Anda di halaman 1dari 13

2.

1 Etika dalam Auditing

Etika dalam audit dapat diartikan sebagai suatu prinsip yang dilakukan oleh
seorang yang kompeten dan independen untuk melakukan suatu proses yang
sistematis dalam proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti secara objektif
tentang informasi yang dapat diukur mengenai asersi-asersi suatu entitas ekonomi,
dengan tujuan untuk menentukan dan metepkan derajat kesesuaian antara asersi-
asersi tersebut, serta melaporkan kesesuaian informasi tersebut kepada pihak-pihak
yang berkepentingan. Auditor harus bertanggung jawab untuk merencanakan dan
melaksanakan audit dengan tujuan untuk memperoleh keyakinan memadai mengenai
apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh
kekeliruan atau kecurangan.

Etika Auditing adalah suatu sikap dan perilaku mentatati ketentuan dan norma
kehidupan yang berlaku dalam suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan
menilai bukti-bukti secara objektif, yang berkaitan dengan asersi-asersi tentang
tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi.

Etika dalam auditing adalah suatu prinsip untuk melakukan proses


pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur
mengenai suatu entitas ekonomi untuk menentukan dan melaporkan kesesuaian
informasi yang dimaksud dengan kriteria-kriteria yang dimaksud yang dilakukan oleh
seorang yang kompeten dan independen.

2.2 Trust (Kepercayaan Publik)

Sering kali individu memberikan informasi yang salah untuk menyebabkan


pihak lain melakukan hal yang berlainan dengan apa yang akan dilakukan pihak lain
jika diberikan informasi yang benar dan jujur. Apa yang akan terjadi jika perilaku ini
dilakukan secara universal dan jika semua individu menyajikan kesehatan finansial
perusahaan mereka secara menyesatkan untuk kepentingan sendiri? Dua hal yang
akan terjadi

1. Kepercayaan urusan bisnis yang didalamnya dibutuhkan informasi tentang status


keuangan akan luntur. Kekacauan akan terjadi, karena pasar modal tidak bisa
beroperasi tanpa kepercayaan. Kerjasama adalah hal yang penting dan kepercayaan
merupakan prasyarat dari kerjasama. Kita melakukan ratusan transaksi tiap hari yang
menuntut kepercayaan orang lain akan uang dan hidup kita. Jika laporan keuangan
yang menyesatkan menjadi perilaku yang universal dan menjadi kepercayaan semua
orang maka akan berakibat bahwa kerjasama menjadi hal yang tidak mungkin.

2. Akan memberikan dampak kepada laporan keuangan yang menyesatkan menjadi


hal yang tidak mungkin. Karena tidak ada lagi yang akan percaya pada perkataan
orang lain dan laporan keuangan yang menyesatkan hanya akan terjadi jika ada yang
percaya pada kebohongan seseorang. Jadi, jika semua orang berbohong, tidak ada lagi
kepercayaan antar sesama, dan menyebabkan kebohongan menjadi hal yang tidak
mungkin. Maka akan terjadi anomali : jika laporan keuangan yang meyesatkan
menjadi universal dalam beberapa situasi, maka pelaporan keuangan yang
menyesatkan menjadi hal yang tidak mungkin dalam situasi tersebut, karena tidak ada
yang akan percaya pada apa yang disajikan. Ini membuat kebohongan secara
universal menjadi tidak masuk akal dan kontradiksi.

2.3 Tanggung Jawab Auditor terhadap Publik

Tugas Auditor untuk membuktikan kewajaran dari laporan keuangan dengan


tanggung jawab khusus kepada publik. Tanggung jawab ini memberikan akuntan
suatu hubungan yang berbeda terhadap klien dibandingkan dengan hubungan-
hubungan profesi lainnya. Mengingat kadang-kadang antara publik dan klien
memiliki kepentingan yang berlawanan. Jelas Auditor menghadapi Conflict of
Interest yaitu sebuah konflik berkepentingan yang terjadi ketika individu atau
organisasi yang terlibat dalam berbagai kepentingan, salah satu yang mungkin bisa
merusak motivasi untuk bertindak dalam lainnya. Kasus disini kepada siapa auditor
terutama bertanggung jawab, publik ataukah klien yang membayar tagihan. Akuntan
adalah seseorang yang dikenal profesional dengan demikian mereka harus bersikap
sebagai profesional. Seperti kebanyakan profesional lainnya, yang menawarkan jasa
kepada klien mereka. Tetapi profesi akuntan publik karena termasuk auditor
independen, memiliki fungsi lain. Auditor independen bertindak tidak hanya sebagai
pencatat, tetapi juga sebagai pengevaluasi dari catatan akuntan lainnya “Public
Watchdog”.

