Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU

NAMA : Muhammad Agung Handalan, S.Kep


NIM : 1911436707
TANGGAL : 20 - 25 Mei 2019
PERTEMUAN : Minggu Ke-2 (Kunjungan 7 - 12)

I. Latar Belakang
1. Karateristik Lansia
Setelah melakukan pengkajian dan kunjungan pada lansia selama 6 hari pada
minggu pertama dengan menjelaskan tujuan, maka perawat memutuskan bahwa
Nenek S dikelola sebagai lansia binaan selama dua minggu. Pada minggu pertama,
kegiatan difokuskan pada pengkajian selengkap-lengkapnya, terutama data yang
dapat menunjang tegaknya diagnosa keperawatan dan membuat rencana kegiatan
yang akan diimplementasikan pada minggu kedua. Diagnosa pertama yang diangkat
yaitu Gangguan rasa nyaman : nyeri akut pada Nenek S berhubungan dengan
ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan: Kardiovaskuler.
Berdasarkan pengkajian didapatkan data bahwa Nenek S cemas akan
penyakitnya. Berdasarkan data yang diperoleh Nenek S sering mengatakan bahwa
penyakit yang dideritanya saat ini dapat mengancam jiwa Nenek S kapan saja dan
dimana saja. Hal ini membuat Nenek S cemas setiap kali merasakan sakit pada
tubuhnya.
Saat dilakukan pengkajian lebih lanjut pada Nenek S, Nenek S memiliki
masalah kesehatan. Nenek S mengalami nyeri dada dan kaki sebelah kanan terasa
lemah dan sakit. Pemeriksaan yang dilakukan pada Nenek S di dapatkan tekanan
darah 140/90 mmHg, nadi 90 x/menit, suhu 36,60C, dan pernapasan 25 x/menit.
Aktifitas Nenek S untuk mandi, makan, dan memakai baju tidak dibantu oleh
pramulansia. Aktifitas Nenek S pagi dimulai dari 05.00 sholat subuh, mandi lalu
sarapan pagi. Nenek S mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh panti setiap harinya,
misalnya spiritual, fisik, dan kegiatan keterampilan. Nenek S sehari-hari lebih
banyak duduk, membaca buku, menonton TV dan tidak melakukan aktivitas apapun
kecuali Nenek S diajak berinteraksi dengan tewan sewisma, pramulansia ataupun
pegawai di PSTW.
Nenek S saat awal pengkajian Nenek S terlihat terbuka, mau diajak
mengobrol, dan senang dengan kehadiran perawat. Nenek S lebih banyak duduk di
kamar ketika tidak ada kegiatan.
2. Masalah Keperawatan
a. Nyeri akut
b. Risiko jatuh
c. Ansietas
II. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan rasa nyaman : nyeri akut pada Nenek S berhubungan dengan
ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan: Kardiovaskuler
b. Resiko jatuh berhubungan dengan penurunan kekuatan ekstremitas bawah
c. Ansietas berhubungan dengan kehilangan dan trauma terhadap penyakit yang
dialami
2. Intervensi Keperawatan
a. Diagnosa 1:
Gangguan rasa nyaman : nyeri akut pada Nenek S berhubungan dengan
ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan: Kardiovaskuler
Tujuan dan kriteria hasil
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3×60 menit diharapakan masalah
dapat teratasi
NOC

 Pain level
 Comfort level

Kriteria Hasil
 Klien melaporkan nyeri yang dirasakan berkurang atau terkontrol
 TTV dalam batas normal
 Klien tidak merasa nyeri ketika berubah posisi
 Ekspresi klien rileks atau tenang
 Klien tidak memegang punggungnya
Intervensi:

 Pantau tanda-tanda vital


 Pantau tingkat nyeri pada kaki klien
 Ajarkan klien tehnik relaksasi mengurangi nyeri
 Anjurkan klien untuk istirahat
 Berikan lingkungan tenang, nyaman, kurang aktivitas atau keributan
lingkungan
 Anjurkan pembatasan aktivitas seperti istirahat di tempat tidur
 Lakukan tindakan-tindakan yang nyaman seperti pijatan pada punggungnya
 Ajarkan klien poisis tidur yang benar untuk mengurangi nyeri punggung
bawah
 Ajarkan klien merubah posisi dari berbaring ke posisi duduk yang benar
 Ajarkan klien untuk melakukan senam/latihan LBP untuk mengurangi nyeri
pada punggung bawah

b. Diagnosa 2:
Resiko jatuh berhubungan dengan penurunan kekuatan ekstremitas bawah
Tujuan dan kriteria hasil:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 60 menit, masalah dapat
teratasi:
NOC
Risk control

Kriteria Hasil

1) Klien terbebas dari cedera


2) Klien mampu menjelaskan cara/metode untuk mencegah injury/cedera
3) Klien mampu menjelaskan faktor resiko dari lingkungan/perilaku personal
4) Mampu memodifikasi gaya hidup untuk mencegah injury
5) Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
6) Mampu mengenali perubahan status kesehatan

Intervensi :
1. Sediakan lingkungan yang aman untuk pasien
2. Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan
fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien
3. Menghindarkan lingkungan yang berbahaya
4. Menyediakan tempat tidur yang nyaman dan bersih pakaian, dan makan)

5. Dukung kemandirian klien, dan bantu jika diperlukan


c. Diagnosa 3:
Ansietas berhubungan dengan kehilangan trauma terhadap penyakit yang dialami
Tujuan dan kriteria hasil:
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 × 60 menit masalah klien dapat
Teratasi.
NOC
Anxiety control
Kriteria hasil:
1) Klien dapat mengurangi rasa cemas pada penyakitnya
2) Klien tidak gelisah, akral klien tidak dingin

Intervensi:

1. Bina komunikasi yang terapeutik pada klien


2. Bantu klien dalam mengidentifikasi factor-faktor penyebab klien mengalami
ansietas
3. Mengajarkan terapi murotal dengan pembacaan asmaul husna untuk mengalihkan
ansietas pada Nenek S
4. Anjurkan klien untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada

5. Implementasi Tindakan Keperawatan


A. Topik :
1) Metode : Diskusi dan demonstrasi
2) Media : Alat peraga, nursing kit, leaflet, lembar balik, bantal, tikar
3) Waktu : Senin s/d Sabtu, 20 – 25 Mei 2019
4) Tempat : Wisma Seroja UPT PSTW Khusnul Khotimah Pekanbaru
6. Kriteria Hasil
a. Kriteria struktur
1) Menyiapkan LP
2) Menyiapkan alat bantu atau media
3) Kontrak dengan lansia, tempat dan waktu sesuai rencana.
b. Kriteria Proses
1) Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
2) Lansia aktif dalam kegiatan.
c. Kriteria Hasil
1) Lansia dan pramulansia mengerti dengan apa yang dijelaskan
oleh ners muda dan menerapkan apa yang dijelaskan oleh ners muda.
2) Masalah kesehatan teratasi sepenuhnya.

Anda mungkin juga menyukai