Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 9 (8/05/13)

Bahan Diskusi Epidemiologi


Investigasi Wabah

Skenario I

Ada bukti yang kuat bahwa avian influenza sedang mewabah di peternakan di daerah Anda.
Anda terpilih sebagai salah satu anggota tim petugas kesehatan hewan yang bertugas melakukan
investigasi status kesehatan di peternakan backyard di daerah Anda.

Pertanyaan A

Investigasi wabah
1. Berikanlah contoh pemeriksaan/uji yang dapat digunakan untuk mencurigai adanya
kejadian wabah avian influenza.
Jawab

Gejala klinis dan perubahan patologi yang ditimbulkan oleh Avian Influenza sangat bervariasi.
Sehingga Avian Influenza mempunyai diagnosis banding dengan beberapa penyakit lain
diantaranya New Castle Diseases, Infectious Laringo tracheitis, Fowl Plaque, Fowl Cholera dan
penyakit sistemik lainnya. Untuk itu diperlukan suatu diagnosis definitif berdasarkan hasil
diagnosis laboratorium.

Pada saat ini, terdapat dua macam metode diagnostik yang diterapkan untuk infeksi virus Avian
Influenza yaitu metode konvensional (aspek virologi) dan metode molekuler.

Metode konvensional

Uji serologi digunakan untuk mendeteksi titer antibody terhadap virus Avian Influenza. Uji ini
menggunakan sampel serum dari hewan yang diduga terinfeksi virus Avian Influenza. Sampel
serum yang telah diperoleh dapat diuji dengan uji Haemagglutination (HA) dan
Haemagglutination Inhibition (HI), Neuraminidase Inhibition (NI), Agar Gel Immunodiffusion
(AGID), Serum Neutralisation (SN) dan Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA).
Dalam makalah inihanya dibahas tentang uji HA, HI, NI, AGID dan ELISA berdasarkan standar
referensi OIE.

1
Kelompok 9 (8/05/13)

Investigasi wabah
Metode molekuler

Kualitas sampel adalah faktor penting dalam isolasi dan identifikasi virus Influenza. Jaringan
yang sudah mengalami autolysis atau swab yang terkontaminasi dapat mengurangi sensitivitas
dan spesifisitas pada isolasi dan identifikasi virus Influenza sehingga diperlukan uji yang lebih
sensitive dan spesifik. Karena alasan inilah, teknik-teknik yang berkembang saat ini seperti
Reverse Transcriptase-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) banyak digunakan untuk
mendeteksi virus Influenza. Waktu yang dibutuhkan juga lebih cepat apabila dibandingkan
dengan isolasi dan identifikasi dengan kultur pada jaringan atau telur SPF. Hal ini dikarenakan
teknik RT- PCR langsung dapat mendeteksi Avian Influenza dari swab kloaka atau swab trakea
dalam media transpor. Selain itu, isolat virus Avian Influenza dari cairan allantois telur SPF juga
dapat digunakan sebagai sampel untuk RT-PCR

Tim Anda mengevaluasi 82 peternakan backyard di provinsi Anda. Anda dan anggota team
lainya menguji unggas-unggas dalam setiap peternakan dan mencatat jika ada unggas yang
memperlihatkan gejala klinis penyakit respiratori (lesu,batuk-batuk, bernafas degan mulut
terbuka, kotoran pada hidung). Selanjutnya, diambil sampel (usap trakea) dari unggas untuk
menentukan staus infeksi dari setiap peternakan. Jika satu atau lebih sampel yang diambil dari
satu peternakan menunjukkan hasil positif dengan Real-Time PCR, maka seluruh peternakan
dianggap positif untuk virus avian influenza dan diklasifikasikan sebagai “terinfeksi”. Jika
unggas-unggas di dalam peternakan tersebut tidak memperlihatkan gejala klinis penyakit
respiratori dan seluruh sampel yang diambil menunjukkan hasil negatif dengan Real-Time PCR,
maka seluruh peternakan tersebut dianggap negatif untuk virus avian influenza.

