PSIKOLOGI KEPERAWATAN
“PERKEMBANGAN PERILAKU ABNORMAL”
Kenikmatan fisik, jiwa, dan pikiran dari Tuhan Yang Mahadaya Ilmu
menjadi kekuatan penulis dalam menemukan inspirasi dan ide gagasan dalam
merangkai kata untuk menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu,penulis
senantiasa mengucapkan syukur atas anugerah dan kemudahan dalam
menyelesaikan makalah yang berjudul “Perkembangan Perilaku Abnormal” yang
ditujukan kepada Program Studi Psikologi Keperawatan.Penulisan Makalah ini
bertujuan untuk mengkaji dan memberikan informasi mengenai Temperatur pada
suhu tubuh manusia.untuk itu dalam makalah ini diuraikan bagaimana mekanisme
perubahan suhu tubuh, asal panas dalam tubuh,reseptor suhu,serta pengaruh dan
gangguan pada suhu tubuh manusia.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Perilaku Abnormal..................................................... 3
B. Penyebab Perilaku Abnormal....................................................... 3
C. Faktor-faktor Penyebab yang
Mempengaruhi Perilaku Abnormal.............................................. 4
D. Karakteristik Perilaku Abnormal.................................................. 7
E. Jenis-Jenis Perilaku Abnormal..................................................... 11
Daftar Pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya, gangguan tingkah laku adalah pola tingkah laku anak atau
remaja yang berulang dan menetap dimana terjadi pelanggaran norma-norma
sosial dan peraturan utama setempat. Gangguan tingkah laku tersebut
mencakup perusakan benda, pencurian, berbohong berulang-ulang,
pelanggaran serius terhadap peraturan, dan kekerasan terhadap hewan atau
orang lain. Etiologi gangguan tingkah laku meliputi psikodinamika, faktor
sosial, dinamika keluarga, pengelolaan jasmaniah yang tidak wajar dan
biologis.
Sebelum mengklasifikasikan adanya gangguan perilaku pada usia anak-
anak atau remaja, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengetahui apa
yang dianggap normal pada usia tersebut. Untuk menentukan apa yang normal
dan apa yang terganggu, khusus pada anak dan remaja yang perlu ditambahkan
selain kriteria umum yang telah kita ketahui adalah faktor usia anak dan latar
belakang budaya. Banyak masalah yang pertama kali teridentifikasi pada saat
anak masuk sekolah.
Masalah tersebut mungkin sudah muncul lebih awal tetapi masih
ditoleransi, atau tidak dianggap sebagai masalah ketika di rumah. Kadang-
kadang stres karena pertama kali masuk sekolah ikut mempengaruhi
kemunculannya (onset). Namun, perlu diingat bahwa apa yang secara sosial
dapat diterima pada usia tertentu, menjadi tidak dapat diterima di usia yang
lebih besar. Banyak pola perilaku yang mungkin dianggap abnormal pada masa
dewasa,dianggap normal pada usia tertentu.
Gangguan pada anak-anak ini sering kali dikelompokkan dalam dua
kelompok yaitu eksternalisasi dan internalisasi. Gangguan eksternalisasi
ditandai dengan perilaku yang diarahkan ke luar diri, seperti agresivitas,
ketidakpatuhan, overaktivitas, dan impulsivitas. Gangguan internalisasi
ditandai dengan pengalaman dan perilaku yang lebih terfokus kedalam diri
1
seperti depresi, menarik diri dari pergaulan social, dan kecemasan, termasuk
juga anxietas dan mood dimasa anak-anak.
Berdasarkan Pedoman Penggolongan dan diagnosis gangguan jiwa
(PPDGJ) – III, gangguan tingkah laku (F.91) digolongkan dalam Gangguan
Perilaku dan Emosional dengan Onset biasanya pada masa kanak dan remaja,
yang merupakan salah satu gangguan yang dapat terjadi pada masa kanak,
remaja, dan perkembangan. Sedangkan berdasarkan DSM-IV, gangguan
tingkah laku tergolongkan gangguan eksternalisasi yang termasuk dalam
kategori DSM-IV-TR bersama dengan Attention Deficit and Hyperactivity
Disorder (ADHD) dan gangguan sikap menentang (GSM).
Saat sedang tertawa dan bahagia, beberapa detik atau menit kemudian
tiba-tiba menangis dan bersedih. Mungkin gejala perubahan emosi ini
dipengaruhi pula oleh halusinasi. Mereka pun tidak jarang
mengekspresikankan perasaan mereka, seperti cinta, marah, bahagia,
sedih, atau takut dengan bentuk-bentuk perilaku yang sulit
dikendalikan.
c. Deliquen Personality
Gejala ini ditampilkan dengan sikap pertahanan diri yang
sangat kuat. Mereka yang abnormal seringkali mengunci diri dalam
lingkungan yang sepi dan sendiri. Mereka seolah tidak ingin ada
serangan yang datang terhadap dirinya sehingga mereka selalu
mempertahankan diri atau membuat benteng pertahanan terhadap
segala hal yang ada.
Gejala lain yang ditunjukkan adalah hiper-sensitif. Mereka
dengan sangat cepat mengekspresikan rasa sedih, marah, takut,
atau senang dengan hal-hal yang oleh orang normal biasa-biasa
saja. Gejala hiper-sensitif inilah yang perlu diperhatikan ketika
invidu abnormal berhubungan dengan orang lain, bisa-bisa terjadi
pertengkaran karena yang satu tidak mengetahui dan memahami
yang lainnya.
Bentuk lain dari Deliquen Personality adalah
ketidakmampuan menurut terhadap peraturan yang disebut juga
Diciplin Problems. Baik itu masalah kedisplinan yang berkaitan
dengan aturan yang di rumah, ataupun di lingkungan masyarakat
A. KESIMPULAN
Bahwa perilaku abnormal merupakan perilaku yang ditunjukan oleh
seseorang baik dari tampilan luar maupun tampilan dalam atau juga dapat
merupakan sebutan untuk masalah-maslah yang berkepanjangan atau bersifat
kronis dan ganguan-gangguan yang gejala-gejalnya bersifat akut atau
temporer. Perilaku abnormal dapat disebabkan gaya hidup seseorang yang
dapat menyebabkan perilaku abnormal.
B. SARAN
Setelah kita mengetahui apa itu perilaku abnormal, faktor penyebab
perilaku abnormal, karakteristik perilaku abnormal, dan jenis perilaku
abnormal kita dapat menghindari dari segala sesuatu perilaku yang akan
membawa kita ke perilaku abnormal, selalu berperilaku yang baik, selalu
berfikir positif, dan melakukan gaya hidup yang sehat agar tidak membawa
kita ke perilaku abnormal.
DAFTAR PUSTAKA