ABSTRACT
This study aims to examine the effect of Good Corporate Governance (GCG) implementation on
company,s financial performance. Sample size in this study were 16 companies listed on the
Indonesia Stock Exchange. The Company’s Good Corporate Governance Index Score is based on
ranking the SWA Governance Index. The analytical method used in this study uses a linear regression
model. The results showed that GCG had a positive effect on corporate income, operating profit and
post-tax profit. This shows that GCG has a positive effect on financial performance. Meanwhile, GCG
has no significant effect on stock price.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh implementasi Good Corporate Governance (GCG)
terhadap kinerja keuangan Perusahaan. Ukuran sampel dalam penelitian ini adalah 16 perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skor Indek GCG Perusahaan mendasarkan pada perangkingan
Indek Tata Kelola SWA. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model
regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa GCG berpengaruh positif terhadap pendapatan
perusahaan, laba operasional dan laba setelah pajak. Hal ini menunjukkan bahwa implementasi GCG
berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Sementara itu, GCG tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja harga saham.
47
JRMB, Volume 14, No. 1, Juni 2019
saham, sehingga berakibat tingginya biaya atau kesetaraan adalah perlakuan yang adil dan
konflik kepentingan. Untuk memitigasi konflik setara dalam memenuhi hak para pemangku
kepentingan yang ada, maka penting adanya kepentingan yang timbul berdasarkan
penerapan tata kelola korporat yang baik, agar perjanjian dan perundang - undangan yang
meningkatkan nilai perusahaan. berlaku. Jika dapat dilaksana-kan maka akan
Secara teoritis GCG berpengaruh pada memberikan kepuasan, kesejahteraan bagi para
kinerja perusahaan, karena penerapan GCG pelaku organisasi, yaitu bagi pemilik atau
memberikan citra yang positif bagi sebuah pemegang saham, bagi karyawan yang akan
organisasi termasuk citra perusahaan. GCG berpengaruh bagi kepuasan konsumen yaitu
memberikan citra positif karena prinsip – masyarakat yang dilayani oleh perusaan atau
prinsip GCG merupakan kebutuhan organisasi pada umumnya.
masyarakat. Prinsip – prinsip dalam GCG jika Implementasi prinsip tata kelola
dapat dilaksanakan dengan konsisten maka perusahaan yang baik (good corporate
perusahaan akan berjalan dengan baik. governance) menyangkut dua aspek yaitu
Menurut Bank Dunia (World Bank), perangkat keras dan perangkat lunak, kedua
pengertian good corporate governance (GCG) aspek tersebut saling berkaitan. Perangkat
adalah kumpulan hukum, peraturan dan kaidah keras meliputi struktur, system organisasi
- kaidah yang wajib dipenuhi, yang dapat sedangkan untuk perangkat lunak meliputi
mendorong kinerja sumber - sumber perubahan paradigm, visi, misi, nilai, sikap,
perusahaan untuk mencapai eisiensi guna etika perilaku (Effendi, 2016)
menghasilkan kinerja atau nilai ekonomi Menurut pendekatan model 7s dari Mc
dalam jangka panjang baik sebagai pemegang Kinsey merupakan teknik atau metode
saham, masyarakat dan lingkungan sekitar implementasi GCG dapat dijelaskan bahwa
(Effendi, 2016). untuk mengimplementasikan GCG dengan
Hasil penelitian Siagian, Siregar dan model ini menggunakan 2 aspek yaitu aspek
Rahadian, (2013) menunjukkan bahwa tata perangkat keras dan perangkat lunak. Pertama,
kelola perusahaan berpengaruh terhadap nilai Aspek perangkat keras mecakup 1) strategi,
perusahaan. Temuan ini menunjukkan bahwa merupakan rencana organisasi dalam
perusahaan yang menerapkan tata kelola memanfaatkan sumber daya untuk mencapai
perusahaan yang lebih baik memiliki nilai tujuan organisasi. 2) struktur, merupakan cara
yang lebih tinggi. unit organisasi berhubungan satu dengan
Sementara itu, secara umum prinsip - lainnya. 3) System mrupakan langkah atau
prinsip GCG yang terdiri dari 5 prinsip. mekanisme yang dilakukan oleh manajemen
Petama, transparan adalah keterbukaan dalam puncak dan personal lainnyadalam organisasi
melakukan pengambilan keputusan, informasi untuk mencapai tujuan. Kedua, aspek
tentang hal – hal materiil dan informasi yang perangkat lunak mencakup 1) skill
relevan mengenai perusahaan kepada (kecakapan), merupakan kemampuan khusus
stakeholders maupun shareholders. Kedua, dari manajemen puncak dan personal lainnya
akuntabilitas adalah adanya kejelasan yang dalam organisasi secara keseluruhan untuk
mencakup kejelasan struktur, system, fungsi membentuk komptensi perusahaan. 2)
dan pwertanggung jawaban organ perusahaan leadership style (gaya kepemimpinan),
sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana merupakan gaya kepemimpinan manajemen
secara efektif. Ketiga, responsibilitas adalah puncak untuk mendukung pencapaian tujuan.
