Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Komunikasi Informasi Akuntansi

Teori Komunikasi
Riset menunjukkan bahwa komunikasi yang buruk merupakan sumber konflik
interpersonal yang paling sering disebutkan. Karena individu menghabiskan 70 persen dari
waktu aktifnya untuk berkomunikasi seperti menulis, membaca, berbicara, mendengarkan.
Tampaknya wajar untuk menyimpulkan bahwa salah satu kekuatan yang paling menghambat
keberhasilan kinerja kelompok adalah kurangnya komunikasi yang efektif. Tidak ada
kelompok yang dapat tetap ada tanpa komunikasi. Hanya lewat komunikasi, yang merupakan
transfer makna dari satu orang ke orang lain, informasi dan gagasan dapat diantarkan.
Intisari dari proses akuntansi adalah komunikasi informasi dengan implikasi keuangan
atau manajemen. Oleh karena itu, untuk menjadi seorang akuntan yang efektif, seseorang
harus menjadi komunikator yang efektif. Informasi bisnis harus disajikan oleh para akuntan
untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Informasi tersebut harus dinyatakan dengan jelas,
ringkas, dan akurat.
Para ahli, menurut Gibson et al (1995), mengatakan bahwa komunikasi berasal dari
kata latin “communis” yang berarti “sama”. Hal ini berarti adanya suatu pencarian kesamaan
makna atas hal-hal yang dikomunikasikan antara pihal pengirim dengan pihak penerima.
Dalam pengertian lebih luas, komunikasi adalah proses mempertukarkan informasi
antara dua atau lebih system yang ada dalam suatu lingkungan umum. System ini dapat berupa
individu, organisasi social, hewan dan mesin. Informasi pada umumnya didefinisikan sebagai
materi atau energi berpola, yang mengurangi ketidakpastian dalam perilaku masa depan dari
sistem-sistem yang yang saling berinteraksi.
Dalam hal akuntansi, individu-individu yang terkait dalam bisnis pada umumnya
mempertukarkan informasi keuangan, yang ketika diterjemahkan, memungkinkan prediksi
yang wajar mengenai operasi masa depan dari suatu organisasi dan membantu dalam
pengambilan keputusan serta pengendalian harian.

Fungsi komunikasi
Komunikasi sebagaimana dijelaskan oleh Robins, memiliki empat fungsi utama dalam
suatu kelompok atau organisasi, yaitu pengendalian, motivasi, pengungkapan emosional, dan
informasi. Komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku anggota dengan beberapa
cara. Setiap organisasi mempunyai hierarki wewenang dan garis panduan formal yang harus
dipatuhi oleh karyawan.
Komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada para
karyawan apa yang seharusnya dilakukan. Seberapa baik mereka bekerja, dan apa yang dapat
dikerjakan untuk memperbaiki kinerja dibawah standar. Bagi banyak karyawan, kelompok
kerja mereka merupakan sumber pertama untuk interaksi sosial. Komunikasi yang terjadi
didalam kelompok tersebut merupakan mekanisme fundamental dengan mana anggota-
anggota menunjukkan kekecewaan dan rasa puas mereka. Oleh karena itu, komunikasi
menunjukkan ungkapan emosional dari perasaan dan merupakan pemenuhan terhadap
kebutuhan sosial.

MODEL-MODEL KOMUNIKASI
Model Lasswell
Salah satu model paling awal dari komunikasi yang dikembangkan oleh Harold
Lasswell meliputi :
Siapa….
Mengatakan apa….
Dengan Cara Apa….
Kepada Siapa….
Dengan Dampak Apa….
Mengatakan Kepada siapa
Siapa ….. Dengan cara apa …. …..
apa… …..
komunikato
Pesan Media Komunikan
r
…. Dengan akibat
apa
Umpan Balik

Model tersebut sederhana, tetapi kurang memiliki sejumlah elemen yang diperlukan
uantuk memahami proses komunikasi. Dalam konteks akuntansi, akuntan (siapa) menyajikan
informasi keuangan (mengatakan apa), pada umumnya dalam bentuk laporang tertulis (dengan
cara apa), kepada pihak pengguna internal dan eksternal (kepada siapa), dengan tujuan untuk
menyediakan data yang andal, relevan, dan tepat waktu untuk mengambil keputusan bisnis
yang berdasarkan informasi (dengan dampak apa).

