Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 2

MODEL-MODEL INOVASI PENGEMBANGAN


BAHAN AJAR PEMBELAJARAN PAI

Disusun Oleh :

Firman Aziz 1711010342


Gesha Berlianto 1711010323
Yurisa Puspa Rahmania 1711010313

Jurusan/Kelas/Semester : PAI/J/6
Dosen Pengampu : Muhammad Muhtar, M.pd.I

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini sesuai dengan yang diharapkan. Shalawat
serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, Kepada
sahabat beserta pengikut setia Amin.
Makalah yang penulis angkat berjudul “Model-Model Inovasi Pengembangan
Bahan Ajar Pembelajaran PAI” untuk memenuhi tugas mata kuliah Inovasi
Pembelajaran PAI. Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis mendapat banyak
bantuan dari berbagai pihak khususnya dosen pembimbing, sehingga kesulitan
yang dihadapi dapat diselesaikan sesuai dengan harapan.

Bandar Lampung, April 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul.........................................................................................................
Kata Pengantar.........................................................................................................
Daftar Isi...................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
........................................................................................................................
B. Rumusan Masalah
........................................................................................................................
C. Tujuan
........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahan Ajar
........................................................................................................................
B. Jenis-Jenis Bahan Ajar
........................................................................................................................
C. Penentuan Cakupan Bahan Ajar
........................................................................................................................
D. Penentuan Cakupan Sumber Bahan Ajar
........................................................................................................................
E. Langkah-Langkah Dalam Memilih Materi Ajar............................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
........................................................................................................................
B. Saran
........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahan ajar atau sering disebut sebagai materi pelajaran merupakan bagian
terpenting dalam proses pembelajaran, materi pelajaran merupakan inti dari
kegiatan pembelajaran.
Di dalam GBPP PAI disekolah umum dijelaskan bahwa pendidikan Islam
adalah usaha sadar untuk menyiapkan sisi dalam meyakini, memahami,
menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan atau latihan dengan memperhaikan tuntutan untuk
menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama
dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional. Maka dalam
makalah ini akan menguraikan lebih rinci tentang pengembangan bahan ajar
PAI disekolah.
Bahan ajar untuk pembelajaran koginitif (pengetahuan) akan berwujud
teori-teori atau konsep-konsep keilmuan. Bahan ajar untuk pembelajaran
psikomotorik (keterampilan) akan berwujud cara atau prosedur mengerjakan
dan menyelesiakan sesuatu. Sedangkan bahan ajar untuk pembelajaran afektif
(sikap) akan berwujud nilai-nilai atau norma-norma. Jadi, sebagai calon
pendidik nantinya Anda harus mampu memilih bahan ajar menyangkut
dengan aspek yang dipelajari siswa harus memenuhi ranah koginitif,
psikomotorik, dan afektif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bahan ajar ?
2. Apa saja jenis-jenis bahan ajar ?
3. Bagaimana penentuan cakupan bahan ajar ?
4. Bagaimana penentuan cakupan sumber bahan ajar ?
5. Bagaimana langkah-langkah dalam memilih materi ajar ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian bahan ajar
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis bahan ajar
3. Untuk mengetahui bagaimana penentuan cakupan bahan ajar
4. Untuk mengetahui bagaimana penentuan sumber bahan ajar
5. Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah dalam memilih
materi ajar
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahan Ajar


Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru atu instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.Bahan
yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.
Menurut Nana Sudjana, bahan ajar adalah isi yang diberikan kepada siswa
pada saat berlangsungnya proses belajar mangajar. Melaui bahan ajar ini
siswa diantarkan kepada tujuan pengajaran. Dengan perkataan lain tujuan
yang akan dicapai siswa diwarnai dan dibentuk oleh bahan ajar. Bahan ajar
pada hakekatnya adalah isidari mata pelajaran atau bidang studi yang
diberikan kepada siswa sesuai dengan kurikulum yang digunakannya.
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis
besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari
siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan.
Secara terperinci, jenis- jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan
(fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai yang
harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah
ditentukan.
Sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara lain: petunjuk belajar
(petunjuk siswa/guru), kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung,
latihan-latihan, petunjuk kerja dappat berupa lembar kerja, dan evaluasi.
Bahan ajar disusun dengan tujuan untuk membantu siswa dalam mempelajari
sesuatu, memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran, agar kegiatan
pembelajaran menjadi lebih menarik, dan menyediakan berbagai jenis pilihan
bahan ajar.

Secara garis besar, bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi beberapa


kategori, yaitu:
1. Bahan cetak (printed) antara lain handout, buku, modul, lembar kerja
siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, model/maket.
2. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, peringan hitam, dan compact
disk audio.
3. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video, compact disk,
film.
4. Bahan ajar interaktif (interactive teaching material) sepeerti compact
disk interaktif.

