Anda di halaman 1dari 13

tanaman kacang panjang tipe merambat berasal dari daerah tropis dan Afrika, Abbisinia Ethiopia.

Klasifikasi kacang Panjang :

· Kingdom : Plantae

· Subkingdom : Tracheobionta

· Seper Divisi : Spermatopytha

· Divisi : Magnoliophytha

· Kelas : Magnoliopsida

· Sub kelas : Rosidae

· Ordo : Fabales

· Famili : Fabaceae

· Genus : Vigna

· Spesies : Vigna sinensis

Kacang panjang merupakan salah satu tanaman sayuran sebagai sumber vitamin dan mineral. Fungsinya
sebagi pengatur metabolisme tubuh, meningkatkan kecerdasan dan ketahanan tubuh serta
memperlancar proses pencernaan karena kandungan seratnya yang tinggi. Kacang panjang dapat di
bedakan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok merambat dan tidak merambat. Kelompok kacang
panjang yang banyak dibudidayakan adalah kelompok yang merambat, cirinya tnaman membelit pada
ajir dan buahnya panjang ± 3,5-40 cm berwarna hijau atau putih kehijauan.

Kacang panjang (Vigna Sinensis. L) merupakan tanaman sayuran semusim. Kacang panjang merupakan
jenis sayuran yang apat di kosumsi dalam bentuk segar maupun diolah menjadi sayur Rasyid Panji 2012..
Tanaman kacnag panjan memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap (protein, lemak, karbohidrat,
kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B dan C. Kandungan protein nabati pada sayuran kacang panjan
berkisar 17-21%. Ada dua farietas kacang panjang yang sudah banyak di budidayakan dengan produksi
yang cukup tinggi, yaitu putih super dan super saina

Tanaman kacang panjang merupakan tanaman semak, menjalar, semusim dengan tinggi ± 2,5 m. Batang
tanaman ini tegak, silindris, lunak berwarna hijau dengan permukaan licin. Daunya majemuk, lonjong,
berseling panajng 6-8 cm lebar daun 3-4,5 cm, tepi rata, pangkal membulat, ujungnya lincip, bertulang
menyirip, tangkai silindris panjang ± 4 cm, dan berwarna hijau BP3K Lubuk Pinang 2012.
2011/2012. Penuntun Praktikum Agronomi. Palangkaraya: Fakultas Pertanian Universitas Palangkaraya.

Rasyid Panji 2012. Kacang panjang (Vigna Sinensis. L) merupakan tanaman sayuran semusim. Medan 5-8
Maret 1994. Buku J. Budidaya Tanaman Kacang Panjang. Hal: 423-447.

BP3K Lubuk Pinang 2012.. Tanaman kacang panjang merupakan tanaman semak, menjalar, semusim
dengan tinggi ± 2,5 m. Bandung 2-4 Nopember 1999. Morfologi Tanaman Kacang Panjang. Hal: 283-294.

Kacang panjang merupakan tumbuhan yang dijadikan sayur atau lalapan. Ia tumbuh dengan cara
memanjat atau melilit. Bagian yang dijadikan sayur atau lalapan adalah buah pokok tersebut.

Tanaman kacang panjang merupakan tanaman semak, menjalar, semusim dengan tinggi kurang
lebih 2,5 m. Batang tanaman ini tegak, silindris, lunak, berwarna hijau dengan permukaan licin. Daunnya
majemuk, lonjong, berseling, panjang 6-8 cm, lebar 3-4,5 cm, tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip,
pertulangan menyirip, tangkai silindris, panjang kurang lebih 4 cm, dan berwarna hijau.

Bunga tanaman ini terdapat pada ketiak daun, majemuk, tangkai silindris, panjang kurang lebih 12
cm, berwarna hijau keputih-putihan, mahkota berbentuk kupu-kupu, berwarna putih keunguan, benang
sari bertangkai, panjang kurang lebih 2 cm, berwarna putih, kepala sari kuning, putik bertangkai,
berwarna kuning, panjang kurang lebih 1 cm, dan berwarna ungu. Buah tanaman ini berbentuk polong,
berwarna hijau, dan panjang 15-25 cm. Bijinya lonjong, pipih, berwarna coklat muda. Akarnya tunggang
berwarna coklat muda (Hutapea et al., 1994).