Model Shannon-Weaver
Claude Shannon dan Warren Weaver (1949) mengembangkan model matematis dari
komunikasi yang model tersebut dikembangkan untuk menjelaskan komunikasi melalui alat
perantara, seperti telepon atau korespodensi tertulis. Dalam konteks akuntansi, sumber dapat
berupa tenaga pembukuan atau klerek; pengirim informasi, kontroler; penerima informasi,
orang yang memperoleh dokumen tersebut, akuntan; dan tujuan, pengguna akhir, yaitu klien.
Shannon dan Weaver juga menambahkan gangguan kedalam proses komunikasi.
Gangguan (noise) adalah stimulus yang memberikan kontribusi terhadap distorsi dari proses
transfer informasi. Hal ini tersebut dapat mengarah pada hancurnya komunikasi. Arus statis
dalam sambungan telepon adalah kegaduhan.

Pesan Penerima Pesan


Sinyal
Sinyal

Sumber Gelombang Penerima Tujuan


Informasi
Model SMCR Berlo
Model komunikasi sumber, pesan, saluran, dan penerima (source, message, channel,
receiver- SMCR) yang diajukan oleh David Berlo yang mempunyai beberapa kesalahan yang
sama seperti model-model sebelumnya. Model ini menyarankan arus informasi satu arah dari
suatu sumber kepada penerima tanpa umpan balik dan model ini juga tidak memasukkan
konsep gangguan. Akan tetapi, Berlo menspesifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi
kebenaran komunikasi dan pada tahap mana dalam proses tersebut faktor-faktor tersebut
beroperasi. Misalnya saja, ketika mempertimbangkan pesan, ia menyarankan bahwa elemen-
elemen pesan- isi, struktur, kode,dan perlakuannya- akan memengaruhi pemahamannya oleh
penerima. Lebih lanjut lagi, sementara tidak secara eksplisit memasukkan konteks proses
tersebut terjadi, model tersebut mengindikasikan bahwa sistem sosial dan budaya dari sumber
dan penerima, seta sistem kode dimana pesan tersebut disusun, memengaruhi kebenaran dari
proses komunikasi. Gagasan-gagasan ini terutama penting untuk perusahaan-perusahaan
multinasional yang harus mempertimbangkan budaya
S M C R
Sumber Pesan Saluran Penerima

Keahlian Keahlian
Elemen Penglihatan
Komunikasi Komunikasi

Sikap Struktur Pendengaran Sikap

Pengetahuan Ancaman Sentuhan Pengetahuan

Sistem Sosial Isi Penciuman Sistem Sosial

Budaya Kode Pengujian Budaya

Model Westley-MacLean
Bruce Westley dan Malcolm MacLean (1957) mengembangkan satu model untuk riset
komunikasi. Model tersebut memiliki sejumlah implikasi penting. Model tersebut menjelaskan
cara-cara individu dan organisasi memutuskan pesan apa yang akan dikomunikasikan dan
bagaimana pesan tersebut dimodifikasi atau dihapus dalam proses tersebut.
X1
X1 f
BA