Pengevaluasian catatan akuntan lain telah menjadi komponen penting dari


masyarakat kapitalis. Terutama masyarakat yang berurusan di pasar uang dan
menawarkan saham publik dan sekuritas. Dalam sistem seperti itu, sangat penting
bagi pembeli potensial dari produk keuangan untuk memiliki representasi akurat dari
perusahaan di mana mereka ingin berinvestasi, kepada siapa mereka bersedia untuk
meminjamkan uang, atau dengan siapa mereka ingin bergabung. Mereka harus
memverifikasi kebenaran status keuangan perusahaan. Dan Peran verifier jatuh
kepada akuntan publik-auditor.

Meskipun klien auditor adalah orang-orang yang membayar biaya untuk jasa
auditor, tanggung jawab utama auditor adalah untuk menjaga kepentingan pihak
ketiga-publik. Karena auditor dibebankan dengan kewajiban publik, dia harus
menjadi seorang analis yang tidak memiliki kepentingan (disinterested analyst).
kewajiban auditor adalah untuk menyatakan bahwa laporan publik menggambarkan
status kewajaran keuangan perusahaan baik posisi keuangan dan operasi perusahaan
saat itu. Singkatnya, tanggung jawab auditor adalah untuk menjaga kepercayaan
publik, dan “independensi” dari klien bersifat fundamental terhadap kepercayaan
klien yang harus dihormati.
2.4 Tanggung Jawab Dasar Auditor

Laporan didefinisikan sebagai peran utama dari auditor independen sebagai


perantara antara laporan keuangan klien, kepada siapa auditor bertanggung jawab.
Oleh karena itu, tanggung jawab utama auditor adalah untuk publik, bukan untuk
klien. Jadi, Tanggung jawab utama auditor adalah memastikan kebenaran laporan
keuangan.

Auditor bertanggung jawab untuk menyatakan pendapat atas apakah laporan


keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Pernyataan
atestasi tradisional menegaskan bahwa laporan keuangan yang “disajikan secara
wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum” ini subjek kontroversial
dalam literatur etika akuntansi. tanggung jawab auditor adalah untuk menentukan
apakah penilaian manajer dalam pemilihan dan penerapan prinsip akuntansi adalah
tepat dalam keadaan tertentu.

2.5 Independensi

Dalam memenuhi tanggung jawab auditor, sangat penting bahwa auditor


mempertahankan independensinya. auditor eksternal harus independen dari klien.
Tapi harus independen total yaitu loyalitas penuh kepada publik agar kepercayaan
publik (trust) terjaga, dan istilah Independen total digunakan oleh Justice Burger.
Artinya akuntan publik melakukan fungsi khusus karena memiliki kewajiban menjaga
loyalitas untuk kreditor, shareholders, dan publik. Fungsi “public watchdog”
menghendaki auditor betul-betul independen dari klien dan memegang teguh
kepercayaan publik.

American Institute of Certified Public Accountants AICPA kode etik profesi


mengenali dua jenis independensi:

1. Independence in Fact (Independensi Sebenarnya)


Independensi sebenarnya berlaku untuk semua akuntan. Jika fungsi akuntan adalah
untuk membuat gambaran keuangan yang akurat, konflik kepentingan yang
menyebabkan gambaran tidak benar merugikan untuk pihak yang membutuhkan
gambaran yang akurat.

2. Independence in Appearance (Independensi Penampilan)

Independensi penampilan berarti adanya kesan masyarakat bahwa akuntan publik


bertindak independen sehingga akuntan publik harus menghindari faktor-faktor yang
dapat mengakibatkan masyarakat meragukan independensinya. Independensi
penampilan berhubungan dengan persepsi masyarakat terhadap independensi akuntan
publik.

