Anda di halaman 1dari 2

Fi’li : Hadits yang menceritakan perbuatan Nabi

BENTUKNYA
Qouli : Hadits yang berisi perkataan Nabi
Taqriri : Hadits yang menceritakan diamnya Nabi tentang perbuatan sahabat, di mana Nabi melihatnya. Diamnya berarti izin. Maka menjadi sunnah
Hadits Ma’mulun Bihi Hadits yang dapat digunakan Muhkam Hadits yang jelas kalimat—kalimatnya (bukan kiasan)
(Ghairu Ma’mulun Bihi) sebagai alasan syara’
MAQBULUN ( Hadits Rajih : yang unggul Mukhtalif Hadits tampak bertentangan dgn hadits lain, tapi bisa
(hadits yg diterima) dari lainnya ) dikompromikan
Nasikh Hadits yg dapat menghapus hadits lainnya
DITERIMA /
TIDAKNYA Ghairu Ma’mulun Bihi Hadits yang tidak digunakan Mutawaqqaf Hadits yg tdk dpt ditarjihkan dan dipastikan mana
(Ghairu Ma’khudzun bihi) sebagai alasan syara’ bihi yg lebih dulu atau kemudian
MARDUD Hadits Marjuh Hadits yang diungguli oleh hadits lain
(hadits yg ditolak) Mansukh Hadits yang dihapus oleh hadits lain
MUTTASHIL Hadits yang bersambung antara rawinya/ Marfu’’ sharih Secara tegas disandarkan kepada Nabi
seperti mendengar langsung tanpa /Marfu’ Hakiki
perantara
Siapa yang MARFU’ MUNQATHI Hadits yg tdk disebutkan seorang /rawinya Marfu’Ghairu Yang tidak tegas penyandarannya kepada
disandarkan/yg hadits yang disan- yg terletak sesudah sahabat Sharih / Nabi
mempunyai khabar darkan kepada Nabi Marfu’ Hukmi
MU’DOL Hadits yg tdk disebutkan 2 atau 3 orang
rawinya yg terletak sesudah sahabat
Atau Mursal Jali : Pengguguran oleh thabi’I, & ia tdk sezaman yg
MAUQUF (yg disandarkan kepada sahabat) digugurkan
Mursal Shahabi : Pemberitaan oleh sahabat tdk langsung,
karena ketika itu ia masih kecil
MAQTHU’ (Yg disandarkan kepada Tabi’I) Mursal Khofi : Diriwayatkan oleh thabi’i, hidup sezaman dgn
shahabi, tp ia tdk pernah mendengar satu
hadits pun darinya
Tadlis Isnad : Membuang salah seorang rawi karena lemah /
MURSAL Hadits yg hilang rawi sahabinya. Tabi’in langsung dari Nabi
tdk masyhur
Tadlis Syuyukh : Mengganti gelar seseorang dgn lebih masyhur/
lebih dikenal
MACAM-MACAM HADITS DITINJAU DARI SEGI …

Mutawatir Lafdzi : Diriwayatkan oleh banyak, susunan redaksi &


MU’ALLAQ Hadits yg tidak disebutkan permulaan sanadnya maknanya sama antara satu dgn lainnya.
Mutawatir : Diriwayatkan oleh banyak, susunan redaksi
Maknawi berbeda tapi secara prinsip/ makna sama
MUDALLAS Hadits yg salah seorang rawinya tdk disebutkan dan diganti yang lain Mashur : Diriwayatkan oleh banyak, tdk mencapai derajat
mutawatir/mashur di kalangan umat Islam, sanad
nya hanya melalui dua jalan saja.
Hadits oleh orang banyak hingga tdk mungkin adanya kesalahan/ Aziz : Diriwayatkan oleh dua dan disampaikan
JUMLAH MUTAWATIR pendustaan kepada dua saja
PERAWINYA /
SANADNYA Gharib : Seorang rawinya menambah matan/sanad atas
hadit yg diriwayatkan org lain/penyendirian sanad
AHAD Yg diriwayatkan oleh satu sanad atau dua sanad yg berlainan Gharib Muthlaq/penyendirian atas personalianya
Gharib Nisby : penyendirian sifat-sifat/
Fard Nisbi : penyendirian sanad pada satu tempat saja
keadaan seorang rawinya
Atau
Fard Mutlak : penyedirian sanad pd seluruh rentetan sanad
Hadits yg sanadnya bersambung, rawi-rawinya adil, dhabith, tdk Shahih Lidzatihi : Shahih dgn dirinya sendiri, tanpa bantuan
SHAHIH ber-tentangan dgn ayat al-Qur’an / hadits lain hadits / keterangan lain
Shahih : Shahih karena dibantu oleh hadits / keterangan
KUALITAS / Seperti shahih tapi hafalannya kurang Lighairihi lain
NILAI HASAN
Hasan Lidzatihi : Hasan karena dirinya sendiri ; tanpa bantuan
Lemah, karena sanad tdk bersambung atau karena salah seorang keterangan lain
DHAIF rawinya tidak adil / cacat. Hasan Lighairihi : Hasan karena dibantu keterangan lain

