RENCANA KEPERAWATAN
DIANGOSA
NO NOC INTERVENSI (NIC)
KEPERAWATAN
1. Menyusui tidak efektif Setelah diberikan tindakan keperawatan selama Health Education:
berhubungan dengan 3x24 jam klien menunjukkan respon breast Berikan informasi mengenai :
kurangnya pengetahuan ibu feeding adekuat dengan indikator: Fisiologi menyusui
tentang cara menyusui yang klien mengungkapkan puas dengan Keuntungan menyusui
benar kebutuhan untuk menyusui Perawatan payudara
klien mampu mendemonstrasikan perawatan Kebutuhan diit khusus
payudara Faktor-faktor yang menghambat proses menyusui
Demonstrasikan breast care dan pantau kemampuan klien untuk
melakukan secara teratur
Ajarkan cara mengeluarkan ASI dengan benar, cara menyimpan, cara
transportasi sehingga bisa diterima oleh bayi
Berikan dukungan dan semangat pada ibu untuk melaksanakan
pemberian Asi eksklusif
Berikan penjelasan tentang tanda dan gejala bendungan payudara,
infeksi payudara
Anjurkan keluarga untuk memfasilitasi dan mendukung klien dalam
pemberian ASI
Diskusikan tentang sumber-sumber yang dapat memberikan
informasi/memberikan pelayanan KIA
2. Nyeri akut b.d agen injuri Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama Pain Management
fisik (luka insisi operasi) 3x24 jam diharapkan nteri berkurang dengan Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
indicator: karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
Pain Level, Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
Pain control, Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
Comfort level pengalaman nyeri pasien
Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
nyeri, mampu menggunakan tehnik Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang
mencari bantuan) ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau
Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
menggunakan manajemen nyeri Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, ruangan, pencahayaan dan kebisingan
frekuensi dan tanda nyeri) Kurangi faktor presipitasi nyeri
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi
berkurang dan inter personal)
Tanda vital dalam rentang normal Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
Ajarkan tentang teknik non farmakologi
Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
Tingkatkan istirahat
Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri
tidak berhasil
Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri
Analgesic Administration
Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum
pemberian obat
Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi
Cek riwayat alergi
Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika
pemberian lebih dari satu
Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri
Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal
Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara
teratur
Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik
pertama kali
Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat
Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)
3. Defisit perawatan diri b.d. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama Self Care assistane : ADLs
Kelelahan. 3x24 jam ADLs klien meningkat dengan Monitor kemempuan klien untuk perawatan diri yang mandiri.
indicator: Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk kebersihan diri,
Self care : Activity of Daily Living (ADLs) berpakaian, berhias, toileting dan makan.
Klien terbebas dari bau badan Sediakan bantuan sampai klien mampu secara utuh untuk melakukan
Menyatakan kenyamanan terhadap self-care.
kemampuan untuk melakukan ADLs Dorong klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang normal
Dapat melakukan ADLS dengan bantuan sesuai kemampuan yang dimiliki.
Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi beri bantuan ketika
klien tidak mampu melakukannya.
Ajarkan klien/ keluarga untuk mendorong kemandirian, untuk
memberikan bantuan hanya jika pasien tidak mampu untuk
melakukannya.
Berikan aktivitas rutin sehari- hari sesuai kemampuan.
Pertimbangkan usia klien jika mendorong pelaksanaan aktivitas
sehari-hari.
4. Risiko infeksi b.d tindakan Setelah dilakuakan asuhan keperawatan selama Infection Control (Kontrol infeksi)
invasif, paparan lingkungan 3x24 jam diharapkan resiko infeksi terkontrol Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
patogen dengan indicator: Pertahankan teknik isolasi
Immune Status Batasi pengunjung bila perlu
Knowledge : Infection control Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung
Risk control dan setelah berkunjung meninggalkan pasien
Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan
Mendeskripsikan proses penularan penyakit, Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan
factor yang mempengaruhi penularan serta Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
penatalaksanaannya, Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat
Menunjukkan kemampuan untuk mencegah Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan
timbulnya infeksi petunjuk umum
Jumlah leukosit dalam batas normal Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung
Menunjukkan perilaku hidup sehat kencing
Tingktkan intake nutrisi
Berikan terapi antibiotik bila perlu