Dunia-islam
Hikmah
Pentingnya Doa
Jumat , 17 Jun 2011, 02:00 WIB
Shalat. Ilustrasi
Oleh Ali Rif'an
Secara fitrah, dalam setiap diri individu manusia, pasti tertanam rasa ingin menjadi
yang lebih baik dan sempurna. Oleh karena itu, Allah SWT senantiasa menyediakan
beragam jalan bagi hamba-Nya agar mereka mau berusaha dan semakin dekat
kepada-Nya.
Islam secara tegas mengajarkan bahwa segala hasil yang diraih oleh manusia
adalah sesuai dengan usaha dan jerih payahnya. Manusia yang selalu berusaha
(bekerja) dengan sungguh-sunguh karena Allah SWT pasti akan menuai hasil
usahanya itu. "Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-
sungguh menuju Tuhanmu, kamu pasti akan menemuinya," (QS al-Insyiqaq [84]: 6).
Doa menjadi bagian penting dalam setiap usaha manusia. Berdoa berarti
mengetahui bahwa Allahlah yang menentukan segala usahanya. Doa bisa diartikan
sebagai satu permohonan dan pujian dalam bentuk ucapan dari hamba yang rendah
kedudukannya pada Rabb Yang Mahatinggi. Orang yang tidak mau berdoa kepada
Allah bisa dikatakan orang yang takabur (sombong) karena tidak menempatkan
Allah sebagai penentu segalanya (QS al-Mu'min [40]: 60). Rasulullah SAW bersabda,
"Allah SWT sangat murka kepada orang yang tidak mau berdoa kepada-Nya," (HR
Ibnu Majah).
Sejatinya, tujuan berdoa adalah meningkatkan kedekatan diri kepada Allah SWT
sekaligus untuk memperbaiki diri. Ibn Atha'illah dalam kitabnya Al-Hikam
menjelaskan, "Bagaimana engkau menginginkan sesuatu yang luar biasa, padahal
engkau sendiri tak mengubah dirimu dari kebiasaanmu? Kita banyak meminta dan
berharap pada Allah, tetapi sibuknya meminta kadang membuat kita tak sempat
menilai diri sendiri. Padahal, kalau kita meminta (doa) sembari berusaha untuk
mengubah diri (ikhtiar), Allah akan memberikan apa yang kita minta karena doa itu
hakikatnya adalah pengiring agar kita bisa mengubah diri kita."
Manfaat doa begitu besar dalam kehidupan manusia. Dengan doa, kedamaian dapat
diraih, semangat hidup dapat ditingkatkan, dan emosi dapat dikendalikan. Dengan
doa, ada harapan yang terbentang. Doa juga menjadi penyejuk pada saat
menghadapi musibah. Doa adalah tempat kembalinya manusia setelah seharian
melakukan usaha (ikhtiar).
Walaupun tak terlihat hasilnya, doa harus terus dipanjatkan karena di balik doa
tersimpan rahasia Allah yang amat mengagumkan. Ada cerita menarik di zaman
Nabi SAW. Suatu hari, seorang ibu ditanya anaknya yang sedang sakit, "Mengapa
doa ibu tidak dikabulkan?" Sang ibu kemudian menjawab, "Barangkali Allah ingin
memberi pahala lebih banyak kepadamu karena orang yang sedang dicoba Allah
dengan penyakit berat, ia bersabar dan berdoa kepada Allah, akan diberinya pahala,
atau dosamu diampuni-Nya. Bacalah doa yang masih kau hafal, ayat singkat, atau
mohon dengan bahasamu sendiri."
https://m.republika.co.id/amp/lmvtoy
Pertama: Do’a adalah ibadah dan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Do’a adalah ibadah.” (HR. Abu Daud no. 1479, At Tirmidzi no. 2969, Ibnu Majah no.
3828 dan Ahmad 4/267; dari An Nu’man bin Basyir)
Ketiga: Do’a itu amat bermanfaat dengan izin Allah. Manfaat do’a ada dalam tiga
keadaan sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut,
« ث إِمَّا أَنْ ُت َعجَّ َل لَ ُه ٍ َْس فِي َها إِ ْث ٌم َوالَ َقطِ ي َع ُة َرح ٍِم إِالَّ أَعْ َطاهُ هَّللا ُ ِب َها إِحْ دَى َثال
َ ما مِنْ مُسْ ل ٍِم َي ْدعُو ِب َدعْ َو ٍة َلي
ْ
ُ َقا َل « هَّللا. َقالُوا إِذاً ُن ْك ِث ُر.» ف َع ْن ُه م َِن السُّو ِء مِثلَ َها 0َ ْن َيصْ ِر0ُ َدعْ َو ُت ُه َوإِمَّا أَنْ َي َّدخ َِر َها لَ ُه فِى اآلخ َِر ِة َوإِمَّا أ
ُْ َ
» أَ ْك َث ُر
“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa
dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya
tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya
baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang
semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak
berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang
memperbanyak mengabulkan do’a-do’a kalian.” (HR. Ahmad 3/18, dari Abu Sa’id. Syaikh
Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya jayyid)
Keempat: Do’a adalah sebab kuat dan semakin mendapatkan pertolongan menghadapi
musuh.
