Anda di halaman 1dari 28

HADIST DO’IF DAN

MACAM MACAMNYA
Zidni Fiqhan | 22221009 | Ekonomi Syari’ah
DEFINISI
HADIST
DO’IF

2
DEFINISI

 Secara Bahasa
Kata “Dha`if” menurut bahasa berasal dari kata ”dhu`fun”
yang berarti lemah.
 Secara Istilah
Hadits dhaif menurut istilah adalah hadits yang di dalamnya
tidak didapati syarat hadits shahih dan tidak pula didapati
syarat hadits hasan. Karena lemahnya hadits terletak pada
hilangnya salah satu syarat tersebut.

3
PEMBAGIAN
HADIST
DO’IF

4
MACAM-MACAM HADIST DO’IF
HADIST DO’IF

HADIST DOIF KARENA HADIST DOIF KARENA

GUGURNYA RAWI CACATNYA RAWI/MATAN

MURSAL MUNQATHI’ MAUDHU MU’ALLA

MU’DHAL MU’ALLAQ MATRUK MUDRAJ

MUNKAR MAQLUB

SYADZ

5
HADIST DOIF
KARENA GUGURNYA
RAWI

6
HADIST DO’IF KARENA GUGURNYA RAWI
1. HADIST MURSAL
Para ulama memberikan batasan bahwa hadits mursal adalah hadits yang gugur rawinya di
akhir sanad. Yang dimaksud dengan rawi di akhir sanad ialah rawi pada tingkatan sahabat
yang merupakan orang pertama yang meriwayatkan hadits dari Rasulullah SAW. Dengan
demikian bisa disimpulkan hadits mursal adalah hadits yang dalam sanadnya tidak
menyebutkan sahabat Nabi, sebagai rawi yang seharusnya menerima langsung dari
Rasulullah.

ُ ‫َاء َو ْال‬
َ‫صبْحِ ََلَ ْي ْسَتَ ِِ ْيعُ ْون‬ ِ ‫ش ُه ْو ُد ْال ِعش‬
ُ َ‫بَ ْينَنَا َوبَيْنَ ْال ُمنَا فِ ِقيْن‬
Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Malik, dari Abdurrahman, dari Harmalah, dan
selanjutnya dari Sa’id bin Mustayyab. Siapa sahabat Nabi yang meriwayatkan hadits itu
kepada Sa’id bin Mustayyab?, tidaklah disebutkan dalam sanad hadits di atas.
7
NABI MUHAMMAD SAW
STRUKTUR
SANAD SAHABAT (tidak disebutkan)

HADIST Sa’id bin Mustayyab

Harmalah

Abdurrahman

Imam Malik
HADIST DO’IF KARENA GUGURNYA RAWI
2. HADIST MUNQATHI’

Hadist munqathi’ adalah hadits yang gugur satu atau dua orang rawi tanpa beriringan
menjelang akhir sanadnya. Bila rawi di akhir sanad adalah sahabat Nabi, maka rawi
menjelang akhir sanad adalah tabi’in. Jadi, pada hadits munqathi’ bukanlah rawi di tingkat
sahabat yang gugur, tetapi minimal gugur seorang tabi’in. Bila dua rawi yang gugur, maka
kedua rawi tersebut tidak beriringan, dan salah satu dari dua rawi yang gugur itu adalah
tabi’in.

, ‫ اللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِلي ذُنُو ِبي‬، ِ‫سو ِل هللا‬


ُ ‫علَى َر‬ َّ ‫ َوال‬، ِ‫ ِب ْس ِم هللا‬: ‫ِإ َذا َد َخ َل ْال َم ْس ِج َد َيقُو ُل‬
َ ‫سالَ ُم‬
َ ‫َوا ْفَت َ ْح ِلي أَب َْو‬
‫اب َر ْح َمَتِ َك‬

9
NABI MUHAMMAD SAW

STRUKTUR Fatimah Azzahra

SANAD TABIIN (tidak disebutkan)

Fatimah bin Husain


HADIST
Abdullah bin Hasan

Laits

Ismail bin Ibrahim

Abu Bakar bin Ali Syaibah

Ibnu Majah
HADIST DO’IF KARENA GUGURNYA RAWI
3. HADIST MU’DHAL

hadits mu’dhal adalah hadits yang gugur dua orang rawinya, atau lebih, secara beriringan
dalam sanadnya. Contohnya adalah hadits Imam Malik mengenai hak hamba, dalamkitabnya
“Al-Muwatha” yang berbunyi: Imam Malik berkata: Telah sampai kepadaku, dari Abu Hurairah,
bahwa Rasulullah SAW bersabda:

ِ ‫ِ َعا ُمهُ َو ِك ْس َو َتُهُ ِبا ْل َم ْع ُر ْو‬


‫ف‬ َ ‫ِل ْل ُملُ ْو ِك ا‬
Imam Malik tidak menyebut dua orang rawi yang beriringan antara dia dengan Abu Hurairah.
Dua orang rawi yang gugur itu diketahui melalui riwayat Imam Malik diluar kitab al-
Muwata’. Malik meriwayatkan hadits yang sama, yaitu ”Dari Muhammad bin Ajlan, dari
ayahnya, dari Abu Hurairah, dari Rasulullah”. Dua rawi yang secara beriringan adalah
Muhammad bin Ajlan dan ayahnya. 11
STRUKTUR NABI MUHAMMAD SAW

SANAD
Abu Hurairah R.A
HADIST
Aljan (tidak disebutkan)

Muhammad bin Aljan (tidak


disebutkan)

Imam Malik
HADIST DO’IF KARENA GUGURNYA RAWI
4. HADIST MU’ALLAQ
hadits muallaq adalah hadits yang gugur satu rawi atau lebih diawal sanad. Juga termasuk
hadits muallaq, bila semua rawinya digugurkan (tidak disebutkan).Contoh: Bukhari berkata:
Kata Malik, dari Zuhri, dan Abu Salamah dari Abu Huraira,bahwa Rasulullah SAW bersabda:

ِ َ‫ضلُ ْوا بَيْنَ ََل نَ ِبي‬


‫اء‬ َ ‫َلَ َتَفَا‬
Imam bukhari telah menggugurkan satu rawi dari awal sanad hadist tersebut, karena menurut
riwayatnya imam bukhari tidak pernah bertemu dengan imam malik. Pada umumnya, yang
termasuk dalam kategori hadits mu’allaq tingkatannya adalah dhaif, kecuali 1341 buah hadits
muallaq yang terdapat dalam kitab Shahih Bukhari. 1341 hadits tersebut tetap dipandang
shahih, karena Bukhari bukanlah seorang mudallis (yang menyembunyikan cacat hadits). Dan
sebagian besar dari hadits mu’allaqnya itu disebutkan seluruh rawinya secara lengkap pada
tempat lain dalam kiab itu juga.
NABI MUHAMMAD SAW
STRUKTUR
Abu Hurairah R.A
SANAD
HADIST Abu Salamah

Zuhri

Imam Malik

Rawi (tidak disebutkan)

Imam Bukhari
HADIST DOIF
KARENA CACATNYA
RAWI / MATAN

15
HADIST DO’IF KARENA CACATNYA RAWI / MATAN
1. HADIST MAUDHU’

Menurut bahasa, hadits ini memiliki pengertian hadits palsu atau dibuat-buat. Para
ulama memberikan batasan bahwa hadis maudhu’ ialah hadits yang bukan berasal dari
Rasulullah SAW. Akan tetapi disandarkan kepada dirinya.
Hadist maudhu ini tidak boleh di jadikan hujjah karena Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa yang sengaja berdusta terhadap diriku, maka hendaklah ia
menduduki tempat duduknya dalam neraka”.

Contoh hadist madhu: ‫ال سبع ابتاء‬


‫اليدخل ولد الزنا الجنة ي‬
“anak zina itu tidak masuk surga tujuh turunan”.
Hadits tersebut bertentangan dengan Al-Qur’an. ” Pemikul dosa itu tidaklah memikul
dosa yang lain”. ( Al-An’am :164 )

16
HADIST DO’IF KARENA CACATNYA RAWI / MATAN
2. HADIST MATRUK / MATRUH

Hadits ini, menurut bahasa berarti hadits yang ditinggalkan / dibuang. Para ulama
memberikan batasan bahwa hadits matruk adalah hadits yang diriwayatkan oleh orang-
orang yang pernah dituduh berdusta ( baik berkenaan dengan hadits ataupun
mengenai urusan lain)

Contoh hadist matruk/ matruh:

‫لوال النساء لعبدهللا حقا‬


“Rasulullah Saw bersabda, sekiranya tidak ada wanita, tentu Allah dita’ati
dengan sungguh-sungguh”.

