Anda di halaman 1dari 4

TUGAS II

PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI

Oleh:

DESAK PUTU NOVIA DEWI


18120706004

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN, SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS DHYANA PURA
BADUNG
2020
TUGAS II

1. Pilihlah satu program penyuluhan kesehatan dari pemerintah yang disampaikan melalui media
komunikasi konvensional (Televisi, Radio, Media Cetak).
2. Buatlah makalah tentang efektivitas program penyuluhan kesehatan tersebut, serta
pemahaman dan pengaruh program tersebut terhadap subyek masyarakat/ massa/ publik
3. Makalah dibuat dalam MAKSIMAL tiga halaman Microsoft word, margin Normal (2,54 cm atas,
bawah, kanan, kiri), huruf arial 10, spasi 1,0.
4. Boleh disertakan tabel, gambar untuk memperkuat keterangan

EFEKTIVITAS PROGRAM PENYULUHAN KESEHATAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT (ILM)


PENCEGAHAN VIRUS CAMPAK DAN RUBELA MELALUI TELEVISI

Campak dan Rubella merupakan penyakit infeksi menular melalui saluran nafas yang
disebabkan oleh virus Campak dan Rubella (IDAI, 2017). Batuk dan bersin dapat menjadi jalur
masuknya virus campak maupun rubella (WHO, 2017). Campak merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh virus genus Morbillivirus (Kutty, et al., 2013). Rubella termasuk dalam penyakit
ringan pada anak, tetapi dapat memberikan dampak buruk apabila terjadi pada ibu hamil trimester
pertama yaitu keguguran ataupun kecacatan pada bayi sering disebut Congenital Rubella Syndrom
(CRS) seperti kelainan jantung dan mata, ketulian dan keterlambatan perkembangan (Depkes RI,
2017).
Tanda dan gejala umum campak dan rubella yaitu campak biasanya adanya demam, bercak
kemerahan, batuk pilek, konjungtivitis ( mata merah ), timbul ruam di muka leher menyebar ke tubuh
kaki dan tangan. Sedangkan rubella tanda dan gejala umumnya seperti demam ringan bercak
kemerahan di kulit terutama wajah, lengan, kulit kepala mirip dengan campak biasa (karenanya
disebut campak Jerman) Ruam hanya 2-3 hari dan hilang sendiri (disebut Campak 3 hari)
pembesaran kelenjar getah bening di belakang telinga, leher belakang, pada anak saering hanya
demam ringan atau bahkan tanpa gejala pada wanita dewasa Jadi arthritis / arthralgia pada wanita
hamil terutama trimester pertama (3 Bln) dapat abortus atau bayi lahir dg Sindroma Rubella
Kongenital. Pathogenesis virus campak yaitu virus campak berada dalam lendir di nasofaring
(belakang hidung) dan dalam darah, terutama saat masa tunas penyakit dan saat adanya ruam,
penularan campak secara droplet melalui udara sejak 1-2 hari sebelum timbul gejala sampai 4 hari
setelah timbul ruam mula2 virus berada di jaringan kelenjar lokal dan menyebar ke pembuluh darah
serta menimbulkan gejala klinis. Sedangkan pathogenesis penularan virus rubella yaitu Virus Rubela
berkembang di Nasofaring (belakang hidung) dan kelenjar getah bening setempat. Virus masuk ke
darah (viremia) pada 4-7 hari setelah virus masuk tubuh, masa Penularan kira - kira 7 hari sebelum
timbul ruam, sampai 7 hari setelah adanya ruam, masa inkubasi Rubella berkisar 14-21 hari,
pemeriksaan serologi darah (IgM & IgG) dapat dikerjakan utk membantu diagnosis.
Segala upaya telah dilakukan oleh pemerintah bersama jajarannya dan Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia dalam upaya penanggulangan penyakit campak dan rubella di di
Indonesia. Hal yang paling sederhana sebagai upaya pencegahan penyakit campak dan rubella yang
dilakukan ialah tindakan promotif dan preventif melalui penyuluhan kesehatan. Untuk saat ini program
kesehatan utama pemerintah adalah menanggulangi kasus campak dan rubella melalui penyuluhan
kesehatan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan berbagai media promosi kesehatan.
Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan penambahan pengetahuan yang diperuntukkan bagi
masyarakat melalui penyebaran pesan. Tujuan penyuluhan kesehatan yaitu tiada lain untuk
mencapai tujuan hidup sehat dengan cara mempengaruhi perilaku masyarakat baik itu secara
individu ataupun kelompok dengan menyampaikan pesan baik secara langsung maupun tidak
langsung (melalui media komunikasi).
Media komunikasi merupakan alat-alat teknologi yang meningkatkan kemampuan alamiah
manusia untuk menciptakan, menstransmisikan, dan menerima serta memproses pesan-pesan
komunikasi baik secara visual, terdengan, tercium, terperaga, terasa atau tersentuh (Ruben, 1992).
Menurut Laoteuwis (2004) media komunikasi diklasifikasikan menjadi 3, yaitu media komunikasi
antarpribadi (telepon), media komunikasi konvensional (tv, radio, media cetak, dll), dan media
komunikasi hibrida (internet). Namun dalam dewasa ini di bidang teknologi informasi sudah semakin
pesat. Komunikasi informasi di bidang kesehatan tampaknya sudah merupakan kebutuhan pokok
masyarakat. Salah satu bentuk teknologi informasi yaitu komunikasi massa yang merupakan media
komunikasi massa seperti televisi, radio, film, surat kabar, dan majalah dimana pesan yang
disampaikan ditujukan kepada massa dan untuk kepentingan massa yang biasanyapesan tersebut
berupa cerita maupun iklan. Iklan biasanya dikaitkan dengan kegiatan yang bersifat komersial, namun