X2 X2 X1 CA
f

X11
C B
X3 A f
BC

X3S
X3
X4

X4

Model Pemusatan Komunikasi


Rogers dan Kincaid (1981) telah mengkritik model-model terdahulu karena model-
model tersebut mengarah pada tujuh bias dalam komunikasi. Ketujuh bias tersebut meliputi :
1. Suatu pandangan bahwa komunikasi adalah tindakan satu arah yang linier dan bukannya
proses dua arah yang memiliki siklus dimana informasi dipertukarkan sejalan dengan
berlalunya waktu.
2. Sumber bias yang diakibatkan oleh penekanan pada ketergantungan dan bukannya pada
hubungan dari mereka yang melakukan komunikasi dan saling ketergantungannya yang
mendasar..
3. Kecenderungan untuk berfokus pada objek komunikasi dengan mengorbankan konteks
objek tersebut berada.
4. Kecenderungan untuk berfokus pada pesan itu sendiri dengan mengorbankan aspek waktu
dari pesan itu.
5. Kecenderungan untuk menganggap bahwa fungsi utama dari komunikasi adalah persuasi
dan bukannya pemahaman, konsesus, dan tindakan kolektif yang menguntungkan.
6. Kecenderungan untuk berkosentrasi pada dampak-dampak psikologis dari komunikasi
terhadap individu-individu yang terpisah dan bukan pada dampak sosial dan hubungan
antar individu dalam suatu komunitas.
7. Suatu keyakinan dalam hubungan sebab akibat mekanistis satu arah dan bukannya
hubungan sebab akibat dua arah yang merupakan karakteristik dari sistem informasi
manusia yang pada dasarnya bersifat sibernetik.
Sebagai alternatif dari model-model yang bias tersebut, Rogers dan Kincaid
mengajukan Model Pemusatan Komunikasi. Mereka menekankan pada kesatuan informasi
dan tindakan. Semua informasi merupakan konsekuensi dari tindakan; melalui pemrosesan
informasi, tindakan mungkin menghasilkan informasi tambahan.
Salah satu konsekuensi dari model ini adalah bahwa komunikasi selalu
mengimplikasikan suatu hubungan- suatu proses saling membagi informasi diantara dua atau
lebih orang. Akibatnya analisis komunikasi harus mempertimbangkan perbedaan dan
persamaan partisipan dan untuk tujuan, perubahan dalam hubungan antara akuntan dan
pengguna informasi- baik satu sama lain maupun perubahan dalam individu lain dengan mana
mereka berinteraksi mengenai topik-topik keuangan.
Satu Model Komunikasi
Sebelum komunikasi terjadi, perlu adanya pengungkapan atas suatu maksud sebagai
pesan yang akan disampaikan. Maksud itu bergerak antara suatu sumber (pengirim) dengan
penerima. Pesan itu dikodekan (diubah kedalam bentuk simbolis) dan diteruskan oleh suatu
medium (saluran) kepada penerima yang menguraikan kode pesan yang dimulai oleh
pengirim. Hasilnya adalah suatu transfer makna dari satu orang ke orang lain.
Sumber mengawali suatu pesan dengan “ pengodean” suatu pikiran. Empat kondisi
yang memengaruhi pengodean pesan : keterampilan, sikap, pengetahuan, dan sistem sosial-
sosial budaya.
Pesan merupakan suatu produk fisik yang sebenarnya dari “pengodean sumber”. Bila
seseorang berbicara, pembicaraan itu adalah pesan. Bila seseorang menulis, maka tulisan itu
adalah pesan. Bila seseorang melukis, lukisan itu adalah pesan. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa pesan seseorang dipengaruhi oleh kode atau kelompok symbol yang
digunakan untuk mentransfer makna, isi dari pesan itu sendiri, serta keputusan yang diambil
dalam memilih dan menata kode da nisi.
Saluran adalah medium lewat mana pesan itu berjalan. Medium dipilih oleh sumber
yang harus menentukan mana saluran yang formal dan mana yang informasi. Saluran formal
ditetapkan oleh organisasi. Saluran itulah yang meneruskan pesan mengikuti jaringan
wewenang didalam organisasi.
Penguraian adalah proses penerimaan pesan oleh pihak yang menjadi sasaran dari
pesan tersebut. Akan tetapi, sebelum pesan dapat diterima, symbol-simbol yang digunakan
harus diterjemahkan ke dalam suatu bentuk yang dapat dipahami oleh penerima.
Umpan balik jika penerima menguraikan pesan yang dikodekan oleh sumber dan
mengembalikan pesan itu ke dalam sistem, maka akan diperoleh umpan balik. Umpan balik
merupakan pengecekan mengenai seberapa berhasilnya seseorang dalam mentransfer pesan
sebagaimana dimaksudkannya. Umpan balik menentukan apakah pesan itu telah dipahami
atau tidak.