2
Kelompok 9 (8/05/13)

Pertanyaan B

1. Apakah adanya gejala klinis penyakit respiratori pada unggas (lihat gejala yang
disebutkan di atas) merupakan definisi kasus untuk avian influenza?
Jawab
Tidak. Secara fisik, gejala yang diperlihatkan pada gejala di atas tidak khas pada penyakit
avian influenza
2. Apakah perlu untuk mengumpulkan sampel biologis dari unggas di setiap peternakan?
Kenapa Ya atau kenapa Tidak?
Jawab
Ya. Avian influenza sangat sulit terdeteksi hanya dengan menggunakan pemeriksaan fisik

Investigasi wabah
saja, karena dari gejala klinis yang terlihat sangat sulit membedakannya dengan penyakit
unggas lainnya terutama pada penyakit respiratori. Untuk itu diperlukan adanya suatu
pemeriksaan biologis untuk meneguhkan diagnose
3. Untuk tujuan dari penyelidikan awal ini, status infeksi suatu peternakan dientukan seperti
yang disebutkan di atas. Apakah ini merupakan cara yang dapat diterima untuk
mengklasifikasi sebuah peternakan tersebut sebagai “terinfeksi”? kenapa Ya atau kenapa
Tidak?
Jawab
Cara yang dilakukan untuk menentukan status infeksi suatu peternakan diatas merupakan
cara yang dapat diterima karena RT-PCR ( RealTime Polymerase Chain Reaction )
merupakan salah satu cara yang paling baik untuk mendeteksi keberadaan virus dari avian
influenza. RT-PCR dapat mendeteksi virus dan bakteri dengan
4. Jelaskan bagaimana Anda mengklasifikasikan peternakan sebagai “terinfeksi”? apa
definisi kasus Anda?
Jawab
Cara untuk mengklasifikasikan peternakan sebagai “terinfeksi” adalah dengan melihat
hasil uji RT-PCR yaitu jika satu atau lebih sampel yang diambil dari satu peternakan
menunjukkan hasil positif maka seluruh peternakan diklasifikasikan sebagai “terinfeksi”.
Jika hasil RT-PCR menunjukkan hasil negatif, maka peternakan diklasifikasikan sebagai
daerah “tidak terinfeksi”. Defenisi kasusnya adalah AI merupakan penyakit yang dapat
menular dari satu unggas ke unggas yang lain. jika tidak segera dilakukan tindakan
pencegahan, maka akan banyak unggas yang mati dan dapat menyebabkan kerugian yang
besar bagi para peternak. Untuk itu, diperlukan adanya suatu uji biologis seperti RT-PCR
untuk mendeteksi keberadaan dari virus Avian Influenza ini karena metode ini dapat
mendeteksi secara langsung unggas yang terinfeksi AI.

3
Kelompok 9 (8/05/13)

Sebagai bagian dari penyelidikan, Anda dan tim harus menjaring data mengenai 1) apakah ada
kontak antara unggas di dalam peternakan dengan unggas liar; 2) bagaimana penerapan
biosekuriti di peternakan tersebut; 3) apakah menggunakan vaksin legal atau illegal.

Pada 82 peternakan yang Anda evaluasi, 45 diantaranya teridentifikasi positif terkena virus avian
influenza dan diklasifikasikan sebagai “terinfeksi”. Sejumlah 45 peternakan diketahui
mempunyai kontak dengan unggas liar dan 30 diantaranya diklasifikasikan sebagai “terinfeksi”.
Sejumlah 40 peternakan mempunyai biosekuriti yang baik dan hanya 5 diantaranya yang
diklasifikasikan sebagai “terinfeksi”. Terakhir, 2 peternakan dari 22 yang divaksinasi
menggunakan vaksin legal diklasifikasikansbagai “terinfeksi”.