B. Jenis-Jenis Bahan Ajar


Jenis bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu:
1. Bahan ajar cetak (printed)
Bahan cetak dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk. Yang termasuk
dalam bahan ajar ini, yaitu:
a) Handout, adalah bahan tertulis yang dipersiapkan oleh seorang guru
untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Contoh: dengan cara
mendownload dari internet, atau menyadur dari sebuah buku.
b) Buku, adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan.
c) Modul, adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta
didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru,
sehingga modul berisi paling tidak tentang segala komponen dasar
bahan ajar yang telah disebukan sebelumnya.
d) Lembar kegiatan siswa, adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang
harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanyaberupa
petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas.
e) Brosur, adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang
disusun secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas
beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan
yang berisi keterangan singkat tetapi lengkap tentang perusahaan atau
organisasi.
f) Leaflet, adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi
tidak dimatikan atau dijahit.
g) Wallchart, adalah bahan cetak, biasanya berupa bagian siklus atau
proses atau grafik yang bermakna menunjukkan posisi tertentu.
Contoh: tentang siklus makhluk hidup binatang antara ular, tikus dan
lingkungannya.
h) Foto atau gambar, sebagai bahan ajar tentu diperlukan satu
rancangan yang baik agar setelah selesai melihatsebuah atau
serangkaian foto atau gambar siswa dapat melakukan sesuatu yang
pada akhirnya menguasai satu atau lebih kompetensi dasar.
i) Model atau maket, adalah bentuk yang dapat dikenal menyerupai
persis benda sesungguhnya dalam ukuran skala yang diperbesar atau
dikecilkan
2. Bahan ajar dengar (audio)
Media audio adalah media atau bahan yang mengandung pesan dalam
bentuk auditif (pita suara atau piringan suara) yang dapat merangsang
pikiran dan perasaan pendengar sehingga terjadi proses belajar.
a) Kaset/piringan hitam/compact disk, Media kaset dapat menyimpan
suara yang dapat secara berulang-ulang diperdengarkan kepada
peserta didik yang menggunakannya sebagai bahan ajar. Bahan ajar
kaset biasanya digunakan untuk pembelajaran bahasa atau
pembelajaran musik.
b) Radio, Radio adalah media dengar yang dapat dimanfaatkan sebagai
bahan ajar, dengan radio peserta didik bisa belajar sesuatu. Program
radiodapat dirancang sebagai bahan ajar, misalnya pada jam tertentu
guru merencanakan sebuah progam pembelajaran melalui radio.
Seperti mendengarkan pengajian langsung di cenel radio dais yang
sedang berlangsung.

3. Bahan ajar pandang dengar (audio visual)


Audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena
meliputi kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual (melihat).
a) Video/Film, Umumnya progam video telah dibuat dalam rancangan
lengkap, sehingga setiap akhir dari penayangan video siswa dapat
mengasai satu atau lebih kompetensi dasar.
b) Orang/narasumber, Orang sebagai sumber belajar dapat juga
dikatakan sebagai bahan ajar yang dapat dipandang dan didengar,
karena dengan orang seseorang dapat belajar misalnya karena orang
tersebut memiliki ketrampilan khusus tertentu.

4. Bahan ajar interaktif (interactive teaching material)


Bahan ajar interaktif adalah kombinasi dari dua atau lebih media (audio,
teks, garfik, gambar, animasi, dan video) yang oleh
penggunanyadimanipulasi untuk mengendalikan perintah dan atau
perilaku alami dari suatu presentasi. Bahan ajar interaktif dalam
menyiapkannya diperluakn pengetahuan dan keterampilan pendukung
yang memadai terutama dalam mengoprasikan peralatan seperti
komputer, kamera video, dan kamera photo. Bahan ajar interaktif
biasanya disajikan dalam bentuk compack disk (CD).

C. Penetuan Cakupan Bahan Ajar Dan Urutan Bahan Ajar


1. Cakupan bahan ajar
Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup materi
pembelajaran harus diperhatikan apakah materinya berupa aspek kognitif
(fakta, konsep, prinsip, prosedur) aspek afektif, ataukah aspek
psikomotorik, sebab nantinya jika sudah dibawa ke kelas maka masing-
masing jenis materi tersebut memerlukan strategi dan media
pembelajaran yang berbeda-beda. Selain memperhatikan jenis materi
pembelajaran juga harus memperhatikan prinsip-prinsip yang perlu
digunakan dalam menentukan cakupan materi pembelajaran yang
menyangkut keluasan dan kedalaman materinya.
Keluasan cakupan materi berarti menggambarkan berapa banyak
materi-materi yang dimasukkan ke dalam suatu materi pembelajaran,
sedangkan kedalaman materi menyangkut seberapa detail konsep-konsep
yang terkandung di dalamnya harus dipelajari/dikuasai oleh siswa.
Sebagai contoh, proses fotosintesis dapat diajarkan di SD, SLTP
dan SMU, juga di perguruan tinggi, namun keluasan dan kedalaman pada
setiap jenjang pendidikan tersebut akan berbeda-beda. Semakin tinggi
jenjang pendidikan akan semakin luas cakupan aspek proses fotosintesis
yang dipelajari dan semakin detail pula setiap aspek yang dipelajari. Di
SD dan SLTP aspek kimia disinggung sedikit tanpa menunjukkan reaksi
kimianya. Di SMU reaksi-reaksi kimia mulai dipelajari, dan di perguruan
tinggi reaksi kimia dari proses fotosintesis semakin diperdalam.
Prinsip berikutnya adalah prinsip kecukupan (adequacy).
Kecukupan (adequacy) atau memadainya cakupan materi juga perlu
diperhatikan dalam pengertian. Cukup tidaknya aspek materi dari suatu
materi pembelajaran akan sangat membantu tercapainya penguasaan
kompetensi dasar yang telah ditentukan. Cakupan atau ruang lingkup
materi perlu ditentukan untuk mengetahui apakah materi yang harus
dipelajari oleh murid terlalu banyak, terlalu sedikit, atau telah memadai
sehingga sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai.

2. Urutan bahan ajar


Urutan penyajian (sequencing) bahan ajar sangat penting untuk
menentukan urutan mempelajari atau mengajarkannya. Tanpa urutan
yang tepat, jika di antara beberapa materi pembelajaran mempunyai
hubungan yang bersifat prasyarat (prerequisite) akan menyulitkan siswa
dalam mempelajarinya. Misalnya materi operasi bilangan penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian. Siswa akan mengalami
kesulitan mempelajari perkalian jika materi penjumlahan belum
dipelajari. Siswa akan mengalami kesulitan membagi jika materi
pengurangan belum dipelajari.
Materi pembelajaran yang sudah ditentukan ruang lingkup serta
kedalamannya dapat diurutkan melalui dua pendekatan pokok,
yaitu prosedural, dan hierarkis. Pendekatan prosedural yaitu urutan materi
pembelajaran secara prosedural menggambarkan langkah-langkah secara
urut sesuai dengan langkah-langkah melaksanakan suatu tugas. Misalnya
langkah-langkah menelpon, langkah-langkah mengoperasikan peralatan
kamera video. Sedangkan pendekatan hierarkis menggambarkan urutan
yang bersifat berjenjang dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah. Materi
sebelumnya harus dipelajari dahulu sebagai prasyarat untuk mempelajari
materi berikutnya.

D. Penentuan Sumber Bahan Ajar


Sumber bahan ajar merupakan tempat di mana bahan ajar dapat diperoleh.
Dalam mencari sumber bahan ajar, siswa dapat dilibatkan untuk mencarinya,
sesuai dengan prinsip pembelajaran siswa aktif (CBSA).
Sumber bahan ajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan
disimpan dalam berbagai bentuk media, yang dapat membantu siswa dalam
belajar sebagai perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah
dalam bentuk cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi dari
berbagai format yang dapat digunakan oleh siswa ataupun guru.
Sumber belajar juga diartikan sebagai segala tempat atau lingkungan
sekitar, benda dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan
sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah
laku.

Dari  pengertian tersebut, sumber belajar dapat dikategorikan sebagai


berikut:
1. Tempat atau lingkungan alam sekitar yaittu dimana saja seseorang
dapat melakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku maka
tempat itu dapat dikategorikan sebagai tempat belajar yang berarti
sumber belajar, misalnya perpustakakan, pasar, museum, sungai,
gunung, tempat pembuangan sampah, kolam ikan, dan sebagainya.
2. Benda, yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan
tingkahh laku bagi peserta didik, maka benda itu dapat dikategorikan
sebagai sumber belajar. Misalnya situs, candi, benda peninggalan
lainnya.
3. Orang, yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu dimana peserta
didik dapat belajar sesuatu, maka yang bersangkutan dapat
dikategorikan sebagai sumber belajar.
4. Buku, yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh
peserta didik dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya
buku pelajaran, buku teks, kamus, ensiklopedi, fiksi, dan sebagainya.
5. Peristiwa dan fakta yang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan,
peristiwa bencana, dan peristiwa lainnya yang guru dapat menjadikan
peristiwa atau fakta sebagai sumber belajar.
Sumber belajar akan menjadi bermakna bagi peserta didik maupun
guru apabila sumber belajar diorganisir melalui satu rancangan yang
memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar.
Agar dapat memilih sumber dan bahan dengan baik, guru memiliki
keterampilan menganalisis isi suatu buku. Butir-butir yang perlu dianalisis
meliputi dua hal, pertama ditinjau dari segi bahasa  dan cetakan, kedua
ditinjau dari isi atau materi misalnya kebenaran konsep, kecukupan,
aktualitas, relevansi dengan kompetensi yang ingin diajarkan dan
sebagainya.

E. Langkah-Langkah Dalam Memilih Materi Ajar


Materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru dan harus
dipelajari siswa hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-benar
menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Secara
garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi :
1. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi
dan kompetensi dasar.
Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu
diidentifikasi aspek-aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
harus dipelajari atau dikuasai siswa. Aspek tersebut perlu ditentukan,
karena setiap aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar
memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan
pembelajaran. Sejalan dengan berbagai jenis aspek standar kompetensi,
materi pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi jenis materi aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Materi pembelajaran aspek kognitif
secara terperinci dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: fakta, konsep,
prinsip dan prosedur (Reigeluth, 1987). Materi jenis fakta adalah materi
berupa nama-nama objek, nama tempat, nama orang, lambang, peristiwa
sejarah, nama bagian atau komponen suatu benda, dan lain
sebagainya. Materi konsep berupa pengertian, definisi, hakekat, inti
isi. Materi jenis prinsip berupa dalil, rumus, postulat adagium,
paradigma, teorema.Materi jenis prosedur berupa langkah-langkah
mengerjakan sesuatu secara urut, misalnya langkah-langkah menelpon,
cara-cara pembuatan telur asin atau cara-cara pembuatan bel
listrik.Materi pembelajaran aspek afektif meliputi: pemberian respon,
penerimaan (apresisasi), internalisasi, dan penilaian. Materi
pembelajaran aspek motorik terdiri dari gerakan awal, semi rutin, dan
rutin.
2. Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar.
Materi yang akan diajarkan perlu diidentifikasi apakah termasuk jenis
fakta, konsep, prinsip, prosedur, afektif, atau gabungan lebih daripada
satu jenis materi. Dengan mengidentifikasi jenis-jenis materi yang akan
diajarkan, maka guru akan mendapatkan kemudahan dalam cara
mengajarkannya. Setelah jenis materi pembelajaran teridentifikasi,
langkah berikutnya adalah memilih jenis materi tersebut yang sesuai
dengan standar kompetensi atau kompetensi dasar yang harus dikuasai
siswa. Identifikasi jenis materi pembelajaran juga penting untuk
keperluan mengajarkannya. Sebab, setiap jenis materi pembelajaran
memerlukan strategi pembelajaran atau metode, media, dan sistem
evaluasi/penilaian yang berbeda-beda. Misalnya, metode mengajarkan
materi fakta atau hafalan adalah dengan menggunakan “jembatan
keledai”, “jembatan ingatan” (mnemonics), sedangkan metode untuk
mengajarkan prosedur adalah “demonstrasi”.
3. Memilih sumber bahan ajar.
Setelah jenias materi ditentukan langkah berikutnya adalah
menentukan sumber bahan ajar. Materi pembelajaran atau bahan ajar
dapat kita temukan dari berbagai sumber seperti buku pelajaran, majalah,
jurnal, koran, internet, media audiovisual dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru atu instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.Bahan
yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.
Jenis-jenis Bahan Ajar dibagi menjadi empat, yaitu: Bahan ajar cetak
(printed), Bahan ajar dengar (audio), Bahan ajar pandang dengar (audio
visual), Bahan ajar interaktif (interactive teaching material).
Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran harus
diperhatikan apakah materinya berupa aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip,
prosedur) aspek afektif, ataukah aspek psikomotorik, sebab nantinya jika
sudah dibawa ke kelas maka masing-masing jenis materi tersebut
memerlukan strategi dan media pembelajaran yang berbeda-beda. Sumber
bahan ajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam
berbagai bentuk media, yang dapat membantu siswa dalam belajar sebagai
perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk
cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai format
yang dapat digunakan oleh siswa ataupun guru.
Langkah-langkah dalam memilih bahan ajar adalah sebagai
berikut:Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar
kompetensi dan kompetensi dasar,Memilih jenis materi yang sesuai dengan
standar kompetensi dan kompetensi dasar dan Memilih sumber bahan ajar.

B. Saran
Setelah dilakukannya pembuatan makalah ini harapanya
tidak hanya penulis saja yang dapat Memahami dan maksud
dari materi yang telah disampaikan tetapi pembaca juga
dapat memberikan feedback berupa kritik serta saran agar
kedepannya kami dapat lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai