Anda di halaman 1dari 15

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI GITAR DENGAN

PENDEKATAN SWOT DAN QSPM (Studi Kasus : Sentra Industri Gitar di


Kecamatan Baki)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik

Oleh:

YUNI NURHAYATI
D600140126

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI GITAR DENGAN
PENDEKATAN SWOT DAN QSPM (Studi Kasus: Sentra Industri Gitar di Kecamatan
Baki)

Abstrak
Perencanaan strategi pengembangan pada sentra industri gitar bertujuan untuk menghadapi
persaingan yang semakin meningkat, sehingga sentra industri gitar mampu memanfaatkan
kekuatan untuk meraih peluang serta dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman yang ada.
Langkah pertama dengan melakukan analisis lingkungan bisnis, yaitu analisis lingkungan
internal dan eksternal sentra industri gitar. Didapatkan faktor-faktor kunci perusahaan yaitu
faktor kekuatan, faktor kelemahan, faktor peluang dan faktor ancaman. Langkah kedua
dilakukan pembobotan dan pemberian nilai rating oleh ahli dibidang industri gitar yaitu
pengurus sentra industri gitar yang terdiri dari 10 orang. Pendekatan yang digunakan untuk
melakukan perencanaan strategi pengembangan yaitu matrik SWOT dan matrik QSPM
(Quantitative Strategic Planning Matrix). Selain itu, dilakukan analisis posisi sentra industri
gitar dengan pendekatan matrik IE (Internal Eksternal). Hasil analisis menyatakan sentra
industri gitar berada pada koordinat V (lima) artinya berada pada kondisi Growth & Stability.
Sedangkan strategi prioritas yang terpilih adalah strategi pemberian pendampingan tentang
pentingnya manajemen bisnis dan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk pelaku usaha
industri gitar dengan nilai TAS 5,992.
Kata kunci:Pengembangan, Strategi, SWOT, QSPM

Abstract
Strategies development planning on guitar industrial centers aims to prepare of increasing
competition, so that the guitar industry is able to harness the power to achieve opportunities
and can minimize existing weaknesses and threats. The first step to do an analysis of the
business environment, namely internal and external environment analysis of the industrial
centers of the guitar. The obtained of key factors of the company i.e. strength factor,
weakness factor, opportunity and threat factor. The second step is done and the granting of
weighting and rating value by experts in the field of the guitar industry namely guitar
industrial centers management consisting of 10 people. The approach used to conduct the
strategies development planning by using SWOT matrix and QSPM matrix (Quantitative
Strategic Planning Matrix). In addition, it conducted an the position analysis of the guitar
industrial centers of approximation with IE matrix (Internal external). The results of the
analysis States that the guitar industrial centers at the coordinates of V (five) its means being
on The Growth & Stability condition. While the selected priority strategy is a with giving of
the accompaniment strategy about the importance of business management and utilization of
technology appropriate for owner of guitar industrial with a TAS value of 5.992.
Key words: Development, Strategy, SWOT, QSPM.

1
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sentra industri gitar menghasilkan beberapa jenis gitar seperti ukulele, gitar bas, akustik,
sayur dan elektrik dengan area pemasaran tidak hanya solo raya tetapi telah mencangkup luar
kota seperti Jakarta, Yogjakarta, dan Surabaya. Meskipun pemasaran produk sudah meluas,
tidak adanya brand atau merk yang menyebabkan produk hasil sentra industri gitar ini tidak
dikenali. Tidak adanya merek ini lah menyebabkan harga jual produk gitar bervariasi,
sehingga menimbulkan monopoli pasar. Kurangnya pemanfaatan internet sebagai alat bantu
kegiatan promosi produk juga menjadi penyebab produk sentra industri gitar ini belum
dikenal secara luas. Selain itu mindset dari pengrajin “ yang penting dapat pesanan dan
produk terjual semua sehingga dapur dapat tetap mengepul” , hal tersebut yang mendasari
tidak adanya strategi bisnis rumah usaha ini. Kemudian terbatasnya jumlah tenaga kerja pada
setiap rumah usaha dikarenakan tidak memiliki modal lebih untuk menggaji tenaga kerja atau
skill dari pekerja sendiri yang belum maksimal, kondisi ini akan membatasi jumlah pesanan
yang diterima pengrajin sentra industri gitar. Jumlah tenaga kerja terbatas akan menyulitkan
pemilik usaha ini dalam mengejar pesanan, sehingga terjadi delay pengiriman produk kepada
konsumen. Belum lagi sebagian besar rumah usaha tidak memiliki surat izin mendirikan
usaha (IUMK), yang menyebabkan pengrajin kesulitan dalam memperoleh bantuan modal
usaha.
Oleh karena itu, perencanaan strategi usaha yang tepat pada sentra industri gitar ini
sangat diperlukan dalam upaya untuk menghadapi pesaingan yang semakin kompetitif dan
mampu mensejahterakan masyarakat sekitar. Perencanaan strategi akan memberikan inovasi
UMKM dalam meraih pasar melalui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki serta mengetahui
peluang dan ancaman industri gitar yang harus dihadapi, sehingga industri yang bersangkutan
dapat bertahan baik di pasar lokal maupun global.

