Semakin banyak orang yang lebih memilih merintis usaha sendiri dibandingkan dengan harus bekerja di perusahaan orang lain. Terlebih di Indonesia yang masih sangat sedikit terdapat wirausaha, mendorong masyarakatnya untuk berlomba – lomba mencari peluang bisnis baru. Semua aktivitas bisnis dapat dianggap sebagai profesi. Karena dalam setiap bisnis dituntut untuk selalu bersikap profesional dan beretika. Dalam setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia, selalu diikuti oleh norma – norma dan etika yang harus dipenuhi supaya tidak mengganggu dan merugikan orang lain. Namun semakin banyaknya bisnis yang dijalankan, akan semakin menambah resiko kerusakan lingkungan jika bisnis tersebut dilakukan tidak sesuai dengan etika yang ada. Bisnis yang etis adalah bisnis yang dapat memberi manfaat maksimal pada lingkungan. Kerusakan lingkungan pada dasarnya berasal dari dua sumber yaitu polusi dan penyusutan sumber daya. Etika lingkungan disini tidak hanya membicarakan mengenai perilaku manusia terhadap alam, namun berbicara mengenai relasi diantara semua kehidupan alam semesta, antara manusia dengan manusia yang mempunyai dampak terhadap alam, dan antara manusia dengan alam secara keseluruhan, termasuk dengan kebijakan politik dan ekonomi yang berhubungan atau berdampak langsung dengan alam. Menciptakan kesadaran masyarakat yang berwawasan lingkungan merupakan fondasi untuk menjaga agar lingkungan terhindar dari berbagai macam pengrusakan dan pencemaran. Karena pada dasarnya kerusakan lingkungan tersebut dikarenakan oleh tangan-tangan manusia itu sendiri. Kemajuan teknologi saat ini sangat mendukung berkembangnya sebuah bisnis. Teknologi dimanfaatkan manusia sebagai sarana untuk memudahkan pekerjaan dan menjaga kelancaran serta keefektifan dalam berbisnis jika teknologi digunakan sebagaimana mestinya dan sesuai etika yang ada. Segala sesuatu yang dilakukan manusia akan berhasil baik, jika dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai dengan aturan – aturan moral yang berlaku. Di antara fasilitas lingkungan hidup yang Allah berikan, sebagian manusia masih belum terbersit di hati untuk melestarikannya, malah sebaliknya dengan merusak, mencemari dan mengeksploitasi besar – besaran. Semua itu dilakukan tanpa beretika dengan kedok untuk memenuhi kebutuhan hidup semata. Berbagai permasalahan lingkungan hidup dewasa ini telah menjadi isu global. Hal ini terbukti dengan munculnya isu – isu kerusakan lingkungan yang semakin santer terdengar. Diantaranya isu efek rumah kaca, lapisan ozon yang menipis, kenaikan suhu udara, mencairnya es di kutub, dan lain sebagainya. Mungkin sebagian besar orang baru menyadari dan merasakan akan dampak tingkah lakunya di masa lampau yang terlalu berlebihan mengeksploitasi alam secara berlebihan. Permasalahan lingkungan yang kini dihadapi umat manusia umumnya disebabkan oleh dua hal. Pertama, karena kejadian alam sebagai peristiwa yang harus terjadi sebagai proses dinamika alam itu sendiri. Kedua, bentuk kejadian diatas mengakibatkan ketidakseimbangan pada ekosistem dan ketidaknyamanan kehidupan makhluk hidup baik manusia, flora maupun fauna. Ketidakseimbangan dan ketidaknyamanan tersebut dapat dikatakan sebagai bencana. Untuk itu, sangat diharapkan dari permasalahan ini, kita sadar dan dapat memahami bagaimana pemanfaatan lingkungan hidup yang baik dan beretika. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan diatas maka beberapa rumusan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana hakikat sumber daya alam secara umum? 2. Bagaimana sumber daya alam dalam perspektif Islam? 3. Bagaimana manajemen pengelolaan sumber daya alam? 1.3 Tujuan 1. Mengetahui hakikat sumber daya alam secara umum. 2. Mengetahui sumber daya alam dalam perspektif Islam. 3. Mengetahui manajemen pengelolaan sumber daya alam.
Daftar Pustaka Teuku Umar Johan. 2016. Bisnis, Lingkungan Hidup dan Etika. Makalah. Sofyan Helmi Purba. 2017. Bisnis, Lingkungan dan Etika Bisnis. Makalah.