KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN
DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
. JI. 0.1, Panjaitan Kav. 24, Kebon Nanas, Jakarta 13410 Indonesia
Telepon : 021 8580067-69, Ext. : 135, Faksimile : 021 8580107, 8580104, Situs ; www.ppkl.menihk.go.id
Nomor : $-lol/PPKL/ SET/SB.1/4 /2020 1 April 2020
Lampiran : 1 (satu) berkas
Hal Surat Edaran
Kepada Yth,
Pimpinan Perusahaan Peserta PROPER 2018-2019
Di
Tempat
Mempertimbangkan status kedaruratan Covid-19 dan merujuk Surat Keputusan Kepala
Badan Nasional Penanggulangan Bencana No.13.A Tahun 2020 tentang Perpanjangan
Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di
Indonesia, maka terkait dengan pelaksanaan PROPER tahun 2020 bersama ini kami
sampaikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Perusahaan tetap melakukan pelaporan metalui SIMPEL
2. Apabila terjadi kendala dalam pengambilan sampel air limbah dan emisi selama kurun
waktu keadaan darurat diberikan kebijakan dengan ketentuan
a. Perusahaan membuat surat kepada Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran
dan Kerusakan Lingkungan dengan tembusan Dinas Lingkungan dan Kehutanan
Provinsi, Kabupaten/Kota yang menyatakan bahwa pengambilan sampel tidak bisa
dilakukan oleh Laboratorium dengan melampirkan:
‘+ Surat perintah kerja Pemantauan kualitas lingkungan/pengambilan sampel
kepada Laboratorium,
‘Surat keterangan dari laboratorium yang menyatakan bahwa kegiatan dan
pengujian sampel tidak dapat dilakukan.
b, Surat-surat tersebut diupload di SIMPEL
c. Apabila perusahaan memiliki fasilitas laboratorium internal, maka dapat menganalisa
air imbah secara mandi
3. Seluruh permasalahan pengelolaan limbah B3 selama masa darurat covid-19
disampaikan melalui surat kepada Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan
83 dengan tembusan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi dan
Kabupaten/Kota.4, Pengelolaan limbah medis mengacu kepada Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup
dan Kehutanan No.SE.2/MENLHK/PSLB3/PSLB3/3/2020 tentang Pengelolaan Limbah
Infeksius (Limbah B3) dan Sampah Rumah Tangga dari Penanganan Corona Virus
Disease (Covid-19).
§, Pengajuan perpanjangan perizinan yang sedang dalam proses pada masa status
keadaan tertentu darurat bencana wabah penyakit akibat virus corona dianggap tetap
memilki izin dan wajib menjalankan pengelolaan sesuai perizinan yang dimiliki
6 Setelah berakhimya Status keadaan tertentu darurat bencana wabah penyakit akibat
virus corona, perusahaan wajib melakukan pengujian semua jenis limbah yang
dihasilkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
7. Kami mengharapkan perusahaan Saudara dapat terus melakukan upaya-upaya
perbaikan di bidang pengelolaan lingkungan hidup.
Atas pethatian dan kerjasama Saudara, kami ucapkan terima kasih
Direktur Jenderal,
Tembusan Yth
1. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (sebagai laporan);
2. Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (sebagai laporan);
3. Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, 83 dan Limbah B3
4, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan di 34 ProvinsiBADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
NOMOR i. TAHUN 2020
TENTANG
PERPANJANGAN STATUS KEADAAN TERTENTU DARURAT BENCANA WABAH
PENYAKIT AKIBAT VIRUS CORONA DI INDONESIA,
KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA,
Menimbang bahwa dalam rangka mengantisipasi penyebaran virus corona
di Indonesia telah ditetapkan Keputusan Kepala Badan
Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9A Tahun 2020
tentang Penetapan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana
Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia
bahwa keputusan sebagaimana dimaksud dalam huruf a telah
berakhir masa berlakunya:
bahwa penyebaran virus corona semakin meluas dan
menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa, kerugian harta
benda, dampak psikologis pada masyarakat, serta
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan
Keputusan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
tentang Perpanjangan Status Keadaan Tertentu Darurat
Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia
Mengingat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4723):
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 42, Tambahan
Lemibaran Negara Republik Indonesia Nomor 4826)
Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2018 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Dalam Keadaan
Tertentu (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Tahun
2018 Nomor 34),Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2019 tentang Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1)
Peraturan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor
5 Tahun 2018 tentang Kondisi dan Tata Cara Pelaksanai
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Dalam Keadaan
Tertentu (berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomar 1644):
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN
BENCANA TENTANG PERPANJANGAN STATUS KEADAAN
TERTENTU DARURAT BENCANA WABAH PENYAKIT AKIBAT
VIRUS CORONA DI INDONESIA
KESATU Menetapkan Perpanjangan Status Keadaan Tertentu Darurat
Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia
KEDUA Perpanjangan Status Keadaan Tertentu sebagaimana dimaksud
dalam diktum KESATU berlaku selama 91 (sembilan puluh satu)
hari, terhitung sejak tanggal 29 Februari 2020 sampai dengan
tanggal 29 Mei 2020.
Segala biaya yang dikeluarkan sebagai akibat ditetapkannya Surat
Keputusan ini dibebankan pada Dana Siap Pakai yang ada di
Badan Nasional Penanggulangan Bencana
KEEMPAT Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Februari 2020
KEPALA BADAN/NASIONAL
PENANGGULANGAN BENCANA,
~~
DONT MONARDO
SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada
1. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan;
2. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan,
3. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
4. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
5. Menteri Sekretaris Negara:
6. Menteri Luar Negeri
7. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
8
9
Menteri Keuangan:
Menteri Kesehatan;
10.Menteri Komunikasi dan Informatika,
11.Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatit; dan
12, Sekretaris Kabinet,