pertanggungjawaban perusahaan yang meliputi 3) staf, merupakan kemampuan bekerjasama
kesesuaian pengelolaan perusahaan terhadap dari manajemen puncak dan personal lainnya.
prinsip korporasi yang sehat dan peraturan – 4) shared value (nilai - nilai bersama)
peraturan yang berlaku. Keempat, independen merupakan nilai - nilai yang dipegang oleh
adalah kemandirian perusahaan, memiliki para pemangku kepentingan (stakeholders)
kemampuan untuk mengambil keputusan. perusahaan yang membentuk perilaku anggota
Setiap organ perusahaan akan melaksanakan organisasi. Hal tersebut dapat digambarkan
tugasnya sesuai ketentuan perusahaan dan pada gambar 1 sebagai berikut :
prinsip - prinsip dalam GCG. Kelima, keadilan
49
JRMB, Volume 14, No. 1, Juni 2019
Structure
Strategy System
Shared Values
Style
Skills
Staff
Seperti diuraikan model 7s dari Mc berikut (FGGI, 2001:4 dalam Amalia dan
Kinsey, maka untuk melakukan GCG dapat Permana, 2007) meningkatkan kinerja
menggunakan 7s dari Mc Kinsey, karena perusahaan melalui terciptanya proses
pelaksanaan GCG membutuhkan struktur, pengambilan keputusan. 2) meningkatkan
strategy, system yang didukung skill karyawan efisiensi operasioanal perusahaan serta lebih
yang mampu memahami dan melakukan GCG, meningkatkan pelayanan kepada stakeholders.
pembagian kerja yang jelas, serta gaya 3) meningkatkan kepercayaan kepada investor.
kepemimpinan dan budaya (Style) yang akan 4) meningkatkan kepuasan pemegang saham
menghasilkan shared value. Transparan adalah
keterbukaan dalam melakukan pengambilan Model Kerangka GCG dalam Tindakan
keputusan, informasitentang hal - hal
materiildan informasi yang relevan mengenai Model Penelitian didasarkan atau
perusahaan kepada stakeholders maupun dikembangkan dari gambaran Framework :
shareholders. GCG in Action sebagai gambaran alur
Hal tersebut sesuai dengan prinsip - pemikiran penulisan variael – variabel GCG
prinsip GCG. Pertama, akuntabilitas adalah atau prinsip – prinsip GCG berpengaruh pada
adanya kejelasan yang mencakup kejelasan kinerja. Gambaran ini diambil dari 3 tahapan
struktur, sistem, fungsi dan pertanggung- survey yang telah dilakukan mulai tahun 2014
jawaban organ perusahaan sehingga sd 2016 sebagai berikut, (SWA, 2014: 32 -42).