The Iindependence Standards Board (ISB) menerbitkan “konsep


independensi: kerangka konseptual untuk independensi auditor,” salah satu dokumen
yang paling menyeluruh pada Independensi yang pernah disiapkan. “ISB diberi
tanggung jawab menetapkan standar independensi berlaku untuk akuntan publik,
dalam rangka untuk melayani akuntan publik untuk melindungi dan mempromosikan
kepercayaan publik.”

ISB mengartikan independensi auditor sebagai “kebebasan dari tekanan-


tekanan dan faktor-faktor lain yang membahayakan, kemampuan auditor untuk
membuat keputusan audit yang berisi atau tidak bias.” Tujuan independensi “untuk
mendukung pengguna, dan meningkatkan efisiensi manajemen”

Empat prinsip dasar dan empat konsep pedoman ISB untuk menentukan apa yang
mengganggu dan bantuan Independensi adalah:

1. Threats (Ancaman)

2. Safeguards (Perlindungan)

3. Independent risk (risiko Independensi)


4. Significance of threats/Effectiveness of safeguards (ancaman yang signifikan
/efektivitas pengamanan)

Ancaman terhadap independensi auditor :

1. Self-interset threats (Ancaman kepentingan diri)

Kepentingan diri adalah wujud sifat yang lebih mengutamakan kepentingan pribadi
atau keluarga dibandingkan dengan kepentingan publik yang lebih luas.

Contoh ancaman untuk akuntan publik antara lain:

1. Kepentingan keuangan dalam perusahaan klien, atau kepentingan keuangan


bersama pada suatu perusahaan klien
2. Kekhawatiran berlebihan bila kehilangan klien

Contoh ancaman untuk akuntan bisnis, antara lain:

1. Perjanjian kompensasi insentif


2. Penggunaan harta perusahaan yang tidak tepat
3. Tekanan komersial dari pihak di luar perusahaan

2. Self-review threats (Ancaman review/tinjauan diri)

Contoh ancaman untuk akuntan publik

1. Temuan kesalahan material saat dilakukan evaluasi ulang


2. Pelaporan operasi sistem keuangan setelah terlibat dalam perancangan dan
implementasi sistem tersebut

Contoh ancaman untuk akuntan bisnis


1. Keputusan bisnis/data yang sedang ditinjau oleh akuntan profesional yang
sama yang membuat keputusan bisnis/penyiapan data tersebut

3. Advocacy threats (Ancaman advokasi)

Ancaman Advokasi dapat timbul bila akuntan profesional mendukung suatu posisi
atau pendapat sampai titik dimana objektivitas dapat dikompromikan.

Contoh langsung ancaman untuk akuntan publik antara lain :

· Mempromosikan saham perusahaan publik dari klien, dimana perusahaan


tersebut merupakan klien audit.

· Bertindak sebagai pengacara (penasihat hukum) untuk klien penjaminan dalam


suatu litigasi atau perkara perselisihan dengan pihak ketiga

4. Familiarity threats (Ancaman keakraban)

Ancaman kekerabatan timbul dari kedekatan hubungan sehingga akuntan profesional


menjadi terlalu bersimpati terhadap kepentingan orang lain yang mempunyai
hubungan dekat dengan akuntan tersebut.

Contoh langsung Ancaman Kekerabatan untuk akuntan publik, antara lain:

· Anggota tim mempunyai hubungan keluarga dekat dengan seorang direktur atau
pejabat perusahaan klien.

· Anggota tim mempunyai hubungan keluarga dekat dengan seorang karyawan


klien yang memiliki jabatan yang berpengaruh langsung dan segnifikan terhadap
pokok dari penugasan.

Contoh langsung Ancaman Kekerabatan untuk akuntan bisnis, antara lain:

· Hubungan yang lama dengan rekan bisnis yang mempunyai pengaruh pada
keputusan bisnis.
· Penerimaan hadiah atau perlakuan khusus, kecuali nilainya tidak segnifikan

5. Intimidation threats (Ancaman Intimidasi)

Ancaman Intimidasi dapat timbul jika akuntan profesional dihalang untuk bertindak
objektif, baik secara nyata maupun dipersepsikan.

