Anda di halaman 1dari 13

Kata Pengantar

“Om Swastyastu”

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat, Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
berkat rahmat-Nyalah maka makalah Analisis Sekuritas dan Manajemen Portofolio
ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Tugas ini dibuat dalam
rangka memenuhi kewajiban, yaitu tugas kelompok.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
sangat banyak kekurangan didalamnya. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca agar makalah ini dapat menjadi lebih baik.

”Om Shanti, Shanti, Shanti Om”

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar......................................................................................................... i

Daftar Isi...................................................................................................................i

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................1

BAB II Pembahasan

1.1 Strategi Pasif......................................................................................................2


1.2 Strategi Aktif......................................................................................................4

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan......................................................................................................10

Daftar Pustaka........................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berbagai kondisi yang terjadi dalam sebuah pasar akan mempengaruhi return
yang didapatkan oleh seorang investor. Investor selalu ingin memaksimalkan
return harapan dengan tingkat risiko tertentu. Guna mencapai tujuan ini maka
perlu dilakukannya pembentukan portofolio yang efisien. Terdapat dua strategi
yang yang bisa dilakukan investor dalam pembentukan portofolio saham yaitu
strategi pasif dan strategi pasif, kedua strategi ini akan bergantung pada
bagaimana perilaku investor. Ketika investor tidak aktifdalam mencari informasi
ataupun melakukan jual beli saham maka strategi pasif ialah yang sesuai, namun
sebaliknya ketika investor aktif dalam melakukan pemilihan dan jual beli sahan
maka startegi yang dipakai ialah strategi aktif

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apakah yang dimaksud strategi pasif ?
1.2.2 Apakah yang dimaksud strategi aktif ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui apa yang dimaksud strategi pasif.
1.3.2 Untuk mengetahui apa yang dimaksud strategi aktif.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Strategi Pasif

Dalam konsep pasar modal yang efisien dikatakan bahwa jika pasar benar-
benar efisien tidak akan ada satu investor pun yang bisa memperoleh return
abnormal diatas return pasar. Konsep tersebut menghasilkan strategi pasif dalam
portofolio saham. Investor yang menggunakan strategi pasif biasnaya percaya
bahwa harga pasar yang terjadi adalah harga yang mencerminkan nilai intrinsik
saham tersebut. Oleh karenanya, investor tidak akan berusaha untuk secara aktif
melakukan tindakan perdagangan saham yang bisa memberikan return abnormal.
Strategi pasif bisa juga diartikan sebagai tindakan investor dalam membentuk
portofolio saham yang merupakan replikasi kinerja indeks pasar. Dengan
demikian, tujuan strategi pasif adalah untuk mengikuti kinerja indeks pasar
sedekat mungkin.

Strategi yang dipakai dalam strategi pasif portofolio saham meliputi strategi
beli dan tahan (buy and hold strategy) dan strategi mengikuti indeks (indexing
strategy). Berikut merupakan pembahasan strategi yang biasanya digunakan
dalam strategi pasif portofolio :

a) Strategi Beli dan Tahan (Buy and Hold Strategy) merupakan strategi dimana
investor membeli sejumlah saham dan tetap memegangnya untuk beberapa
waktu tertentu. Tujuan strategi ini adalah untuk menghindari biaya transaksi
dan biaya tambahan lainnya yang terlalu tinggi. Dalam hal ini, investor
percaya bahwa return yang akan diperoleh dari penerapan strategi ini tidak
akan jauh beda dengan return yang diperoleh jika investor secara aktif
membeli dan menjual saham. Pada strategi ini investor sangat

