Anda di halaman 1dari 18

2/18/2020

Bab I PENDAHULUAN
Pengembangan Lahan Rawa Pasang Surut

1
2/18/2020

2
2/18/2020

3
2/18/2020

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
 Pengelolaan Sumber Daya Air (UU No. 7 / Th. 2004 Tentang
Sumber Daya Air
 Upaya merencanakan –melaksanakan-memantau dan
mengevaluasi
 Penyelenggaraan konservasi SDA-Pendayagunaan SDA-
Pengendalian daya rusak air
sebagai salah satu upaya
pendayagunaan SDA
 Pola Pengelolaan Sumber Daya Air
 Konservasi SDA
 Pendayagunaan SDA
 Pengendalian Daya Rusak Air
 Sistem Informasi SDA
 Peran & Peranserta Masyarakat

4
2/18/2020

PENDAHULUAN

 Seiring Dengan Perkembangan Penduduk dan Meningkatnya Kebutuhan


Masyarakat
 Perubahan fungsi lahan subur untuk keperluan non pertanian
 Kebijakan Pemerintah :
 Pengembangan pertanian diarahkan pada pemanfaatan lahan di luar P.
Jawa
 Pengembangan areal produksi pertanian pada lahan pasang surut yang
memiliki potensi & Peluang

 Rawa Merupakan Unsur Lingkungan Hidup (UU No. 23/Th. 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup)
 Lahan rawa sebagai ekosistim alami
 Memerlukan perlindungan terhadap :
• Sistem penyangga kehidupan
• Pelestarian keaneka ragaman hayati
 Lahan rawa sebagai Agro-Ekosistem dalam fungsi peningkatan kemanfaatan
 Memerlukan karakterisasi kawasan raya melalui kegiatan Survei &
Investigasi
• Mencegah dampak yang bersifat “Irreversible” terhadap
perubahan Bio-Phisika-Kimiawi
• Sebagai infromasi sistem pendukung keputusan

PENDAHULUAN
1.2. Peran Reklamasi Dalam Pendayagunaan SDA

 Pendayagunaan sumber daya air dilakukan melalui kegiatan


 Penatagunaan SDA
 Penyediaan SDA
 Penggunaan SDA
 Pengembangan SDA
 Pengusahaan SDA

Dengan mengacu pada Pola Pengelolaan SDA yang ditetapkan disetiap


Wilayah Sungai

5
2/18/2020

PENDAHULUAN
 Pengembangan SDA pada Wilayah Sungai
 Ditujukan unyuk meningkatkan fungsi SDA guna memenuhi
berbagai kebutuhan
 Diselenggarakan berdasarkan :
 Rencana Pengelolaan SDA
 Rencana Tata Ruang Wilayah
 Dengan mempertimbangkan
 Daya Dukung SDA
 Kekhasan & Aspirasi Daerah/ masyarakat setempat
 Lelestarian keanekaragaman hayati dalam sumber air
 Kemampuan pembiayaan
 Pengembangan Air Permukaan pada Sungai-Danau-Rawa dan
sumber permukaan lainnya
 Dilaksanakan dengan memperhatikan karakteristik & fungsi
sumber air

PENDAHULUAN
 Penyusunan Rencana Kegiatan Reklamasi Rawa Dalam Program
Pengembangan SDA Wilayah Sungai
 Rencana Induk Konservasi-Pendayagunaan-Pengendalian Daya
Rusak Air
 Menjadi dasar dalam penyusunan program pengelolaan
SDA
Yang dijabarkan dalam Rencana Kegiatan setiap
sektor/Instansi terkait
 Rencana Kegiatan-Kegiatan Reklamasi Rawa :
 Sebagai bagian kegiatan sektor terkait
 Merupakan satuan kegiatan jangka pendek

6
2/18/2020

II. SURVEI INVESTIGASI DALAM SIKLUS KEGIATAN REKLAMASI RAWA

2.1. SIDLACOM Sebagai Siklus Kegiatan

 Tahapan Pengelolaan Kegiatan Ke- PU-an

II. SURVEI INVESTIGASI DALAM SIKLUS KEGIATAN REKLAMASI RAWA


2.2. Tahapan Survei & Investigasi Pengembangan Lahan Rawa
A. Survei Investigasi untuk studi kelayakan

7
2/18/2020

II. SURVEI INVESTIGASI DALAM SIKLUS KEGIATAN REKLAMASI RAWA


B. Survei Investigasi untuk Desain Rinci

II. SURVEI INVESTIGASI DALAM SIKLUS KEGIATAN REKLAMASI RAWA


2.3. Metodologi & Lingkup Kegiatan Survei-Investigasi Rawa Pasut
A. Metodologi dengan 5 (lima) Aspek
 Pengumpulan data
 Formulasi rencana survei-investigasi
 Kegiatan survei-investigasi lapngan
 Prossesing data
 Pertemuan Konsultasi Masyarakat

B. Lingkup Kegiatan
 Data Meteorologi
 Pengukuran topografi
 Survei-Investigasi Hidrologi-hidromeri
 Survei-Investigasi Tanah Pertanian
 Survei-Investigasi Sosio-Agro-Ekonomi
 Survei-Investigasi Mekanika Tanah

