Kapal pesiar World Dream berlabuh di Kai Tak Cruise Terminal, Hong Kong, Rabu (5/2/2020). Hong
Kong mengarantina lebih dari 1.800 orang di atas kapal pesiar yang berpaling dari pelabuhan
Taiwan tersebut terkait wabah virus corona. (AP Photo/ Vincent Yu)
BACA JUGA
Satu Penumpang Positif COVID-19, Kapal World Dream yang Angkut Sekitar 270
WNI Ditolak Berlabuh
"Sebenarnya, Kapal World Dream ingin berlabuh di Pulau Bintan, Kepulauan
Riau. Tapi ditolak juga oleh kita (Indonesia). Sekarang kapalnya berada di
perairan internasional," terang Yuri ditemui di Gedung Kementerian
Kesehatan RI, Jakarta, kemarin (21/2/2020).
Yuri mengatakan, rencananya 270 WNI itu akan dijemput dengan kapal laut.
2 dari 4 halaman
Penumpang melambaikan tangan ke arah media dari kapal pesiar World Dream yang berlabuh di
Kai Tak Cruise Terminal, Hong Kong, Rabu (5/2/2020). Hong Kong mengarantina lebih dari 1.800
orang di atas kapal pesiar yang berpaling dari pelabuhan Taiwan tersebut terkait wabah virus
corona. (AP Photo/ Vince
Yuri memaparkan mekanisme rencana penjemputan WNI di Kapal World
Dream. Prosesnya dari kapal ke kapal.
"Para kru kapal WNI itu turun dengan sekoci dari Kapal World Dream. Lalu
menuju ke kapal kita (kapal TNI AL). Diharapkan begitu pelaksanaannya,"
ujarnya.
"Setelah masuk ke kapal TNI AL, langsung diobservasi. Meskipun tidak ada
yang sakit dengan gejala COVID-19, bisa saja sakit lain akan tetap dilakukan
pemeriksaan kesehatan menyeluruh."
Yuri menyebut, observasi selama 14 hari juga perlu dilakukan terhadap para
WNI dari Kapal World Dream.
"Jangka waktu ini sebagaimana observasi yang kita lakukan terhadap WNI
dari Wuhan," lanjut Yuri.
Jarak lokasi menuju Kapal World Dream yang berada di perairan internasional
dekat Pulau Bintan kurang lebih membutuhkan waktu 20 jam. Kapal TNI AL
yang akan menjemput adalah KRI Banjarmasin 592.
3 dari 4 halaman
Menunggu Keputusan
Seorang pria dipindahkan dari kapal pesiar World Dream ke ambulans di Kai Tak Cruise Terminal,
Hong Kong, Rabu (5/2/2020). Hong Kong mengarantina lebih dari 1.800 orang di atas kapal pesiar
yang berpaling dari pelabuhan Taiwan tersebut terkait wabah virus corona. (Philip FONG/AFP)
Sampai sekarang belum ditentukan lokasi 14 hari observasi kru WNI Kapal
World Dream di mana. Proses penjemputan WNI di Kapal World Dream juga
masih menunggu keputusan resmi.
"Dengan demikian perlu observasi. Agar mereka aman juga bila kembali ke
masyarakat nanti."
"Dari 188 (ABK) ini ada 16 ABK wanita, dan salah satunya dalam
kondisi hamil 3 bulan dan suaminya juga ada di sana, kondisi
kehamilan dan ibunya bagus, tidak ada masalah," kata Sekretaris
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kementerian Kesehatan (Sesditjen P2P Kemenkes) Achmad
Yurianto dalam konferensi pers di kantor Kepala Staf Kepresidenan
(KSP), Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).
Menurut aturan itu, jika ada pasien yang terjangkit virus perlu dilakukan imunisasi agar tidak
menular secara masif. Artinya, pemerintah suatu negara wajib menyelenggarakan vaksinasi
tanpa dipungut biaya jika penyakit dikategorikan sangat menular.
Selain imunisasi, penyedia layanan kesehatan perlu melakukan deteksi dini agar dapat
memperkirakan perawatan lebih lanjut, mengelola komorbiditas (istilah dalam dunia kedokteran
yang menggambarkan kondisi bahwa ada penyakit lain yang dialami selain penyakit utamanya),
dan mengurangi tingkat penularan.
Menurut Peraturan Kesehatan Internasional, ada sejumlah prosedur yang perlu diperhatikan
saat memutuskan untuk melakukan isolasi dan karantina:
1. Individu yang terisolasi harus ditempatkan secara terpisah dari individu yang dikarantina.
2. Status kesehatan individu yang terisolasi dan dikarantina harus dimonitor secara teratur, untuk
menentukan apakah mereka terus membutuhkan isolasi atau karantina.
3. Jika seseorang yang dikarantina diyakini terinfeksi penyakit menular maka ia harus segera
dibawa ke ruang isolasi.
4. Isolasi dan karantina mesti segera diakhiri ketika individu negatif mengidap penyakit menular.
5. Kebutuhan individu yang tengah diisolasi dan karantina juga perlu diperhatikan, seperti
disediakan makanan, pakaian, dan lainnya.
6. Tempat isolasi dan karantina pun juga harus dijaga dan higienis.
Ditanya soal proses setelah masker dipakai untuk menangani penyakit menular seperti virus
corona novel, Sugiyono mengatakan masker akan didestruksi (pemecahan senyawa) untuk
mematikan virus.
"Kalau untuk masker biasanya harus didestruksi untuk mematikan virus maupun patogen lainnya
dari penderita, sesuai dengan prosedur rumah sakit," pungkasnya.
Sebelumnya, WHO mendeklarasikan wabah virus corona novel kini berstatus gawat darurat dan
menjadi perhatian dunia. Keputusan itu diambil dalam rapat yang digelar di Jenewa, Swiss.
"Karena jumlah pengidap terus bertambah dan terjadi penularan antarmanusia di luar China,
maka WHO kembali menggelar rapat karena ada potensi wabah ini semakin meluas," kata Dirjen
WHO, Tedros Adanom Ghebreyesus.
WHO menyatakan yang dimaksud status gawat darurat yang menjadi perhatian dunia adalah
kejadian luar biasa yang mengancam kesehatan masyarakat di banyak negara akibat
penyebaran wabah secara global. Hal ini juga membutuhkan tanggap dan koordinasi dari
seluruh dunia.