1.2 Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang paling
mempengaruhi perkembangan usaha industri gitar di kecamatan Baki, mendapatkan
alternatif-alternatif strategi pengembangkan bisnis berdasarkan faktor internal dan eksternal
yang dimiliki industri gitar di kecamatan Baki, mengetahui prioritas strategi yang tepat
berdasarkan nilai tingkat kemenarikannya.

2
2. METODE
2.1 Perencanaan Strategis
Perancangan strategi adalah teori yang sering digunakan dalam menyelesaikan kasus bisnis.
Sedangkan tujuan utama dalam perencanaan strategis yaitu untuk membantu perusahaan atau
organisasi dalam mengkaji situasi lingkungan, agar perusahaan mampu mengatasi perubahan
lingkungan. Untuk melakukan perencanaan dapat dibagi menjadi tiga tahapan utama meliputi
(Rangkuti, 2016) :
a. Pengumpulan data
b. Pencocokan
c. Pengambilan keputusan

2.1 Analisis Lingkungan


Menurut Suwarsono (2008) menyatakan fungsi penilaian lingkungan dapat digunakan untuk
mengetahui peluang yang harus mendapatkan tindakan dan pada saat bersamaan digunakan
untuk mengantisipasi ancaman yang ada. Penilaian lingkungan dibedakan menjadi dua yaitu
penilaian kondisi internal dan eksternal, untuk melakukan proses identifikasi penilaian
lingkungan internal digunakan matrik IFE sedangkan untuk penilaian lingkungan eksternal
digunakan matrik EFE.

2.2 Tahap Pencocokan


Pada tahap ini dilakukan proses formulasi alternatif-alternatif strategi dengan
menggambungkan indikator kekuatan dan kelemahan serta indikator peluang dan ancaman
kemudian dirumuskan dengan matrik SWOT dan matrik IE (Internal dan Eksternal).
2.2.1 Matrik SWOT
Menurut Kuncoro (2005) menyampaikan bahwa analisis SWOT (Strenght,
Weaknesses, Opportunities, Threats) dapat digunakan untuk mengevaluasi
kesempatan dan tantangan di lingkungan bisnis maupun pada lingkungan internal
perusahaan. Tahap pertama dalam analisis ini yaitu menentukan posisi sentra industri
gitar dengan diagram analisis. Diagram analisis akan menjelaskan tentang kombinasi
strategi yang tepat dari faktor internal dan faktor eksternal.
2.2.2 Matrik IE (Internal dan Eksternal)
Menurut David (2011) menyatakan matrik IE ini digunakan untuk memposisikan
perusahaan ke dalam matrik yang terdiri dari 9 set strategi. Parameter yang digunakan
yaitu nilai skor terbobot dari matrik IFE dan EFE.

3
2.2.3 Matrik QSPM
Mahmud, dkk (2017) menyatakan bahwa metode QSPM dapat mengidentifikasikan
alternatif strategi yang lebih baik. Teknik ini digunakan pada fase pengambilan
keputusan.
2.2.4 Menghitung jumlah Total Attractiveness Score (TAS) untuk mendapatkan nilai
tertinggi.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Penentuan Sampel Penelitian
Penentuan sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling (non probability)
yang menurut Ferdian, dkk (2012) mengatakan metode ini dilakukan dengan menetapkan
responden yang akan menjadi anggota sampel penelitian berdasarkan kriteria dan seorang
peneliti harus mengetahui secara pasti bahwa responden yang terpilih mampu memberikan
informasi yang diinginkan sesuai dengan topik penelitian. Jumlah responden adalah sepuluh
orang pengurus klaster sentra industri gitar, yang terdiri dari ketua, sekertaris, bendahara,
program kerja bahan baku, program kerja produksi, program kerja permodalan, program kerja
pemasaran dan humas. Sebelum penyebaran kuesioner, terlebih dahulu dilakukan uji validasi
terhadap alat ukur yaitu kuesioner dengan menggunakan metode face validity.
3.2 Pengumpulan Data
3.2.1 Penilaian Lingkungan Internal
Proses penilaian lingkungan dengan melalui kegiatan wawancara pada pengurus klaster
sentra industri gitar di kecamatan Baki untuk mendapatkan indikator-indikator
kekuatan dan kelemahan. Berikut hasil pengolahan faktor internal (kekuatan dan
kelemahan) pada sentra industri gitar, untuk lebih lengkap dan jelas dapat dilihat pada
tabel 1

