahun 1000 M . Periode ini merupakan ekpansi, integrasi, dan sekaligus
masa disintegrasi umat islam. Setelah Rasulullah SAW. Wafat, ekspansi islam dilanjutkan oleh
Al-Khulafa Ar-Rasyidin ( Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali). Kemudian para elit umat islam
mengadakan musyawarah, dan mereka sepakat memutuskan untuk memilih Abu Bakar sebagai
penggantinya dan Abu Bakar disebut sebagai khalifah rasulillah (pengganti Rasul). Masa
kepemimpinannya hanya berjalan dua tahun. Pada tahun 634 M ia meninggal dunia di masa
singkatnya itu, ia gunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan dalam negeri, terutama
berbagai tantangan yang di timbulkan oleh suku-suku bangsa arab yang ditak ma tunduk lagi
kepada pemerintahan Madinah, karena perjanjian yang dibuat oleh Nabi Muhammad dengan
sendirinya batal setelah Nabi wafat. Karena persoalan tersebut datpat membahayakan agama dan
pemeriintahan, mak Abu Bakar menyelesaikannya, kasus ini disebut perang Riddah (perang
melawan kemurtadan). Pemerintahan yang dijalankan oleh Abu Bakar ini sebagaimana
pemerintahan pada Rasulullah SAW. Yaitu bersifat sentral, kekuasaan legislatif, eksekutif, dan
yudikatif terpusat di tangan khalifah. Di saat berkenaan dengan persoalan hukum, Abu Bakar
senantiasa mengajak para sahabatnya untuk bermusyawarah.

Dua tahun kemudian setelah Abu Bakar meninggal dunia, usaha-usahanya dilanjutkan
oleh khalifah kedua yaitu Umar bin Khaththab (634-644 M). sebelum Abu Bakar meninggal
dunia ia sudah terlebih dahulu melakukan musyawarah bersama para sahabat untuk mengangkat
Umar bin Khaththab sebagai penggantinya kelak. Hal itu dilakukan untuk mencegah
kemungkinan terjadinya perselisihan dan perpecahan di kalangan umat islam. Setelah dibaiat,
Umar menyebut dirinya khalifah khalifatih rasulillah (sebagai pengganti dai pengganti
rasulullah).

Pada pemerintahan Umar bin Khaththab gelombang ekspansi islam pertama terjadi
dengan cepat. Pada tahun 635 M ibu kota Syria, Damaskus, dapat dikuasai, pada tahun 641 M
Iskandaria ibu kota Mesir dapat ditaklukan. Al-Qadisiyah sebuah kota dekat Al-Hirah di Irak
jatuh pada tahun 637 M. kemudian Al-Madain dapat dikuasai. Dengan demekian, pada masa
kepemimpinan Umar, wilayah kekuasan islam sudah meliputi Jazirah Arabia, Palestina, Syria
sebagian besar wilayah Persia, dan Mesir. Karena perluasan daerah islam terjadi dengan cepat,
Umar segera mengatur administrasi Negara dengan mencontoh administrasi yang sudah
berkembang. Begitu juga beberapa departemen yang dipandang perlu didirikan. System
pembayaran gaji dan pajak tanah mulai di atur dan ditertibkan kemudian Baitul Mal didirikan,
menempa mata uang, dan menciptakan tahun hijrah. Umar memerintah selama sepuluh tahun
masa jabatannya berakhir dengan kematiannya karena dibunuh oleh seorang budak Persia
bernama Abu Lu’lu’ah. Untuk menentukan penggantinya Umar tidak menempuh jalan Abu
Bakar. Dia menunjuk enam orang sahabat dan meminta mereka untuk memilih khalifah. Enam
orang tersebut adalah Utsman, Ali, Thalhah, Zubair, Sa’ad ibn Waqas dan Abdurrahman ibn Auf.
Setelah Umar wafat tim tersebut bermusyawarah dan berhasil menunjuk Utsman sebagai
khalifah.