Kelima: Do’a merupakan bukti benarnya iman dan pengenalan seseorang pada Allah
baik dalam rububiyah, uluhiyah maupun nama dan sifat-Nya. Do’a seorang manusia
kepada Rabbnya menunjukkan bahwa ia yakini Allah itu ada dan Allah itu Maha Ghoni
(Maha Mencukupi), Maha Melihat, Maha Mulia, Maha Pengasih, Maha Mampu, Rabb yang
berhak diibadahi semata tidak pada selainnya.
Keenam: Do’a menunjukkan bukti benarnya tawakkal seseorang kepada Allah Ta’ala.
Karena seorang yang berdo’a ketika berdo’a, ia berarti meminta tolong pada Allah. Ia
pun berarti menyerahkan urusannya kepada Allah semata tidak pada selain-Nya.
“Barangsiapa yang tidak meminta pada Allah, maka Allah akan murka padanya.” (HR.
Tirmidzi no. 3373. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
DO’A
Oleh : Burhanudin
Bab I
Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan modern saat ini, selalu saja ada satu waktu dimana
manusia merasa tidak mengerti, tidak tahu serta tidak mampu mengatasi
permasalahan kehidupan yang dihadapinya. Bahkan, orang yang mengedepankan
rasional atau seorang yang sudah berhasil menempuh pendidikan jenjang tertinggi
sekalipun suatu saat mengalami kondisi saat dirinya tidak tahu dan tidak mampu
(jawa: menthok).
Ketika seseorang merasa tidak tahu dan tidak mampu untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapinya, maka ia akan membutuhkan kekuatan dari luar
dirinya yang diyakini akan bisa membantu mengatasi permasalahannya. Kekuatan
dari luar mungkin bisa Sang Pencipta atau hal-hal lain yang dianggap mampu dan
diyakini mampu membantu mengatasi permasalahan.
Sebagai Insan yang beriman tentu saja dalam mangatasi problematika kehidupan
selalu disandarkan pada kekuatan Tuhan, tidak dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan Agama. Apalagi sebagai umat islam dituntunkan untuk meminta pertolangan
hanya kepadanya.
Artinya : Hanya Engkaulah yang Kami sembah dan hanya kepada Engkaulah Kami
meminta pertolongan. QS.Al Faatihah ayat ;5
Salah satu ekspresi seorang dalam meminta pertolangan kepada Allah dengan
melalui Do’a yang dipanjatkan dengan tulus ikhlas dan dengan keyakinan penuh
akan terkabulnya.
Do’a merupakan harapan munculnya kekuatan dari Tuhan agar bisa memecahkan
permasalahan, Do’a juga sebagai sugesti sesorang agar mampu mengatasi
berbagai permasalahan hidup yang diahadapi.[i]
Bab II
Pembahasan
Sejarah Do’a
Do’a telah dikenal sejak petamakali diciptakan manusia yaitu Nabi Adam.
Dalam Kitab “Khazinatul Asrar” diterangkan sesudah Nabi Adam diciptakan dan
ditiupkan ruh, beliau berDo’a kepada Allah “ Wahai Tuhanku, tunjukilah daku jalan
yang lurus, yaitu jalan orang-orang yag telah Engkau anugerahi nikmat kepada
mereka, bukan jalan mereka yang Engkau murkai dan bukan pula jalan mereka yang
sesat” yang terkandung dalam Surat Al Faatihah[ii]. Mulai saat itu Do’a digunakan
oleh para Nabi dan sebagian umatnya, mereka senantiasa memohon pertolongan
kepada Allah dengan memanjatkan Do’a kepadaNya.
Mengapa manusia Harus berDo’a?
Ada beberapa alasan kenapa manusia harus berDo’a,
Pertama karena panggilan jiwa, sedang mendapat kesulitan yang belum ada jalan
keluarnya.
Artinya : Dan apabila manusia disentuh oleh suatu bahaya, mereka menyeru
Tuhannya dengan kembali bertaubat kepada-Nya, kemudian apabila Tuhan
merasakan kepada mereka barang sedikit rahmat dari pada-Nya, tiba-tiba sebagian
dari mereka mempersekutukan Tuhannya. QS. Ar Rum : 33.