2
mempertimbangkan biaya transaksi dan biaya lainnya dalam melakukan
portofolio saham.
Strategi beli dan tahan bisa dilakukan investor dalam komposisi yang terdiri
dari banyak saham ataupun hanya beberapa jenis saham. Meskipun demikian,
investor tetap harus melakukan pemilihan terhadap saham-saham tertentu
yang akan dimasukkan dalam portofolionya. Hal terpenting disini adalah
bahwa komposisi saham-saham tersebut mampu memberikan return yang
sesuai dengan tingkat return yang diharapkan investor. Jika ternyata
komposisi yang telah dibentuk mengalami perubahan kinerja, dimana
misalnya risiko dari komposisi tersebut meningkat sedangkan return harapan
tetap sama, investor tentunya perlu melakukan penyesuaian seperti mengubah
komposisi awal menjadi komposisi baru sehingga sesuai dengan preferensi
investor terhadap risiko.
Pada strategi beli dan tahan ini investor tidak berarti tidak melakukan apa-apa
dan hanya sekedar membeli lalu menyimpan saham yang telah dibelinya
tersebut tetapi investor juga harus melakukan tindakan rasional dalam
berinvestasi. Investor harus pintar dalam memilih saham yang akan
dimasukkan dalam investasinya lalu melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Disamping itu, hasil yang diperoleh dari startegi beli dan tahan ini tentunya
harus diinvestasikan kembali untuk meningkatkan kemakmuran investor.

b) Strategi Mengikuti Indeks (indexing strategy) merupakan strategi yang dalam


prakteknya bisa digambarkan sebagai pembelian instrumen reksa dana atau
dana pensiun oleh investor. Strategi investor dengan membeli instrumen reksa
dana, investor berharap bahwa kinerja investasinya pada kumpulan saham-
saham dalam instrumen reksa dana sudah merupakan duplikasi dari kinerja
indeks pasar. Dengan kata lain, investor berharap akan memperoleh return
yang sebanding dengan return pasar. Membeli reksa dana juga akan
memberikan keuntungan bagi investor karena biaya transaksi, biaya pencarian
informasi, dan komisi konsultasi analis menjadi kebih rendah. Dalam hal ini

3
investor hanya akan membeli instrumen reksa dana dan tinggal menunggu
return dari reksa dana yang telah dibelinya.

2.2 Strategi Aktif

Cara – cara yang dilakukan oleh investor untuk mendapatkan return yang
sebanding atau melebihi return pasar. Strategi ini bertujuan untuk mencapai return
portofolio saham yang melebihi return portofolio saham yang melebihi return
portofolio yang diperoleh dari strategi pasif. Dengan mencari informasi tambahan
dan menganalisis informasi yang mempengaruhi kinerja saham. Ada 3 strategi
yang dipakai investor dalam menjalankan strategi aktif portofolio, yaitu:

1. Pemilihan saham

Dalam strategi ini investor melakukan analisis dan pemilihan saham yang
memiliki hubungan tingkat return dan risiko yang terbaik, yang dilakukan
dengan berdasar pada analisis fundamental guna mengetahui prospek saham
tersebut di masa datang. Dalam hal ini mereka percaya bahwa tindakan aktif
yang mereka lakukan akan memberikan return yang lebih besar dibanding
investor lainnya yang hanya mengandalkan strategi investasinya pada strategi
pasif.

Sebempa pentingkah pemilihan saham bagi investor? Seperti pernah


dibahas sebelumnya, investor bisa melakukan diversitikasi dengan dua cara,
yaitu cara random (naif) maupun dengan cara Markowitz. Artinya, investor
bisa saja memilih saham secara acak tanpa dianalisis terlebih dahulu tetapi
manfaat pengurangan risiko dari cara acak ini tidak akan seoptimal jika
pemilihan dilakukan dengan model Markowitz. Dengan memilih saham-
saham terbaik dan memasukkan saham tersebut dalam portofolio berarti
investor akan memperoleh manfaat pengurangan risiko dari tindakan
diversifikasi saham. Tindakan ini juga diharapkan bisa meningkatkan return
hampan investor.

4
Investor yang cerdik tentunya akan membeli saham yang nilai
intrinsiknya di atas harga pasar (undervalued) dan menjual saham-saham
yang nilai intrinsiknya di bawah harga pasar (overvalued). Tindakan investor
secara aktif memilih saham lalu membuat keputusan menjual atau membeli
saham tertentu diharapkan bisa memberikan manfaat bagi investor untuk
memperoleh keuntungan dari perubahan harga saham yang terjadi. Manfaat
yang diperoleh investor dari kenaikan harga saham dikemudian hari disebut
juga sebagai capital gain.