Pemerintahan Utsman berlangsung selama 12 tahun (644-655 M). pencapaian yang


dicapai pada pemerintahan Utsman di antaranya berhasil merebut Armenia, Tunisia, Cyprus,
Rhodes, dan bagian yang tesisa dai Persia, Transoxania, dan Tabaristan, banyak kegiatan-
kegiatan pembangunan seperti memba ngun bendungan untuk menjaga arus banjir yang besar
dan mengatur pembagian air ke kota-kota. Ia juga membangun jalan-jalan, jembatan-jembatan,
masjid-masjid dan memperluas Masjid Nabawi di Madinah. Ekspansi islam pertama berhenti
sampa disini. Kemudian pada separuh terakhir masa kekhalifahannya, muncul opsi yang
membuat kalangan umat islam yang merasa tidak puas dan kecewa terhadap pemerintahan
Utsman karena kebijaksanaannya mengangkat keluarga dalam kedudukan yang tinggi seperti
Marwan bin Hakam. Akhirnya pada tahun 35H/655 M, Utsman dibunuh oleh kaum pemberontak
yang terdiri atas para oposan yang merasa kecewa itu. Setelah Utsman wafat, umat islam
membaiat Ali ibn Abi Thalib sebagai khalifah. Pemerintahan Ali berlangsung selama enam
tahun. Setelah menduduki jabatan khalifah, Ali menghadapi pemberontakan Thalhah, Zubir, dan
Aisyah. Kemudian persengketaan ini dikenal dengan istilah perang jamal. Alasan mereka
memberontak karena ali tidak menghukum para pembunuh Utsman, dan mereka menuntut bela
terhadat darag Utsman yang telah ditumpahkan secara zalim. Setelah berhasil meredam
pemberontakan Ali bergerak dari Kufah menuju Damaskus besama sejumlah besar tentaranya.
Kemudian mereka bertemu dengan pasukan Mu’awiyah di Shiffin terjadi pertempuran di antara
kedua pasukan. Perselisihan ini diakhiri dengan tahkim atau arbitrase, hal ini tidak
menyelesaikan masalah bahkan menyebabkan timbulnya golongan ketiga, yaitu orang-orang
yang tidak setuju dengan kebijakan Ali melelui tahkim kemudian keluar dai barisan Ali.
Kelompok ini disebut dengan kelompok khawarij. Disinilah ujung pemerintahan Ali ibn Thalib.
Umat islam terpecah menjadi tiga kekuatan politik, yaitu Mu’awiyah, Syi’ah (pengikut Ali) dan
Khawarij (orang-orang yang keluar dari barisan Ali). Akhirnya pada tanggal 20 ramadhan 40
H/660 M Ali terbunuh oleh salah seorang anggota khawarij. Kemudian jabatan sebagai khalifah
digantikan oleh anaknya yaitu Hasan yang hanya berjalan beberapa bulan saja. Karena Hasan
lemah, maka akhirnya Hasan membuat perjanjian damai. Perjanjian ini dapat menyatukan
kembali umat islam dalam satu kepemimpinan politik di bawah kekuasaan Mu’awiyah ibn Abi
Shufyan. Dengan demikian, berakhirlah pemerintahan Al-Khulafa Ar-Rasyidin, dan dilanjutkan
oleh M’uawiyah sebagai penguasa pertama dari pemerintahan Bani Umayyah.
3. Masa Pemerintahan Bani Abbasiyah

Bani Abbasiyah yang didirikan pada tahun 132 H/750 M oleh Abu Abbas Abdullah Al-
Saffah bin Muhammad bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib bin Abdul Manaf
merupakan kelanjutan dari pemerintah Bani Umayyah yang telah hancur di Damaskus.
Dinamakan Bani Abbasiyah karena para pendiri dan penguasa dinasti ini merupakan
keturunan dari Bani Abbas, paman Nabi Muhammad SAW. Pada masa Bani Umayyah,
pemberuntakan sering terjadi diantaranya pemberuntakan Husen Ibnu Ali, Syi’ah yang
dipimpin oleh Al-Mukhtar, Abdullah Ibnu Zubair, dan terakhir pemberuntakan Bani Abbas
yang untuk  pertama kalinya menggunakan nama gerakan Bani Hasyim. Pemberuntakan
terakhir ini berhasil dan kemudian mendirikan pemerintahan baru yang diberi nama Bani
Abbasyah.
Berdasarkan perubahan pada pola perintahan dan politik, para sejarawan biasanya
membagi masa pemerintahan Bani Abbasiyah menjadi lima periode:
1. Periode Pertama (132 H/ 750 M-232 H/ 847 M) disebut periode pengaruh Persia
Pertama.
2. Periode kedua (232 H/ 847 M-334 H/ 945 M) disebut masa pengaruh Turki Pertama.
3. Periode Ketiga (334 H/ 945 M-447 H/ 1055M), masa kekuasaan Dinasti Buwain
dalam pemerintahan Khalifah Abbasiyah. Periode ini disebut juga masa pengaruh
Persia Kedua.
4. Periode keempat (447 H/ 1055 M-590 H/ 1194 M), masa kekuasaan dinasti Bani
Saljuk dalam pemerintahan Khalifah Abbasyah, biasanya disebut juga dengan masa
Pengaruh Turki Kedua.
5. Periode Kelima (590 H/ 1194 M-656 H/ 1258 M), masa khalifah bebas dari
pengaruh dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif disekitar kota Baghdad.
Dasar-dasar pemerintahan Bani Abbas diletakkan dan dibangun oleh Abu Al-Abbas dan
Abu Ja’far Al-Mansyur, namun puncak keemasannya berada pada tujuh khalifah sesudahnya,
yaitu:
1. Al-Mahdi (775-785 M)
2. Al-Hadi (775-786 M)
3. Harun Al-Rasyid (786-809 M)
4. Al-Ma’mun (813-833 M)
5. Al-Mu’tashim (833-842 M)
6. Al-Wasiq (842-847 M)
7. Al-Mutawakkil (847-861 M)