Hal-hal Mendasar Dalalm Komunikasi


Arah Komunikasi
Komunikasi dapat mengalir secara vertical atau lateral. Dimensi vertical dapat dibagi lebih
lanjut menjadi komunikasi ke atas dan kebawah.
- Komunikasi ke atas
Komunikasi ke atas merupakan komunikasi yang mengalir kesuatu tingkatan yang lebih
tinggi dalam kelompok atau organisasi. Komunikasi ini digunakan untuk memberikan
umpan balik, menginformasikan kemajuan tujuan, dan meneruskan masalah-masalah yang
ada kepada atasan. Komunikasi ke atas menyebabkan para manajer menyadari perasaan
para karyawan terhadap pekerjaannya, rekan sekerjanya, dan organisasi secara umum.
Manajer juga mengandalkan komunikasi ke atas untuk mendapatkan gagasan mengenai
bagaimana segala sesuatu dapat diperbaiki.
- Komunikasi ke bawah
Komunikasi ke bawah merupakan komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam suatu
kelompok atau organisasi ke tingkat yang lebih rendah. Bila anda membayangkan para
manajer yang berkomunikasi dengan bawahannya, maka itu adalah pola komunikasi
kebawah. Pola itu digunakan oleh pemimpin kelompok dan manajer untuk menetapkan
tujuan, memberikan instruksi pekerjaan, menginformasikan kebijakan dan prosedur kepada
bawahan, menunjukkan masalah yang memerlukan perhatian, dan melakukan kontak lisan
atau tatap muka.
- Komunikasi Lateral
Komunikasi lateral adalah komunikasi yang terjadi diantara anggota kelompok kerja pada
tingkatan yang sama, diantara kelompok kerja pada tingkatan yang sama, diantara manajer
pada tingkatan yang sama, diantara manajer pada tingkatan yang sama, atau diantara setiap
karyawan yang setara secara horizontal.
Jaringan Formal dan Informal
Jaringan komunikasi menetapkan saluran-saluran tempat informasi mengalir. Saluran ini
merupakan salah satu dari dua jenis saluran- formal atau informal. Jaringan formal pada
umumnya vertical, mengikuti tingkatan wewenang, dan terbatas pada komunikasi yang
bertalian dengan tugas. Sebaliknya, jaringan informal, seperti selentingan, biasanya bebas
untuk bergerak ke segala arah, melompati tingkatan wewenang dan kemungkinan besar
memenuhi kebutuhan sosial dari anggota kelompok karena mempermudah penyelesaian
tugas.
- Komunikasi Non-verbal
Studi akademis tentang gerakan tubuh disebut dengan kinetika. Studi ini merujuk pada
sikap tubuh, konfigurasi wajah, dan gerakan tubuh lainnya. Akan tetapi, studi ini
merupakan bidang yang relatif baru dan lebih dipengaruhi oleh dugaan dan popularisasi
dan bukannya dukungan penemuan riset. Dengan demikian, walaupun diakui bahwa
gerakan tubuh merupakan salah satu segmen penting dari studi atas komunikasi dan
perilaku, seseorang tetap harus berhati-hati dalam pengambilan keputusan.
- Penghalang Komunikasi yang Efektif
Terdapat beberapa penghalang utama terhadap komunikasi efektif yang perlu disadari,
yaitu penyaringan, persepsi selektif, defensif, dan bahasa.
Penyaringan mengacu pada pengirim yang memanipulasi informasi sedemikian
rupa, sehingga tampak lebih menguntungkan dimata penerima. Penentu utama dari
penyaringan adalah banyaknya tingkatan dalam suatu struktur organisasi.
Persepsi selektif muncul karena penerima dalam proses komunikasi tersebut melihat
dan mendengar secara selektif berdasarkan kebutuhan, motivasi, pengalaman, latar
belakang, dan karakteristik pribadinya. Penerima juga memproyeksikan minat dan harapan
mereka ke dalam komunikasi ketika mereka menguraikan komunikasi tersebut.
Defensif ketika orang yang merasa terancam cenderung bereaksi dengan cara
mengurangi kemampuan mereka untuk mencapai pemahaman timbal balik. Bila individu
menafsirkan pesan orang lain sebagai sesuatu yang mengancam, mereka sering kali
menanggapinya dengan cara yang mengganggu komunikasi yang efektif.
Bahasa adalah kata-kata yang memiliki arti berbeda bagi orang yang berbeda.
“Makna kata-kata tidaklah dalam kata-kata itu sendiri; maknanya ada pada diri penerima.”
Usia, pendidikan, dan latar belakang budaya merupakan tiga dari variable yang jelas
memengaruhi bahasa yang digunakan oleh seseorang dan definisi yang diberikannya
kepada kata-kata tersebut. Dalam suatu organisasi, biasanya karyawan berasal dari latar
belakang yang beragam. Oleh karena itu, mereka mempunyai pola bicara yang berbeda.
Disamping itu, pengelompokan karyawan ke dalam departemen-departemen menciptakan
spesialis-spesialis yang mengembangkan jargon atau bahasa teknis mereka sendiri.