Kedua karena Do’a sebagai ibadah manusia kapada Allah SWT.
Artinya : Dan Tuhanmu berfirman: “BerDo’alah kepada-Ku, niscaya akan
Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri
dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam Keadaan hina dina”.
QS.Al Mukmin : 60.
Ketiga, karena manusia diciptakan dalam keadaan lemah, sesuai dalam Al Qur’an
QS An Nisa Ayat : 28
Artinya : Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan
bersifat lemah.
Pengertian Do’a
Menurut bahasa Do’a berasal dari Bahasa Arab الدعاءyang merupakan
bentuk masdar dari mufrad داعىyang memiliki bermacam-macam arti. Dalam kamus
Bahasa Arab di bawah judul huruf و, ع, دdisebutkan sebagai berikut:
1. دعوة, يدعو, داعىartinya menyeru, memanggil.
2. دعاء, يدعو, داعيartinya memanggil, menDo’a, memohon, meminta.
3. Dalam bentuk jama’nya ادعيةartinya Do’a, permohonan, permintaan.
4. دعاء لهartinya menDo’akan kebaikan kepadanya.
5. دعاء عليهartinya menDo’akan keburukan atau kejahatan kepadanya.
6. داعartinya orang yang memanggil, orang yang menyeru, orang yang memohon.
7. Dan الدعاءadalah bentuk masdarnya, yang pada umumnya diartikan sebagai suatu
keinginan yang besar kepada Allah SWT dan pujian kepadaNya.
Sedang menurut istilah Do’a berarti memohon kepada Allah SWT secara langsung
untuk memperoleh karunia dan segala yang diridhoiNya dan untuk menjauhkan diri
dari kejahatan atau bencana yang tidak dikehendakinya.
Do’a juga dapat diartikan permohonan (harapan, permintaan, pujian) kepada
Tuhan[iii]
Dasar Hukum
Menurut ajaran Islam, berDo’a termasuk salah satu ibadah dan pengabdian kepada
Allah SWT. Yang menjadi dasar adalah :
3. Dari Nu’man Ibnu Basyir Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
“Sesungguhnya Do’a adalah ibadah.” Riwayat Imam Empat. Hadits shahih menurut Tirmidzi[iv].
4. Barangsiapa tidak (pernah) berdo’a kepada Allah maka Allah murka kepadanya. (HR. Ahmad)[v]
Syarat-syarat berDo’a
Syarat-syarat agar terkabul Do’anya
Artinya :
10. Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha
Pengampun-,11. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat,12. Dan membanyakkan harta
dan anak-anakmu, dan Mengadakan untukmu kebun-kebun dan Mengadakan (pula di dalamnya) untukmu
sungai-sungai.
1. Yakin bahwa do’a yang diucapkan itu akan dikabulkan Alloh SWT(QS.AL Mukmin:60)
2. Berdo’a disertai dengan usaha (QS.AL-Ra’du:11)
1. Pada hari jum’at.(HR.At-Tis’ah dengan lafadz Al-Bukhori;dan HR.Muslim dan Abu Daud
dengan lafadz dari Muslim)
2. Waktu berpuasa.(HR.At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
3. Waktu sepertiga malam terakhir. Rasulullah Saw ditanya, “Pada waktu apa Do’a (manusia)
lebih didengar (oleh Allah)?” Lalu Rasulullah Saw menjawab, “Pada tengah malam dan pada
akhir tiap shalat fardhu (sebelum salam).” (Mashabih Assunnah)[vii]
4. Waktu antara adzan dan iqomat.
Adab Berdo’a
1. Mangangkat tangan ketika berdo’a. Sesungguhnya Allah Maha Pemalu dan Maha Murah hati.
Allah malu bila ada hambaNya yang menengadahkan tangan (memohon kepada-Nya) lalu
dibiarkannya kosong dan kecewa. (HR. Al Hakim)[ix] (HR.Ibnu Majah)
2. Memulai dengan memuji Alloh SWT dan bershalawat atas nabi Muhammad SAW serta
menutup dengan Hamdallah.(HR.Ashabud sunan dengan lafadz dari Abu Daud)
3. Berdo’a dengan tadharru’ (merendahkan diri) dan suara perlahan.(QS.Al-A’rof:55)
4. Menutup dengan hamdallah.(QS.Yunus :10)
Hallo PIDers 🙂 Apa kabar? Semoga dalam keadaan terbaik ya ! Hari ini admin ingin membahas
tentang berdoa. Pernahkan berdoa? Pasti pernah dong 🙂 Ingat ya admin membahas pandangan
Psikologi tentang berdoa, bukan tentang Tuhan ataupun Agama. Be smart !
