Anda di halaman 1dari 4

1.

Argumentasi Muslim tentang bukti tuhan

2. Argumentasi atheis tentang tidak adanya tuhan

3. Posisimu berdasarkan argumentasi yang kuat

1. Pendapat dari Hamza Andreas Tzortzis ( pembicara muslim )


Pada video debat tersebut Hamza Andreas Tzortzis sebagai pembicara dari muslim
menjelaskan mengenai Tuhan, Alam Semesta, dan Al- Qur’an.
Hamza Andreas Tzortzis ini, Mempunyai 2 argument alasan kenapa islam lebih
masuk akal.
1. Islam menjelaskan asal mula alam semesta
2. Islam menjelaskan sifat wacana Qur’an

Alasan argument 1, jadi apapun selain tuhan, itu semua dinamakan makhluk yang
diciptakan, berasal, datang dari sebelumnya tidak ada. Seperti contoh kecilnya yaitu
nol ditambah nol ditambah nol tidak akan pernah menjadi 3 namun tetap menjadi nol,
termasuk alam semesta tidak mungkin terbentuk dengan sendirinya jika tanpa adanya
sebab.
Kemudian, alam semesta tidak berdiri dengan sendirinya, seperti contoh kecilnya,
apakah seorang ibu bisa melahirkan dirinya sendiri? Tentu saja tidak, karna
menciptakan diri sendiri itu mustahil.
Alam semesta bisa diartikan sesuatu yang diciptakan yang tidak akan abadi atau akan
hancur karena tidak ada keabadian bagi makhluk atau bagi sesuatu yang bersifat
diciptakan, karena keabadian hanya milik yang menciptakan.

Dapat di simpulkan dalam alquran 1400 tahun yang lalu, bahwa ada seorang
pencipta, Dia adalah Satu, Unik, dan Maha Kuasa. Seperti yg dikatakan al-Quran
“katakanlah Dialah Tuhan yan Satu, yang Unik, Tuhan yang abadi, mutlak, dia tidak
memperanakkan juga tidak diperanakkan, dan tidak ada yang seperti Dia”

Alasan argument 2, Al-qur’an adalah keajaiban, bentuk teksnya tidak bisa


dijelaskan secara logis, sebagai ilmu yang nyata, ayat-ayat al-quran mengekspresikan
kebenaran yang bermakna, ada dalam sebuah makna. Cahaya diatas cahaya,
keajaiban demi keajaiban. Keajaiban adalah sebuah peristiwa yang berada di luar
kapasitas produktif alam, dengan kata lain tidak ada hubungan antara kejadian dan
sifat hal. Hamzah juga menjelaskan bahwa Al- Qur’an merupakan mukjizat karena
isinya sangat bersastra dan sastra dalam al-Qur’an diluar kapasitas produktif bahasa
Arab.
2. Pendapat dari Prof. Lawrence Krauss ( pembicara atheis )
Mengapa kita sampai berfikir bahwa ada tuhan yang terbukti adanya, yang
seharusnya menjadi basis dari islam dan agama lainnya? Semua agama dengan tuhan
yang berbeda dan ciri-ciri yang berbeda pula. Tetapi tuhannya islam hamper sama
dengan tuhannya Kristen(judeo) benar-benar menakutkan? Prof. Krauss berpendapat
seperti itu karena dia beranggapan bahwa tuhan dari semua agama itu apabila Dia
tidak disembah atau diibadahi akan murka, akan menhukum hambanya. Dari sini
Atheis tidak mempercayai adanya tuhan, karena dari kalimat diatas sudah sangat
tidak logis menurut orang atheis. Adanya tuhan saja tidak bisa dibutikan, lalu
bagaimana bisa Dia meminta untuk selalu disembah dan dipercaya, sungguh sangat
menyedihkan. Tuhan yang seharusnya menyayangi, mengasihi, dll tapi dapat dilihat
disini bahwa tuhan itu penuh kebencian, tidak kasihan. Sungguh sangat tidak masuk
akal. Dalam konteks ini, atheis hanya mempercayai apa apa yang masuk akal atau
yang dapat dibuktikan secara ilmiah, atau yang dapat kita tanyai keapada sebuah akal
sehat. Akal sehat adalah menyesuaikan keyakinanmu dengan bukti yang ada,
sehingga kau bisa membuat tindakan rasional. Jika kamu memaksa kenyataan
mengikuti dengan keyakinanmu, kau akan membuat tindakan irasional.

3. Posisi saya dengan argument yang kuat


Pada posisi ini saya sebagai muslim yang mempercayai adanya tuhan. Jujur memang
tuhan itu tak Nampak, tak terlihat. Tapi kita sebagai makhluk yang beragama dan
pastinya mempercayai adanya tuhan sebagai sesembahan kita, tempat kita meminta ,
bermunajat, dsb. Kenapa orang atheis tidak mempercayai adanya tuhan? Karena
orang orang atheis sendiri jika mempercayai suatu hal itu harus dengan penelitian
atau hal hal yang logis, yang dapat dijangkau oleh otak manusia jika tak dapat
dijangkau dengan otak manusia ibarat kata mustahil untuk dipercayai karena tak
dapat dinalar juga, bagaimana dapat dipercaya? Menurut saya pemikiran seperti itu
tidak benar, karena jika kalian berkata suatu benda atau suatu hal tersebut tidak ada,
seperti orang atheis tidak mempercayai adanya tuhan, otomatis bagi mereka tuhan itu
tidak ada, bagaimana bisa mereka mengatakan tuhan itu tidak ada sedangkan mereka
sendiri tidak mengetahui tuhan itu sendiri. Jadi intinya apabila kalian mengatakan
suatu benda atau hal itu tidak ada, kalian harus tau harus percaya benda atau hal itu
ada terlebih dahulu baru kalian bisa mengatakan itu tidak ada. Bagaimana bisa
mengatakan suatu benda atau hal itu tidak ada sedangkan kalian belum mengetahui
benda atau hal itu.

Anda mungkin juga menyukai