Contoh Ancaman Intimidasi untuk Akuntan Publik, antara lain:

· Diancam dipecat atau diganti dalam hubungannya dengan penugasan klien.

· Diancam dengan tuntutan hukum.

· Ditekan secara tidak wajar untuk mengurangi ruang lingkup pekerjaan dengan
maksud untuk mengurangi fee.

Contoh Ancaman Intimidasi untuk Akuntan Bisnis, antara lain:

· Ancaman pemecatan akuntan profesional dalam bisnis atau anggota keluarga


dekat atas ketidaksetujuan penerapan prinsip akuntansi atau cara penerapannya.

· Seseorang yang mempunyai kepribadian yang dominan berusaha memengaruhi


proses pengambilan keputusan

Dalam artikel berjudul “auditing and ethical sensitivity.” Gordong Cohn membahas
beberapa faktor lain yang membahayakan independensi auditor. Pertama, ia
menganggap pengaruh keluarga dan relasi yang menyangkut keuangan. jika auditor
terhadap klien atau mempertahankan kepentingan keuangan dengan klien, ini dapat
menciptakan konflik kepentingan yang mempengaruhi independensi auditor. Oleh
karena itu, aturan AICPA mengenai Independensi mencegah auditor dari hubungan
tersebut. Bahkan jika auditor bisa mengatasi konflik kepentingan dan atau evaluasi
dan atestasi nya yang jujur, masyarakat akan curiga kepada temuan auditor. itu adalah
hal penting untuk menghindari munculnya konflik.
Masalah dengan independensi auditor, menurut Cohn, muncul dari dua tempat:

1. Kurang jelasnya independensi

Mengenai kurang jelasnya independensi, penting untuk mengenali bahwa perusahaan


audit memiliki hubungan keuangan dengan perusahaan klien juga menjadi tekanan
pada independensi auditor.

2. Fungsi yang tidak efisien dari kantor akuntan

Menimbulkan pertanyaan: berapa banyak waktu dan usaha yang dihabiskan untuk
menentukan keakuratan data yang disajikan.

Pengamanan terhadap Ancaman

Ada dua kategori pokok pengamanan terhadap Ancaman Independensi, yaitu:

a. Pengamanan melalui profesi, legislasi, atau regulasi.

Berikut ini merupakan hal-hal yang termasuk hal tersebut antara lain:

· Persyaratan pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja.

· Persyaratan pengembangan profesi berkelanjutan.

· Prosedur pemantauan dan pendisiplinan profesi atau peraturan.

· Review eksternal oleh pihak ketiga yang berwenang atas laporan,


pemberitahuan, komunikasi, dan informasi yang dihasilkan oleh akuntan profesional.

b. Pengamanan lingkungan kerja

Hal tersebut bisa sangat bervariasi dan luas, bergantung pada keadaan di tempat kerja.
Beberapa contoh pengamanan akuntan publik antara lain:

1. Pengamanan di kantor firma dalam arti luas:


· Dukungan kepemimpinan (pemimpin yang taat pada perinsip dan
mengedepankan kepentingan umum).

· Mempublikasikan berbagai kebijakan dan prosedur untuk mendorong


komunikasi antar staf dengan staf senior tentang isu-isu yang berkaitan dengan
kepatuhan terhadap prinsip-prinsip etika

2. Pengamanan perikatan khusus di lingkungan kerja:

· Melibatkan tambahan seorang akuntan profesional untuk meninjau pekerjaan


yang dilakukan atau memberi nasihat yang diperlukan.

· Konsultasi dengan pihak ketiga yang independen, seperti komite direktur


independen, badan pengatur, atau akuntan profesional lain.

· Rotasi staf senior dari tim penugasan penjaminan

3. Pengamanan di dalam sistem dan prosedur lain:

· Penunjukan firma diratifikasi oleh pihak selain manajemen.

· Klien memiliki karyawan yang kompeten.

· Klien memiliki tata kelola korperasi yang dapat memberikan pengawasan dan
komunikasi yang memadai terkait dengan jasa-jasa firma.