17
NABI MUHAMMAD SAW

STRUKTUR Umar bin Khattab

SANAD Said bin Mutstayyab

HADIST Zaid (tertuduh berdusta)

Abdurrahman bin Zaid

Isa bin Ziad

Muhammad bin Imran

Ya’qub bin Sufyan


HADIST DO’IF KARENA CACATNYA RAWI / MATAN
3. HADIST MUNKAR

Hadist munkar, secara bahasa berarti hadits yang diingkari atau tidak dikenal. Batasan
yang diberikan para ‘ulama bahwa hadits munkar ialah hadits yang diriwayatkan oleh
rawi yang lemah dan menyalahi perawi yang kuat, contoh :

َََّ‫ْف َد َخ َل ْال َجن‬ َ ‫الز َكاة َ َو َح َّج ْالبَي‬


َّ ‫ْت َوقَ َر ى ال‬
َ ‫ضي‬ َّ ‫ص َالة َ َوآَتَى‬ َ َ‫َم ْن أَق‬
َّ ‫ام ال‬
“Barangsiapa yang mendirikan shalat, membayarkan zakat, mengerjakan haji,
dan menghormati tamu, niscaya masuk surga”. (H.R Abu Hatim)

Hadits di atas memiliki rawi-rawi yang lemah dan matannya pun berlainan dengan
matan-matan hadits yang lebih kuat.

19
HADIST DO’IF KARENA CACATNYA RAWI / MATAN
4. HADIST MU’ALLAL

Menurut bahasa, hadits mu’allal berarti hadits yang terkena illat . Para ulama memberi
batasan bahwa hadits ini adalah hadits yang mengandung sebab-sebab tersembunyi ,
dan illat yang menjatuhkan itu bisa terdapat pada sanad, matan, atau bahkan
keduanya.

ِ ‫ان ِب ْال ِخ َي‬


‫ار َما لَ ْم َيَتَفَ َّرقَا‬ ِ ‫ْال َب ِي َع‬
“penjual dan pembeli boleh berkhiyar, selama mereka belum berpisah”
Matan hadits ini sebenarnya shahih, namun setelah diteliti dengan seksama, sanadnya
memiliki illat. Yang seharusnya dari Abdullah bin Dinar menjadi ‘Amru bin Dinar.

20
NABI MUHAMMAD SAW
STRUKTUR
Ibnu Umar
SANAD
HADIST Said bin Mutstayyab

Amru bin Dinar (sanadnya


memiliki illat. Seharusnya
Bernama “Abdullah bin Dinar)

Sufyan At-tsauri

Ya’la bin Ubaid


HADIST DO’IF KARENA CACATNYA RAWI / MATAN
5. HADIST MUDRAJ

Hadits mudraj, dari segi bahasa adalah hadits yang dimasuki sisipan, dari segi istilah
hadits mudraj adalah hadits yang dimasuki sisipan yang sebenarnya bukan bagian
hadits itu.

َِ َّ‫ِ ْال َجن‬


ِ ‫الز ِعي ُم ْال َح ِمي ُل ِل َم ْن آ َمنَ ِبي َوأَ ْسلَ َم َوهَا َج َر ِب َبيْت ِفي َر َب‬
َّ ‫أَنَا زَ ِعي ٌم َو‬
“Saya itu adalah Zaim dan Zaim itu adalah penanggungjawab dari orang yang
beriman kepadaku, taat dan berjuang di jalan Allah, dia bertempat tinggal di
dalam surga.”
hadits tersebut diriwayatkan oleh Nasai, dan disebut hadits mudraj, karena

lafadz ‫ والزعيم الحميل‬adalah sisipan, pada lafadz akhir juga ada sisipan (dengan
tempat tinggal di taman surga), karena tidak termasuk sabda Rasulullah SAW.