Bentuk-bentuk peradaban islam di masa bani Abassiyah dapat di bagi menjadi beberapa
bentuk yakni emuan dan tokoh-tokohnya.

1. Kota-kota pusat peradaban


a. Baghad,merupakan kota yang paling indah yang di kerjakan oleh lebih dari 100.000
pekerja di pimpin a yang berada dipsat kota dinamai “Qashrul Zahab” yang berukuran
luas 160.000 hasta,asrama pengawal,rumah kepala polisi danrumah-rumah khalifah.
b. Samarra,letaknya disebelah timur sampai Tigris,60 km dari kota Baghad, kotanya
nyaman,indah dan teratur.
2. Bangunan-bangunan
a. Madrasah, didirikan pertama kali pada masa perdana mentri Niszhamut Mulk.terdapat di kota
Baghad, Balkan, Muro, Tabrisan, Naisabur, Hara, Isfahan, Mausil, Basrah,dan kota-kota lainya.
b. Kuttab,yaitu tempat belajar bagi belajar tingkat rendah dan menengah.
c. Masjid,biasanya di pakai untuk belajar  untuk tingkat tinggi dan khusus.
d. Majelis Munadharah, tempat pertemuan para pujangga, ahli  fakir dan para sarjana untuk
menseminarkan masalah-masalah ilmiah.
e. Baitul  Hikmah, merupakan perpustakan pusat yang di bangun khalifah Harun Ar Rasid.
f. Masjid Raja Kordova,di bangun pada tahun 786M.
g. Masjid Ibnu Toulon, di kairo dibangun pada tahun 786M.
h. Istana Al-Hamra di kordova.
i. Istana Al-Cazar, dan lain-lain
3. Penemuan-penemuan dan tokoh-tokohnya
a. Ilmu Filsafat
1. Alkinidi (Kufah . 185 H / 801 M-Baghad,256 H / 869 M)
2. Ia membagi filsafat menjadi tiga bagian,yaitu ilmu fisika (AL-tabiat)sebagai tingkat
oaling bawah,Ilmu matematika (Al-riyad)sebagai tingkat tengah.dan ilmu teologi (Al-
uluhiyat)sebagai tingkat tertinggi.
3. Al farbi (Farab,257 H/ 870 M – Aleppo, 339 H/ 950 M)
4. Karyanya yang  terpenting adalah Agradal-Kitab ma ba da at-Tabih (Intisari buku
metafisika)