4
Tabel 1 Hasil Internal Factor Evaluation (IFE)
Faktor Internal
Skor
Kekuatan Bobot Rating
Terbobot
Sebagian besar rumah usaha gitar mampu menghasilkan
0,101 3 0,262
modal jangka pendek secara mandiri
Pengrajin sentra industri gitar di kecamatan Baki
0,103 3 0,321
memiliki beberapa variasi produk gitar
Lokasi sentra industri gitar strategis 0,106 3 0,329
Setiap rumah usaha bersedia melayani pesanan produk
0,061 2 0,134
satuan dan borongan
Sentra industri gitar telah memiliki showroom dan
0,101 3 0,333
pendopo (ruang diskusi)
Kelemahan
Minimnya pengetahuan pengrajin dalam bidang
0,085 2 0,178
pembukuan keuangan
Kurangnya pemanfaatan internet sebagai alat kegiatan
0,098 2 0,216
pemasaran produk
Tidak ada ketentuan standar harga jual produk 0,090 2 0,216
Belum memiliki hak paten atau nama brand 0,085 2 0,204
Belum memiliki izin usaha (IUMK) 0,095 3 0,258
Sering terjadi keterlambatan pengiriman produk kepada
0,074 3 0,193
konsumen
Total 37,7 2,644

1.2.2 Analisis Lingkungan Eksternal


Berikut merupakan data analisis dari faktor eksternal pada sentra industri gitar yang
telah diidentifikasi sebelumnya, meliputi:
Tabel 2 Hasil External Factor Evaluation (EFE)
Faktor Eksternal
Skor
Peluang Bobot Rating
Terbobot
Dibentuknya paguyuban pengrajin sentra industri
0,110 3 0,342
gitar
Kebijakan pemerintah menetapkan sentra industri 0,098 3 0,314
gitar sebagai desa wisata
Perkembangan teknologi yang lebih efisien 0,120 3 0,371
Ketersediaan pangsa pasar di luar pulau jawa 0,123 3 0,405
Adanya kerjasama berupa pendampingan dari
0,110 3 0,320
pihak luar yaitu Disperindag kabupaten Sukoharjo
Ancaman
Telah diberlakukannya MEA sehingga produk luar
0,110 2 0,210
negeri masuk dengan mudah ke Indonesia

5
Faktor Eksternal
Skor
Peluang Bobot Rating
Terbobot
Musim penghujan menghambat proses
0,113 2 0,227
pengeringan produk
Resiko penipuan berupa pembayaran yang tidak 0,110 3 0,331
diselesaikan oleh konsumen
Peraturan pemerintah tentang lingkungan hidup 0,104 3 0,271
semakin ketat
Total 32,6 2,792

1.2.3 Diagram Analisis SWOT


Gambar 1 menjelaskan kombinasi strategi pengembangan yang tepat berdasarkan posisi
sentra industri gitar pada empat kuadran.

Gambar 1 Diagram Analisis SWOT

Berdasarkan hasil analisis diagram SWOT didapatkan sentra industri gitar berada pada
posisi kuadran I yaitu growth atau pertumbuhan yang artinya sentra industri gitar
berada pada kondisi yang sangat menguntungkan. Maka dari itu, sentra industri gitar
dapat melakukan penurunan harga, melakukan inovasi produk baru, meningkatkan
kualitas produk dan jasa, dan melakukan promosi untuk mendapatkan pasar yang lebih
luas.