22
HADIST DO’IF KARENA CACATNYA RAWI / MATAN
6. HADIST MAQLUB
Menurut bahasa, berarti hadits yang diputarbalikkan. Para ulama menerangkan bahwa
terjadi pemutarbalikkan pada matannya atau pada nama rawi dalam sanadnya atau
penukaran suatu sanad untuk matan yang lain.
Contoh maqlub pada matan:

(Imam At-thabrani) ‫فَا ْنَت َ ُه ْوا‬ َ َ‫ش ْيء فَأَْت ُ ْوا ِم ْنهُ َما ا ْسَت‬
‫ِ ْعَت ُ ْم َو َما نَ َه ْيَت ُ ُك ْم‬ َ ‫فَ َما أَ َم ْرَت ُ ُك ْم ِب ِه ِم ْن‬
“Apabila aku menyuruh kamu mengerjakan sesuatu, maka kerjakanlah dia; apabila aku
melarang kamu dari sesuatu, maka jauhilah ia sesuai kesanggupan kamu”

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, semestinya hadits
tersebut berbunyi:
َ َ‫اجَتَنِبُوهُ َو َما أ َ َم ْرَت ُ ُك ْم ِب ِه فَا ْف َعلُوا ِم ْنهُ َما ا ْسَت‬
‫ِ ْعَت ُ ْم‬ ْ َ‫ما نَ َه ْيَت ُ ُك ْم َع ْنهُ ف‬
“Apa yang aku larang kamu darinya, maka jauhilah ia, dan apa yang aku suruh kamu
mengerjakannya, maka kerjakanlah ia sesuai dengan kesanggupan kamu”
Dengan demikian hadist tersebut dikatakan dalam kategori hadist maqlub karena
adanya penukaran dan pemutarbalikan pada matan.
23
HADIST DO’IF KARENA CACATNYA RAWI / MATAN
7. HADIST SYADZ

Dari segi bahasa, hadits syaz berarti hadits yang ganjil. Para ulama memberi batasan
hadits syaz adalah hadits yang diriwayatkan oleh seorang rawi yang terpercaya, yang
berbeda dalam matan atau sanadnya dengan riwayat rawi yang relatif lebih terpercaya,
serta tidak mungkin dikompromikan antara keduanya. Keganjilan itu bisa pada sanad,
pada matan, ataupun keduanya.

ُ ‫اْ ْس َال ِم َو ُه َّن أَيَّا ُم أَ ْكل َو‬


‫ش ْرب‬ ِ ْ ‫ق ِع ْي ُدنَا أَ ْه ُل‬
ِ ‫يَ ْو ُم َع َرفَََ َو يَ ْو ُم النَّ ْح ِر َو أَيَّا ُم الَتَ ْش ِر ْي‬
Hadits yang diriwayatkan oleh Musa bin Ali Kubah dengan sanad dari serentetan rawi
yang dipercaya, namun matan hadits tersebut ganjil, jika dibandingkan dengan hadits-
hadits yang diriwayatkan oleh rawi-rawi yang juga dipercaya. Pada hadits-hadits lain
yang tidak dijumpai ungkapan َ‫ يوم عرف‬keganjilan hadits diatas terletak pada adanya
ungkapan tersebut.
24
STATUS
KEHUJJAHAN
HADIST
DO’IF

25
HUKUM HADIST DOIF
KAOL PERTAMA KAOL KEDUA
Menurut mayoritas ulama hadist, Ada ulama yang
keberadaan hukum hadist doif memperbolehkan pengamalan
hendaklah ditinggalkan, yakni hadist doif Yaitu Imam Al-
tidak boleh diamalkan sama nawawi, beliau membolehkan
sekali tanpa terkecuali. pengamalan hadist doif untuk
keutamaan beramal.
Namun para muhadditsin telah
memberikan standar syarat yang
dapat dijadikan barometer
tingkatan hadist yang dapat
dijadikan hujjah dalam islam

26
SYARAT PENGAMALAN HADIST DOIF

SYARAT 1 SYARAT 2
Hadist tersebut harus untuk Hadist tersebut tidak sangat doif
fadhailul amal atau targhib dan apalagi maudhu yang tidak ada
tarhib asal usulnya sama sekali. Jadi
yang boleh dijadikan hujjah
adalah yang tingkat kedoifannya
ringan saja.

SYARAT 4 SYARAT 4
Hadist tersebut tidak boleh di Hadist tersebut tidak boleh di
I’tikadkan atau diyakini sebagai populerkan. Karena menurut ibnu
sabda nabi, sebab bisa terkena hajar apabila hadist tersebut
ancaman beliau ‘yakni berdusta dipopulerkan, niscaya akan
atas nama beliau maka terkena ancaman berdusta atas
ancamannya masuk neraka. nabi Muhammad SAW.

https://saiful517.wordpress.com/hadist/

27
THANK YOU
ZIDNI FIQHAN
22221009
Ekonomi Syari’ah

Anda mungkin juga menyukai