Dalam memilih saham-saham terbaik (superior), investor bisa melakukan


analisis secara individual ataupun dengan memanfaatkan jasa konsultasi
analis saham. Jika investor mempunyai akses informasi yang baik dan
kemampuan yang baik untuk menganalisis saham dan memilih saham,
investor bisa melakukan pemilihan saham secara individual. Tetapi ada
kalanya investor lebih menyukai penggunaan jasa analis saham profesional
untuk memperoleh nasihat dan rekomendasi keputusan terbaik tentang saham
apa saja yang harus dipilih dan tindakan apa yang harus dilakukan terhadap
saham tersebut. Konsekuensinya adalah investor harus mengeluarkan
sejumlah biaya seperti komisi jasa konsultasi atau biaya atas informasi
tertentu. Tentu saja investor akan mengharapkan return yang lebih besar
sebagai kompensasi yang setimpal atas biaya yang telah dikeluarkannya.

2. Rotasi Sektor

Strategi ini biasanya dilakukan oleh investor yang berinvestasi pada


saham-saham di dalam negeri saja. Dalam hal ini investor bisa melakukan
dua cara berikut ini.

1) Melakukan investasi pada saham-saham perusahaan yang bergerak pada


sektor tertentu untuk mengantisipasi perubahan siklis ekonomi di
kemudian hari. Hal ini dilakukan jika investor yakin bahwa suatu saham
pada sektor tertentu akan memberikan return yang lebih tinggi dibanding

5
return pasar. Gambar 12.1. di bawah menunjukkan contoh scktor-scktor
industri tertentu yang bisa menguntungkan pada siklis ekonomi tertentu.
a. Melakukan modifikasi atau perubahan terhadap bobot portofolio
saham-saham pada sektor industri yang berbeda-bcda, untuk
mengantisipasi perubahan siklis ekonomi, pertumbuhan dan nilai
saham perusahaan. Investor akan meningkatkan bobot portofolionya
pada saham-saham sektor industri yang berprospck cerah di masa
datang dan'akan mengurangi bobot portofolionya pada saham sektor
industri yang berprospek kurang baik.
Reilly dan Brown (1997) mengkategorikan saham saham per sektor
industri menjadi lima, sebagai berikut.
1) Saham - saham sektor finansial (financial stock excel).
2) Saham-saham sektor barang-barang konsumen tahan lama (comumer
durables excel).
3) Saham-saham sektor barang modal (capita goods excel).
4) Saham-saham sektor industri dasar (basic industries excel).
5) Saham-saham sektor barang-barang kebutuhan pokok (consumer staples
excel)
Dalam strategi rotasi sektor, investor biasanya membeli saham - saham
pada suatu sektor atau industri tertentu yang diperkirakan akan mengalami
peningkatan nilai melebihi return pasar. Dalam hal ini, investor melakukan
tindakan antisipasi terhadap kemungkinan peningkatan harga saham-saham
pada sektor industri tertentu akibat dampak siklis ekonomi. Dalam Gambar
12.1. di bawah ini ditunjukkan rekomendasi sektor-sektor yang bisa dijadikan
pilihan investasi sesuai dengan siklis ekonomi yang terjadi.

6
Gambar 12.1 strategi rotasi sektor sebagai antisipasi siklis bisnis

Sebagai contoh, misalnya investor mempertimbangkan untuk membeli


saham-saham sektor finansial. Salah satu karakteristik saham sektor finansial
adalah kepekaannya terhadap perubahan suku bunga, di mana harga saham
sektor finansial akan berhubungan terbalik dengan tingkat bunga. Artinya, jika
tingkat bunga mengalami peningkatan, maka harga saham sektor ini justru
akan turun. Kondisi ini dalam gambaran siklis ekonomi biasanya terjadi pada
perekonomian yang mulai memasuki siklis menurun. Pada situasi seperti ini
suku bunga biasanya akan meningkat dan berakibat pada menurunnya harga
saham sektor finansial. Dengan demikian investor yang cerdik akan membeli
saham sektor tersebut, karena harganya relatif rendah. Hal ini dilakukan
dengan harapan jika tingkat suku bunga sudah mulai menurun, maka
perusahaan sektor finansial (misalnya bank, perusahaan simpan pinjam atau
perusahaan sekuritas) akan mengalami peningkatan earning dan hal ini akan
mengakibatkan harga sahamnya meningkat.
Keberhasilan penerapan strategi rotasi ini sangat tergantung dari
kemampuan investor untuk memahami kondisi ekonomi yang sedang terjadi
dan juga kemampuan untuk meramalkan kondisi yang akan terjadi.
Pemahaman dan pengetahuan yang baik tentang siklis ekonomi akan sangat
membantu efektivitas penerapan strategi ini, karena kunci strategi ini adalah
bagaimana investor bisa mengantisipasi perubahan kondisi ekonomi yang
terjadi dan mengambil manfaat dari perubahan tersebut.

