Anda di halaman 1dari 9

Arus Laut

Hasil Pengamatan arus total di Perairan Semarang yang dilaksanakan selama 72 jam pada
tanggal 20 hingga 23 Oktober 2011, tersaji pada Tabel 3, kecepatan arus total maksimum
berkisar antara 0,32 m/s dengan arah sebesar 46,8o, arus total minimum mempunyai nilai
kecepatan yang mencapai 0,0013 m/s dengan arah 110,6o. Data tersaji dalam Tabel 1.

Tabel 1. Data Arus Lapangan

No Keterangan Kecepatan (m/s) Arah (o)

1 Arus total maksimum 0,32 46,8

2 Arus total minimum 0,0014 110,6

3. Arus di Permukaan (3 m) 0,22 299,2


Arus kedalaman pertengahan (9
4. m) 0,11 94,1

5. Arus dasar (12 m) 0,15 22,5

Berdasarkan data yang diperoleh kemudian arus diolah dan ditampilkan dengan menggunakan
current rose yang terbagi berdasarkan kedalamannya yaitu arus kedalaman permukaan, arus
kedalaman tengah, dan arus kedalaman dasar.
Hasil pengolahat data arus dengan menggunakan current rose untuk arus kedalaman dasar (12
m) dimana pergerakan arus dominan ke arah timur dan barat dimana kecepatan tertinggi sekitar
12 - 15,9 cm/detik seperti terlihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Current Rose Arus Kedalaman Dasar (12 m)

Current Rose arus kedalaman tengah (9 m), arus dominan bergerak ke arah barat dan timur
dengan frekuensi 18,2% dimana arus berkecepatan tertinggi berkisar antara 10 – 11,2 cm/detik
seperti terlihat dalam gambar 2.

Gambar 2. Current Rose Arus Kedalaman Tengah (9 m)


Current Rose arus kedalaman permukaan (3 m) pergerakan arus yang dominan terjadi ke arah
barat dengan frekuwendi sebesar 21,4% dimana kecepatan tertinggi berkisar antara 12 – 22,3
cm/detik seperti yang tersaji dalam gambar 3.

Gambar 3. Current Rose Arus Kedalaman Permukaan (3 m)

3.1.2 Pola Pergerakan Arah Arus

Simulasi pola pergerakan arus yang dihasilkan melalui pemodelan hidrodinamika 2D (2-
Dimensi) dengan menggunakan software SMS (Surface Water Modelling System) dan dari hasil
pemodelan ini diperoleh vektor arus, yaitu arah arus. Hasil pemodelan menunjukan pergerakan
arus cenderung memiliki arah bolak-balik periodik sesuai dengan kondisi pasang surut yang
terjadi di lapangan.

Hasil pemodelan menunjukan bahwa pola pergerakan arus sangat jauh berbeda baik itu saat
kondisi pasang maupun pada saat kondisi surut. Pola pergerakan vektor arus pada saat pasang
bergerak menuju ke arah timur sehingga hal ini menyebabkan arus yang bergerak mengarah
masuk kedalam pelabuhan akibat pengaruh adanya breakwater sehingga arus yang bergerak
mengalami perubahan arah dan bergerak menuju ke kolam pelabuhan, seperti yang terlihat
pada gambar 4.
Gambar 4. Peta pola pergerakan arus pada saat pasang

Pada saat surut hasil pemodelan menunjukan bahwa pola pergerakan arus bergerak menjauhi
daratan sehingga hal ini juga menyebabkan arus yang berada di dalam pelabuhan juga
bergerak menuju keluar pelabuhan, seperti terlihat pada gambar 5.

