Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin banyak orang yang lebih memilih merintis usaha sendiri dibandingkan
dengan harus bekerja di perusahaan orang lain. Terlebih di Indonesia yang masih sangat
sedikit terdapat wirausaha, mendorong masyarakatnya untuk berlomba – lomba mencari
peluang bisnis baru. Semua aktivitas bisnis dapat dianggap sebagai profesi. Karena dalam
setiap bisnis dituntut untuk selalu bersikap profesional dan beretika. Dalam setiap
aktivitas yang dilakukan oleh manusia, selalu diikuti oleh norma – norma dan etika yang
harus dipenuhi supaya tidak mengganggu dan merugikan orang lain. Namun semakin
banyaknya bisnis yang dijalankan, akan semakin menambah resiko kerusakan lingkungan
jika bisnis tersebut dilakukan tidak sesuai dengan etika yang ada.
Bisnis yang etis adalah bisnis yang dapat memberi manfaat maksimal pada
lingkungan. Kerusakan lingkungan pada dasarnya berasal dari dua sumber yaitu polusi
dan penyusutan sumber daya. Etika lingkungan disini tidak hanya membicarakan
mengenai perilaku manusia terhadap alam, namun berbicara mengenai relasi diantara
semua kehidupan alam semesta, antara manusia dengan manusia yang mempunyai
dampak terhadap alam, dan antara manusia dengan alam secara keseluruhan, termasuk
dengan kebijakan politik dan ekonomi yang berhubungan atau berdampak langsung
dengan alam. Menciptakan kesadaran masyarakat yang berwawasan lingkungan
merupakan fondasi untuk menjaga agar lingkungan terhindar dari berbagai macam
pengrusakan dan pencemaran. Karena pada dasarnya kerusakan lingkungan tersebut
dikarenakan oleh tangan-tangan manusia itu sendiri.
Kemajuan teknologi saat ini sangat mendukung berkembangnya sebuah bisnis.
Teknologi dimanfaatkan manusia sebagai sarana untuk memudahkan pekerjaan dan
menjaga kelancaran serta keefektifan dalam berbisnis jika teknologi digunakan
sebagaimana mestinya dan sesuai etika yang ada. Segala sesuatu yang dilakukan manusia
akan berhasil baik, jika dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai dengan aturan –
aturan moral yang berlaku.
Di antara fasilitas lingkungan hidup yang Allah berikan, sebagian manusia masih
belum terbersit di hati untuk melestarikannya, malah sebaliknya dengan merusak,
mencemari dan mengeksploitasi besar – besaran. Semua itu dilakukan tanpa beretika
dengan kedok untuk memenuhi kebutuhan hidup semata. Berbagai permasalahan
lingkungan hidup dewasa ini telah menjadi isu global. Hal ini terbukti dengan munculnya
isu – isu kerusakan lingkungan yang semakin santer terdengar. Diantaranya isu efek
rumah kaca, lapisan ozon yang menipis, kenaikan suhu udara, mencairnya es di kutub,
dan lain sebagainya. Mungkin sebagian besar orang baru menyadari dan merasakan akan
dampak tingkah lakunya di masa lampau yang terlalu berlebihan mengeksploitasi alam
secara berlebihan.
Permasalahan lingkungan yang kini dihadapi umat manusia umumnya disebabkan
oleh dua hal. Pertama, karena kejadian alam sebagai peristiwa yang harus terjadi sebagai
proses dinamika alam itu sendiri. Kedua, bentuk kejadian diatas mengakibatkan
ketidakseimbangan pada ekosistem dan ketidaknyamanan kehidupan makhluk hidup baik
manusia, flora maupun fauna. Ketidakseimbangan dan ketidaknyamanan tersebut dapat
dikatakan sebagai bencana. Untuk itu, sangat diharapkan dari permasalahan ini, kita sadar
dan dapat memahami bagaimana pemanfaatan lingkungan hidup yang baik dan beretika.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan diatas maka beberapa rumusan
masalah dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana hakikat sumber daya alam secara umum?
2. Bagaimana sumber daya alam dalam perspektif Islam?
3. Bagaimana manajemen pengelolaan sumber daya alam?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui hakikat sumber daya alam secara umum.
2. Mengetahui sumber daya alam dalam perspektif Islam.
3. Mengetahui manajemen pengelolaan sumber daya alam.

Daftar Pustaka
Teuku Umar Johan. 2016. Bisnis, Lingkungan Hidup dan Etika. Makalah.
Sofyan Helmi Purba. 2017. Bisnis, Lingkungan dan Etika Bisnis. Makalah.

Anda mungkin juga menyukai