Variable-variabel yang Berpengaruh pada Komunikasi Akuntansi


- Sumber
Ada dua aspek sumber yang dapat memengaruhi proses komunikasi. Dua aspek tersebut
adalah kredibilitas sumber dan kesamaan antara penerima dan sumber.
 Kredibilitas Sumber
Secara umum diakui bahwa semakin kredibel sumber dari suatu pesan, semakin besar
efektivitasnya. Efektivitas biasanya dipahami sebagai perubahan sikap kea rah yang
disarankan oleh sumber. Akan tetapi, kredibilitas sumber merupakan suatu
karakteristik dari sumber sebagaimana dipandang oleh penerima
Kredibilitas sumber merupakan suatu bangunan yang multidimensional. Riset-riset
empiris mengindikasikan bahwa kredibilitas sumber terdiri atas tiga faktor. Ketiga
faktor tersebut adalah :
1) Kewenangan- seberapa andal, terinformasi, memenuhi kualifikasi (melalui gelar atau
profesi), cerdas, atau ahli sumber itu dipandang.
2) Kejujuran- seberapa aman, jujur, ramah, menyenangkan, dan menariknya sumber itu
dipandang.
3) Kedinamisan- seberapa agresif, kuat, berani, dan energiknya sumber itu dipandang.
 Kesamaan antara Penerima dan Sumber
Komunikasi yang efektif akan lebih mudah terjadi ketika sumber dan penerima adalah
serupa. Tingkat kesamaan atau perbedaan tersebut ditentukan oleh dua faktor, yaitu :
kesamaan demografi (misalnya usia, pendidikan, jenis kelamin, Negara, dan lain-lain)
serta kesamaan kognitif (misalnya kesamaan dalam sikap, nilai, budaya, keyakinan,
dan lain-lain).
Komunikasi yang efektif dihasilkan dari kesamaan antara sumber dan penerima. Akan
tetapi, yang sebaliknya dapat juga benar. Pada awalnya, sumber dan penerima
mungkin memiliki sedikit kesamaan. Dengan berinteraksi, sumber dan penerima
menyatu kerangka kognitif bersama atas saling memahami.
- Pesan
Barlo mengidentifikasikan lima elemen pesan yang sebaiknya dipertimbangkan ketika
menganalisis komunikasi, yaitu: 1) isi, 2) organisasi atau struktur, 3) kode, 4)
perlakuan, dan 5) elemen-elemen pesan. Diasumsikan bahwa isi adalah informasi atau
materi keuangan yang berkaitan dengan kebijakan manajemen dan bahwa sistem kode
adalah bahasa dari sumber dan penerima. Elemen-elemen dari pesan adalah kata-kata,
kalimat, paragraph, angka, statistik, tabel, dan grafiknya. Hal-hal tersebut tentu saja
bervariasi dengan saluran yang berbeda.