4. Pengamanan ancaman di tempat kerja untuk akuntan bisnis, antara lain:

· Penerapan struktur pengawasan korporasi (corporate oversight or oversight


structure).

· Pedoman kode etik perilaku organisasi


· Komunikasi tepat waktu tentang berbagai kebijakan dan prosedur termasuk
perubahannya ke seluruh karyawan disertai pelatihan dan pendidikan yang memadai
tentang kebijakan prosedur yang ada.

2.6 Risiko Independensi

Menurut Independence Standard Board (ISB) yang mengurangi atau menghilangkan


ancaman terhadap independensi auditor adalah larangan, pembatasan, pengungkapan,
kebijakan, prosedur, praktek, standar, aturan, pengurusan kelembagaan, dan kondisi
lingkungan. Risiko independensi terjadi karena kurangnya pengamanan, kompromi,
dan kemampuan auditor dalam membuat keputusan.

Meningkatnya resiko independensi karena adanya ancaman dan kurangnya


pengendalian. Oleh karena itu auditor harus memerhatikan pentingnya ancaman dan
efektivitas perlindungan. Karena, pentingnya memerhatikan ancaman terhadap
independensi auditor untuk mengetahuo sejauh mana ancaman akan meningkatkan
risiko indepedensi.

Seorang auditor harus bisa menilai tingkat resiko yang mungkin bisa menjadi
amcaman. Misalnya, auditor yang mengaudit perusahaan keluarganya atau mengaudit
perusahaan yang auditor tersebut menjadi salah satu pemegang saham di perusahaan
tersebut.

Laporan digunakan auditor untuk mengevaluasi apakah independensi yang mereka


memiliki akan melindungi mereka dari risiko yang akan membahayakan penilaian
atau audit mereka. Ada 4 prinsip-prinsip yang digunakan untuk menentukan
independensi auditor. prinsip – prinsipnya adalah sebagai berikut:

Prinsip 1: Menilai dengan tingkat kemandirian pengambil keputusan Independensi


risiko. Menilai tingkat risiko kemerdekaan dengan mempertimbangkan jenis dan
signifikansi ancaman terhadap independensi auditor dan jenis dan efektivitas
perlindungan.
Prinsip 2: Menentukan akseptabilitas tingkat risiko dan tingkat kemandirian., yaitu
apakah tingkat risikonya dapat diterima.

Prinsip 3: Mempertimbangkan manfaat dan biaya. Jadi manfaat yang diperoleh dari
berkurangnya risiko independensi harus melebihi costnya.

Prinsip 4: Mempertimbangkan pihak – pihak yang terkait dalam menangani isu-isu


independensi auditor. Seperti pandangan investor, pengguna lain dan lainnya yang
berkepentingan dengan integritas pelaporan keuangan.

Auditor yang independen tidak hanya mendapatkan pengakuan dari dirinya sendiri
atau perusahaan tetapi juga harus mendapatkan kepercayaan publik bahwa seorang
auditor tersebut benar – benar memiliki independensi.

SEC membuat persyaratan tentang independensi auditor dalam aturan 2-01 yang
memaparkan empat prinsip, yang berfokus pada apakah hubungan auditor klien atau
penyediaan layanan. Menciptakan:

· kepentingan bersama atau saling bertentangan antara akuntan dan klien audit

· menempatkan akuntan di posisi audit

· akuntan yang bertindak sebagai manajemen atau karyawan dari klien audit

· menempatkan akuntan dalam posisi sebagai advokat untuk klien audit.

Akhirnya, aturan 2-10 melarang hubungan spesifik tertentu, termasuk hubungan


keuangan, hubungan kerja, hubungan bisnis, hubungan di mana perusahaan audit
melakukan layanan non audit kepada klien. Aturan 2-10 juga mencakup persyaratan
mengenai rotasi mitra dan administrasi komite audit. Alasan untuk menghindarinya
agar tidak munculnya konflik kepentingan, yang mungkin mempengaruhi
independensi auditor, yang jelas untuk membuat penilaian yang baik maka
pernyataan yang dibuat oleh akuntan harus terbebas dari konflik kepentingan atau hal
– hal yang hanya dapat menguntungkan diri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai