Longsor merupakan perpindahan massa tanah atau batuan menuruni lereng secara alami akibat terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut (Agustina, 2014). Pada prinsipnya tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar dari pada gaya penahan. Gaya penahan dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah, sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan. Untuk mengetahui daya tahan tanah dalam menahan berat suatu beban dapat diukur dengan menggunakan alat yaitu penetrometer. Penetrometer dirancang untuk mengetahui ketahanan tanah sampai kedalaman lebih dari satu meter (Kurnia, 2006). Prinsip kerja dari penetrometer adalah mengukur kelembaban tanah yang kemudian dapat dikonversi kepada nilai kekuatan tanah menahan beban. Di Indonesia, tanah longsor banyak terjadi pada topografi terjal dengan sudut lereng 15o - 45o (Naryanto, 2011). Effendi (2008) dalam penelitiannya di Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor menemukan sebanyak 10 kasus longsor pada kelerengan >30% (pada kondisi lereng sangat curam dan curam). Penelitian lainnya juga pernah dilakukan oleh Sriyono (2012) di Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. Mereka menemukan bahwa daerah rawan longsor memiliki kelerengan >40%, curah hujan 2500->3000 mm/th dan vegetasi yang didominasi oleh rumput serta semak-semak. Potensi longsor suatu daerah juga dipengaruhi oleh bidang gelincir. Bidang gelincir merupakan lapisan di bawah permukaan tanah yang semi permiabel dan lunak. Bidang gelincir dapat diperoleh dari kontras resistiviti antar dua batuan yang saling berdekatan (Mimin dan Nanang, 2011). Bidang ini dapat ditentukan dengan metoda geolistrik tahanan jenis. Metode ini telah dimanfaatkan Heradian dan Arman (2015) untuk menduga tanah longsor di Desa Aruk Kecamatan Sajingan Besar Kabupaten Sambas dengan menggunakan metode tahanan jenis. Hasil penelitian memprlihatkan bahwa lintasan yang memiliki bidang gelincir ditandai dengan nilai resistivitas rendah (Heradian dan Arman, 2015). Penelitian ini akan mempelajari potensi tanah longsor di Universitas Andalas (UNAND). Univesitas Andalas (UNAND) terletak dikawasan bukit barisan dengan ketinggian sekitar 255 m dari permukaan laut. Kawasan ini memiliki potensi Menurut hasil penelitian Pujiastuti (2009) di salah satu titik penelitian bidang gelincir struktur geometri kemiringan lereng Universitas Andalas ± < 300 menyebabkan daerah ini berpotensi terjadi longsor (Pujiastuti,2009; Herlin 2012). Selain itu, pembangunan gedung yang cukup pesat di lingkungan kampus UNAND juga menjadi faktor pendukung terjadinya longsor karena beban dari bangunan yang besar menjadi gaya pendorong yang dapat menggangu ketidakstabilan bidang gelincir pada struktur bawah permukaan tanah di UNAND. Walaupun telah ada penelitian sebelumnya tentang bidang gelincir di kawasan UNAND (Pujiastuti,2009; Herlin 2012), penelitian tersebut masih terbatas pada dua lokasi. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengamati bidang gelincir tanah dan daya tahan tanah di kawasan UNAND, dengan mengambil lebih banyak titik pengamatan. Dari uraian tersebut, kami tidak mendapatkan daya tahan tanah yang menjadi faktor pendukung terjadinya longsor. Selain itu, tidak didapatkannya hasil berupa peta sebaran bidang gelincir penyebab longsor yang nantinya akan menjadi acuan mitigasi jika terjadi longsor serta tidak didapatkannya kemungkinan daerah terjadinya longsor di Universitas Andalas. Sehingga kami melakukan penelitian dengan judul “Potensi Bencana Tanah Longsor Di Universitas Andalas Berdasarkan Pengamatan Bidang Gelincir Dan Daya Tahan Tanah”.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun permasalahan utama dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pola resistivitas tanah, susunan, dan kedalaman lapisan tanah di daerah Kampus Universitas ? 2. Apakah bidang gelincir yang terdapat di daerah Kampus Universitas Andalas dapat berpotensi longsor? 3. Berapakah beban maksimal rata-rata yang dapat ditahan oleh bidang gelincir yang terdapat di daerah Kampus Universitas Andalas?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pola resistivitas tanah, susunan, dan kedalaman lapisan tanah rata-rata di Universitas Andalas yang diduga terdapat bidang gelincir dengan menggunakan metoda geolistrik. 2. Untuk membuat peta sebaran bidang gelincir yang terdapat di Universitas Andalas. 3. Untuk mengetahui beban maksimal rata-rata yang dapat ditahan oleh bidang gelincir yang terdapat di Universitas Andalas. 4. Untuk mengidentifikasi kemungkinan longsor yang terjadi Universitas Andalas.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui potensi tanah longsor di lingkungan kampus Universitas Andalas. 2. Mengetahui beban maksimal yang dapat ditahan oleh bidang gelincir yang terdapat dilingkungan Universitas Andalas. 3. Mengetahui sebaran bidang gelincir di Universitas Andalas dalam bentuk peta. 4. Melakukan mitigasi sedini mungkin terhadap ancaman bencana tanah longsor di lingkungan Universitas Andalas.
1.5 Luaran Hasil dari penelitian ini akan di terbitkan dalam bentuk artikel ilmiah di http://issn.pdii.lipi.go.id/ dan juga dalam bentuk cetak biru peta sebaran bidang gelincir.