Anda di halaman 1dari 7

I.

Judul :
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KESEHATAN
MENTAL ANAK

A. Masalah yang di dapat : Mental Emosional


B. Epidemiologi :
Anak tinggal di panti asuhan dihubungkan dengan terjadinya
keterlambatan perkembangan. Anak yang memiliki waktu interaksi bermain
bersama lebih lama dengan pengasuhnya lebih sedikit mengalami masalah
perkembangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan masalah
perkembangan dan mental emosional antara anak yang tinggal di panti asuhan
dan orangtua kandung. [1]
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang dilakukan,
maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh yang diterapkan orang tua pada
anak yang berperilaku agresif di TK Tunas Harapan Sawah Lebar Kota
Bengkulu adalah bergantian antara pola asuh otoriter, pola asuh demokratis
dan pola asuh permisif. Dimana enam orang tua dari anak yang berperilaku
agresif memiliki pola asuh yang demokratis, delapan orang tua dari anak yang
berperilaku agresif memiliki pola asuh yang bergantian antara pola asuh
otoriter, pola asuh demokratis dan pola asuh permisif, dan dua orang tua dari
anak yang berperilaku agresif memiliki pola asuh yang bergantian antara pola
asuh otoriter dan pola asuh demokratis.[2]
Hasil penelitian menunjukkan; (1) perilaku spesifik anak: mengganggu
teman, malas, banyak bermain, memegang alat vital temannya, berkata kotor,
motivasi belajar rendah, membangkang, memukul teman, keras kepala,
kesulitan belajar; (2) perilaku bermasalah: anak yang mengancam bunuh diri;
(3) interaksi anak dengan orangtua asuh: baik, intens, pengasuh terlibat
membantu mengatasi masalah anak; (4) permasalahan emosional anak: mudah
marah, tersinggung, kurang terbuka, membentak teman dan pendamping,
memukul teman, emosional saat bicara, cemas, marah, perasaan bersalah dan
sedih.[3]
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan pola asuh
orang-tua dengan kepribadian peserta didik kelas XI IPS di SMA
Muhammadiyah 4 Kota Bengkulu. Sampel penelitian berjumlah 48 orang
siswa yang diambil dengan teknik simple random sampling dari seluruh kelas
XI IPS. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik
korelasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket pola
asuh orang-tua dan angket kepribadian. Data dianalisis dengan menggunakan
korelasi product moment pearson.[4]
Kajian penelitian ini membuktikan bahwa individu yang memahami
dan menghayati pelaksanaan ibadah, mampu mengatasi permasalahan
kehidupan yang sedang dialami, sehingga cenderung memiliki kesehatan
mental yang baik[5]
Referensi :
[1] Riyadi, K. Rusmil, and S. H. Effendi, “Risiko Masalah Perkembangan dan Mental
Emosional Anak yang Diasuh di Panti Asuhan Dibandingkan dengan Diasuh Orangtua
Kandung,” Maj. Kedokt. Bandung, vol. 46, no. 2, pp. 118–124, 2014, doi:
10.15395/mkb.v46n2.284.
[2] D. Ulfiana, “Pola asuh orang tua pada anak usia dini yang menjadi pecandu game
online,” J U R N a L S 1 S O S I O L O G I U N I V E R S I T a S a I R L a N G G a, pp.
1–47, 2018.
[3] S. Suryanto, I. Herdiana, and A. Chusairi, “Deteksi Dini Masalah Psikologis Pada
Anak Jalanan Oleh Orangtua Asuh di Rumah Singgah,” Insa. J. Psikol. dan Kesehat.
Ment., vol. 1, no. 2, p. 85, 2017, doi: 10.20473/jpkm.v1i22016.85-96.
[4] A. Anggraini, P. Hartuti, and A. Sholihah, “Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan
Kepribadian Siswa Sma Di Kota Bengkulu,” Cons. J. Ilm. Bimbing. dan Konseling,
vol. 1, no. 1, pp. 10–18, 2018, doi: 10.33369/consilia.1.1.10-18.
[5] I. F. Psikis, “Efektivitas Pelaksanaan Ibadah Dalam Upaya Mencapai Kesehatan
Mental,” Psikis J. Psikol. Islam., vol. 1, no. 1, pp. 105–115, 2016.
1. Judul : PENGARUH SENAM YOGA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN
DARAH PADA LANSIA

A. Masalah yang di dapat : pengaruh senam yoga


B. Epidemiologi
Lansia merupakan usia yang beresiko tinggi terhadap penyakit-penyakit
degenerative. Salah satu penyakit yang sering dialami oleh lansia adalah
hipertensi yang dapat membuat aliran darah menjadi terganggu. Salah satu
pengobatan nonfarmakologi yang dapat melancarkan aliran oksigen dalam darah
adalah senam yoga. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh senam
yoga terhadap perubahan tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi di
Kabupaten Sidoarjo[1]
Bertambahnya usia manusia menimbulkan banyak perubahan pada struktur
dan fisiologis yang ada pada tubuh. Penyakit yang sering dialami oleh lanjut usia
salah satunya adalah hipertensi, dimana hipertensi merupakan peningkatan
tekanan darah. Salah satu terapi nonfarmakologi yang dapat menurunkan
hipertensi adalah terapi yoga ketawa karna dengan tertawa dapat
mengembangkan/memperluas pembuluh darah dan menyebabkan meningkatnya
sirkulasi darah dan suplai oksigen.[2]
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kualitas tidur setelah dilakukan senam
yoga pada kelompok perlakuan, didapatkan lansia mempunyai nilai kualitas tidur
yang semakin baik, sedangkan kelompok kontrol didapatkan rata-rata lansia
mengalami peningkatan nilai kualitas tidur. Pada perbedaan antara perlakuan dan
kontrol menunjukkan bahwa peningkatan nilai kualitas tidur yang lebih baik
terdapat pada kelompok perlakuan. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh senam yoga terhadap kualitas tidur pada lansia di karang werdha prasojo
desa popoh kecamatan selopuro.[3]
Tekanan darah akan meningkat setelah umur 45-55 tahun, dinding arteri akan
mengalami penebalan oleh adanya penumpukan zat kolagen pada lapisan otot,
sehingga pembuluh darah akan berangsur-angsur menyempit menjadi kaku.
Senam lansia merupakan olahraga ringan dan mudah dilakukan, tidak
memberatkan, yang diterapkan pada lansia. Tujuan penelitian ini untuk
menganalisis pengaruh senam lansia terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi
di Puskesmas Walantaka.[4]
Hasil dari penelitian ini adalah ada pengaruh pemberian terapi yoga
“pranayama” terhadap penurunan tingkat nyeri theumatoid arthritis pada lansia di
panti wredha budhi dharma yogyakarta, dimana nilai z uji wilcoxon sebesar
-3.976 dengan nilai P value : 0.000 dimana p< 0.05 maka Ho ditolak.
Kesimpulan : Ada pengaruh pemberian terapi yoga “pranayama” dan
Aromatherapy terhadap penurunan tingkat nyeri theumatoid arthritis pada lansia
di Panti Wredha Budhi Dharma Yogyakarta.[5]
Referensi
[1] G. Of et al., “Pemberian Terapi Senam Yoga Terhadap Perubahan Tekanan Darah
Pada Lansia Yang Mengalami Hipertensi Di Kabupaten Sidoarjo,” vol. 1, pp. 176–182,
2018.
[2] D. S. Hermiyanty, Wandira Ayu Bertin, “pengaruh terapi yoga ketawa,” J. Chem. Inf.
Model., vol. 8, no. 9, pp. 1–58, 2017, doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.

[3] S. R. Parupalli et al., “Pengaruh senam yoga terhadap kualitas tidur lansia,” 信阳师范
学院, vol. 1, no. 1, pp. 287–295, 2017, doi: 10.1016/j.sbspro.2015.04.758.

