Anda di halaman 1dari 6

NAMA : HAFSHAH AP

NIM : 1801100483

RESUME
KANKER ENDOMETRIUM
1. Definisi
Kanker endometrium adalah kanker yang terjadi pada organ endometrium atau pada
dinding rahim. Endometrium adalah organ rahim yang berbentuk seperti buah pir sebagai
tempat tertanam dan berkembangnya janin. kanker endometrium kadang-kadang disebut
kanker rahim, tetapi ada sel-sel lain dalam rahim yang bisa menjadi kanker seperti otot atau
sel miometrium. kanker endometrium sering terdeteksi pada tahap awal karena sering
menghasilkan pendarahan vagina di antara periode menstruasi atau setelah menopause
(Whoellan 2009).

2. ETIOLOGI
Hingga saat ini, penyebab kanker endometrium masih belum diketahui secara pasti,
tetapi terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker endometrium
menyebabkan kadar hormon estrogen di dalam tubuh meningkat atau paparan terhadap
hormon estrogen menjadi lebih lama, sementara kadar hormon progesteron di dalam tubuh
menurun sehingga sel-sel pada lapisan dalam rahim (endometrium) terus memperbanyak
diri. Hal ini mengakibatkan terbentuknya kelenjar baru pada endometrium. Apabila jaringan
endometrium tumbuh tak terkendali, jaringan ini akan menebal dan dapat membentuk
sebuah massa yang akhirnya menjadi kanker. Sel-sel kanker dapat menyebar (metastasis) ke
bagian tubuh yang lain. Awalnya, kanker akan menyebar ke lapisan otot polos rahim
(miometrium), kemudian menyebar hingga ke kelenjar getah bening. Beberapa faktor resiko
yang bisa meningkatkan munculnya kanker endometrium :
a. Haid pertama (menarche).
b. Penggunaan estrogen.
c. Diabetes mellitus (DM).
d. Riwayat keluarga.
3. PATOFISIOLOGI
Gangguan menstruasi seperti hipermenorea dan menoragia dapat mempengaruhi
sistem hormonal tubuh. Tubuh akan memberikan respon berupa gangguan sekresi estrogen
dan progesteron yang menyebabkan gangguan pertumbuhan sel endometrium. esteron dalam
tubuh.
Faktor penyebab lain berupa toksik dari sampah-sampah perkotaan menyebabkan
mikroorganisme masuk ke dalam tubuh. Mikroorganisme tersebut akan menghasilkan
makrofag yang menyebabkan resepon imun menurun yang menyebabkan faktor
pertumbuhan sel-sel abnormal meningkat seiring dengan peningkatan perkembangbiakan sel
abnormal.
Jaringan endometirum yang tumbuh di luar uterus, terdiri dari fragmen endometrial.
Fragmen endometrial tersebut dilemparkan dari infundibulum tuba falopii menuju ke
ovarium yang akan menjadi tempat tumbuhnya. Oleh karena itu, ovarium merupakan bagian
pertama dalam rongga pelvis yang dikenai endometriosis.
Sel endometrial ini dapat memasuki peredaran darah dan limpa, sehingga sel
endomatrial ini memiliki kesempatan untuk mengikuti aliran regional tubuh dan menuju ke
bagian tubuh lainnya.
Pada saat terjadi perubahan kadar estrogen dan progesteron lebih rendah atau
berkurang, jaringan endometrial ini akan menjadi nekrosis dan terjadi perdarahan di daerah
pelvic yang ini disebabkan karena iritasi peritonium dan menyebabkan nyeri saat
menstruasi (dysmenorea). Setelah perdarahan, penggumpalan darah di pelvis akan
menyebabkan adhesi/perlekatan di dinding dan permukaan pelvis. Hal ini menyebabkan
nyeri, tidak hanya di pelvis tapi juga nyeri pada daerah permukaan yang terkait, nyeri saat
latihan, defekasi, BAK dan saat melakukan hubungan seks.
Adhesi di tuba fallopii menyebabkan gerakan spontan ujung-ujung fimbriae untuk
membawa ovum ke uterus menjadi terhambat. Hal-hal inilah yang menyebabkan terjadinya
infertil pada endometriosis.
4. MANIFESTASI KLINIK
Pada umumnya wanita dengan endometriosis tidak memiliki gejala. Gejala pada
umumnya terjadi ketika menstruasi dan bertambah hebat setiap tahunnya karena pembesaran
daerah endometriosis. Gejala yang paling sering terjadi adalah nyeri panggul, dismenorea
(nyeri ketika menstruasi), dispareunia (nyeri ketika senggama), dan infertilitas (gangguan
kesuburan, tidak dapat memiliki anak).
Tanda dan gejala endometriosis antara lain:
1. Rasa sakit pada saat menstruasi.
2. Rasa sakit yang parah dan terus menerus pada perut bagian bawah, rasa sakit ini akan
bertambah pada saat berhubungan seks.
3. Sakit punggung pada bagian bawah.
4. Sulit buang air besar atau diare.
5. Keluar darah pada saat buang air kecil dan terasa sakit.
6. Keputihan bercampur darah dan nanah.
7. Terjadi pendarahan abnormal pada rahim.