Investigasi wabah
Pertanyaan C

1. hitunglah proporsi peternakan yang diklasifikasikan “terinfeksi”? Apakah ini merupakan


alat pengukuran kejadian penyakit yang berguna? Informasi apa yang dapat Anda peroleh
dari ini?
Jawab
Unggas yang teruji positif 45
= =0,55 (55 %)
seluruh unggas yang diuji 82
Ini merupakan alat pengukuran kejadian penyakit yang berguna karena persentase
kejadian penyakit di peternakan tersebut lebih dari 50%. Informasi yang diperoleh adalah
kemungkinan sumber infeksi atau faktor-faktor yang dicurigai menjadi penyebab
timbulnya penyakit beraneka ragam seperti kontak dengan unggas liar, biosekuriti yang
buruk, dan vaksin illegal

2. Dengan menghitung attack rate untuk masing-masing faktor risiko, serta nilai
attributable rate dan risiko relative, tentukan faktor apa yang paling berpengaruh
terhadap kejadian AI?
Jawab

Terpapar Faktor Tidak Terpapar Faktor Attr-R RR


Jenis (AR1-AR2) (AR1/AR2)
Faktor Tota
Sakit Sehat AR1 Total Sakit Sehat AR2
l
Kontak
dengan 45 30 15 0,67 37 15 22 0,41 0,26 1,63
unggas liar
Biosekuriti
42 40 2 0,95 40 5 35 0,125 0,825 7,6
buruk
Vaksin
22 2 20 0,09 60 43 17 0,72 -0,66 0,125
illegal
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap
kejadian AI adalah biosekuriti yang buruk, karena memiliki nilai attributable rate dan risiko

4
Kelompok 9 (8/05/13)

relative yang paling tinggi, sehingga perlu ditingkatkan penerapan biosekuriti yang baik guna
mengurangi kejadian AI.
Skenario II

Anda diminta untuk menyelidiki kemungkinan adanya wabah AI. Kelompok yang diteliti adalah
peternakan backyard skala kecil. Pemilik unggas memelihara ayam dan bebek. Saat Anda tiba di
tempat pemeliharaan, Anda berbicara dengan pemilik untuk mengumpulkan rimayat lengkap
keadaannya.

Pertanyaan A

Investigasi wabah
1. Karena ini adalah kemungkinan wabah dan Anda diminta untuk melakukan penyelidikan,
pertanyaan-pertanyaan umum apa sajakah yang perlu dijawab sebagai hasil dari
penyelidikan Anda?
Jawab

Untuk investigasi wabah, pertanyaan-pertanyaan umum yang perlu dijawab antara lain:
 Apakah masalah yang terjadi pada peternakan backyard flocks?
 Apa saja langkah-langkah yang harus diambil untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut?
 Bagaimana mencegah kejadian tersebut dimasa yang akan datang?
 Apakah kemungkinan sumber infeksinya dan apakah peternakan lain dapat terinfeksi?

2. Buat formulir untuk menyelidiki wabah AI.Pastikan untuk menyediakan tempat yang
cukup untuk mencatat seluruh data yang harus dikumpulkan

5
Kelompok 9 (8/05/13)

FORMULIR

Riwayat peternakan

Nama peternakan : …….


Alamat peternakan :…….
Jumlah ternak ayam petelur : 2 Jantan
23 Betina
Jumlah ternak bebek : 3 Jantan

Investigasi wabah
6 Betina
Jumlah ternak unggas belian : 5 Jantan
7 Betina
Lokasi kandang pertama : Berisi 25 ekor ayam petelur
Lokasi kandang kedua : Berisi 9 ekor bebek
Lokasi kandang ketiga : Berisi 12 ekor unggas belian
Asal bebek dan unggas : Pasar
Tujuan beternak/hasil ternak :Untuk konsumsi keluarga pemilik
Riwayat unggas mati :
1. Waktu penemuan kasus: Hari ke-1 Jumlah: 3 ekor unggas belian
2. Waktu penemuan kasus: Hari ke-2 Jumlah: 4 ekor unggas belian
4 ekor ayam petelur
3. …….
Penanganan bangkai : Diletakkan begitu saja di luar kandang
Cuaca sekitar peternakan : Dingin

Data Pemeriksaan

 Kandang pertama (ayam petelur)


Ayam mati yang ditemukan : 7 ekor
Jumlah ayam hidup yang menunjukkan gejala klinis : 9 ekor
Gejala klinis yang terlihat pada unggas hidup : mengarah pada AI

 Kandang kedua (bebek)