5. Ibnu Rasyd (cordoba,1126 M-Marrakech,maroko,1198 )


6. karyanya yaitu kitab Al kulliat (Buku tentang filsafat),dan lain-lain.
b. Bidang Kedoktoran
1. Ibnu sina (Bukhara, 370 H/980 M-hamdan,428 H/ 1037 M)
2. Karyanya antara lain buku Al Kanun fi at –Tibb (Dasar –dasr kedoktoran) dan Asy Syfah
(penyemuhan)
3. Abu Bakara Razy(Persia,251 H-865 M / 320 H-925 M)karyanya yang paling terkenal adalah Al-
judari wa Al hasabah (penyakit  cacar dan campak).
4. Hunain bin Ishaq ,( 194 H- 264 H = 810-878 M ), ahli mata yang mata yang terkenal.
c. .Bidang matematika.
1. Banu nusa,menulis  banyak buku dan ilu ukur.
2. Al kuarizmi,pengarang kitab Al gebra ( Al jabar ) dan penemu angka nol.
3. Umar Al Furkhan, Insinyur arsitek pembangunan kota baghad.
4. Abu wafa Muhamad, karyanya Ma yahtaju llaihil Umal al kuttab min shanatil hisab.
5. Tasbit bin kurrah,karyanya antara lain hisabul ahillah, kitabul arad dan kitab fi istikhroji
Masailil Handasiyah.
d.      Bidang Astronomi
1.      Al fazari,seorang pencipta astrolabe,yaitu alat pengukur tinggi dan jarak bintang-bintang.
2.      Muhammad bin jabir Al battan,pengarang kitab marifati mathli buruj baina arbail falak.
3.       Al farghoni, membangun beberapa observatium di kota baghad maupun di yunde shahpur.

e.        Bidang farmasi dan kimia


1.      Jabir bin hayyan, (wafat tahun 161 H = 778 M ),di anggap sebagai bapak ilmu kimia.
2.      Ibnu Bathar, Karyanya antara lain jami mufradatil adwiyah wal Aghziyah, mizhanut thabib dan
Al Mughaini.
3.      Rasyidudin ibnu  Shawary, karyanya yakni Al  adwiyatul Mufradah.
f.       Bidang sejarah
1.      At tahabari ( Persia,838 M – Baghad, 933 M )karyanya yang sangat terkenal yakni akhbar ar
rusul wa  al muluk (sejarah para utusan dan para raja ).
2.      Ibnu Khaldun ( Tunis, 27  Mei 1332 M ), karya monumentalnya  yaitu  Al muqahdimah
(pengantar).
3.      Ibnu Su`ud, dengan karyanya yakni At Thabaqatul kubra.
g.      Ilmu Bumi
1.      Ibnu batuta (Afrika utara ,1304 – 1378 M), menjelajai bumi dengan berjalan kaki,karyanya
yakni monumental yakni Tuhfa An Nusus fi Garaibi al Amsar wa ajaib al asar (Mutiara teks
dalam keajaiban perkataan ulama).
2.      Ahmad bin Fadlan, karyanya yakni Rihla ibnu fadlan.
h.      Ilmu tasawuf
1.      Al gazali  ( 450 – 505 H / 1058 -19 desember 1111 M ),karyanya antara lain kitab maqasid  al
– falasyfah  (tujuan para filosof) dan ihya ulum ad din ( Menghidupkan ilmu – ilmu agama ).
2.      Al Hallaj ( Iran, 244 H / 858 M, Baghad,24 Zulkaida 309 H / 26  maret 922 M ) Ajaranya yang
terkenal yakni hulul.
i.        Ilmu Fikih
1.      Imam Malik ( madinah, 94 H / 769 M, Madinah,179 H / 795 M ) kitab fikih karangan beliau
yakni Al muwata.
2.      Imam Hanafi ( Kufah, 80 H / 699 M – Baghad, 150 H / 767 M )karyanya yang terkenal yakni
Al fara`id ( bagian-bagian ).
3.      Imam Syafi`I ( Gaza, 150 H / 767 M-Fustat, cairo, 204 H, 20 januari 820 M ) karya – karya
terkenal beliau  antara lain  ar risalah ( ilmi – ilmu ushul fikih )dan buku al Umm ( buku induk ).
4.      Imam Hambali ( Baghad, 164 /780 M-241 H/855M )kitabnya di beri nama Musnad.
j.         Ilmu Tafsir pada masa ini terdiri dari ;
1.      Tafsir bil Ma`tsur, yaitu Al Qur`an yang di tafsirkan dengan hadits – hadits. Ulama _ulama
tafsir ini adalah :Ibnu Jarir At thabary , Ibnu Atahiyah al andalusi, as suda.
2.      Tafsir bir Ro`yi, yaitu Tafsir Al Qur`an dengan menggunakan akal pikiran,Ulama-ulama tafsir
ini antara lain : Abu bakar asam,Abu muslim Muhammad ibnu bahar al Ishafani,Ibnu jaru Al
asdy dan abu yunus Darussalam.[18]
k.       Ilmu Hadits
            Ahli-ahli ternama pada masa ini adalah :
1.      Imam Al bukhari ( Bukhara, 194 H – Baghad, 256 H ),karya terkenal beliau yakni Al jami`ush
shahih yang di kenal dengan nama “ shahih al Bukhari “.
2.      Imam Muslim ( wafat tahun 261 H ),karyanya yang terkenal yakni “ shahih Muslim “.
3.      Ibnu Majah ( wafat tahun 273 H ),karya terkenal beliau yaitu “ sunan Ibnu majah “.
4.      Abu Daud ( wafat tahun 275 H ),karya terkenal beliau yaitu “ sunan Abu daud “.
5.      An nasa`I ( 2184 H – 303 H ),karya beliau yang terkenal yaitu “ Sunan An nasa`I “.
6.      At Turmadzi, karyanya terkenal yaitu “ sunan At Turmadzi.[19]
l.        Ilmu kalam
Diantara ilmu kalam yang berkembang iala :
1.      Jabariyah, tokohnya zahm bin sofyan,ya`du bin dirhan.