7
3. Strategi Momentum Harga
Ide dasar dari strategi ini adalah adanya kenyataan bahwa pada waktu-
waktu tertentu harga pasar saham akan merefleksikan pergerakan earning
ataupun pertumbuhan perusahaan. Dalam strategi ini investor akan mencari
momentum atau waktu yang tepat, pada saat perubahan harga yang terjadi
bisa memberikan keuntungan bagi investor melalui tindakan meniual atau
membeli saham.
Berbagai teknik untuk mencari momentum yang tepat dalam
portofolio saham bisa dilakukan. Salah satunya adalah dengan membuat peta
(chart) pergerakan harga saham selama beberapa waktu untuk meramalkan
apa yang akan terjadi pada harga saham tersebut di kemudian hari. Jika harga-
harga saham diperkirakan akan meningkat maka investor akan meningkatkan
bobot portofolionya pada investasi portofolio saham. Investor akan
menginvestasikan uang yang dimilikinya pada portofolio saham karena lebih
menguntungkan dibanding alternatif lainnya. Demikian pula sebaliknya, jika
diperkirakan harga saham akan menurun maka investor akan memindahkan
investasinya dari portofolio saham ke alternatif investasi lainnya.
Berbagai teknik kuantitatif yang lebih canggih dengan penggunaan
teknologi komputer sudah mulai dipergunakan untuk menentukan waktu yang
paling tepat untuk membeli atau menjual saham. Data yang telah terjadi
(expat data) dipakai untuk mencari pola pergerakan saham dan mencari
hubungan sebab akibat antara satu peristiwa dengan peristiwa lainnya. Tetapi,
penggunaan teknologi komputer ini pun sebenarnya masih mengandung
kelemahan sehubungan dengan penggunaan data-data historis. Menggunakan
data-data historis yang telah terjadi untuk meramalkan kejadian di masa
datang secara implisit menganggap bahwa apa yang telah terjadi di masa lalu
akan sama dengan yang akan terjadi di masa datang.
Dalam kenyataannya strategi penentuan momentum harga saham
merupakan isu yang masih kontroversial. Strategi ini memang populer
digunakan oleh para praktisi, tetapi pertanyaannya adalah seberapa akuratkah

8
metode ini mampu meramalkan apa yang akan terjadi di kemudian hari. Bagi
kalangan akademisi, fenomena seperti ini sangat menarik untuk dipelajari dan
sangat perlu dilakukan penelitian empiris tentang subyek ini, untuk
membuktikan apakah strategi tersebut merupakan strategi yang layak dipakai
ataukah hanya suatu kebetulan belaka.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam strategi portofolio saham, terdapat dua strategi yang dapat digunakan
oleh investor yaitu strategi pasif dan aktif. Strategi pasif, investor bertujuan
untuk mengikuti kinerja indeks pasar sedekat mungkin dimana ada dua strategi
yang bisa dipakai dalam strategi pasif yaitu beli dan tahan serta strategi
mengikuti indeks. Lalu strategi aktif merupakan strategi yang bertujuan untuk
mencapai return portofolio saham yang melebihi return portofolio saham yang
melebihi return portofolio yang diperoleh dari strategi pasif. Dengan mencari
informasi tambahan dan menganalisis informasi yang mempengaruhi kinerja
saham. Ada 3 strategi yang dipakai investor dalam menjalankan strategi aktif
portofolio, yaitu pemilihan saham, rotasi sektor, dan strategi momentum harga.

10
DAFTAR PUSTAKA
Tandelilim, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
Kanisius.

11

Anda mungkin juga menyukai