5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Sebelum tindakan operasi, pemeriksaan yang perlu dilakukan:
a. Foto toraks untuk menyingkirkan metastasis paru-paru
b. Tes Pap, untuk menyingkirkan kanker serviks
c. Pemeriksaan laboratorium yang meliputi pemeriksaan darah tepi, faal hati, faal
ginjal, elektrolit.

7. KOMPLIKASI
1. Obstruksi ginjal dan penurunan fungsi ginjal karena endometriosis dekat kolon atau
ureter.
2. Torsi ovarium atau ruptur ovarium sehingga terjadi peritonitis karena endometrioma.
3. Infertilitas, ditemukan pada 30% – 40% kasus. Endometriosis merupakan penyebab
infertilitas kedua terbanyak pada wanita.
8. PENATALAKSANAAN
Pengobatan untuk kanker endometrium diberikan berdasarkan pada jenis kanker, stadium
kanker, dan kondisi pasien. Beberapa pengonatan kanker endometrium yang dapat dilakukan
adalah :
1. Pembedahan
2. Kemoterapi
3. Terapi radiasi
4. Terapi hormone

9. ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
2. DIAGNOSA
1. Gangguan rasa nyaman: nyeri b.d gangguan menstruasi, proses penjalaran penyakit.
Tujuan:
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama …..x 24 jam nyeri klien akan
berkurang.
Kriteria evaluasi:
Klien mengatakan nyeri berkurang, klien tidak memegang punggung, kepala atau
daerah lainnya yang sakit, keringat berkurang.
Intervensi:
1) Pantau/ catat karakteristik nyeri ( respon verbal, non verbal, dan respon
hemodinamik) klien.
2) Kaji lokasi nyeri dengan memantau lokasi yang ditunjuk oleh klien.
3) Kaji intensitas nyeri dengan menggunakan skala 0-10.
4) Tunjukan sikap penerimaan respon nyeri klien dan akui nyeri yang klien rasakan.
5) Jelaskan penyebab nyeri klien.
6) Bantu untuk melakukan tindakan relaksasi, distraksi, massage.
7) Kolaborasi pemberian analgetik ( ibuprofen, naproksen, ponstan) dan Midol.
2. Resiko tinggi gangguan citra tubuh b.d gangguan menstruasi
Tujuan:
Setelah diberikan asuhan keperawatan …..x 24 citra diri klien akan meningkat.
Kriteria evaluasi:
Klien mengatakan tidak malu, merasa berguna, penampilan klien rapi, menerima apa
yang sedang terjadi.
Intervensi:
1) Dorong klien untuk mengekspresikan perasaan, pikiran, dan pandangan tentang
dirinya.
2) Diskusikan dengan system pendukung klien tentang perlunya menyampaikan
nilai dan arti klien bagi mereka.
3) Gali kekuatan dan sumber-sumber yang ada pada klien dan dukung kekuatan
tersebut sebagai aspek positif.
4) Libatkan klien pada setiap kegiatan di kelompok
5) Informasikan dan diskusikan dengan jujur dan terbuka tentang pilihan
penanganan gangguan menstruasi seperti ke klinik kewanitaan, dokter ahli
kebidanan.

3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang kanker


endomeriosis
Tujuan:
Klien mengerti dan memahami tentang kondisi penyakitnya
Kriteria hasil:
Klien mampu mengulangi penjelasan perawat, Pengetahuan klien bertambah.
Intervensi:
1) Kaji tingkat pengetahuan yang berhubungan dengan proses penyakit
2) Jelaskan patofisiologi penyakit dan hubungkan dengan anatomi fisiologi bersama
tim kesehatan
3) Jelaskan tanda dan gejala, proses serta penyebab penyakit
4) Sediakan informasi tentang kondisi klien
5) Berikan informasi tentang tindakan diagnostic
6) Motivasi keluarga klien untuk mengikuti informasi yang diberikan oleh tenaga
kesehatan lain

3. Implementasi:
Implementasi menyesuaikan dengan rencana tindakan keperawatan yang di rencanakan.

4. Evaluasi
a. Nyeri berkurang, klien tidak meringis kesakitan, keringat berkurang.
b. klien tidak malu, merasa berguna, penampilan klien rapi, menerima apa yang sedang
terjadi.
c. Tidak terjadi gangguan harga diri

Anda mungkin juga menyukai