Organisasi Pesan
Cara terbaik untuk mengorganisasikan suatu pesan bergantung pada budaya tempat informasi
tersebut digunakan. Pemrosesan linier merupakan karakteristik dari semua pemrosesan bahasa
(membaca dan mendengarkan) dan juga banyak aktivitas pemecahan masalah dan berpikir.
Cara optimal untuk menyusun suatu pesan juga bergantung pada latar belakang pendengar.
Faktor, seperti sikap sebelumnya, pendidikan, komitmen, keterampilan, harapan, perhatian,
dan tingkat ketertarikan mereka terhadap materi tersebut seluruhnya membantu menentukan
cara terbaik untuk mengorganisasi suatu pesan.
Riset terhadap dampak dari urutan juga memiliki implikasi terhadap komunikasi
keuangan. Asumsi teoretis yang mendasari riset ini adalah bahwa efektivitas pesan bergantung
pada penempatan argumentasi atau materi dalam suatu penyajian. Terdapat tiga strategi urutan
pesan yang telah diinvestigasi, yaitu: 1) klimaks, informasi yang paling penting disajikan
terlebih dahulu, 2) antiklimaks, informasi terpenting ditempatkan ditengah.
Para peneliti menyimpulkan bahwa urutan penyajian memengaruhi faktor-faktor, seperti
perhatian, minat, pemahaman, dan ingatan. Urutan yang paling efektif dalam menghasilkan
perubahan sikap adalah: 1) pendahuluan, 2) transisi, 3) kesimpulan.
Riset mengindikasikan bahwa terdapat kesepakatan yang semakin besar mengenai seluruh
topic jika topic-topik yang diinginkan disajikan terlebih dahulu. Penjelasan tersebut
bergantung pada teori pembelajaran stimulus respons. Kandungan awal dari pesan
memberikan penghargaan dan membiasakan seseorang untuk memberikan perhatian pada
materi tersebut. Ketika informasi negatif disajikan terlebih dahulu, informasi tersebut
cenderung menghukum penerima untuk memberikan perhatian sejak awal. Hal ini dapat
menyebabkan penerima untuk berhenti memerhatikan materi selanjutnya.

Perlakuan Pesan
Informasi akuntansi sebaiknya berulang. Pengulangan meningkatkan pemahaman atas materi.
Retensi meningkat dengan adanya pengulangan atas fakta dan ide penting. Ringkasan yang
menunjukkan, menyoroti, atau mengorientasikan pembaca terhadap fakta penting juga
meningkatkan pemahaman dan retensi pembaca. Pengulangan lintas saluran juga
meningkatkan retensi. Retensi pembaca semakin meningkat ketika fakta-fakta dalam
penyajian verbal disoroti dengan penarik perhatian, seperti garis bawah, huruf besar, bagan,
dan warna.
Terdapat cukup banyak riset mengenai bagaimana menyajikan materi secara efektif. G. R.
Klare (1977) menguraikan bagaimana cara untuk membuat materi ini lebih mudah dibaca
mudah dimengerti. Kemudahan membaca materi merupakan fungsi dari karakteristik kata-kata
dan kalimat, tetapi Klare lebih lanjut menetapkan aturan untuk menghasilkan dokumen yang
mudah dibaca, yaitu:
1. Kata-kata yang sering muncul dan akrab meningkatkan kemudahan membaca suatu materi.
2. Kata-kata lebih pendek membuat membaca menjadi lebih cepat dan mudah.
3. Kata-kata yang mempunyai nilai asosiatif yang berkaitan dengan kata-kata lain yang
muncul di bagian selanjutnhya dari teks sebaiknya digunakan.
4. Kata-kata yang konkret, dan bukannya kata-kata yang abstrak, membuat dokumen menjadi
lebih mudah dibaca.
5. Kata-kata kerja aktif, dan bukannya bentuk nominalis, meningkatkan kemudahan
membaca.
6. Penggunaan kata ganti dan anafora (kata-kata atau ungkapan yang mengacu kembali pada
kata atay bagian teks sebelumnya) harus dibatasi.
7. Kalimat harus singkat. Jika penulis akan menggunakan kata penghubung, ia sebaiknya
menggunakan kata dan dibandingkan dengan tetapi atau kata karena.
8. Anak kalimat sebaiknya singkat dan struktur kalimat sederhana.
9. Kalimat aktif lebih menarik dibandingkan dengan bentuk kalimat pasif.
Anderson (1971) menyarankan bahwa faktor-faktor, seperti rantai ide, struktur, dan konsep
dalam teks tersebut sebaiknya digunakan untuk menentukan seberapa sulit untuk memahami
materi itu. Riset masa depan berdasarkan pada pengukuran empiris dibutuhkan untuk
menentukan faktor-faktor yang memprediksikan pemahaman terhadap materi-materi teknis
seperti laporan keuangan. Parameter-paramater berikut ini sebaiknya diinvestigasikan secara
khusus untuk materi-materi keuangan:
1. Kompleksitas struktur dan materi.
2. Keabstrakan.
3. Konsep baru.
4. Kebutuhan akan pengetahuan yang melatarbelakangi.
5. Beban kerja selama membaca.
6. Penggunaan waktu.
7. Sensitivitas terhadap gangguan dari luar.
8. Isi ingatan jangka panjang.
Sejumlah materi mengenai variabel-variabel pesan dan dampaknya terhadap efektivitas
komunikasi telah disajikan. Kesimpulannya sering kali berlawanan karena komunikasi
adalah proses kompleks yang melibatkan interaksi dari semua komponen yang dijelaskan
dalam model-model tersebut. Ketika riset dilakukan mengenai satu komponen tunggal mana
pun, seperti pesan, faktor-faktor lainnya mungkin tidak konklusif, sehingga usulan apa pun
sebaiknya dipandang secara skeptis.