8
2/18/2020

III. PENGUMPULAN DATA

3.1. Rencana Tata Ruang Wilayah

III. PENGUMPULAN DATA


3.2. METEOROLOGI & KLIMATOLOGI

9
2/18/2020

IV PENGUKURAN TOPOGRAFI

IV PENGUKURAN TOPOGRAFI

DISKRIPISI BENCMARK
 SEMUA ELEVASI DINYATAKAN DALAM ACUAN KETINGGIAN
YANG SAMA
- DIATAS PROJECT REFERENCE LEVEL (m+PRL)

 PENETAPAN PRL TERHADAP BENCHMARK TERTENTU

NO KODE ELEVASI KETERANGAN


BENCHMARK (m + PRL) LOKASI
1 DR.JB-01 +3,097 + 100 meter dari
Dst…… SD 01 di tepi jalan
sidomukti

10
2/18/2020

PETA LOKASI

PETA TOPOGRAFI

11
2/18/2020

V SURVEI HIDROLOGI - HIDROMETRI

1. SURVEI PASANG-SURUT
a. Pasang-surut adalah fluktasi muka air laut
 Sebagai fungsi waktu
 Karena gaya tarik benda-benda di langit
terhadap masa air laut di bumi
(Terutama matahari dan bulan)

b. Tinjauan terjadinya Pasang Surut


▪ Rotasi Bumi
- Tidak menimbulkan pasang surut
- Menyebabkan elevasi muka air laut di
khatulistiwa > dari Garis Lintang lain
- Dalam penjelasan pasang surut, dianggap
bahwa bumi tidak berotasi

 Dengan Memandang Gaya Tarik Bulan – Bumi


- Satu kesatuan sistem beredar bersama-sama sekeliling sumbu
perputaran bersama
(Common Axis of Revolution)
- Sumbu perputaran bersama adalah pusat berat dari sistem
bulan – bumi
→ Berjarak 1.718 km dibawah permukaan bumi
→ Setiap titik di bumi beredar sekeliling pusatnya
dalam orbit berbentuk lingkaran dengan jari-jari =
sama dengan jari-jari dari revolusi pusat massa
bumi mengelilingi sumbu perputaran bersama.

12
2/18/2020

Gambar dibawah ini menunjukkan Revolusi


Pusat Massa Bumi pada Sumbu Perputaran
bersama (Common Axis of Revolution)

G = Sumbu perputaran bersama


C = Pusat massa bumi
CG = Jari-jari orbit pusat massa bumi sekeliling sumbu perputaran
bersama
→ Penampang bumi dengan pusat massa bumi = C
- Revolusi pusat massa bumi (C) mengelilingi sumbu perputaran
bersama (G)
→ Dipandang titik P pada permukaan bumi
- Selama gerak revolusi C mengelilingi sumbu G
Maka titik P beredar mengelilingi Cp
Dengan jari-jari orbit PCp = CG
- Titik C1 bergerak ke - C2 dan P1 bergerak ke - P2
→ Dipandang titik Q pada permukaan bumi (CQ = CP)
- Titik Q beredar mengelilingi CQ
Dengan jari-jari orbit QCQ = CG
- Titik C1 bergerak ke - C2 dan Q1 bergerak ke - Q2

13
2/18/2020

KESIMPULAN

 Rotasi Bumi Tidak Menimbulkan Pasang – Surut


→ Dalam tinjauan pasang surut dianggap
bumi tidak berrotasi
● Setiap Titik di Permukaan Bumi mempunyai :
- Jari-jari orbit peredaran yang sama
- Gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh
peredaran tersebut sama besar

 Gaya pembangkit pasang – surut


- Adalah resultante
gaya sentrifugal orbit bumi
Gaya tarik / gravitasi bulan (Fg)
- Pada belahan bumi yang terjatuh dari bulan
Fc > Fg (Permukaan air laut tertarik keluar)
- Pada belahan bumi yang terdekat dari bulan
Fg > Fc (Permukaan air laut tertarik ke arah bulan)
- Kedudukan bulan-matahari selalu berubah
terhadap bumi

14
2/18/2020

METODOLOGI SURVEI PASANG SURUT

Gambar kedudukan bumi-bulan-matahari saat


pasang purnama (a) dan pasang perbani (b)

15
2/18/2020

ELEVASI MUKA AIR BERDASARKAN PASANG SURUT

A. Muka air tinggi (High Water Level /WHL)


 Muka air tertinggi yang dicapai pada saat air
pasang dalam satu siklus pasang-surut
B. Muka air tertinggi (Highest High Water Level /HHWL)
Muka air tertinggi pada saat pasang-surut
purnama atau bulan mati
C. Muka air tinggi rerata (Mean High Water Level
/MHWT)
 Rerata dari muka air tinggi selama periode 19
tahun
d. Muka air rendah (Low Water Level /LWL)
 Kedudukan air terendah yang dicapai pada
saat air surut dalam satu siklus pasang - surut

ELEVASI MUKA AIR BERDASARKAN PASANG SURUT

E. Muka air rendah terendah (Lowest Low Water Level


/LLWL)
 Muka air terendah pada saat pasang-surut
purnama atau bulan mati
F. Muka air rendah rerata (Mean Low Water Level
/MLWL)
 Rerata dari muka air rendah selama periode 19
tahun
G. Muka air laut (Mean Sea Level /MSL)
 Sebagai referensi untuk elevasi di daratan
 Rerata antara muka air tinggi rerata dengan
muka air rendah rerata

16
2/18/2020

17
2/18/2020

3. HIDROTOPOGRAFI – DAN DRAINABILITAS

TERIMA KASIH

18

Anda mungkin juga menyukai