pengelolaan perusahaan terlaksana secara Berdasarkan gambar 2, kerangka tata
efektif. Kedua, responsibilitas adalah kelola dapat dijelaskan bahwa dalam berbisnis,
pertanggungjawaban perusahaan yang meliputi perusahaan akan menghadapi kompetisi,
kesesuaian pengelolaan perusahaan terhadap perubahan pasar, perubahan perilaku
prinsip korporasi yang sehat dan peraturan – konsumen, perkembangan teknologi, tuntutan
peraturan yang berlaku. Ketiga, independen etika bisnis dan lingkungan. Untuk
adalah kemandirian perusahaan, memiliki menghadapi kondisi tersebut maka perusahaan
kemampuan untuk mengambil keputusan. perlu melakukan strategi dan praktek
Setiap organ perusahaan akan melaksanakan (implementasi) GCG. Hal yang dapat
tugasnya sesuai ketentuan perusahaan dan dilakukan oleh perusahaan untuk implementasi
prinsip - prinsip dalam GCG. Keempat, GCG. 1) Tersedianya media pembelajar,
Keadilan atau kesetraan adalah perlakuan yang karyawan harus belajar dari setiap peristiwa,
adil dan setara dalam memenuhi hak para agar kesalahan yang sama tidak terjadi
pemangku kepentingan yang timbul berulang. Disamping itu juga agar memiliki
berdasarkan perjanjian dan perundang - kemampuan berikir kritis dan selalu belajar.
undangan yang berlaku. Kelima, Manfaat
penerapan Good Corporate Governance
diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
50
PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPOARE GOVERNANCE………………. (Hediono & Prasetyaningsih)
Goal :
Strategi dan Praktek
Compliance
(implementasi) GCG Conformance
Performance
2) Melakukan sosialisasi GCG yang terdiri implementasi idealnya tidak hanya sekedar
dari transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, mencapai ketaatan atau compliance, akan
integritas dan fair atau adil. Selain sosialisasi tetapi juga harus beretika dan bermartabat,
juga dibuat SOP dan metode implentasinya sehingga dalam keputusan bisnis harus
bagi karyawan dan juga dapat menjadi budaya. mengedepankan etika. Harapannya adalah
3) Dalam implementasi GCG juga dibentuk dengan taat pada regulasi dan beretika serta
forum CEO dan juga dilakukan kegiatan bermartabat, maka akan dicapai kinerja
coaching dan mentoring. 4) Dibentuknya perusahaan.
lembaga Diklat untuk internalisasi GCG. Berdasarkan gambar tersebut di atas,
Dengan GCG maka perusahaan akan maka goal pelaksanaan atau implementasi
siap dan mampu menghadapi tantangan – GCG, maka dapat dijelaskan melalui gambar
tangan tersebut di atas, dengan goal sebagai 4. Seperti yang digambarkan pada gambar 4
berikut: 1) compliance, perusahaan akan bahwa dalam framework GCG dalam tindakan
mampu mengikuti atau taat pada regulasi, diharapkan dapat dihasilkan Goal kepatuhan
karyawan juga sadar serta taat pada regulasi terhadap GCG yang merupakan Compliance
atau aturan yang dibuat oleh perusahaan. 2) dan pelaksanaan GCG dengan istilah
Conformance, dengan GCG perusahaan juga Conformance dari compliance dan
tunduk pada etika. Hal tersebut ditunjukan conformance tersebut dapat menhasilkan value
oleh prinsip – prinsip dalam GCG. creation yang akirnya dapat menghasilkan
Pelaksanaan GCG membuat perusahaan akan kinerja atau performance yang diharapkan
taan pada etika. 3) Performance, jika berupa pendapatan, laba usaha, laba bersih dan
perusahaan mengimplementasikan GCG maka harga saham yang bagus atau meningkat.
perusahaan akan memperoleh kinerja yang Komponen - komponen dalam aspek -
ditargetkan. aspek tersebut saling berkaitan satu sama lain,
Implementasi GCG tergantung pada dua untuk mencapai tujuan organisasi secara
hal yaitu komitmen dan suasana yang kondusif efektif dan efisien dengan tetap menggunakan
(SWA,2016:32). Jika komitmen dan su system manajerial (Plan - do - cek) yang
Berdasar suasana kondusif maka implementasi tatakelolanya menggunakan prinsip - prinsip
akan berjalan dengan baik. Praktek atau corporate governonce.