2.2 MANFAAT TANAMAN KACANG PANJANG

Berbeda dengan kacang-kacangan umumnya, kacang panjang (Vigna sinensis) lebih sering dipanen
polongnya secara keseluruhan sebagai sayur. Jarang sekali biji kacang panjang tua dimanfaatkan untuk
masakan tertentu. Khasiat kacang panjang sangat banyak antara lain: antikanker, kanker payudara,
leukemia, antibakteri, antivirus, antioksidan, gangguan saluran kencing, peluruh kencing, batu ginjal,
mencegah kelainan antibodi, meningkatkan fungsi limpa, meningkatkan penyatuan DNA dan RNA,
meningkatkan fungsi sel darah merah, beri-beri, demam berdarah, kurang darah, sakit pinggang,
rematik, pembengkakan, meningkatkan

nafsu makan, dan sukar buang air besar.


2.3 SYARAT PERTUMBUHAN

Tanaman tumbuh baik pada tanah Latosol / lempung berpasir, subur, gembur, banyak
mengandung bahan organik dan drainasenya baik, pH sekitar 5,5-6,5. Suhu antara 20-30 derajat Celcius,
iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun dan ketinggian optimum kurang dari 800 m
dpl.

2.4 TEKNIK PENANAMAN

- Jarak lubang tanam untuk tipe merambat adalah 20 x 50 cm, 40 x 60 cm, 30 x 40 cm. Dan jarak tanam
tipe tegak adalah 20 x 40 cm dan 30 x 60 cm.

- Waktu tanam yang baik adalah awal musim kemarau/awal musim penghujan, tetapi dapat saja
sepanjang musim asal air tanahnya memadai

- Benih direndam POC NASA dosis 2 tutup/liter selama 0,5 jam lalu tiriskan

- Benih dimasukkan ke dalam lubang tanam sebanyak 2 biji, tutup dengan tanah tipis/dengan abu dapur.

Pemeliharaan Kacang panjang tipe merambat perlu diberi rambatan. Bila iidak maka
pertumbuhan tanaman akan menumpuk tak menentu. Posisi polongnya pun akan berserakan di tanah.
Ajir dibuat dari bambu yang panjangnya 2 m. Ajir dipasang saat dnggi tanaman mencapai 25 cm. Agar
pertumbuhan tanaman teratur maka antartonggak dipasang tali. Tali ini penting untuk sulur cabang-
cabang yang tumbuh kemudian. Pemangkasan diperlukan bila tanaman terlalu subur daunnya. Daun
dikurangi agar pertumbuhan generatifiya baik. 6. Pemupukan Tanaman kacang panjang membutuhkan
pupuk kandang sebanyak 10-15 ton/ha. Pupuk ini diberikan bersamaan dengan tahap pengolahan tanah.
Pupuk dicampur dengan tanah dan disebarkan secara .merata pada tanah lapisan atas. Sedangkan
pupuk anorganik yang dibutuhkan adalah Urea sebanyak 50 kg/ha, TSP sebanyak 100 kg/ha, dan KCl
sebanyak 100 kg/ha.

Urea diberikan dalam dua tahap. Tahap pertama pada waktu tanam dan kedua pada waktu
tanaman berumur 3 minggu. Setiap pemberian dosisnya 1/2 dari jumlah dosis total. Sedang jenis pupuk
yang lain dapat diberikan sekaligus. Soal pupuk urea ada juga yang berpendapat bahwa pemberiannya
cukup 1/2 dosis saja. Hal ini karena kacang panjang adalah tanaman yang dapat mengikat unsur nitrogen
bebas dari udara melalui bintil akamya yang mengandung Rhizobium. Oleh karena itu, bila tanah
gembur dan bindl akar yang tumbuh banyak maka Ureanya cukup 1/ 2 dosis saja.

2.5 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN


v Faktor Internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

1. Genetik (hereditas)

Gen adalah faktor pembawa sifat menurun yang terdapat dalam sel makhluk hidup.

Gen bekerja untuk mengkodekan aktivitas dan sifat yang khusus dalam pertumbuhan dan
perkembangan

2. Enzim

Enzim merupakan suatu makromolekul (protein) yang mempercepat suatu reaksi kimia dalam tubuh
makhluk hidup(Biokatalisator).

