Bab I Modul Fidas Ii PDF
Bab I Modul Fidas Ii PDF
Pada zaman Yunani kuno fenomena kelistrikan sudah mulai diamati. Namun kajian yang
dilakukan pada zaman itu masih bersifat filosofis tidak sampai pada kajian eksperimen.
Potongan batu amber atau yang lebih dikenal dengan batu akik ketika digosok kemudian
didekatkan pada potongan jerami, maka jerami tersebut akan ditarik oleh potongan batu
tersebut. Selain itu para filosof Yunani juga menemukan fenomena beberapa tipe batu dapat
menarik bijih besi. Kita sekarang mengenal fenomena tersebut disebabkan adanya gaya
magnet.
Kajian kelistrikan dan kemagnetan pada beberapa abad lamanya merupakan suatu pembahasan
yang terpisah. Hingga pada tahun 1820 Hans Christian Oersted menemukan fenomena bahwa
arus listrik di sebuah potongan kawat dapat membelokkan jarum kompas. Kajian sains
berikutnya menamai fenomena ini sebagai elekromagnetik. Salah satu ilmuwan yang terkenal
melakukan eksperimen terkait fenomena elektromagnetik yakni Michael Faraday. Pada
pertengahan abad ke-19 Maxwell mengembangkan ide Faraday ke dalam bentuk matematika,
beliau menggabungkan fenomena kelistrikan dan kemagnetan melalui kajian teoretik dan cocok
dengan eksperimen.
Ketika batang kaca digosok dengan kain sutra, batang kaca tersebut akan bermuatan positif
karena elektron-elektron dari kaca berpindah ke kain sutra sehingga batang kaca tersebut
bermuatan positif. Batang kaca bermuatan positif atau lebih dikenal dengan istilah kekurangan
elektron. Percobaan lain dilakukan dengan menggosokkan kain wol ke batang plastik. Batang
plastik tersebut akan bermuatan negatif. Elektron-elektron dari kain wol berpindah ke batang
plastik. Pada akhirnya batang tersebut akan bermuatan negatif.
Benda yang bermuatan sama akan saling tolak menolak. Kita bisa melihat dari gambar untuk
kasus batang kaca yang bermuatan sama saling tolak-menolak. Sebaliknya antara batang kaca
dan plastik saling tarik-menarik karena kedua muatannya berlawanan jenis.
Berdasarkan sifat listrik dari material, kita dapat mengklasifikasikan setidaknya ada tiga buah
jenis material. Pertama material bersifat konduktor, bahan konduktor memiliki muatan yang
dapat bergerak bebas. Muatan yang ada tersebar merata pada permukaan konduktor. Kedua,
benda bersifat isolator atau insulator, muatan terdistribusi pada seluruh bagian isolator.
Terakhir, semi konduktor bersifat antara bahan konduktor dan non konduktor.
Fenomena elektrostatik sudah banyak diaplikasikan dalam berbagai teknologi. Contohnya pada
electrostatic paint spraying, powder coating, photocopy, ink-jet printing, dan lain-lain.
Dua buah partikel bermuatan jika didekatkan satu sama lain akan menghasilkan gaya yang
bersifat tolak-menolak atau tarik-menarik. Berbeda dalam kajian gravitasi yang ada hanya gaya
tarik menarik jika dua buah benda bermassa didekatkan satu sama lain. Gaya yang dihasilkan
akan sebanding dengan muatan partikel dan berbanding terbalik dengan jarak antar partikel
tersebut. Hal ini senada dengan yang terjadi pada fenomena gravitasi.
1 q1q2 (1)
F12 rˆ12 .
40 r12 2
Kita menyamakan persepsi pada perumusan ini mengandung makna gaya pada muatan
pertama oleh muatan kedua. Ketika kedua partikel memiliki muatan yang sama maka arah gaya
F12 akan searah dengan arah r̂12 . Sebaliknya jika kedua partikel berbeda muatan maka arah F12
r1 r2
F12
r2
r1
Persamaan (1) dapat juga ditulis dalam bentuk lain yakni berangkat dari definisi
r12 (2)
rˆ12 .
r12
1 q1q2 (3)
F12 r12 .
40 r12 3
Nilai permitivitas bahan pada ruang hampa 0 8.85 1012 C 2 / N .m2 . Konstanta elektrostatik
1
didefinisikan sebagai k yang nilainya 8.99 109 N m 2 / C 2 .
40
Pada kasus muatan partikel lebih dari dua, pengaruh muatan lain terhadap muatan partikel
satu misalnya dapat dituliskan sebagai
N
(3)
F1 F12 F13 ... F1N F1i .
i 2
Penjumlahan pada persamaan (3) menggunakan prinsip aljabar vektor. Persamaan (3) dapat
dijabarkan secara eksplisit dengan
Persamaan (4) dalam bentuk yang paling umum dapat dituliskan sebagai,
1 N
q (5)
Fj q j i 2 rˆji .
40 i 2 r
ji
i j
Selain konsep aksi pada jarak tertentu untuk menggambarkan interaksi antar partikel
diperkenalkan konsep medan. Medan merupakan besaran yang memiliki nilai di setiap titik
dalam ruang. Konsep medan ini menjelaskan fenomena interaksi antara dua benda yang tidak
saling bersentuhan secara fisik.
1 q1q2 (7)
Ea rˆab .
40 rab 2
dengan rab ra rb .
Seperti halnya gaya Coulomb, medan listrik juga merupakan besaran vektor. Prinsip superposisi
vektor dengan demikian juga berlaku untuk medan listrik. Pada muatan sumber positif garis
medan keluar dari sumber tersebut. Sebaliknya pada muatan negatif garis-garis medan akan
menuju muatan sumber. Untuk kasus sumber muatan lebih dari satu maka medan yang
dihasilkan pada posisi ra dapat dirumuskan sebagai
Ea Ea1 Ea 2 ... Eai , (8)
1 q1 1 q2 1 qi
2 rˆa1 2 rˆa 2 ... rˆai ,
40 ra1 40 ra 2 40 rai 2
N
1 qi
40
r
i 1
2
rˆai .
ai
1.7 Dipol
Dua buah muatan yang memiliki besar yang sama dan berlainan jenis dinamakan dipol listrik.
Karakteristik yang dimiliki dinyatakan dengan momen dipol,
p qL . (9)
Jika dipol yang berada dalam daerah yang memiliki medan listrik maka akan mengalami momen
gaya. Selain itu momen dipol juga merupakan suatu sistem yang menarik karena meskipun
jumlah muatan totalnya sama dengan nol tapi menghasilkan medan listrik. Momen gaya pada
dipol dapat dinyatakan dengan
L L L (10)
( F ) ( F ) ( F )
2 2 2 .
L qE qL E p E
Medan listrik oleh muatan yang terdistribusi secara kontinu dapat didekati dengan total medan
listrik oleh sejumlah dq muatan. Medan lstrik oleh sejumlah dq muatan dapat dinyatakan
dengan
1 dq (11)
E rˆ .
40 r 2
Muatan yang terdistribusi dalam bentuk satu dimensi, bidang, dan ruang dapat dinyatakan
dengan
dq dx, (12)
dq dxdy,
dq dxdydz .
Pertanyaan :
1. Jelaskan mengapa ketika sisir digosok dengan rambut kemudian didekatkan pada
sepotong kertas, kertas tersebut tertarik menuju sisir?
2. Perhatikan gambar berikut. Sebuah logam A yang bermuatan positif didekatkan pada
logam B. Akibatnya, logam B bergerak ke kiri dan bola A bergerak ke kanan.
a. Apakah jenis muatan bola B?
b. Mengapa bola A dan B bergerak berlawanan saling
mendekat?
A B
Soal
1.4. Dua buah bola bermuatan listrik masing-masing q1=+5 C dan q2=+15 C terpisah
sejauh 0,5 m. Berapa gaya tolak menolak antara kedua muatan tersebut? (k = 9x10 9
Nm2/C2). Andaikan kedua muatan berada di sumbu-x, di mana x(q1)=0 dan x(q2)=0,5 m;
tentukan posisi di mana medan listrik sama dengan nol.