Bebek mati yang ditemukan : 2 ekor
Jumlah bebek hidup yang menunjukkan gejala klinis : 2 ekor
Gejala klinis yang terlihat pada bebek hidup : Lemah dan enggan berdiri

 Kandang ketiga (unggas belian)


Unggas mati yang ditemukan : 2 ekor
Jumlah unggas hidup yang menunjukkan gejala klinis : 2 ekor
Gejala klinis yang terlihat pada unggas hidup : Batuk, dispnea, lethargy, ataxia
(mengarah pada AI)

6
Kelompok 9 (8/05/13)

Hasil nekropsi

Lesio yang ditemukan : Mengarah pada infeksi AI, termasuk diantaranya pembengkakan
kepala dan kaki akibat edema subkutan; hemoragi pada kaki, pial
dan jengger; hemoragi pada epikardium; dan fokus nekrosa pada
limpa, jantung dan pankreas

Hasil uji real-time reverse-transcriptase polymerase chain reaction

Investigasi wabah
Hasil positif AI :
Jumlah ayam petelur : 19 ekor
Jumlah bebek : 7 ekor
Jumlah unggas belian : 11 ekor

Hasil negative AI :
Jumlah ayam petelur : 6 ekor
Jumlah bebek : 2 ekor
Jumlah unggas belian : 1 ekor

7
Kelompok 9 (8/05/13)

Riwayat yang diperoleh dari Pemilik Unggas

Tiga hari yang lalu, si pemilik memiliki 37 ekor ayam dan 9 ekor bebek. Unggas-unggas tersebut
ditempatkan pada tiga lokasi terpisah. Pemilik itu memiliki sebuah kandang ayam kecil dmana ia
menempatkan ayam petelur. Di kandang tersebut ada 25 ekor ayam. Dua dari ayam-ayam ini
adalah ayam jantan, sisanya ayam petelur. Si pemilik juga memiliki dua buah kandang lain yang
kecil.ia menempatkan seluruh bebeknya dalam salah satu kandang (ia memiliki 6 ekor bebek
betina dan 3 ekor bebek jantan). Kandang satunya lagi dperuntukkan untuk menyimpan unggas
yang dibeli secara teratur dari pasar unggas. Ada 12 ekor unggas di kandang ini (5 ekor ayam

Investigasi wabah
jantang dan 7 ekor ayam betina). Bebek dan unggas yang dibeli dari pasar adalah untuk
dikonsumsi. Sebagian besar telur yang dihasilkan dan unggas yang dipotong dikonsumsi oleh
keluarga pemilik yang tinggal di lokasi yang sama.

Pemilik memberitahu Anda bahwa dua hari yang lalu, pagi-pagi ia member makan unggas
peliharaannya dan mengumpulkan telur. Ia mendapati 3 ekor bangkai ayam di kandang unggas
yang dibeli dari pasar.kemarin ia mendapati 4 ekor bangkai lainyya dari kelompok unggas yang
dibeli dari pasar dan 4 ekor bangkai ayam dari kelompok ayam petelur. Seluruh bangkai ungga
stersebut diletakkan begitu saja diluar kandang. Untungnya, cuacanya dingin akhir-akhir ini,
sehingga kondisi bangkai masih cukup baik.

Anda memeriksa sisa unggas yang ada. Dalam kandang unggas yang dibeli dari pasar. Anda
mendapati 2 ekor bangkai unggas. Dari ke-3 ekor yang masih hidup, 2 diantaranya menunjukkan
gejala klinis yang mengarah pada AI (batuk, dispnea, letharghi, ataxia). Dalmakandang ayam
petelur, Anda mendapati 7 ekor bangkai ayam. Dari ke-14 ekor yang masih hidup, 9 diantaranya
menunjukkan gejala klinis yang mengarah pada AI. Dalam kandang bebek, Anda mendapati 2
ekor bangkai bebek. Dari ke-7 ekor yang masih hidup, satu tampak amat lemah dan enggan
bangkit berdiri.

Anda menekropsi seluruh ungga syang mati. Banyak diantaranya memiliki lesion yang mengarah
pada infeksi AI, termasuk diantaranya pembengkakan kepala dan kaki akibat edema subkuta;
hemoragi pada kaki, pialdan jengger; hemoragi pada epikardium; dan focus nekrosa pada limpa,
jantung dan pancreas.

Anda mengumpulkan sampel untuk pengujian AI dari seluruh bangkai disana. Anda mengambil
swab trakea dan kloaka untuk keperluan uji real-time reverse-transcriptase PCR.

8
Kelompok 9 (8/05/13)

Pertanyaan B

3. Informasi apayang penting untuk dicatat dalam kejadian wabah ini? Bagaimana cara
Anda mengatur data ini untuk mempermudah bagi perhitungn-perhitungan epdemiologis
seperti table attact rate?
Jawab
Informasi penting untuk dicatat adalah
 Jenis unggas yang dipelihara yang rentan AI
 Jumlah populasi unggas

Investigasi wabah
 Jumlah unggas mati, sakit dan sehat
 Asal unggas sakit

Tabel AR:

Terpapar faktor Tidak terpapar faktor


Faktor
Total Sakit/Mati Sehat AR Total Sakit/Mati Sehat AR
Asal pasar 21 14 7 0.67 25 20 5 0.80
Unggas rentan AI 37 31 6 0.84 9 3 6 0.33

4. Berapa proporsi ayam dalam kelompok ini? Berapa proporsi bebek?


Jawab
jml ayam 37
Proporsi ayam dalam kelompok ini = = = 0.804
jml unggas keseluru h an 46
jml bebek 9
Proporsi bebek = = = 0.196
jml unggas keseluru h an 46

5. Hitung mortality rate dan case fatality rate masing-masing kelompok unggas.
Interpretasikan hasil yang Anda peroleh.
Jawab
Mortality Rate dan Case Fatality Rate
Ayam:
jml ayam yang mati 20
Mortality Rate = = = 0.54
jml populasi berisiko 37
jmlayam yang mati 20
Case Fatality Rate = = = 0.65
jml ayam yang sakit 31
Bebek:
jml bebek yang mati 2
Mortality Rate = = = 0.22
jml populasi berisiko 9
jmlbebek yang mati 2
Case Fatality Rate = = = 0.67
jml bebek yang sakit 3
Interpretasi :

9
Kelompok 9 (8/05/13)

Pada ayam tingkat mortalitas dan tingkat kefatalan kasus bernilai hampir sama, namun
pada bebek tingkat kefatalan tinggi, sedangkan tingkat mortalitasnya rendah.

6. Definisikan suatu kasus berdasarkan data yang Anda kumpulkan. Masukkan mortality
rate atau case fatality rate sebagai bagian dari definisi Anda. Mengapa mortality rate
atau case fatality rate penting untuk dimasukkan dalam definisi Anda?
Jawab
Pada ayam kasus kematian dan kefatalan tinggi, sedangkan pada bebek kasus kematian
rendah tapi tingkat kefatalan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa ayam rentan terhadap
penyakit AI sedangkan bebek tidak rentan namun apabila terkena AI maka kasusnya akan

Investigasi wabah
fatal. Mortality rate dan case fatality rate penting dimasukkan dalam definisi kasus AI,
untuk melihat tingkat kefatalan dan tingkat kematian akibat penyakit AI pada hewan yang
rentan maupun tidak.
7. Tentukan besarnya/ keparahan masalah di kelompok backyard ini dengan menghitung
tingkat serangannya. Untuk perhitungan ini, anggaplah bahwa kematian dan gejala-gejala
klinis konsisten dengan definisi kasus Anda untuk HPAI (tanpa memandang hasil
pengujian AI-nya)
Jawab
jml kasus(hewan mati) 34
Attack Rate (semua unggas) = = = 0.74
jml populasi berisioko 46
8. Periksa data yang ada untuk menemukan pola temporal, spasial dan hewan. Hitung
tingkat seranganya. Gunakan table data yang disediakan (table 1)
Jawab
Pola yang digunakan adalah pola hewan yaitu meliputi asal unggas dan jenis unggas yang
rentan AI
Attack Rate berdasarkan faktor