Suatu rangkaian reaksi dalam tubuh makhluk hidup tidak dapat berlangsung hanya melibatkan satu jenis
enzim.Perbedaan jenis gen menyebabkan terjadinya perbedaan respons pertumbuhan terhadap kondisi
lingkungan yang sama

3. Hormon (fitohormon)

Hormon merupakan zat pengatur tumbuh, yaitu molekul organik yang dihasilkan oleh satu bagian
tumbuhan dan ditransportasikan ke bagian lain yang dipengaruhinya.Hormon dalam konsentrasi rendah
menimbulkan respons fisiologis. Terdapat 2 kelompok hormon yaitu

a. Hormon pemicu pertumbuhan (auksin, Giberelin dan sitokinin)

b. Hormon penghambat pertumbuhan (asam absisat, gas etilen, hormon kalin dan asam traumalin

1. Hormon Auksin

Asal kata : Bahasa Latin

Penemu : Fritz Went (peneliti asal belanda)

Objek penelitian : Rumput (Avena sativa)

Hasil penelitian : mengekstraks zat pengatur fototropisme pada tumbuhan rumput

Kesimpulan : auksin banyak diproduksi di jaringan meristem. Kadar auksin dipengaruhi oleh cahaya
matahari, dan auksin mempengaruhi percepatan pembelahan sel pada daerah meristem apikal
Struktur auksin

Struktur yang paling dikenal adalah IAA (Indol Acetik acid), yang mirip dengan asam amino triptophan.
Aktivitasnya dihambat oleh cahaya matahari

Auksin disintesis di meristem apikal, daun-daun muda dan biji

Fungsi hormon Auksin

Merangsang pemanjangn sel pada daerah titik tumbuh

Merangsang pembentukkan akar

Merangsang pembentukkan buah tanpa biji (partenokarpi)

Merangsang differensiasi jaringan pembuluh

Merangsang absisi ( pengguguran pada daun)

Berperan dalam dominansi apikal

2. Hormon Giberelin

Asal kata : Bahasa Latin

Penemu : Ewiti. Kurosawa

Objek penelitian : Tanaman padi (Oryza sativa) yang terkena penyakit foolish seedling (tanaman pucat
dan luar biasa panjang) dan jamur Gibberella fujikuroi

Hasil penelitian : mengisolasi giberelin dari jamur Gibberella fujikuroi, yang diberi nama giberelin
(GA/Giberelic acid)

Kesimpulan : pemanfaatan giberelin secara umum menyebabkan pertumbuhan raksasa

Fungsi Giberelin

Merangsang pemanjangan batang dan pembelahan sel

Merangsang perkecambahan biji

Memecah dormansi biji


Merangsang pembungaan dan pembuahan

3. Hormon Sitokinin

Asal kata : Bahasa Latin

Penemu : Van Overbeek

Objek penelitian : pertumbuhan embrio dan air kelapa muda

Hasil penelitian : mengisolasi zat yang menyebabkan pembelahan sel (sitokinesis) yang disebut kinetin

Jenis : Kinetin, Zeatin (pada jagung) benzil amino purin

Kesimpulan : pemanfaatan sitokinin secara umum menyebabkan pertumbuhan tunas-tunas samping


(lateral) sehingga tanaman menjadi rimbun

Fungsi Sitokinin

Bersama auksin, dan giberelin merangsang pembelahan dan pemanjangan sel

Menghambat dominansi apikal oleh auksin

Merangsang pertumbuhan kuncup lateral

Merangsang pemanjangan titik tumbuh

Mematahkan dormansi biji serta merangsang pertumbuhan embrio

Merangsang pembentukan akar cabang

Menghambat pertumbuhan akar adventive

Menghambat proses penuaan (senescence) daun, bunga dan buah dengan cara mengontrol proses
kemunduran yang menyebabkan kematian sel-sel daun

4.Hormon Asam Absisat (ABA)

Asal kata : Bahasa Latin

Penemu : P.F. Wareing dan F.T. Addicott

Objek penelitian : buah kapas


Hasil penelitian : Mendorong terjadinya perontokkan (absisi) pada tumbuhan

Jenis : Kinetin, Zeatin (pada jagung) benzil amino purin

Kesimpulan : hormon yang menyebabkan kerontokan ada saun dan buah

Fungsi Hormon Asam Absisat (ABA)

Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan di daerah titik tumbuh

Memacu pengguguran daun pada saat kemarau untuk mengurangi penguapan air

Membantu menutup stomata daun untuk mengurangi penguapan

Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan sel bahkan menghentikannya