Gambar 5. Peta pola pergerakan arus pada saat Surut


Pasang Surut

Pengolahan data pasang surut dengan menggunakan metode admiralty didapatkan konstanta-
konstanta harmonik seperti pada tabel l4. dan grafik pasang surut pada gambar 2. Data pasang
surut yang digunakan seharusnya data pengukuran lapangan, data ini digunakan untuk analisa
pasang surut yang terjadi di perairan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang terhadap transpor
sedimen yang menuju kearah pantai. dari perhitungan yang dilakukan diketahui nilai bilangan
fromzhalnya adalah 1,814 cm yang menunjukkan bahwa pasang surut yang terjadi di perairan
Pelabuhan Tanjung Emas adalah tipe pasang surut campuran condong ke harian tunggal.
Perbedaan tinggi air pada saat pasang tertinggi dan surut terrendah dari perhitungan ini adalah
70 cm perbedaan tinggi ini perlu diperhatikan oleh kapal yang akan memasuki alur pelabuhan.
Untuk kapal engan draft 10 m sebaiknya masuk ke pelabuhan pada saat air pasang. Peta
batimetri terbaru dan data pasang surut sangat perlu dimiliki oleh nahkoda kapal, karena kedua
data ini dapat memandu kapal sewaktu memasuki alur pelayaran. Perhitungan pasang surut
yang dilakukan menghasilkan pembacaan muka laut rata-rata pada kedudukan 0,6 m. untuk
keperluan pelayaran maka peta batimetri yang dibuat disurutkan sampai 0.00 m LWS dari MSL.

Tabel 4. Konstanta Harmonik Serta Nilai Amplitudo (A) dan Kelembaban Fase (g0)

So M2 S2 N2 K2 K1 O1 P1 M4 MS4
A(cm) 40.1 2.5 6.2 1.1 1.4 11.1 4.6 3.7 0.5 0.3
G 274.4 340.4 258.1 340.4 22.7 174.2 22.7 216.5 225.9

Berdasarkan konstanta pasut diatas didapatkan hasil


sebagai berikut
= 31, 364
Z0 cm
MSL = 40.1 cm
HHWL = 69,492 cm
LLWL = 10,663 cm
F = 1,814 cm
Gambar 2. Grafik Pasang Surut Bulan September 2012

Profil Arus

Data hasil pengukuran pada penelitian sebelumnya oleh Selvi (2012) dan data analisa dari
BMKG Maritim Tanjung Emas Semarang dapat dilihat pada tabel 4 dan 5. Kecepatan dan arah
arus total berkisar antara 0,0013 m/det di arah 110,60 sampai dengan 0,3256 m/det di arah
46,80 dengan kecepatan arus rata-rata 0,0381 m/det. Data yang didapatkan dari BMKG Maritim
Tanjung Emas Semarang berdasarkan peta prakiraan pola arus permukaan, di daerah perairan
sekitar Pelabuhan Tanjung Emas Semarang memiliki kecepatan arus rata-rata berkisar antara
0,05-0,025 m/detik. Pola arus dan pasang surut di sekitar pantai dan pelabuhan berpengaruh
pada transport sedimen yang dapat mempercepat pendangkalan di alur pelabuhan dikuatkan
oleh Triatmodjo (1999) menyatakan Transpor sedimen sepanjang pantai banyak menyebabkan
permasalahan didalam pencegahan sedimentasi di pelabuhan diantaranya adalah
pendangkalan alur pelayaran.
Tabel 4. Data Hasil Penelitian Lapangan oleh Selvi (2012) pada Bulan Oktober 2012

No Keterangan Kecepatan (m/det) Arah (0)


1 Arus Total Maksimum 0,3256 46,8
2 Arus Total Minimum 0,0013 110,6
3 Arus Pasut Maksimum 0,2728 83,2
4 Arus Pasut Minimum 0,0006 29,7
Arus Non Pasut
5 Maksimum 0,2991 74,8
Arus Non Pasut
6 Minimum 0,0002 215,4

Tabel 5. Data Hasil Analisa Kecepatan dan Profil Arus dari BMKG Bulan
Juli – Desember 2012
No Bulan Kecepatan (cm/det) Arah
1 Juli 5– 55 Timur
2 Agustus 5-55 Timur
3 September 5– 25 Timur
4 Oktober 0– 15 Timur Laut
5 Nopember 0– 15 Barat
6 Desember 0– 15 Barat

Sumber: BMKG Maritim Tanjung Emas Semarang, 2012


PETA PELABUHAN
Dermaga Panjang (m) Lebar (m) Kedalaman (M LWS)
A Dermaga Samudra 575 5 -10
B Dermaga Nusantara 490 20 -7
C Dermaga Dalam 1 285 25 -5
D Dermaga Dalam 2 244 33 -5
E Dermaga Dalam 198 16 -6
Multipurpose
F Dermaga CPO 20 5 -3

G Dermaga Curah Cair 16 8 -8

Anda mungkin juga menyukai