Anda di halaman 1dari 8

PENYAKIT INFEKSIUS I

“Pemberantasan dan Penanggulangan Q Fever pada


Domba”

Disusun Oleh :

Nama : Reza Perdana Putra


NIM : 1702101010192
Kelas/Ruang : 1/9
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Mahdi Abrar, M.Sc

Fakultas Kedokteran Hewan


Universitas Syiah Kuala
Banda Aceh
2020
Pemberantasan dan Penanggulangan Q Fever
pada Domba

A. Etiologi

Q fever (Query fever) merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri gram
negative bersifat obligat intraseluler Coxiella burnetii (Herlina et al., 2019).
Penyakit ini bersifat zoonosis.

B. Klasifikasi dan Morfologi


Berikut adalah klasifikasi Coxiella burnetti :

Kingdom : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Class : Gamma Proteobacteria
Order : Legionellales
Family : Coxiellaceae
Genus : Coxiella
Spesies : Coxiella burnetti

Coxiella burnetii merupakan bakteri gram negatif yang berukuran kecil.


Bakteri ini bersifat pleomorfik dan memiliki variasi bentuk dari bulat hingga batang
dengan variasi ukuran antara 0,3 – 1,0 µm (Baca dan Paretsky 1983). Dari hasil
pengujian analisis ultrastruktural dan pemurnian Renografin, didapat bahwa C.
burnetii memiliki dua tipe morfologi sel, yaitu jenis sel besar atau large cell variant
(LCV) yang bersifat vegetatif dalam bentuk metabolik aktif dan jenis sel kecil atau
small cell variant (SCV) yang stabil pada lingkungan ekstraselular dalam bentuk
menyerupai spora (McCaul dan Jim 1981; Welch 20017). Selain ukurannya yang
kecil, bakteri ini juga memiliki lapisan membran luar yang meliputi peptidoglikan
yang memberikan sifat kaku sehingga struktur bakteri menjadi lebih tahan terhadap
tekanan dari luar.

C. Hewan Yang Berperan Dalam Penyebaran

Hewan ternak yang berperan dalam penyebaran penyakit Q fever pada


manusia adalah ruminansia, terkhusus :

1. Domba

2. Kambing

3. Sapi

D. Epidemiologi

Terdistribusi luas di seluruh dunia (Herlina et al., 2019). Kecuali daerah


antartika dan New Zealand. Peluang masuknya Q Fever melalui importasi sapi
potong dari Australia yang masuk melalui pelabuhan tanjung priok dan tidak adanya
pemeriksaan laboratorium sebelum sapi diberangkatkan dari Australia ke Indonesia.

E. Dampak Penyakit Q fever

Konsekuensi yang cukup terlihat akibat Q fever adalah dampak terhadap


kesehatan manusia dan ekonomi. Mudahnya penularan Q fever dari hewan ke
manusia menyebabkan kerugian besar pada aspek kesehatan masyarakat.

Dampak ekonomi berupa biaya penanganan penyakit pada hewan yang


termasuk kedalam :
1. Pengobatan

2. Pengendalian

3. Surveilans

4. Eradikasi

F. Gejala Klinis

Gejala klinis pada hewan ternak bersifat tidak konsisten dan tidak spesifik.
Bahkan hampir tidak terlihat gejala klinisnya atau asimptomatik maka biasanya
penderita tidak menyadari telah terinfeksi Q fever.

G. Patologis

Kejadian Q-fever akut pada Domba dapat menyebabkan terjadinya


pneumonia, hepatitis, dan hemofagositik sindrom. Pneumonia pada Q-fever akut
memiliki gambaran patologis adanya peradangan pada daerah interstitial. Peradangan
ini ditandai dengan adanya sel makrofag, limfosit, dan sedikit sel polimorfonuklear
leukosit. Coxiella burnetii yang masuk kedalam alveolar paru-paru akan dikenali oleh
makrofag sebagai benda asing. Selanjutnya C. burnetii akan masuk dan menginfeksi
makrofag paru-paru, sehingga terjadi mekanisme peradangan akut yang ditandai
dengan terbentuknya eksudat dan gejala panca radang. Eksudat pada alveolar paru-
paru tersebut terdiri dari fibrin, eritrosit, dan sel mononuclear.
H. Kondisi akibat Q fever

1. Kegagalan fungsi hati

2. Radang tulang

3. Radang otak

4. Gangguan pada pembuluh darah

5. Peradangan jantung (endokarditis)

I. Diagnosis

Q-fever merupakan penyakit yang memiliki gejala klinis yang kurang spesifik
dan sulit dideteksi sehingga menyulitkan proses diagnosis. Diagnosis yang dapat
dilakukan diantaranya dengan test serologi seperti Immunofluoresence assay (IFA)
untuk melihat adanya antibodi spesifik khususnya immunoglobulin M (IgM),
complement fixation test (CFT), dan Enzim-linked immunosorbent assay (ELISA).
Metode deteksi lain yang juga dapat dilakukan adalah dengan pemeriksaan DNA
menggunakan tehnik PCR.