2.      Qodariyah,tokohnya ghilan Al Dhimasyah,Ma`bad Al juhaini.

3.      My`tazilah,tokohny washil bin atha

4.      Ahlus sunnah, tokohnya Abu hasan Al asy`ari, Al Ghozali.[20]

m.    Ilmu Bahasa
Diantara para ahli bahasa itu yakni :
1.      Sibawaihi ( wafat tahun 183 H )

2.      Al kisai ( wafat tahun 198 H )

3.      Abu Zakariya Al Fara ( wafat tahun 208 H )[21]

D.  Keruntuhan Bani Abassiyah


Bani Abassiyah  dapat bertahan berdiri tegak selama sabad (132 – 749 H = 639 -1258
M ).Pada sat khalifah terakhir memerintah, keadaan Bani Abassiyah sudah tidak kuat lagi dan
sudah tidak di segani lagi oleh negara lain .
Sebab – sebab runtuhnya Bani Abassiyah :[22]
1)      Sebab dari dalam.
a)      Persaingan Antar Ras,yaitu antara keturunan Persia dan Arab
b)       Metode administrasi tidak kondusif untuk stabilitas dan berkesinambungan.
c)      Kemerosotan Ekonomi.
d)      Khalifah terpengaruh oleh bid`ah – bid`ah agama.
e)      istana di ramaikan dengan tari, nyanyian dan khamar sehingga keaadan rakyat tidak di
hiraukan lagi, dan lain – lain
2)      Sebab – sebab dari luar.
a)      Tumbuhnya kerajaan kecil yang terpecah – pecah.
b)       Penyerbuan bangsa mongol dan menghancurkan Bagdad pada bulan januari tahun 1258 M.

B. PERIODE PERTENGAHAN

1. Masa Kemunduran
Jatuhnya kota Baghdad pada tahun 1258 M ke tangan bangsa-bangsa Mongol meruoakan
awal dari masa kemunduran politk dan peradaban islam, karena Baghdad sebagai pusat
kebudayaan dan peradaban islam yang sangat kaya akan khazana ilmu pengetahuan itu ikut pula
lenyap dibumihanguskan oleh pasukan Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan. Jengis Khan
berasal dari Mongolia. Setelah menduduki peking di tahun 1212 M, ia mengalihkan serangan-
serangannya kea rah barat. Transoxania dan Khawarzm dikalahkan di tahun 1219/1220 M,
kemudian kerajaan Ghazna pada tahun 1221 M, Azabaijan pada tahun 1223 M dan Seljuk di
Asia kecil pada tahun 1243 M. dari sini ia meneruskan seranang-serangannya ke Eropa dan
Rusia.

Setelah dia mengalahkan Khurasan di Persia, kemudian dia mengalahkan Hasysyasyin di


Alamut. Pada pemulaan tahun 1258 M perintah untuk menyerah ditolak oleh Khalifah Al-
Mu’tashim dan kota Baghdad dikepug. Akhirnya pada tanggal 10 februari 1258 M benteng kota
ini, dapat ditembus dan Baghdad dihancurkan. Hulagu meneruskan serangannya ke Suria dan
dari Suria kemudian memasuki Mesir. Pada tahun 1260 M dapat dikalahkan oleh Baybars,
Jendral Mamluk dari Mesir. Baghdad dan daerah yang ditaklukkan Hulagu selanjunya diperintah
oleh dinasti Nkhan. Daerah yang dikuasai dinasti Nkhan ini adalah daerah yang terletak antara
Asia kecil dan Barat serta India timur, ibu kota Tabriz. Dengan demikian umat islam dipimpin
oleh Hulagu Khan, seorang raja yang beragama syamanism. Hulagu meninggal tahun 1265 M,
dan diganti oleh anaknya bernama Abaga (1265-1282 M). kemudian rajanya yang ketiga
bernama Tegudar (1282-1284 M).