Memicu berbagai jenis sel tumbuhan untuk menghasilkan gas etilen

Memacu dormansi biji agar tidak berkecambah

5. Hormon gas etilen

Asal kata : Bahasa Latin

Penemu : R. gene (1934)

Objek penelitian : buah yang masak

Hasil penelitian : Gas etilen mempercepat pemasakan buah

Jenis : hormon tumbuhan yang berbentuk gas

Kesimpulan : Pembentukkan gas etilen dipengaruhi oleh O2 dan dihambat oleh CO2

Fungsi hormon gas etilen

Mempercepat pematangan buah

Menghambat pemanjangan akar, batang dan pembungaan

Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi kokoh dann tebal


Merangsang proses absisi

Interaksi antara etilen dengan auksin memacu proses pembungaan

Interaksi antara etilen dengan giberelin mengontrol rasio bunga jantan dengan bunga betina pada
tumbuhan monoceus

6. Hormon Luka/Kambium luka/Asam traumalin

Hormon yang merangsang sel-sel daerah luka menjadi bersifat meristematik sehingga mampu
mengadakan penutupan bagian yang luka

Vitamin B12 9riboflavin), piridoksin (vit. B6) asam ascorbat (vit. C), thiamin (vitamin B1), asam nikotinat
merupakan jenis vitamin yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan pertumbuhan dan
perkembangan

Vitamin berperan sebagai kofaktor

7. Hormon Kalin

Dihasilkan pada jaringan meristem.

Memacu pertumbuhan organ tubuh tumbuhan

Jenisnya adalah:

a. Fitokalin : memacu pertumbuhan daun

b. Kaulokalin: memacu pertumbuhan batang

c. Rhizokalin: memacu pertumbuhan akar

d. Anthokalin: memacu pertumbuhan bunga dan buah

Florigen hormon tumbuhan yang khusus merangsang pembentukan bunga

v Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

1. Unsur hara

Kebutuhan unsur hara untuk proses pertumbuhan dan perkembangan:

Unsur makro
Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak: C, H, O, N, S, P K, S, Ca, dan Mg

Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit: Fe, B, Mn, Cu, Zn, Mo, Cl dan Ni

Unsur karbon diambil tumbuhan dalam bentuk CO2

Unsur hidrogen diambil tumbuhan dalam bentuk H2O

Oksigen diambil tumbuhan dalam bentuk CO2. H2O dan O2

Unsur C, H, dan O merupakan unsur utama penyusun Karbohidrat, lemak dan protein

Gejala Kekurangan unsur hara disebut defisiensi

2.Suhu

Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh suhu

Suhu yang baik untuk pertumbuhan adalah sushu optimum

Pertumbuhan dan perkembangan akan terhambat bila berada pada suhu minimum dan maksimum

Vernalisasi adalah peningkatan perkecambahan atau pembungaan oleh suhu rendah

Istilah vernalisasi diperkenalkan oleh Trofim Denisovich Lysako tahun 1920

3.Kelembaban

Kelembaban tanah dan kelembaban udara mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

Tanah yang lembab dan udara yang kering mempercepat pertumbuhan dan perkembangan

4.Cahaya

Cahaya (merah, biru, nila dan violet) berperan sebagai sumber energi dalam proses fotosintesis.

Pertumbuhan kecambah ditempat yang teduh akan berlangsung etiolasiàcepat, tetapi abnormal

Daun tanaman yang terkena cahaya lebih kecil dan mesofilnya lebih tebal dibandingkan yang sedikit
mendapat cahaya.

Stomata tanaman yang terkena cahaya ukurannya kecil dengan jumlah yang banyak dibandingkan yang
sedikit mendapat cahaya
Akar tanaman yang terkena cahaya lebih lebat dibandingkan yang sedikit mendapat cahaya

Efek fotoperiodisme, merupakan respon tumbuhan terhadap panjang pendek sinar matahari.

Fotoperiodisme pada tumbuhan dikendalikan oleh fitokrom (sterling B. Hendrik)

Berdasarkan respos tumbuhan terhadap panjang pendeknya waktu penyinaran, tumbuhan dibedakan
atas:

Tumbuhan hari pendek ) short day plant)

Tumbuhan yang berbunga ketika siang hari kurang dari 12 jam

Tumbuhan hari panjang (long day plant)

Tumbuhan yang berbunga ketika siang hari lebih panjang dari 12 jam

Tumbuhan hari netral (neutral day plant)

Tumbuhan yang berbunga tidak dipengaruhi oleh panjang pendeknya penyinaran matahari

5. Air

Air merupakan senyawa yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

Air sebagai pelarut unsur hara dalam tanah, dan memelihara temperatur tanah.