J. Pencegahan dan Pengobatan

1. Vaksinasi

Vaksin untuk penyakit Q-fever pada hewan belum banyak dikembangkan


hingga saat ini. Pada manusia, vaksin Q-fever telah berkembang dan berhasil
melindungi manusia dengan pekerjaan yang beresiko tinggi di Australia sejak tahun
1989, sedangkan di Amerika Serikat vaksin ini belum tersedia secara komersial.
Vaksin Q-fever memiliki 4 tipe dasar, yaitu vaksin hidup yang telah
dilemahkan yang berasal dari C. burnetii strain Grita dalam fase I yang telah
berkurang sifat virulensinya tetapi masih memiliki sifat immunogenisitas, vaksin
dengan pemurnian korpuskular formalin non-aktif yang berasal dari C. burnetii strain
Henzerling pada fase I, vaksin yang dapat larut yang berasal dari C. burnetii strain
Nine Mile pada fase I dengan ekstraksi menggunakan asam trichloroasetik, dan di
USA, penggunaan ekstraksi kloroform-metanol residu dari subunit vaksin C. burnetii
strain Nine Mile pada fase I dengan kemampuan reaksi rendah telah dianjurkan.

2. Biosecurity

Biosecurity adalah tindakan perlindungan dari efek yang merugikan dari


organisme seperti agen penyakit dan hama yang membahayakan bagi manusia,
hewan, tanaman dan lingkungan. Dapat pula diartikan sebagai suatu usaha yang
terdiri dari tindakan, yang apabila dilakukan dapat mengurangi penularan atau
penyebaran penyakit yang disebabkan oleh suatu organisme.

Biosekuriti terdiri dari dua elemen utama, yaitu biocontainment (penahanan)


dan bio-exclution (pengeluaran). Bio-containment merupakan upaya pencegahan
menyebarnya agen infeksius dari material terkontaminasi. Sedangkan bio-exclusion
adalah tindakan untuk mengeluarkan atau mencegah masuknya agen infeksius ke
daerah yang tidak terinfeksi. Biosecurity memiliki tiga komponen utama, yaitu
berupa tindakan isolasi, pengawasan lalu lintas, termasuk lalu lintas manusia dan
kendaraan, serta sanitasi, terutama yang menyangkut kebersihan dan desinfeksi alat,
manusia, dan semua peralatan yang masuk dalam lingkungan terkontrol.

3. Antibiotik Tetrasiklin

Antibiotik golongan tetrasiklin yang pertama kali ditemukan adalah


klortetrasiklin yang dihasilkan oleh Streptomyces aureofaciens. Tetrasiklin yang
merupakan antibiotik spektrum luas dapat dibuat secara semi sintetik dari
klortetrasiklin, namun dapat juga diperoleh dari spesies Streptomyces lain.

Golongan tetrasiklin dapat menghambat sintesis protein bakteri dengan cara


memasukkan antibiotik ke dalam ribosom. Antibiotik akan menghambat masuknya
kompleks t-RNA asam amino pada lokasi asam amino. Proses pemasukan antibiotik
dapat terjadi dalam dua cara, yaitu dengan difusi pasif melalui kanal hidrofilik dan
dengan sistem transport aktif. Antibiotik tetrasiklin dapat bekerja pada semua
mikroba yang peka terhadap penisillin, berbagai bakteri gram negatif, mikoplasma,
spirokhaeta, leptospira, ricketsia, dan chlamidia.

4. Sanitasi kandang

5. Memisahkan hewan yang terinfeksi dan yang tidak terinfeksi

6. Melakukan uji laboratorium sebelum di ekspor

7. Higienitas kandang dan Pakan

8. Menjaga diri (Peternak) agar tidak tertular

K. Kesimpulan

Q fever disebabkan oleh bakteri gram negative bersifat obligat intraseluler


yaitu Coxiella burnetti, dengan gejala klinis bersifat tidak konsisten, tidak spesifik
dan asimptomatik yaitu tidak memperlihatkan gejala klinis. Untuk pemberantasan dan
penanggulangan yaitu, dapat ditingkatkan ekspor-impor hewan ternak dengan cara
melakukan uji laboratorium terlebih dahulu untuk melihat apakah hewan tersebut
terbebas dari penyakit atau tidak, untuk pengobatan sendiri menggunakan vaksinasi
dan juga antibiotik.
Daftar Pustaka

Herlina, N., Setiyono, A., Juniantito, V. dan Said, S. (2019). Induksi dan
Purifikasi Antibodi Anti-Coxiella burnetii untuk Deteksi Post Mortem Q
Fever pada Ruminansia. Acta Veterinaria Indonesiana,1 (7) : 1-10.

Welch DF. 2017. Basic protocol for level a (sentinel) laboratories for the presumptive
identification of Coxiella burnetii. http://www.asm.org/ASM/
files/LEFTMARGINHEADERLIST/DOWNLOADFILENAME/000000108
8/coxiella burnetii [6 Februari 2008].

Anda mungkin juga menyukai