dengan perkembangan teknologi informasi dan kebutuhan sosial, iklan juga telah diarahkan pada
kegiatan yang bersifat non komersial yang merupakan iklan layanan masyarakat (ILM) yang pada
umumnya menyangkut masalah-masalah sosial masyarakat seperti saat ini contohnya yaitu masalah
penanggulangan dan pencegahan penyakit campak dan rubella yang merupakan isu utama yang
memberikan dampak buruk terhadap kesehatan anak di Indonesia. Di berbagai negara, iklan telah
dimanfaatkan untuk menggerakkan solidaritas masyarakat terhadap masalah yang mereka hadapi
yakni kondisi yang bisa mengancam keserasian dan kehidupan umum (Kasali, 1993). Iklan yang
dimaksud adalah iklan layanan masyarakat untuk memperbaiki masalah-masalah yang menyangkut
kebiasaan masyarakat atau perubahan nilai.
Menurut Durianto (2004), memformulasikan pesan iklan harus memperhatikan apa yang akan
dikatakan (isi pesan), bagaimana mengatakannya secara logis (struktur pesan), bagaimana
mengatakannya secara simbolis (format iklan), dan siapa seharusnya yang mengatakan (sumber
pesan). Daya tarik sebuah iklan adalah seberapa besar iklan mampu menarik perhatian massa
(Indrianto, 2006). Nurrohman (2009) menjelaskan bahwa efektivitas iklan dipengaruhi oleh daya tarik
iklan tersebut. Iklan layanan masyarakat (ILM ) campak dan rubella merupakan iklan layanan
masyarakat yang mengajak masyarakat umum untuk mengetahui cara mencegah adanya penyakit
campak dan rubella dengan vaksinasi yang diberikan oleh pemerintah. Dalam hal ini khususnya
disampaikan kepada masyarakat di tengah tingginya penyebaran penyakit campak dan rubella
hampir diseluruh belahan dunia yang disampaikan melalui media televisi karena diasumsikan media
ini lebih efektif untuk menyampaikan pesan kepada seluruh lapisan masyarakat. Penyakit campak
dan rubella yang merupakan penyakit pada anak – anak merupakan suatu masalah besar bagi
masyarakat dunia tentu menjadi pusat perhatian bagi semua kalangan masyarakat karena apabila ini
tidak dapat dicegah maka akan semakin meluasnya kasus yang bertambah. Jadi media komunikasi
yang paling efektif dan paling terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat di dunia untuk
mendapatkan informasi dan penyuluhan kesehatan terkait penanggulangan dan pencegahan kasus
campak dan rubella saat ini yaitu melalui media komunikasi televisi baik melalui iklan produk
kesehatan, makanan, dan minuman serta tulisan-tulisan tertentu baik dalam bentuk gambar maupun
peraga mengenai perilaku hidup sehat.
Iklan layanan masyarakat merupakan salah satu kampanye sosial marketing yang bertujuan
menjual gagasan atau ide untukke pentingan masyarakat. Pesan iklan layanan masyarakat biasanya
berupa ajakan, pernyataan, atau himbauan kepada masyarakat untuk melakukan atau tidak
melakukan suatu tindakan demi kepentingan umum. Iklan televisi berkembang berkembang dengan
berbagai kategori dan dibuat berdasarkan kreativitas yang selalu menghasilkan produk-produk baru
dan bervariasi. Meskipun media televisi merupakan media komunikasi konvensional namun tidak
pernah tenggelam dengan berkembangnya teknologi, karena selalu merupakan media konsumsi
utama suatu informasi. Berdasarkan perkembangan teknologi, media konvensional ini juga mampu
memiliki kategori besar karena sifat media ini dibangun dari kekuatan visualisasi objek dan kekuatan
audio. Simbol-simbol yang divisualisasi lebih menonjol bila dibandingkan dengan simbol-simbol
verbal. Dampak iklan televisi kepada massa umumnya pengiklan berusaha mengukur pengaruh
komunikasi dari suatu iklan, yaitu potensi pengaruhnya terhadap kesadaran, pengetahuan dan
preferensi, juga pengaruhnya pada penjualan.
Dalam menjelaskan pengertian efektivitas iklan, Shimp (2003) menyatakan bahwa iklan
disebut efektif bila mencapai tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh pengiklan. Pada taraf minimum,
iklan yang efektif memiliki beberapa pertimbangan berikut :
1. Iklan harus memperpanjang suara strategi pemasaran. Iklan bisa jadi efektif hanya bila cocok
dengan elemen lain dari strategi komunikasi pemasaran yang diarahkan dengan baik dan
terintegrasi.
2. Periklanan yang efektif harus menyertakan sudut pandang konsumen. Para konsumen
membeli manfaat-manfaat produk, bukan atribut. Oleh karena itu iklan harus dinyatakan
dengan cara yang berhubungan dengan kebutuhan,keinginan, serta apa yang dinilai oleh
konsumen.
3. Periklanan yang efektif harus persuasif. Persuasi biasanya terjadi ketika produk yang
diiklankan dapat memberikan keuntungan tambahan bagi konsumen.
4. Iklan harus menemukan cara yang unik untuk menerobos kerumunan iklan. Para pengiklan
secara kontinyu berkompetisi dengan para pesaingnya dalam menarik perhatian konsumen.
5. Iklan yang baik tidak pernah menjanjikan lebih dari apa yang bisa diberikan. Intinya adalah
menerangkan dengan apa adanya, baik dalam pengertian etika serta dalam pengertian bisnis
yang cerdas.
6. Iklan yang baik mencegah ide kreatif dari strategi yang berlebihan. Tujuan iklan adalah
mempersuasi dan mempengaruhi. Penggunaan humor yang tak efektif mengakibatkan orang
hanya ingat humornya saja, tetapi melupakan pesannya.