6
1.2.4 Formulasi Strategi
Hasil perumusan alternatif-alternatif strategi pengembangan sentra industri gitar adalah
sebagai berikut:
Tabel 3 Alternatif Strategi dengan Pendekatan SWOT
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Faktor Internal
1. Sebagian besar rumah 1. Minimnya
usaha gitar mampu pengetahuan
menghasilkan modal pengrajin dalam
jangka pendek secara bidang pembukuan
mandiri keuangan.
2. Pengrajin sentra 2. Kurangnya
industri gitar di pemanfaatan
Faktor kecamatan Baki internet sebagai alat
Eksternal 3. Lokasi sentra industri kegiatan pemasaran
gitar strategis produk
4. Setiap rumah usaha 3. Tidak ada ketentuan
bersedia melayani standar harga jual
pesanan produk satuan produk
dan borongan. 4. Belum memiliki hak
5. Sentra industri gitar paten atau nama bra
telah memiliki 5. Belum memiliki izin
showroom dan usaha (IUMK)
pendopo (ruang 6. Sering terjadi
diskusi) keterlambatan
pengiriman produk
kepada konsumen
Peluang (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
1. Dibentuknya 1. Pengadaan kegiatan 1. Memberikan
paguyuban pameran, festival, pendampingan
pengrajin sentra pergelaran musik (motivator) tentang
industri gitar sebagai salah satu pentingnya
2. Kebijakan kegiatan promosi manajemen bisnis
pemerintah sentra industri gitar dan pemanfaatan
menetapkan sentra (S1, S2, S3, S5 VS teknologi tepat
industri gitar O2, O3, O5). guna untuk pelaku
sebagai desa wisat industri gitar (W1,
3. Perkembangan W2, W3, W4, W5,
teknologi yang W6 VS O1, O3,
lebih efisien O4, O5)
4. Ketersediaan 2. Melakukan joint
pangsa pasar di venture
luar pulau jawa (kerjasama)
5. Adanya kerjasama dengan sesama
berupa pelaku rumah
pendampingan dari usaha industri gitar
pihak luar yaitu (W3, W4, W5, W6
Disperindag VS O1, O3, O4)

7
kabupaten
Sukoharjo.

Ancaman (T) STRATEGI ST STRATEGI WT


1. Telah 1. Meningkatkan mutu 1. Penguatan
diberlakukannya pelayanan dan menjaga organisasi
MEA sehingga citra baik yaitu kualitas kelembagaan sentra
produk luar negeri produk sentra industri industri gitar
masuk dengan gitar kepada konsumen dengan
mudah ke ( S2, S4 VS T1, T2, memaksimalkan
Indonesia T3, T4) fungsi lembaga dan
2. Musim penghujan pengurus klaster
menghambat (W3, W4, W5 VS
proses T1, T3, T4)
pengeringan
produk
3. Resiko penipuan
berupa
pembayaran yang
tidak diselesaikan
oleh konsumen
4. Peraturan
pemerintah tentang
lingkungan hidup
semakin ketat

1.2.5 Matrik IE
Hasil analisis masing-masing skor terbobot yang didapat dari matrik IFE dan EFE
adalah nilai terbobot IFE = 2,644 sedangkan skor terbobot EFE = 2,792. Skor tersebut
kemudian di evaluasi dengan menggunakan matrik IE, hasil evaluasi posisi sentra
industri gitar bisa dilihat pada gambar 2.

8
Total Skor IFE
Tinggi Sedang Rendah
(3.0 - (2.0 - (1.0 -
4.0) 2.99) 1.99)

Total Skor EFE


Tinggi
(3.0 - I II III
4.0)
Sedang
(2.0 - IV V VI
2.99)
Rendah
(1.0 - VII VIII IX
1.99)
Gambar 2 Matrik IE
Posisi sentra industri gitar berada pada koordinat V (lima) yang berarti berada pada
kondisi sedang atau rata-rata, sehingga strategi yang tepat untuk posisi sentra industri
gitar merupakan strategi penetrasi pasar, inovasi produk baru, teknologi dan fasilitas
produksi melalui pengembangan secara internal dan eksternal seperti join joint ventures
dengan pihak industri yang sama.
1.2.6 Analisis QSPM
Analisis QSPM bertujuan untuk pemilihan strategi secara obyektif yang dapat
diterapkan di sentra industri gitar, berikut ini adalah tabel 3.4 hasil dari analisis QSPM.
Tabel 4 Hasil Analisis QSPM
Total
No Alternatif Strategi Peringkat
TAS
Pengadaan kegiatan pameran, festival, pergelaran
1 musik sebagai salah satu kegiatan promosi sentra 5,840 II
industri gitar.
Memberikan pendampingan (motivator) tentang
2 pentingnya manajemen bisnis dan pemanfaatan 5,992 I
teknologi tepat guna untuk pelaku industri gitar
Meningkatkan mutu pelayanan dan menjaga citra
3 baik yaitu kualitas produk sentra industri gitar 5,555 V
kepada konsumen
Penguatan organisasi kelembagaan sentra industri
4 gitar dengan memaksimalkan fungsi lembaga dan 5,759 IV
pengurus klaster
Melakukan joint venture (kerjasama) dengan sesama
5 5,769 III
pelaku rumah usaha industri gitar