Pertumbuhan berlangsung efektif pada malam hari, karena kandungan air dalam tumbuhan lebih tinggi
dari pada siang hari

6. pH

pH sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Pada kondisi pH normal, kandungan unsur-unsur yang diperlukan seperti Ca, Mg, P dan K cukup tersedia.

pH asam memiliki kandungan unsur Al, Mo, Zn yang dapat meracuni tumbuhan.
2.6 PENGARUH AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG PANJANG

Air memegang peranan terpenting dalam proses perkecambahan biji. Air adalah factor yang
menentukan didalam kehidupan tumbuhan. Tanpa adanya air, tumbuhan tidak bisa melakukan berbagai
macam proses kehidupan apapun. Kira-kira 70% atau lebih daripada berat protoplasma sel hidup terdiri
dari air. Fungsi air dalam perkecambahan :

1. Air yang diserap oleh biji berguna untuk melunakkan kulit biji dan menyebabkan pengembangan
embrio dan endosperm. Hal ini mengakibatkan pecah atau robeknya kulit biji

2. Air memberikan fasilitas untuk masuknya oksigen kedalam biji. Dinding sel yang kering hamper tidak
permeable untuk gas, tetapi apabila dinding sel diimbibisi oleh air, maka gas akan masuk kedalam sel
secara difusi. Apabila dinding sel kulit biji dan embrio menyerap air maka supply oksigen meningkat
kepada sel-sel hidup sehingga memungkinkan lebih aktifnya pernafasan. Sebaliknya juiga CO2 yang
dihasilkan oleh pernapasan tersebut lebih mudah mendifusi keluar.

3. Air berguna untuk mengencerkan protoplasma sehingga dapat mengaktifkan bermacam-macam


fungsinya. Sebagian air didalam protoplasma sel-sel embrio dan bagian hidup lainnya pada biji, hilang
sewaktu biji tersebut telah mencapai masak sempurna dan lepas dari induknya (seed are shed)
Semenjak saat ini aktifitas protoplasma hamper seluruhnya berhenti sampai perkecambahan dimulai.
Sel-sel hidup tidak bias aktif melaksanakan proses-proses yang normal separti pencernaan(digestion) ,
pernapasan (respiration), asimilasi (assimilation), dan tumbuh (growth), apabila protoplasma tidak
mengandung sejumlah air yang cukup.

4. Air berguna sebagai alat transport larutan makanan dan endosperm atau cotyledon kepada titik
tumbuh pada embryonic axis, didaerah mana diperlukan untuk membentuk protoplasma baru.

Suplay air sebagai faktor pembatas

Air memiliki fungsi yang vital bagi mahluk hidup, tidak terkecuali tanaman. Hal ini erat kaitannya
sebagai bahan dasar yang akan digunakan pada proses fotosintesis yang merupakan proses fisiologi
tanaman untuk pembentukan karbohidrat (gula). Kebutuhan suplai air bagi setiap jenis tanaman tentu
saja berlainan. Selain memiliki fungsi sebagai bahan dasar fotosintesis, air juga memiliki beberapa fungsi
untuk tanaman antara lain : (1) sebagai pelarut, (2) media tranportasi unsur hara dari akar ke daun, (3)
hasil fabrikasi daun keseluruh bagian tanaman, (4) pengatur tekanan turgor, (5) proses pembelahan dan
pembesaran sel dan (6) untuk perkecambahan.
Hubungan antar fungsi air dan resistensi tanaman terhadap kekeringan yaitu air dapat menurunkan
atau mentralkan temperatur (suhu ) tanaman, hal ini karena air memiliki massa jenis. Tanaman yang
memiliki jaringan koloid hydrophilic akan lebih mampu menurunkan dan menetralkan suhu tanaman
dibandingkan tanaman yang tidak punya jaringan tersebut. Hal ini karena jaringan koloid hyrdophilic
memiliki massa jenis yang besar.