[4] R. P. S. dan E. N. Kamil, “Pengaruh Senam Lansia Terhadap Tekanan Darah Pada
Lansia Hipertensi Di Puskesmas Walantaka,” J. Ilm. Kesehat., vol. XII, no. 12, pp. 41–
48, 2017.
[5] N. Maulana, “Pengaruh Terapi Yoga ‘Pranayama’ Dan Aromatherapy Terhadap
Penurunan Tingkat Nyeri Rheumatoid Arthritis Pada Lansia Di Panti Wredha Budhi
Dharma Yogyakarta 2019,” Med. Respati J. Ilm. Kesehat., vol. 14, no. 3, p. 217, 2019,
doi: 10.35842/mr.v14i3.227.
1. Judul :
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN
PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA

A. Masalah yang didapat : Perilaku Merokok pada remaja


B. Epidemiologi :
WHO menyebutkan 1 dari 10 kematian pada orang dewasa disebabkan karena
merokok. Indonesia sudah menempati urutan kelima di antara negara-negara
dengan tingkat konsumsi tembakau tertinggi di dunia. Kebiasaan merokok pada
pelajar disebabkan karena kesalahpahaman informasi, pengaruh iklan dan
pengaruh teman. Perilaku merokok berkaitan dengan pengetahuan, sikap
seseorang terhadap rokok, dan pendidikan[1]
Smoking in adolescents currently increasing. The result of smoking in
adolescents abuse cause addiction and trigger negative behaviour like alcohol
usage, drugs, abuse and etc. One of prevention has been conducted by giving
health education with peer education. Peer education is a peer adolescents support
group with adolescents as fasilitator who qets education about smoking,
communication technique, role play method and sharing experience with their
members. This study aims to find out the effect of peer education toward smoking
in adolescents.[2]
Kebiasaan merokok bagi remaja telah lama di identifikasi sebagai ancaman
serius bagi kesehatan merek. Penelitian oleh Sarni(2009), menemukan bahwa
adanya hubungan antara abdominalis obesity dan overweight pada masa dewasa
dengan kebiasaan merokok saat remaja. Dalam jangka pendek rokok membuat
terjadinya perubahan warna pada gigi remaja menjadi kuning, nafas yang pendek,
nafas lebih bau dan kerusankan gusi.[3]
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan
tentang perilaku merokok terhadap tingkat pengetahuan dan sikap siswa SMK
Muhammadiyah Kartasura. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen
dengan desain pre test post test desaign. Sampel penelitian adalah 80 siswa SMK
Muhammadiyah Surakarta yang dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok
eksperimen dengan pemberian pendidikan kesehatan menggunakan ceramah dan
leaflet, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan pendidikan kesehatan.[4]
Jenis penelitian ini adalah Eksperimen-Semu dengan rancangan penelitian
Pretest and Posttest without Control Group Design dengan menggunakan media
leaflet dan video sebagai bentuk edukasi pada 40 remaja. Pengukuran
pengetahuan pre-test dan post-test menggunakan kuesioner kemudian dilakukan
analisis degan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua penggunaan
media leaflet dan video sama efektif dalam meningkatkan pengetahuan remaja
tentang bahaya merokok.[5]
Referensi :
[1] P. Remaja et al., “Pengetahuan Tentang Bahaya Rokok,” vol. 1, no. 1, pp. 44–48.

[2] R. Di and S. X. Denpasar, “COPING Ners Journal ISSN: 2303-1298,” pp. 54–61,
2007.
[3] W. Utari and R. Novayelinda, “Efektifitas pendidikan kesehatan terhadap peningkatan
pengetahuan keluaraga tentang ISPA,” pp. 1–7, 2011.
[4] P. Pendidikan et al., “Fariza tandhi kurniawan,” 2013.
[5] K. B. Persada, F. Kesehatan, M. Universitas, and I. Kalimantan, “STUDI
EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO Jurnal Publikasi
Kesehatan Masyarakat Indonesia , Vol . 4 No . 2 , Agustus 2017 Jurnal Publikasi
Kesehatan Masyarakat Indonesia , Vol . 4 No . 2 , Agustus 2017,” vol. 4, no. 2, pp. 10–
14, 2017.

Anda mungkin juga menyukai