Terpapar faktor Tidak terpapar faktor


Faktor
Total Sakit/Mati Sehat
AR Total Sakit/Mati Sehat AR
Asal pasar 21 14 7 0.67 25 20 5 0.80
Unggas rentan AI 37 31 6 0.84 9 3 6 0.33

9. Apa hipotesis Anda mengenai penyakit dalam kelompok ini? Jelaskan penalaran Anda
Jawab
Hipotesis:
Faktor : asal hewan
TP=TTP
TP : terpapar faktor
TTP : tidak terpapar faktor
Tingkat serangan pada kelompok yang terpapar faktor (asal pasar) dan yang tidak
terpapar faktor (bukan asal pasar) tidak berbeda, karena penyebaran penyakit AI
disebabkan oleh virus yang bisa menular melalui kontak udara. Jadi ketika ayam asal
pasar didekatkan kandangnya dengan ayam lain yang bukan berasal dari pasar maka

1
0
Kelompok 9 (8/05/13)

ayam tersebut akan tertular virus AI sehingga tingkat serangan pada ayam yang terpapar
faktor maupun tidak akan sama.
Faktor: jenis unggas rentan AI
TP≠TTP
TP : terpapar faktor
TTP : tidak terpapar faktor
Tingkat serangan pada hewan terpapar faktor (jenis unggas rentan AI) dan hewan tidak
terpapar faktor (jenis unggas yang tidak rentan AI) berbeda. Unggas yang rentan AI
mempunyai reseptor yang peka terhadap serangan virus AI sehingga akan menimbulkan
penyakit dengan tingkat serangan yang tinggi. Sedangkan pada unggas yang tidak rentan
maka kasus penyakit yang ditemukan hanya sedikit.

Investigasi wabah
10. Apakah informasi yang tidak Anda peroleh selama kunjungan Anda yang menurut Anda
dapat bermanfaat?
Jawab
Informasi penting yang tidak diperoleh:
 Jarak antar kandang
 Vaksinasi yang telah dilakukan
 Biosecurity yang diterapkan

11. Langkah-langkah apa sajakah yang perlu segera dilakukan untuk mengendalikan masalah
dalam kelompok unggas ini dan mencegah penyebarannya ke kelompok unggas lain di
sekitarnya?
Jawab
Langkah yang dapat dilakukan untuk mengendalikan masalah dan mencegah
penularannya:
 Memusnahkan bangkai dengan cara dikubur atau dibakar
 Penerapan biosecurity
 Vaksinasi

Pertanyaan C

12. Hasil uji AI diserahkan pada Anda dan dapat dilihat pada table 2
13. Berapa proporsi unggas yang teruji positif AI dalam kelompok tersebut

Diketahui
Total unggas yang teruji positif : 37
Total unggas : 46
Ditanyakan
Proporsi teruji positif
Jawab
Unggas yang teruji positif 37
= =0,80(80 %)
seluruh unggas yang diuji 46
1
1
Kelompok 9 (8/05/13)

14. Berapa proporsi unggas yang teruji positif AI dalam kelompok ayam? Dalam kelompok
bebek? Bandingkan hasil-hasil yang Anda dapatkan dengan perhitungan tingkat serangan
yang Anda hitung sebelumnya. Lihat jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam
pertanyaan B

Diketahui
Total ayam yang teruji positif :30
Total ayam yang diuji : 37
Total bebek yang teruji positif : 7

Investigasi wabah
Total bebek yang diuji : 9
Ditanyakan
Proporsi ayam teruji positif
Proporsi bebek teruji positif
Perbandingan dengan attack rate?
Jawab
Proporsi ayam teruji positif
Unggas yang teruji positif 30
= =0,81(81 %)
seluruh unggas yang diuji 37

Proporsi bebek teruji positif


Unggas yang teruji positif 7
= =0,78(78 % )
seluruh bebek yang diuji 9

Berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya attack rate 0,74 (74%) nilai ini diperoleh
berdasarkan jumlah yang mati. Sedangkan perhitungan diatas berdasarkan hasil uji lab
terhadap yang teruji positif. Nilai proporsinya keduanya lebih besar dibanding attack
rate. Maka dapat dikatakan bahwa beberapa hewan berada dalam tahap sub klinis atau AI
belum menyebabkan hingga kematian.
15. Apakah proporsi unggas yang teruji positif AI lebih tinggi dalam kelompok unggas yang
dibeli dari pasar daripada dalam kelompok ayam petelur? Jelaskan hasil yang Anda
dapatkan

Diketahui
Total ayam belian teruji positif : 11
Total ayam belian yang diuji : 12
Total ayam petelur teruji positif : 19
Total ayam petelur yang diuji : 25
Ditanyakan
Proporsi ayam belian teruji positif
Proporsi ayam petelur teruji positif

1
2
Kelompok 9 (8/05/13)

Jawab
Proporsi ayam belian teruji positif
Unggas yang teruji positif 11
= =0,92(92 %)
seluruh unggas yang diuji 12

Proporsi ayam petelur teruji positif


Unggas yang teruji positif 19
= =0,76(76 %)
seluruh unggas yang diuji 25

Investigasi wabah
proporsi unggas teruji positif AI dalam kelompok unggas yang dibeli dari pasar lebih tinggi
dari kelompok ayam petelur karena unggas yang dibeli dari pasar memiliki kemungkinan
kontak dengan unggas lain yang ada di pasar lebih tinggi dibandingkan dengan ayam petelur
yang telah dipelihara

16. Menurut hipotesa yang Anda buat apa yang mungkin menjadi rute utama penularan AI
dari kelompok yang terinfeksi ke kelompok lain di sekitarnya? Bagaimana Anda
menyelidiki teori-teori Anda?
Jawab
Rute penularan yang terjadi dalam satu kandang dapat melalui kontak antar ayam dalam
satu kandang. Sedangkan penyebaran AI antar kandang dapat terjadi melalui rute vomit
(alat-alat kandang atau petugas kandang yang terkontaminasi bahan atau materi bilogis
misalnya discharge dari unggas yang positif AI). Penyelidikkan teori dapat dilakukan
dengan kuisioner yang berisi tentang asas penerapan biosekuriti, pendata mengenai
kejadian kematian ayam per kandang, dan tata laksana pemeliharaan ayam (siapa yang
bertugas membersihkan kandang, memberi makan dll)

17. Rekomendasi biosekuriti apa yang akan Anda sarankan pada pemilik unggas dan para
pemilik unggas lain di sekitarnya untuk menghentikan penyebaran penyakit ini?
Jawab
1. Menyarankan untuk memelihara satu jenis unggas saja
2. Memberikan jarak atau space ruang yang cukup antar kandang
3. Memperhatikan kepadatan kandang
4. Belajar untuk mengetahui unggas yang menunjukkan gejala-gejala menderita suatu
penyakit, agar tidak keliru memilih unggas yang akan dibeli dipasar
5. Menerapkan sistem all in all out
6. Melaporkan segera jika terjadi suatu kejadian, tidak perlu menunggu kematian yang
tinggi
7. Menerapkan sistem keluar masuk kandang yang teratur. Mencegah pemilik unggas
lain untuk masuk dikawasan kandang pemilik unggas
8. Melakukan vaksinasi pada unggas peliharaan masing-masing

1
3
Kelompok 9 (8/05/13)

Pertanyaan D

18. Setelah adanya laporan mengenai adanya kelompok unggas yang terserang penyakit yang
memiliki gejala mirip AI, ada lebih banyak laporan berdatangan tentang kelompok
unggas yang sakit, Anda memutuskan untuk mencari pola dalam kelompok-kelompok
unggas yang dilaporkan sakit
19. Jenis pola seperti apa yang akan Anda cari dan bagaimana cara Anda akan memperoleh
informasi ini?

Investigasi wabah
Jawab
Pola yang akan dicari adalah pola temporal (waktu), cara memperoleh informasi adalah
dengan menganalisa data laporan AI yang berdatangan dengan melihat waktu kejadian,
jumlah hewan yang mati, dan hasil uji AI.
20. Pertanyaan-pertanyaan apa yang akan Anda tanyakan pada tiap pemilik kelompok unggas
dalam kelanjutan penyelidikan Anda?
Jawab
1. Berapa kali dalam seminggu Anda membeli unggas di pasar dan berapa jumlah yang
dibeli?
2. Pernahkah melakukan vaksinasi pada ayam milik Anda dan vaksin apa yang digunakan?
3. Apakah ada unggas liar atau hewan lain yang berkeliaran di sekitar kandang dan rumah
Anda?