51
JRMB, Volume 14, No. 1, Juni 2019
COMPLIANCE :
Kepatuhan
terhadap
PERFORMANCE:
peraturan &
VALUE CREATION: Pendapatan
ketentuan
Inovasi – inovasi Laba usaha
Strategi
Scorecard yang dihasilkan Laba bersih
Harga
saham
CONFORMANCE:
GCG sebagai KPI
unit kerja,
GCG champion
seluruh unit
Tabel 2.
Daftar Atribut Survey Implementasi GCG
No Atribut, 2013 Atribut, 2014 Atribut, 2015 Keterangan
1 Komitmen Komitmen Komitmen
2 Transparan Transparansi Transparansi
3 Akuntabilitas Akuntabilitas Akuntabilitas
4 Independensi Independensi Independen
5 Keadilan Keadilan Keadilan
6 Responsibility kompetensi Responsibility
7 Kepemimpinan Kepemimpinan kepemimpinan
8 Visi & Misi, Visi & misi Visi & misi
makna
9 Kerjasama/kolaborasi
10 Strategi Strategi Strategi
11 Etika Etika Etika
12 Budaya Budaya Budaya
13 Risiko Risiko Risiko
14 Kapabilitas Kapabilitas Kapabilitas
organisasi
15 Iklim Etika Iklim Etika Kriteria self
assessment
16 Budaya Risiko Budaya Risiko Sda
17 Manajemen Manajemen Sda
Pengetahuan
18 Organisasi Organisasi Organisasi Sda
Pembelajar pembelajar pembelajar
19 Penciptaan Nilai Penciptaan Nilai Penciptaan nilai Sda
53
JRMB, Volume 14, No. 1, Juni 2019
Tabel 3
Skor Good Corporate Governance (GCG) Perusahaan Terpilih
Score GCG
No Nama Perusahaan Kode Emiten
2014 2015 2016
1 Gudang Garam. Tbk GGRM 77.25 76.75 77.68
2 Astra Internasional. Tbk ASII 77.08 79.13 80.51
3 Bank Central Asia. Tbk BBCA 78.22 78.10 78.66
4 Bank Mandiri. Tbk BMRI 75.50 77.37 79.26
5 Telekomunikasi Indonesia. Tbk TLKM 75.23 77.19 78.95
6 Unilever Indonesia. Tbk UNVR 74.68 72.87 78.65
7 Bank Negara Indonesia. Tbk BBNI 74.46 77.55 77.96
8 Indosat. Tbk ISAT 74.16 75.93 76.41
9 Kalbe Farma. Tbk KLBF 74.05 76.45 77.72
10 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 73.63 76.48 78.08
11 Garuda Indonesia Tbk GIAA 72.96 76.08 77.21
12 Semen Indonesia. Tbk SMGR 72.95 76.04 76.22
13 Adhi Karya Tbk ADHI 72.88 75.54 76.94
14 Hm. Sampurna. Tbk HMSP 72.12 77.65 79.57
15 Aneka Tambang Tbk ANTM 71.45 72.78 78.62
16 Agung Podomoro Land APLN 70.45 73.75 76.43
Tabel 4
Data Statistik Diskriptif
Dari hasil olahan statistic diskriptif Dari hasil olahan statistic diskriptif
GCG dengan jumlah data, dengan nilai skor tentang pendapatan yang ditunjkan oleh
terendah sebesar 72.78 dengan nilai terpercaya besarnya penjualan dapat diketahui bahwa
dan nilai teringgi sebesar 80.51 yang juga pendapatan terendah dari perusahaan yang
dengan nilai terpercaya. Nilai Mean GCG atau diteliti adalah sebesar Rp. 5.30E9 dan
rata - rata GCG secara keseluruhan masih pendapatan teretinggi adalah sebesar Rp
dalam tingkat terpercaya. Berdasarkan nilai 2.02E11 dengan rata – rata pendapatan sebesar
GCG tersebut dapat diketahui dari nilai skor Rp 5.4699E10 dan tingkat penyimpangan atau
tersebut bahwa nilai terendah maupun tertinggi standart deviasi sebesar 4.67722E10.