9
Hasil pengolahan data di sebelumnya menunjukkan bahwa nilai TAS tertinggi yaitu
alternatif strategi pemberian pendampingan (motivator) tentang pentingnya manajemen
bisnis dan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk pelaku industri gitar. Dengan
adanya pendampingan dalam melakukan manajemen bisnis dan teknologi akan
mempengaruhi rencana jangka panjang sentra industri gitar sehingga mampu mengubah
mindset pengrajin dalam menjalankan bisnis. Strategi ini dapat dicapai dengan
mengadakan kegiatan diskusi mingguan dan seminar atau workshop. Strategi tersebut
mendapatkan skor tertinggi yaitu 5,992.

2. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis didapatkan faktor kunci sebagian besar rumah usaha gitar telah mampu
mengasilkan modal jangka pendek secara mandiri, produk yang dihasilkan sentra industri
sangat bervariasi, lokasi sentra industri gitar strategis, setiap rumah usaha bersedia melayani
pesanan dalam bentuk partai besar/borongan maupun satuan, sentra industri gitar telah
memiliki showroom dan pendopo, namun sentra industri gitar juga memiliki kelemahan yang
mempengaruhi perkembangannya yaitu minimnya pengetahuan pengrajin dalam bidang
pembukuan, kurangnya pemanfaatan internet sebagai alat kegiatan pemasaran produk, tidak
ada ketentuan standar harga jual produk, belum memiliki izin usaha (IUMK) serta sering
terjadi keterlambatan pengiriman produk kepada konsumen.
Dari aspek lingkungan eksternal sentra industri memiliki peluang meliputi adanya
paguyuban pengrajin sentra industri gitar, kebijakan pemerintah menetapkan sentra industri
gitar sebagai desa wisata, perkembangan teknologi yang lebih efisien, ketersediaan pangsa
pasar di luar pulau jawa, dan adanya kerjasama berupa pendampingan dari pihak luar yaitu
Disperindag kabupaten Sukoharjo. Tidak hanya itu sentra industri gitar harus menghadapi
ancaman meliputi produk-produk gitar luar negeri yang masuk dengan mudah ke Indonesia
karena akibat dari diberlakukannya MEA, musim penghujan, resiko penipuan, dan adanya
peraturan pemerintah tentang lingkungan hidup. Hasil prioritas utama yang diperoleh dari
matrik QSPM adalah strategi memberikan pendampingan (motivator) tentang pentingnya
manajemen bisnis dan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk pelaku usaha industri gitar
dengan nilai TAS 5,992.
4.2 Saran
Beberapa saran dapat diberikan seperti dengan hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sentra
industri gitar sebagai acuan dalam perencanaan strategi untuk pengembangkan industri ini

10
atau dalam pengambilan keputusan. Selain itu, pihak pengurus klaster sebaiknya selalu
melakukan pengawasan terhadap kondisi lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
Penelitian selanjutnya dapat mengkaji tentang teknologi atau alat bantu tepat guna dalam
proses produksi industri gitar dikarenakan kondisi saat ini pengrajin di sentra industri gitar
masih melakukan proses produksi secara manual, contoh proses pengeringan masih
menggunakan panas matahari.

DAFTAR PUSTAKA
David, F.R.2011.”Manajemen Strategis Konsep”.Penerbit PT. Prenhalindo, Jakarta.
Kuncoro, M.2005.”Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif”.Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Muhammad, Suwarsono.2008.”Manajemen Stratejik Konsep dan Kasus”.Edisi ke 4.Penerbit
UPP YKPN, Yogyakarta.
Rangkuti, F.2016. “Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis”. Edisi Ke 22. Penerbit
PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai