k
a
t
s
u
p
a
i
s
e
n
o
d
a
k
a
t
s
u
HIDUP BUKAN
UNTUK MATI
p
a
i
s
e
n
o
d
“Hidup sesuai syari’at adalah ibadah, hal ini dipedomani dari rman Allah
SWT “wamaa kholaqtul jinna wal insa illa liya’buduun ” (“dan tidak Aku ciptakan
jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah kepada-Ku”— Q.S.
Adz-dzaariyaat: 56). Marilah menjadikan semua aktivitas hiduphidup ini, dari
bangun tidur sampai malam untuk beranjak tidur lagi, menjadi bermakna
dan bernilai ibadah.”
—Dr.
—Dr. AB Susanto, M.Sc., Koordinator Beasiswa Beasiswa Unggulan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI—
a
k
a
t
s
u
p
a
i
s
e
n
o
d
Kutipan Pasal 72:
Sanksi Pelanggaran Undang-Undang Hak Cipta
(UU No. 19 Tahun 2002)
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan
perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau
Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara
masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda
paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana
penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)
2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,
a mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau
k
a
t barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait seba -
s
u gaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana
p
a
i
s penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling
e
n banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
o
d
HIDUP BUKAN
UNTUK MATI
7 Langkah Meraih Sukses Penuh Berkah
WADDATURRAHMAN
a
k
a
t
s
u
p
a
i
s
e
n
o
d
Jemputlah hidupmu yang sebenarnya, hidup yang
bertaburkan mimpi-mimpi, walau kaki dicacah duri.
Tunjukkan siapa dirimu yang sebenarnya, jiwa yang
tak kenal lelah, walau peluh dan darah tumpah.
Dan raihlah hidup yang selamanya.
a
k
a
t
s
u
p
a
i
s
e
n
o
d
Teruntuk :
Orangtuaku tercinta, Warisin dan Darwiyah,
atas doa dan dukungan mereka.
a
k
a
t
s
u
p
a
i
s
e
n
o
d
SANWACANA
Selaku hamba yang lemah, tentunya terlebih dahulu saya meng-
ucapkan syukur dan terima kasih kepada Allah SWT atas nikmat
yang tak terhitung. Meski lautan dijadikan tinta dan ranting
di Bumi dijadikan pena, masih sulit kiranya mengaplikasikan
syukur itu dengan melakukan seluruh perintah-Nya dan
meninggalkan larangan-Nya.
Ucapan terima kasih juga saya layangkan kepada kedua
orangtua, nenek, kakak, dan adik-adik saya, serta sanak keluarga
yang telah mendukung dan mendampingi saya dengan penuh
kasih sayang.
Terima kasih saya ucapkan kepada para sahabat diskusi dan
teman seperjuangan, yakni Ahmad Mursad, Andika, Andrian,
Anindita, Annisa Nur Fitriyanti, Arditya, Asya, Farahdiba,
Farah Aulia, Firman, Ghina, Hanun, Izzun, Lulu Nurul,
Mahesa, Muthia, Novi Andini, Oryza, Pahrur Rozi, Ridho,
Reni, Risqon, Shoffan, Sumayyah, Tyka Ramona, Werry, Zidni
Amrullah, dan Zulkarnain, serta para sahabat lain yang telah
bahu-membahu dalam meraih sukses.
Saya ucapkan terima kasih kepada penerbit Bhuana Ilmu
Populer (BIP) atas kesediaannya menerbitkan karya saya ini,
beserta para insan yang berada di dalamnya yaitu, Ferdinandus
U. Ardi, Sri Sumaryatun, Agatha Tristanti, Vidya Prawitasari,
Dewi Widyastuti, dan yang lainnya yang tidak bisa saya sebut
a
satu per satu.
k
a
t
s
Terakhir, tentunya ucapan terima kasih yang tak terkira
u
p
a
i
kepada seluruh pembaca. Karya ini tidak akan disebut sebuah
s
e buku andai saja Anda tidak membacanya huruf demi huruf.
n
o
d
Semoga buku ini dapat memberi manfaat bagi sesama.
SEPUCUK PESAN DI AWAL KALIMAT
Jangan katakan tidak, tapi katakan belum
Jangan katakan belum, tapi katakan nanti
Jangan katakan nanti. Tapi katakan sekarang juga
Janganlah ragu dan menunda-nunda setiap rencana kegiatan-
mu
Bismillahirrahmanirrahim
Selamat datang
Di langkah kehidupan yang tak pernah berakhir
a
k
a
t
s
u
p
a
i
s
e
n
o
d
SALAM SAHABAT PEMIMPI
Arti Sebuah “Mimpi”
Hakikat
a
k
a
t
s
u
p
a
i
s
e
n
o
d
a
k
a
t
s
u
p
HIDUP BUKAN
a
i
s
e
n
o
d
UNTUK MATI
GORESAN PERTAMA
DI LEMBAR KEHIDUPAN
a
k
a
t
s
u
p
a
i
s
e
n
o
d
ENTAKAN LANGKAH KEDUA
Impikan
a
k
a
t
s
u
p
a
i
s
e
n
o
d
a
k
a
t
s
u
p
HIDUP BUKAN
a
i
s
e
n
o
d
UNTUK MATI
UBAH MIMPI MENJADI CITA�CITA
a
k
a
t
s
u
p
a
i
s
e
n
o
d
TERSENYUM DI BALIK RISIKO
a
k
a
t
s
u
p
a
i
s
e
n
o
d
a
k
a
t
s
u
p
HIDUP BUKAN
a
i
s
e
n
o
d
UNTUK MATI
RELATIVITAS NILAI BENAR DAN SALAH
a
k
a
t
s
u
p
a
i
s
e
n
o
d
MATAHARI PUN TAK KEPANASAN
a
k
a
t
s
u
p
a
i
s
e
n
o
d
WAKTU KIAN BERTAMBAH,
MASA TERUS BERKURANG
Waktu tidak akan mengubah apa pun, tetapi
apa yang terjadi dalam kurun waktu itulah yang
mengubah segalanya.
- Mario Teguh -
a
k
a
t
s
u
p
a
i
s
e
n
o
d
WAK
AKTU
TU YANG
YANG TAK TERNI
T ERNILAI
LAI
OLEH
OLE H MATERI
MATERI
Apa yang kita cari dalam hidup ini tidak lebih dari
kesenangan. Kita pun terlalu berobsesi
berobsesi mencari uang demi
kesenangan itu. Kita bahkan kekurangan
kekurangan waktu. Jika
kita sadari, uang dapat melalaikan kita dari berbagai
berbagai
kesenangan yang lain.
- Waddaturrahman -
Tidak terhingga
terhingg a banyaknya pembicara yang berkoar-koar
berkoar-koar
tentang time is money , waktu adalah uang. Saya yakin kita semua
mengetahui kata mutiara ini. Bahkan bagi sebagian orang, tiga
kata tersebut menjadi moto hidupnya. Sekarang yang menjadi
pertanyaan, apakah hidup ini hanya untuk uang?
Jika saya boleh sedikit berkomentar,
berkomentar, sebenarnya saya tidak
sependapat dengan prinsip itu. Bayangkan apa makna hidup ini
jika kita hanya bertujuan
ber tujuan mencari uang. Tidak dapat dipungkiri
bahwa hampir semua sudut kehidupan membutuhkan uang.
Meskipun demikian, hal itu tidak lantas membuat segalanya
harus tentang uang. Masih banyak tujuan hidup lain yang
semestinya kita nikmati. Yang paling berharga adalah ketika
kita mampu memberi kebaikan kepada orang lain. Hidup
bukanlah untuk kesenangan bagi diri kita semata, melainkan
a
k
a
juga dapat bermanfaat
ber manfaat bagi sekitar.
sekitar.
t
s
u
p
Slogan “waktu adalah uang” merupakan pedoman hidup
a
i
s
e
kaum materialis, orang-orang yang mendewakan harta. Yang
n
o menjadi soal, apakah selanjutnya kita yang mengelola harta
d
Ternyata, orang yang memiliki lebih banyak harta akan
merasa lebih resah. Resah meninggalkan rumah, resah me-
markir mobil, resah menyimpan surat-surat warisan, bahkan
meletakkan alas kaki saja mereka harus sangat hati-hati dan
diliputi rasa was-was. Berbahagiakah kita dengan hidup yang
seperti itu? Semakin banyak harta yang kita simpan, sikap
resah untuk kehilangannya pun akan semakin besar. Inilah
racun bagi penganut prinsip “waktu adalah uang”.
Lain halnya jika kita memasukkan kata-kata itu dalam
dunia bisnis. Mungkin ada benarnya bahwa setiap waktu yang
berjalan adalah uang sehingga si pebisnis akan berusaha se-
mampu mungkin untuk tidak kehilangan waktu. Namun,
menjadi sangat berbahaya jika kita memakainya dalam hidup
sehari-hari, atau bahkan dalam segala hal.
Orang yang religius tentu sangat paham bahwa hidup tidak
hanya di dunia, tetapi juga terdapat kehidupan setelah mati.
Itulah hidup yang kekal, ketika uang tidak ada gunanya. Jika
boleh diumpamakan, uang itu bagaikan buaya. Ketika masih
kecil, kita dapat menimang-nimangnya dalam kelembutan
kedua tangan kita. Semakin besar bayi buaya tersebut, ia se-
makin berbahaya bagi kita. Kita boleh saja mencintai buaya
itu, tetapi tidak perlu harus selalu berada dalam belaian. Kita
boleh mencari uang sebanyak-banyaknya, tetapi tidak perlu
menjadikannya prioritas dalam hidup.
“Uang merupakan hamba yang sangat baik, tetapi tuan
yang sangat buruk,” kata Barnum. Ketika uang kita jadikan
a
k
a
t
sebagai hamba, ia akan menuruti hampir semua yang kita
s
u
p inginkan. Uang akan memenuhi kebutuhan kita sehari-hari.
a
i
s Namun ketika uang kita jadikan sebagai tuan, kekejamannya
e
n
o
d sangat berbahaya. Kekejamannya lebih menyiksa daripada
Cintai harta yang kita miliki sekadarnya, jangan sampai mem-
buat kita diatur oleh harta itu sendiri.
Banyak orang lain yang membutuhkan uluran tangan kita.
Jika mendapat rezeki yang lebih dari cukup, akan sangat mulia
jika kita turut meringankan beban hidup mereka. Silakan Anda
mencari uang sebanyak-banyaknya, tetapi tidak perlu terlalu
takut kehilangannya. Dulu pun kita terlahir bahkan tidak
membawa sehelai benang pun.
a
k
a
t
s
u
p
a
i
s
e
n
o
d
a
k
a
t
s
u
p
HIDUP BUKAN
a
i
s
e
n
o
d
UNTUK MATI
BELAJAR DARI KEGAGALAN
Orang hanya melihat 1% keberhasilan dan tidak melihat
99% kegagalan. Kunci sukses adalah belajar
dari kegagalan, berjuang terus dan selalu bermimpi.
- Soichiro Honda -
a
k
a
t
s
u
p
a
i
s
e
n
o
d
a
k
a
t
s
u
p
HIDUP BUKAN
a
i
s
e
n
o
d
UNTUK MATI
ENTAKAN LANGKAH KELIMA
Konsisten
a
k
a
t
s
u
p
a
i
s
e
n
o
d
a
k
a
t
s
u
p
HIDUP BUKAN
a
i
s
e
n
o
d
UNTUK MATI
BELAJAR DARI MASA LALU, BUKAN
BERGANTUNG PADANYA
a
k
a
t
s
u
p
a
i
s
e
n
o
d
a
k
a
t
s
u
p
HIDUP BUKAN
a
i
s
e
n
o
d
UNTUK MATI
PERLU SEKOLAH ATAU
BUTUH SEKOLAH?
a
k
a
t
s
u
p
a
i
s
e
n
o
d
a
k
a
t
s
u
p
HIDUP BUKAN
a
i
s
e
n
o
d
UNTUK MATI
KETIKA ZAMAN BERPIHAK KEPADA
MEREKA YANG BIJAK
a
k
a
t
s
u
p
a
i
s
e
n
o
d
ENTAKAN LANGKAH KETUJUH
Maknai
a
k
a
t
s
u
p
a
i
s
e
n
o
d
a
k
a
t
s
u
p
HIDUP BUKAN
a
i
s
e
n
o
d
UNTUK MATI
KETIKA CUKUP TAK TERHINGGA
a
k
a
t
s
u
p
a
i
s
e
n
o
d
a
k
a
t
s
u
p
HIDUP BUKAN
a
i
s
e
n
o
d
UNTUK MATI
VENI, VIDI, VICI
a
k
a
t
s
u
p
a
i
s
e
n
o
d
TENTANG PENULIS
Waddaturrahman lahir pada 20 Sep-
tember 1992 di Bakongan, sebuah desa
kecil di Nanggroe Aceh Darussalam.
Selamat dari musibah besar tsunami
dan melewatkan masa kecil dalam
suasana konik menempanya untuk
lebih mensyukuri kehidupan.
Pendidikan dasarnya ditempuh di
MIN Simpang Empat Aceh Selatan,
kemudian ijazah tingkat SLTP diperoleh
dari MTs Pondok Pesantren Darul
‘Ulum Banda Aceh. Juni 2010, ia menyelesaikan pendidikan
tingkat atasnya di MAN Insan Cendekia Serpong, Tangerang,
dengan dibiayai sepenuhnya oleh Kementerian Agama.
Di usianya yang masih belia (19 tahun), ia telah memiliki
dua bisnis yang beromzet puluhan juta tiap bulannya. Pertama,
bisnis batik yang menjadi pusat penjualan batik di Aceh Selatan,
dan Waroeng Singgah Sana yang bahkan telah memiliki cabang
di daerah Depok.
Buku pertamanya, Kejar Impian Ubah Takdirmu , ia selesaikan
ketika masih berusia 17 tahun. Buku yang ada di tangan Anda
sekarang adalah buku keduanya. Selain berbisnis dan menulis,
ia juga kerap memberikan pelatihan untuk sejumlah instansi.
a
k
a
t
s
Penulis bisa dihubungi melalui:
u
p
a
i
E-mail <wan_dra.rahman@yahoo.com>
s
e
n
o
d
a
k
a
t
s
u
p
a
i
s
e
n
o
d