Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2016) “pengembangan produk adalah
strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk baru atau yang dimodifikasi
ke segmen pasar yang sekarang. Mengembangkan konsep produk menjadi produk fisik untuk
meyakinkan bahwa gagasan produk dapat diubah menjadi produk yang dapat diwujudkan”
Menurut Henry Simamora (2012) “pengembangan produk adalah proses pencarian gagasan untuk
barang dan jasa baru dan mengkonversikannya kedalam tambahan lini produk yang berhasil
secara komersial”. Pencarian produk baru didasarkan pada asumsi bahwa para pelanggan
menginginkan unsur-unsur baru dan pengenaan produk baru akan membantu mencapai tujuan
perusahaan.
Pengembangan produk adalah merupakan penelitian terhadap produk yang sudah ada
untuk dikembangkan lebih lanjut agar mempunyai tingkat kegunaann yang lebih tinggi dan
lebih disukai konsumen. Penelitian ini dapat bersifat penelitian lapangan (survey konsumen)
serta dapat pula sebagai penelitian laboratoris (di dalam laboratorium perusahaan) atau dapat
pula kedua-duanya. Di dalam penelitian lapangan akan dicari data-data mengenai produk
yang akan dikembangkan. Pengembangan disini dapat meliputi pengembangan kualitasnya,
kegunaannya, dan sebagainya, sesuai dengan selera konsumen. Sedangkan penelitian
laboratorium menyangkut masalah penerapan pengembangan produk tersebut, terutama utuk
produk-produk obat-obatan dan sebagainya. Adanya penelitian dan pengembangan produk ini
diharapkan perusahaan selalu dapat menyesuaikan diri dengan berbagai produk yang akan
disenangi konsumen (Nasution, 2003).
Tujuan dari penelitian dan pengembangan produk adalah agar barang atau jasa yang
dihasilkan selalu sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan selera masyarakat. Dengan
demikian barang yang dihasilkan akan selalu dapat diminati dan dibutuhkan masyarakat.
Tujuannya adalah agar barang atau jasa yang dihasilkan dapat selalu meningkat
penjualannya, sehingga keuntungan perusahaan dapat selalu berkembang dan meningkat.
Keuntungan yang meningkat akan dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan
(Nasution,2003).
BSN, 2006. Air Minum Dalam. Kemasan (AMDK) SNI 01-3553-2006. Badan Standarisasi
Nasional, Jakarta.
Buckle, K.A.,1987. Ilmu Pangan. Universitas Indonesia Press.Jakarta.
Henry Simamora, 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 1. Yogyakarta: STIE
YKPN Yogyakarta.
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller,(2016): Marketing Management, 15thEdition New
Jersey: Pearson Pretice Hall, Inc
Nasution (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Tarsito, Bandung.
Menurut SNI 01-3553-2006. Air Minum Dalam Kemasan merupakan air baku yang
sudah diproses, dikemas dan aman untuk diminum mencakup air mineral dan juga air
demineral. Air mineral merupakan yang mengandung mineral dalam jumlah tertentu.
Karakteristik AQUA
Secara fisik air minum dalam kemasan yaitu bening (tidak berwarna) dan tidak
berbau. Mengutip Buckle KA, dalam buku Ilmu Pangan (1987), air yang bisa diminum
haruslah tidak mengandung bahan tersuspensi atau keruh. Selain itu, air minum kemasan
yang berkualitas juga memiliki suhu di bawah suhu udara di luarnya (dalam suhu ruang).
Karena digunakan sebagai untuk minum, air minum dalam kemasan harus bebas dari segala
macam bakteri yang mencemarinya. Untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan
patogen dalam air minum kemasan tersebut, maka air minum harus diuji di laboratorium. Air
minum yang sehat juga harus memenuhi syarat kimia yang dibutuhkan.
Air mineral mengandung mineral-mineral dalam jumlah tertentu tanpa menambahkan
mineral, sesuai dengan yang diatur dalam SNI yang berlaku. Dalam air mineral terdapat
kandungan natrium, kalsium, zinc, florida, magnesium, kalium, dan silica yang dibutuhkan
oleh tubuh, beberapa manfaat mineral yaitu Natrium menjaga keseimbangan cairan &
elektrolit, Magnesium untuk menjaga sistem kardiovaskuler, Kalsium menjaga kesehatan
tulang, Kalium untuk sistem saraf dan otot, Zinc untuk pembentukan sel dan enzim, Florida
mencegah karies gigi, Silica membantu memperkokoh jaringan. Zat-zat tersebut juga harus
ada dalam jumlah tertentu. Kekurangan atau kelebihan zat tertentu dalam air akan
menyebabkan ketidakseimbangan di dalam tubuh.
Air akali milagros menjadi kadar pH yang baik (>8) dan kadar ke-Alkalian-
nyapunsangat stabil. Adapun karakteristik lain yang mendukung keutamaan Milagros adalah
molekulairnya yang kecil (5 molekul), sehingga mudah terserap tubuh. Selain itu, mineral
yang ada pada milagros adalah mineral-mineral organik sehingga memiliki daya-guna yang
baik bagi tubuh.Sebagai Anti-Oksidan, milagros memiliki kadar Anti-Oksidan yang sangat
tinggi (350), sehingga MILAGROS dapat berfungsi secara maksimal sabagai Anti-Body
untuk melindungi tubuhdari serangan Radikal Bebas. Selain itu, MILAGROS juga memiliki
tingkat keterserapan yang baik bagi tubuh (Oxidation Reductional Product/ORP). Tingkat
keterserapan (ORP) ini menjadi pentingkarena produk-produk dengan ORP yang buruk akan
mendatangkan efek samping yang tidak baik,seperti pengapuran dan lain-lain.