MU’ANAM : Diriwayatkan dgn menggunakan kata ‘An (dari) Berdasarkan cacad rawi : (tidak adil / kurang dhabit rawinya)
MUANNA : Diriwayatkan dgn menggunakan kata Anna (sesungguhnya) Maudhlu’ : Palsu, tentang perkataan / perbuatan Nabi,
MUDABBAZ : Diriwayatkan seseorang dari temannya, masing-masing padahal Nabi tidak melakukannya
SIFAT BENTUK meriwayatkan Jika temannya tdk pernah menerima hadits Matruk : Diriwayatkan yg fasik, sering berdusta,
RIWAYATNYA tsb disebut Riwayatul Aqran berlawanan dengan hadits lain
MUSALSAL : Para ulama memakai lafadz, sifat yg sama / atas semua rawi2nya Munkar Diriwayatkan yg fasik, sering berdusta, hadits lain
dalam cara menyampaikannya. tidak ada sama sekali
‘ALI : Di antara penghimpun hadits dan Nabi tdk banyak perantaranya Ma’ruf : Diriwayatkan yg lemah, bertentang dgn yg lemah
NAZIL : Di antara penghimpunnya banyak perantara Mu’allal : Tampak baik, setelah diteliti ada cacat
MUTAABI’ : Diriwayatkan seseorang sesuai dengan yg diriwayatkan orang lain Mudraj : Sanad bercampur dengan sanad lain, serta
SYAHID : Diriwayatkan sahabat sesuai dgn yang diriwayatkan sahabat lain matannya juga
SABIQ / LAHIQ : Diriwayatkan 2 orang perawi dari seorang guru salah seorang di Maqlub : Tertukar rawinya, terbalik letak kata-katanya.
an-taranya meninggal dunia, yg meninggal duluan disebut Sabiq Mudhtarib : Diriwayatkan dgn sanad/matan berlainan/berten-
dan yg kemudian disebut Lahiq tangan serta semua riwayat tdk ada yg shahih

‫ت‬ ِ Muharraf : Berbeda dgn hadits lain, karena perubahan syakal


ُ ‫مَس ْع‬
SEGI LAIN / MAUSHUL/
MACAM RIWAYAT MUTTASHIL : Sanad bersambung setiap rawi berkata, seperti : Mushahhaf : berbeda dengan hadits lain, karena perubahan titik,
MAQLUB : Tertukar rawinya, terbalik letak kata-katanya kata sedang bentuk tulisan tidak berubah
MURAKKAB : Sanad disusun dengan sanad hadits lain, atau matan disusun dgn Majhul : Tidak dikenal orangnyam, namanya, sifatnya,
matan hadits lain keadaan
MUNQOLIB : Susunan kalimat diputarbalikkan oleh rawinya Mubham : Memuat seorang yang tidak jelas namanya
MUTTAFAQ / : Sama nama Rawi (gelar, bangsa, lafadz, & tulisan) sebenarnya Syadz : Yang berlainan dengan yang lebih baik / kuat /
MUFTARAQ berbeda orang, artinya sama namanya dengan rawi lain. menyalahi dari yang lebih kuat
QAWI : Diucapkan Nabi disambung ayat al-Qur’an untuk menguatkan Muktalit : Rawi buruk hafalannya karena tua, terbakar,
MUTASYABIH : Kalimat2 tdk menurut kata2 yg hakiki, tapi dengan kiasan-kiasan hilang kisahnya
MUFTARA : Dusta, diucapkan yang mengakui Nabi Mahfudz : Disepakati para ahli haidts / terpeliharanya dr
‘AM : Umum, ditujukan semua manusia cacat
JAYYID : Dikatakan Shahih / baik oleh ahli hadits Berdasarkan Gugur Rawi
SAQIM : Berlawanan dengan ayat al-Qur’an Mu’allaq : yg gugur rawinya 1 org / lebih dari awal sanad
QUDSI : Firman Allah disampaikan dengan bahasa Nabi Mursal : Gugur dari akhir sanadnya, seseorang stlh sahaby
MUHMAL : Nama salah seorang rawi sama dengan rawi lainnya / Mudallas
MASRUQ : Salah seorang rawinya diganti dgn orang lain, supaya diterima oleh Mungqothi : Gugur seorang rawinya sebelum sahabat, di satu
ahli-ahli hadits tempat/dua tempat dlm keadaan tdk berturut-turut
 Klasifikasi hadits-hadits tersebut dalam kualitas nilainya: Mu’dhol : Gugur rawinya dgn thabi’i/thabi’i bersama thabi’i
1. Yg termasuk klasifikasi pasti shahih, yaitu hadits : Mutawatir (Lafdzi dan Ma’nawi) thabi’in
2. Yg termasuk klasifikasi dho’if atau dlm hal2 & batas2 tertentu dapat berubah menjadi hasan lighoirihi (tapi tdk Berdasarkan Matannya
semuanya: Mu’allaq, Mu’dhal, Munqothi, Mudallas, Mursal, Mu’an’an, Mu’annan, Matruk, Munkar, Ma’lul, Mudraj,
Maqlub, Munqalib, Masruk, Mudhtharib, Mubhan, Majhul, Syadz, Mushalihaf, Muharroh, Muhmal, Mukhtalith,
Mansukh, dsb. yang tidak memenuhi ketentuan hadits shahih. Mauquf , Maqthu’
3. Yg termasuk klasifikasi mungkin shahih, mungkin hasan, mungkin dha’if, antara lain : Khabar Ahad, Marfu, ‘Ali, Nazil,
Mausul, Jayyid, Qudsi, dsb. yang tidak menyangkut dan tidak mempersoalkan tentang hubungan dengan syarat-
syarat shahih.

Anda mungkin juga menyukai