Setelah lebih dari satu abad umat islam menderita dan berusaha bangkit dari
kehancurannya tetapi malapetaka yang tidak kurang dahsyatnya datang kembali serangan itu
dipimpin oleh Timur Lenk, seorang yang berasal dari keturunan Jengis Khan. Setiap tempat di
mana dia datang, ia senantiasa membawa penghancuran. Mesiar adalah satu negeri islam yang
selamat dari serangan-serangan bangsa Mongol, baik serangan dari Hulagu Khan maupun
serangan dari Timur Lenk yang kala itu Mesir di bawah kekuasaan dinasti Mamalik.

Aybak berkuasa salama tujuh tahun (1250-1257 M). Setelah meninggal ia digantikan oleh
anaknya bernama Ali, karena ia masih terlalu sangat muda, akhirnya ia mengundurkan diri pada
tahun 1259 M. dan digantikan oleh wakilnya bernama Qutuz. Tidak lama setelah Qutuz
meninggal dunia, Baybars naik tahta menggantikannya dia seorang pemimpin militer yang
tangguh dan cerdas. Dinasti Ghaznawi oleh pengikut-pengikut Gahur Khan, yang berasal dari
salah satu suku bangsa Turki. Mereka masuk ke india tahun 1175 M. dan bertahan sampai tahun
206 M. India kemudian jatuh ke tangan Qutbbuddin Aybak, yang selanjutnya menjadi pendiri
dinasti Mamluk India (1206-1290 M), kemudian jatuh ke tangan dinasti Khalji (1296-1316M),
selanjutnya dinasti Thugluq (1320-1413 M), dan dinasti-dinasti lain.

Di Spanyol timbul peperangan antara dinasti-dinasti lain, didalam peperangan itu raja-
raja Kristen dapat memakai politik Adu Domba. Cordova jatuh pada tahun 1238 M, Seville pada
tahun 1248 M, dan akhirnya Granada jatuh di tahun 1491 M. Orang-orang islam dihadapkan
pada dua pilihan, masuk Kristen atau keluar dari Spanyol. Pada tahun 1609 M boleh dikatakan
tidak ada lagi orang islam di Spanyol umumnya mereka pindah ke kota-kota di pantai utara
Afrika. Perbedaan antarintern agama dan suku semakin menajam, antara kaum Sunni dan Syi’ah,
demikian pula antara suku Arab dengan Persia, sehingga dunia Islam semakin pecah berkeping-
keping. Namun di lan pihak, pengaruh aliran-aliran tarikat bertambah luas di dunia Islam.

Seorang kepala suku bangsa Turki bernama Utsman membawa Islam ke daerah Balkam.
Kemudian Utsman dan anak-anak buahnya mengadakan serangan ke kerajaan Bizantium di Asia
kecil. Sebelum meninggal pada tahun 1326 M. Bursa telah dapat dikuasainya. Serangan-serangan
selanjutnya diteruskan oleh anaknya Orkhan I (1326-1357 M) sampai ke bagian timur dari Benua
Eropa. Benteng Tzimpe dan Gallipoli jatuh ke tangannya. Sultan Murad I (1359-1389 M)
menaklukan Andrianopel. Kota ini kemudian di jadikan ibu kota. Sesudah itu Macedonia jatuh
ke bawah kekuasaanya di tahun 1385 M sofia, ibu koya romaria diduduki. Dengan demikian
kesultanan kecil yang di bentuk oleh Utsman berubah menjadi kerajaan besar dikenal dengan
nama kerajaan Utsmani. Kerajaan ini dapat mengalahkan kerajaan Mamalik di Mesir. Dengan
lahirnya kerajaan Utsmani perjalanan islam dalam sejarahnya memasuki kerajaan-kerajaan besar.

[1] Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, Pustaka Setia, Bandung, 2008, h. 248
[2] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2013, cet. 24, h.
130-131
[3] Munir Subarman, Sejarah Kelahiran, Perkembangan dan Masa Keemasan Peradaban Islam,
Penerbit Deepublish, Yogyakarta, 2015, cet. 2, h. 275-276
[4] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2013, cet. 24, h.142
[5] Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, Pustaka Setia, Bandung, 2008, h. 254-255

Anda mungkin juga menyukai