serta rata - rata atau mean statistic dari skor Dari hasil olahan statistic diskriptif
GCG adalah terpercaya, artinya belum ada tentang laba operasional dapat diketahui
perusahaan yang memiliki nilai sangat bahwa laba operasional terendah dari
terpercaya dengan nilai standart deviasi perusahaan yang diteliti adalah sebesar Rp. -
sebesar 1.77298 9.78E8 dan laba operasional teretinggi adalah
sebesar Rp 4.37E10 dengan rata – rata laba
55
JRMB, Volume 14, No. 1, Juni 2019
operasional sebesar Rp 1.0056E10 dan tingkat Dari hasil olahan statistic diskriptif
penyimpangan atau standart deviasi sebesar tentang harga saham dapat diketahui bahwa
Rp 1.24662E10. harga saham terendah dari perusahaan yang
Dari hasil olahan statistic diskriptif diteliti adalah sebesar Rp. 309.00 dan harga
tentang laba bersih dapat diketahui bahwa laba saham teretinggi adalah sebesar Rp 94000.00
bersih terendah dari perusahaan yang diteliti dengan rata - rata laba operasional sebesar Rp
adalah sebesar Rp. -4.64E9 dan laba bersih 15023.5938 dan tingkat penyimpangan atau
teretinggi adalah sebesar Rp 2.03E10 dengan standart deviasi sebesar Rp 22839.33277.
rata - rata laba operasional sebesar Rp
6.7698E9 dan tingkat penyimpangan atau Hasil Pengujian Hipotesis
standart deviasi sebesar Rp 7.25753E9. Jika
dibandingkan dengan laba operasional Hasil analisis regresi sederhana yang
terendah maka dapat diketahui bahwa laba dilakukan terkait dengan pengaruh antara
bersih lebih tinggi dari laba operasional, hal penerapan GCG dengan beberapa variable
tersebut menunjukan bahwa rata - rata terpilih adalah sebagai mana disajaikan pada
perusahaan juga memperoleh pendapatan non table 5 berikut :
operasional cukup tinggi.
Tabel 5.
Rangkuman Hasil Penelitian
Independen
Hipotesis Tanda Beta Sig. R2
Variabel
H1 Pendapatan 1.656E10 0.000 39.4%
+
Perusahaan
H2 Laba operasi + 2.898E9 0.019 17%
H3 Laba setelah 2450.72 0.029 33.1%
+
pajak
H4 Harga Saham + 2450.72 0.297 3.6%
Dari tabel 5 di atas dapat dijelaskan persamaan model. Variasi penerapan GCG
hasil uji t. Variabel penerapan GCG dapat menjelaskan laba operasional sebesar 17
berpengaruh secara signifikan terhadap persen, sementara itu 83 persen dijelaskan oleh
pendapatan perusahaan. Hal ini dibuktikan variable lain yang tidak masuk dalam
dengan nilai signifikansi kurang dari α = 0.05 persamaan model. Variasi penerapan GCG
(p-value, 0.00). Variabel penerapan GCG dapat menjelaskan laba setelah pajak
berpengaruh secara signifikan terhadap laba perusahaan sebesar 33,1 persen, sementara itu
operasi perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan 66.9 persen dijelaskan oleh variable lain yang
nilai signifikansi kurang dari α = 0.05 (p-value tidak masuk dalam persamaan model. Variasi
0.019). Variabel penerapan GCG berpengaruh penerapan GCG dapat menjelaskan harga
secara signifikan terhadap laba setelah pajak saham perusahaan sebesar 3,6 persen,
perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan nilai sementara itu 96.4 persen dijelaskan oleh
signifikansi kurang dari α = 0.05 (p-value variabel lain yang tidak masuk dalam
0.001). Variabel penerapan GCG tidak persamaan model.