1
4
Kelompok 9 (8/05/13)

Tabel 1
Nomor Unggas Jenis Jenis Kelamin Lokasi Gejala klinis Mati/Hidup
1 Ayam Betina Kandang unggas belian Mati
2 Ayam Jantan Kandang unggas belian Mati
3 Ayam Betina Kandang unggas belian Mati
4 Ayam Jantan Kandang unggas belian Mati
5 Ayam Jantan Kandang unggas belian Mati
6 Ayam Betina Kandang unggas belian Mati
7 Ayam Betina Kandang unggas belian Mati

Investigasi wabah
8 Ayam Jantan Kandang unggas belian Mati
9 Ayam Betina Kandang unggas belian Mati
10 Ayam Betina Kandang unggas belian Ya Hidup
11 Ayam Betina Kandang unggas belian Ya Hidup
12 Ayam Jantan Kandang unggas belian Tidak Hidup
13 Ayam Jantan Kandang petelur Mati
14 Ayam Betina Kandang petelur Mati
15 Ayam Betina Kandang petelur Mati
16 Ayam Betina Kandang petelur Mati
17 Ayam Jantan Kandang petelur Mati
18 Ayam Betina Kandang petelur Mati
19 Ayam Betina Kandang petelur Mati
20 Ayam Betina Kandang petelur Mati
21 Ayam Betina Kandang petelur Mati
22 Ayam Betina Kandang petelur Mati
23 Ayam Betina Kandang petelur Mati
24 Ayam Betina Kandang petelur Ya Hidup
25 Ayam Betina Kandang petelur Ya Hidup
26 Ayam Betina Kandang petelur Ya Hidup
27 Ayam Betina Kandang petelur Ya Hidup
28 Ayam Betina Kandang petelur Ya Hidup
29 Ayam Betina Kandang petelur Ya Hidup
30 Ayam Betina Kandang petelur Ya Hidup
31 Ayam Betina Kandang petelur Ya Hidup
32 Ayam Betina Kandang petelur Ya Hidup
33 Ayam Betina Kandang petelur Tidak Hidup
34 Ayam Betina Kandang petelur Tidak Hidup
35 Ayam Betina Kandang petelur Tidak Hidup
36 Ayam Betina Kandang petelur Tidak Hidup
37 Ayam Betina Kandang petelur Tidak Hidup
38 Bebek Betina Kandang bebek Mati
39 Bebek Betina Kandang bebek Mati
40 Bebek Betina Kandang bebek Ya Hidup
41 Bebek Betina Kandang bebek Tidak Hidup
42 Bebek Jantan Kandang bebek Tidak Hidup
43 Bebek Jantan Kandang bebek Tidak Hidup
44 Bebek Betina Kandang bebek Tidak Hidup
1
5
Kelompok 9 (8/05/13)

45 Bebek Jantan Kandang bebek Tidak Hidup


46 Bebek Betina Kandang bebek Tidak Hidup
Tabel 2
Nomor Hasil tes Nomor Hasil tes Nomor Hasil tes
Unggas AI Unggas AI Unggas AI
1 Positif 17 Positif 33 Positif
2 Positif 18 Positif 34 Negatif
3 Positif 19 Negatif 35 Negatif
4 Positif 20 Positif 36 Positif
5 Positif 21 Positif 37 Negatif
6 Negatif 22 Positif 38 Positif

Investigasi wabah
7 Positif 23 Negatif 39 Positif
8 Positif 24 Positif 40 Positif
9 Positif 25 Positif 41 Positif
10 Positif 26 Positif 42 Positif
11 Positif 27 Negatif 43 Positif
12 Positif 28 Positif 44 Negatif
13 Positif 29 Positif 45 Positif
14 Positif 30 Positif 46 Negatif
15 Positif 31 Positif
16 Positif 32 Positif

1
6

Anda mungkin juga menyukai