Jawaban :
Misal gaya tolak antara kedua muatan tersebut adalah F12 maka
qq
F12 k 1 22 r̂12 ,
r12
(5.106 )( 15.106 ) ˆ
F12 9.109 (i ) N ,
(0,5)2
F12 2.7iˆ N.
Supaya medan listrik yang dihasilkan sama dengan nol, karena kedua muatan adalah
positif, maka posisi titik uji haruslah berada di antara kedua muatan. Misalnya posisi
tersebut berjarak x dari q1, maka:
E1 E2
q1 q2
k k
x 2
(0,5 x) 2
15 10 6 x 2 5 10 6 (0,25 x x 2 )
2 x 2 x 0,25 0
1 (1) 2 4(2)( 0,25)
x1, 2
2 x2
pilih x positif :
1
x (1 3 )m
4
2. q1 q2
Jawaban :
qq
F51 k 5 21 r̂51 ,
r51
q q 1 ˆ 1
F51 k 5 21 2i 2 ˆj ,
r51 2 2
6 6
9 ( 1.10 )( 1.10 ) 1 1
F51 9.10 2 2
2iˆ 2 ˆj N ,
( 2.10 ) 2 2
F51 31.8iˆ 31.8 ˆj N .
qq
F52 k 5 22 r̂52 ,
r52
qq 1 ˆ 1
F52 k 5 22 2i 2 ˆj ,
r52 2 2
6 6
9 ( 1.10 )( 2.10 ) 1 ˆ 1
F52 9.10 2 2
2i 2 ˆj N ,
( 2.10 ) 2 2
F52 63.6iˆ 63.6 ˆj N .
qq ^
F53 k 5 23 r53 ,
r53
qq 1 ˆ 1
F53 k 5 23 2i 2 ˆj ,
r53 2 2
(1.106 )( 2.106 ) 1 ˆ 1
F53 9.109 2 2
2i 2 ˆj N ,
( 2.10 ) 2 2
F53 63.6iˆ 63.6 ˆj N .
qq
F54 k 5 24 r̂54
r54
(1.106 )( 1.106 ) 1 ˆ 1
F54 9.109 2 2
2i 2 ˆj N ,
( 2.10 ) 2 2
F54 31.8iˆ 31.8 ˆj N .
Maka F51 F51 F52 F53 F54 ,
F51 (31.8iˆ 31.8 ˆj ) (63.6iˆ 63.6 ˆj ) (63.6iˆ 63.6 ˆj ) (31.8iˆ 31.8 ˆj ) ,
F51 190.8 ˆj N
Jawaban:
a. Medan listrik di pusat lingkaran sama dengan nol.
b. Lihat Gambar, untuk setiap elemen muatan pada kawat, selalu ada elemen muatan
lain sedemikian rupa sehingga medan listrik yang ditimbulkan oleh keduanya
menghasilkan resultan pada arah z (pada gambar, ke atas). Jadi secara keseluruhan,
medan di titik tersebut adalah hasil penjumlahan dari seluruh komponen z dari medan
yang ditimbulkan oleh setiap elemen muatan. Besarnya medan listrik dihitung sebagai
berikut:
1
2
dq1 1 2 2
dE cos dq dq
40 r 2
40 2 160 ,
Q
2 2 2
E
160 0
dq
160
2R
8 0
R
a (m)
muatan per satuan panjang pada batang adalah .
L (m)
Jawaban:
dq
E p k 2 rˆpk , dengan dq dx .
rpk
rpk
Karena rˆpk di mana rpk adalah posisi titik P terhadap kawat, maka
rpk
dq
E p k 3 rpk ,
rpk
L
Ep k
xiˆ aˆj
dx , dapat diuraikan dalam sumbu x dan y
0 x a
2 2 3/ 2
L
x dx
E px k iˆ ,
0 x 2
a2 3/ 2
1 1
E px k iˆ N/C .
L2 a 2 1/ 2
a
L
a dx
E py k ˆj ,
0 x 2
a2 3/ 2
L
E py k ˆj N/C.
a L a 2
2 1/ 2
Maka E p EPxiˆ EPy ˆj
1 1 L
E p k iˆ k ˆj N/C.
L2 a 2
1/ 2
a
a L2 a 2
1/ 2