berpengaruh secara signifikan terhadap harga
saham perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan KESIMPULAN DAN SARAN
nilai signifikansi lebih dari α = 0.05 (p-value
0.297). Kesimpulan
Koefisien determinasi menunjukkan
Variasi penerapan GCG dapat menjelaskan Kesimpulan dan saran dibuat
pendapatan perusahaan sebesar 39,4 persen, berdasarkan analisis data dan pembahasan.
sementara itu 60,6 persen dijelaskan oleh Berdasarkan analisis diskriptif, dapat
variable lain yang tidak masuk dalam disimpulkan bahwa dapat diketahui nilai
56
PENGARUH IMPLEMENTASI GOOD CORPOARE GOVERNANCE………………. (Hediono & Prasetyaningsih)
terendah dan tertinggi, rata - rata, dan Hal tersebut diduga bahwa pembelian saham
penyimpangan atau standart Deviasi dari dari sebagai tanda kepemilikan perusahaan belum
skor GCG, Laba operasional, laba bersih dan didasarkan pada kondisi fundamental internal
harga saham perusahaan terpercaya hasil riset perusahaan akan tetapi didsarkan pada
SWA. Berdasarkan analisis Inferensial, spekulasi dan ikut - ikutan untuk melakukan
Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa GCG pembelian. Hasil penelitian sesuai dengan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil penelitian yang ada (Rossi dan
kinerja perusahaan. Panggabean, 2012)
Pertama, Variabel penerapan GCG
berpengaruh secara signifikan terhadap Saran
pendapatan perusahaan. Hal ini dibuktikan
dengan nilai signifikansi kurang dari 0.05 Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
yaitu 0.00. Kedua, Variabel penerapan GCG maka dapat disarankan. Pertama, berdasarkan
berpengaruh secara signifikan terhadap laba penelitian dapat dihasilkan kesimpulan bahwa
operasi perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan GCG berpengaruhb signifikan terhadap
nilai signifikansi kurang dari 0.05 yaitu 0.019. pendapatan, laba operasional dan laba setelah
Ketiga, Variabel penerapan GCG berpengaruh pajak, maka disarankan bahwa setiap
secara signifikan terhadap laba setelah pajak perusahaan sebaiknya memanfaatkan GCG
perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan nilai sebagai strategi perusahaan yang harus
signifikansi kurang dari 0.05 yaitu 0.001. Hasil dijalankansecara konsisten. Kedua,
ini konsisten dengan penelitian sebelumnya berdasarkan penelitian juga dapat dihasilkan
(Wati, 2012) bahwa GCG tidak berpengaruh secara
Sementara itu, untuk harga saham signifikan pada harga saham, yang kemung-
menunjukan hasil bahwa variabel penerapan kinan pembelian saham oleh masyarakat
GCG tidak berpengaruh secara signifikan belum didasarkan pada kondisi fundamental
terhadap harga saham perusahaan. Hal ini perusahaan, akan tetapi masih didasarkan pada
dibuktikan dengan nilai signifikansi lebih dari spekulasi atau mengikuti gerak masyarakat.
0.05 yaitu 0.297, artinya H4 tidak terdukung.
Effendi, Muh. Arief 2016. The Power of Good SWA, 2016.”Praktik Manajemen Perusahaan –
Corporate Governance, Teori dan perusahaan Terpercaya : Bagaimana
Implementasi, edisi 2. Jakarta Mereka Menerapkan GCG dan Value
Selatan: Penerbit Salemba Empat. Creation, sehingga Bisnisnya sukses
berkelanjutan, 21 Desember 2015 – 6
Rossi, R.N. dan Panggabean, R.R. 2012. Januari 2016. Jakarta: Penerbit PT.
Analisis Pengaruh Penerapan Good Swasembada Media Bisnis.
Corporate Governance Terhadap Kinerja
Perusahaan. Binus Business Review, 3(1): SWA, 2017. “ Indonesia Most Trusted
141-154 Companies: Mengungkap Praktek -
praktik Terbaik GCG Sebagai Fondasi
Siagian, F., Siregar, S.V. and Rahadian, Y. Bisnis Berkelanjutan, 20 Desember 2016
2013."Corporate governance, reporting
57
JRMB, Volume 14, No. 1, Juni 2019
58