Benson mendokumentasikan melalui MRI “brain scan” perubahan fisik yang terjadi pada tubuh
seseorang saat dirinya berdoa. Dan ketika dicocokan dengan penelitian yang dilakukan para peneliti
lain di Universitas Pennsylvania, ternyata menghasilkan gambaran aktivitas otak yang kompleks
karena pada saat seseorang sedang semakin dalam terpusat pada doanya, aktifitas intens pada
sirkuit lobus parietal otaknya mulai terbentuk dan situasi tenang diseluruh otaknya terciptakan. Disaat
bersamaan, sirkuit lobus frontal serta temporal yang memiliki hubungan diantara pikiran dengan tubuh
mulai terwujudkan.
Sistem limbik yang bertanggung jawab untuk meletakkan “tag emotional” mulai menjadi aktif dan
merupakan pengatur relaksasi, mengendalikan sistem saraf otonom, denyut jantung, tekanan darah,
metabolisme, dan lain-lain sehingga tubuh menjadi lebih santai, lebih berkonsentrasi serta aktivitas
fisiologis menjadi lebih merata (Kinasih, 2010).
Ilmuwan Harvard, Herbert Benson, MD, telah melakukan penelitian tentang doa untuk memahami
pengaruh pikiran seseorang terhadap tubuhnya. Menurut hasil penelitiannya semua bentuk doa
mampu membangkitkan respon relaksasi yang menghilangkan stress dan menenangkan tubuh
(Kinasih, 2010).
Pengaruh terhadap sel darah. Penelitian ini dilakukan oleh Rebecca Marina dengan Dr. Felici.
Dengan menggunakan alat Potensi EFT (Emotional Freedom Technique) dan tes darah yang diambil
dengan menggunakan Darkfield Microscope yang dihubungkan dengan monitor Komputer. Kondisi
sel darah merah saat berdoa yang berbeda dengan kondisi seperti biasanya, yaitu (a) cairan darah
sangat cerah, (b) gerakan sel darah merah teratur, (c) cairan darah muncul substansi yang
berkilauan, (d) didalam sel darah merah terdapat substansi yang bercahaya dan berdenyut seperti
denyutan jantung, (e) setelah selesai penelitian tes darah yang lain sudah berhenti bergerak, kecuali
tes darah yang diberi doa. Dari Eksperimen ini Rebecca mengambil kesimpulan bahwa emosi dan
berdoa menimbulkan efek yang berbeda secara drastis pada kesehatan darah manusia yang secara
otomatis berpengaruh langsung terhadap kondisi kesehatan manusia (Tea, 2012).
Pengaruh terhadap kesembuhan penyakit.
Larry Dossey, M.D., seorang dokter dari Texas, Amerika, dalam bukunya mengatakan bahwa sudah
banyak penelitian yang dilakukan para ahli untuk mengetahui pengaruh doa dalam penyembuhan.
Mengenai ukuran dari efektif tidaknya suatu doa, Nunu menjelaskan bahwa hal itu langsung bisa
dilihat dari perubahan yang terjadi dalam kondisi kesehatan atau kehidupan seseorang. Bandingkan
saja kondisi kesehatan dan kehidupan orang tersebut ketika berdoa dengan cara yang lama dan
setelah menggunakan cara yang efektif (Sweetspe, 2014). Menurut pendataan oleh Newsweek, 72%
masyarakat Amerika mengatakan mereka percaya bahwa berdoa dapat menyembuhkan seseorang
dan berdoa membantu kesembuhan. Penelitian di Inggris dan Amerika Serikat juga telah
menyimpulkan bahwa doa dapat mengurangi gejala-gejala penyakit pada pasien dan mempercepat
proses penyembuhan penyakitnya (Yahya, 2007).
Doa untuk terapi penyembuhan barangkali merupakan sesuatu yang masih baru bagi kita.
Sebenarnya sebagai umat percaya dalam kehidupan sehari-hari tidak jarang kita pernah
mempraktekkannya tanpa kita sadari. Misalnya saat kita sedang mengalami sakit secara mendadak
dan menyakitkan, tanpa sadar kita akan merintih kesakitan sambil menyebut Tuhan berkali-kali dan
sebagai efeknya sakit yang kita alami terasa sedikit berkurang. Inilah salah satu kekuatan doa yang
bersumber dari keyakinan dan kepasrahan diri kepada Tuhan (“Doa Sebagai Terapi Penyembuhan,”
2012).
Sumber :
http://www.maitreyavoice.com/doa-sebagai-terapi-penyembuhan/.
Kinasih, S. (2010, 11 November). Dampak berdoa bagi kesehatan.
Tea, R. (2010, 24 Oktober). Energi doa dan pengaruhnya pada perilaku sel darah merah manusia.
http://www.maitreyavoice.com/doa-sebagai-terapi-penyembuhan