Ketersediaan air dalam tubuh tanaman diperoleh melalui proses fisiologis absorbsi. Sedangkan
hilangnya air dari permukaan bagian-bagian tanaman melalui proses fisiologi, evaporasi dan transpirasi.
Tanaman dengan kondisi daun penuh akan mengabsorbsi air dalam jumlah besar, demikian pula akan
mengalami kehilangan air (transpirasi) yang banyak.

Bila suplay air berlangsung pada tingkat yang normal maka akan menjamin kestabilan tekanan
turgor dalam guard cell yang mana berkaitan dengan proses membukanya stomata. Dengan demikian,
difusi CO2 berlangsung dengan baik, sehingga proses pembentukkan karbohidrat akan berjalan normal
untuk menjamin kestabilan tumbuh dari tanaman. Sebaliknya, bila tanaman mengalami kekurangan
suplai air sedangkan proses transpirasi berlangsung cepat maka yang terjadi adalah kekurangan jumlah
air dalam tanaman.Mengingat pentingnya suplai air bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman
yang berkaitan dengan proses absorbsi dan transpirasi, maka kita perlu mengetahui faktor apa saja yang
menentukan tingkat aktivitas kedua proses tersebut. Keadaan suplai air ditentukan dua proses yaitu
absorbsi dan transpirasi. Absorbsi ini sendiri dipengaruhi oleh faktor tanah yang terdiri dari jumlah air
tanah yang tersedia, jarak rembesan, kecepatan gerak air serta suplai oksigen (O2) dalam tanah dan
faktor tanaman yang terdiri dari kekuatan absorbsi akar rambut dan kedalaman/kerapatan akar rambut
tanaman. Sedangkan tranpirasi oleh faktor lingkungan yang terdiri dari cahaya,

Kapasitas menahan air dari setiap tanah tidak sama, hal ini tergantung dari tekstur dan kandungan
bahan organik tanah. Tanah yang memiliki tekstur baik serta mengandung bahan organik yang cukup
akan lebih mampu menahan air dibandingkan dengan tanah-tanah yang mengandung sedikit bahan
organik. Biasanya tanah-tanah dengan kandungan bahan organik tinggi akan memiliki kapasitas
menahan air empat kali dibandingkan tanah yang bertekstur liat . Tidak semua jumlah air yang berada
dalam tanah dapat dikatakan tersedia (available) untuk segera digunakan oleh tanaman. Keadaan air
tersedia yang terdapat dalam tanah yang rendah akan mengakibatkan tanaman menjadi layu meskipun
diadakan penambahan air ke dalam tanah, karena air tersebut diikat oleh koloid tanah.

.Kecepatan gerak air

Kecepatan pergerakan air dari tanah yang mengandung lebih banyak koloid biasanya akan lebih
lambat. Tanah tekstur pasir, kecepatan pergerakan air akan lebih cepat, oleh karena nya secara kontinyu
harus ada supplay air hujan atau irigasi untuk dapat menjamin pertumbuhan dan perkembangan
tanaman pada tingkat normal. Konsenstrasi larutan tanah berpengaruh terhadap kecepatan pergerakan
air dalam tanah. Tanah yang memiliki lebih rendah konsentrasi dalam kondisi terlarut akan memiliki
tingkat kecepatan pergerakan air yang lebih tinggi dari tanah permukaan ke daerah akar rambut.

.Kekuatan absorsi akar rambut tanaman

Peristiwa absorbsi air dan unsur hara ke dalam akar rambut, terjadi melalui peristiwa osmosis melalui
selaput semi -permeable. Dengan kata lain hanya air dan mineral dalam bentuk ion yang dapat
melakukan osmosis, sedangkan air dengan kandungan organik tidak. Peristiwa osmosis ini terjadi pada
akar rambut dimana di dalam akar rambut banyak terdapat karbohidrat (gula). Apabila kandungan gula
tinggi maka akan mengakibatkan lebih sedikit kandungan air dalam sel akar rambut. Dengan demikian
tanaman yang memiliki kemampuan aktivitas fotosintesis lebih tinggi akan memungkinkan lebih
lancarnya proses absorbsi air dan unsur hara ke dalam akar rambut.

http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-kacang-panjang.html

Karmana, Oman. 2008. Cerdas Belajar Biologi. Jakarta: Grafindo

Sumarwan. 1999. IPA Biologi. Jakarta : Erlangga

Syamsuri, Istamar.2004. Biologi SMA. Jakarta : Erlangga

http: /www.google.com { online }

Anda mungkin juga menyukai