Beberapa contoh iklan layanan masyarakat berupa penyuluhan kesehatan secara tidak
langsung melalui media konvensional (televisi) dapat dilihat pada link berikut:
1. Iklan layanan masyarakat ini dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Iklan selama
30 detik ini memaparkan betapa bahanya virus campak dan rubella. Dalam video tersebut, ada
penjelasan dari dokter yang merupakan Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia oleh RCTI
https://www.youtube.com/watch?v=Zc4tGIX8pvo
2. Halalkah imunisasi vaksin campak rubella ? oleh inews tv
https://www.youtube.com/watch?v=I2hHi1dTLD0i
3. Imunisasi gratis campak & rubella oleh CNN Indonesia
https://www.youtube.com/watch?v=p829qqVBwTc&t=3s
4. Iklan layanan masyarakat tentang Imunisasi MR oleh Bali Tv
https://www.youtube.com/watch?v=HEb5Z-_EAtI

Sumber Pustaka

A, Shimp,Terence (2003). Periklanan Promosi & Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran.Terpadu,


Jilid I ( edisi 5), Jakarta: Erlangga.

WHO, 2017. Status Campak dan Rubella saat ini di Indonesia. [Online] Available
at:http://www.searo.who.int/indonesia/topics/immunization/mr_measles_s tatus.pdf?ua=1.
[Accessed 11 April 2020].

Anda mungkin juga menyukai