Saluran
Jalur komunikasi merupakan alat untuk menyebarkan informasi. Schramm (1973)
mengelompokkan atau membedakan saluran berdasarkan enam dimensi:
1. Pancaindra yang dipengaruhi; komunikasi tatap muka membuatnya mungkin untuk
menggunakan seluruh pancaindra, sementara media yang berbeda menggunakan
subkelompok dari pancaindra ini dalam kombinasi untuk menghasilkan dampak diferensial
terhadap penerima.
2. Peluang untuk umpan balik; peluang pertukaran informasi dua arah maksimal dalam
komunikasi tatap muka. Pada umumnya, umpan balik dibutuhkan untuk memastikan
komunikasi yang efektif dan untuk memahami informasi yang disampaikan.
3. Besarnya kendali penerima; terdapat sejumlah besar kendali dalam interaksi interpersonal.
Ketika menggunakan media cetak, penerima dapat membaca dengan kecepatan mereka
sendiri dan membaca kembali bagian-bagian yang penting atau terperinci. Penerima
memiliki sedikit kendali terhadap media siaran, kecuali mereka merekam program tersebut,
semakin besar kendali pengguna, semakin besar pembelajaran.
4. Jenis pengodean pesan; interaksi tatap muka memungkinkan penggunaan petunjuk-
petunjuk non verbal. Hal ini tidak terlalu berlaku untuk media video, film, dan terutama
media cetak. Akan tetapi, media cetak lebih baik dalam menyampaikan ide-ide abstrak
seperti kebijakan manajemen.
5. Kekuatan multiplikatif; system komunikasi massa dapat dengan efesien dan cepat mencapai
banyak penerima yang tersebar. Saluran-saluran interpersonal dapat mencapai peneriima
ini hanya dengan usaha yang besar dan periode waktu yang relatip lama.
6. Pelestarian pesan; keunggulan dari media massa adalah catatan permanen yang tidak ada
dalam interaksi tatap muka. Tidak hanya sebatas pada media cetak saja, namun pelestarian
pesan diperluas ke media elektronik.
Secara ringkas, akuntansi membangun mekanisme untuk umpan balik ke dalam proses dan
menggunakan saluran yang lebih sesuai untuk menyampaikan pesan dan dampak yang
diinginkan kepada penerima melalui laporan secara teknis. Dengan pesan, saluran yang
optimal bergantung pada situasi komunikasi yang unik di mana laporan disajikan.

Penerima
Ketika menganalisis suatu situasi komunikasi, seseorang perlu mempertimbangkan faktor-
faktor mengenai penerima, seperti latar belakang demografis dan budaya, sikap sebelumnya,
pengetahuan, pola perilaku, dan system atau lingkungan sosial dimana mereka akan
menggunakan informasi tersebut. Pada umumnya, semakin serupa penerima dan sumber
mengenai faktor-faktor ini, maka semakin mudah dan semakin efektif komunikasi tersebut.

Analisis Penerima
Pengetahuan mengenai penerima dapat digunakan untuk mendesain pesan yang lebih efektif
dan menyampaikannya melalui saluran yang paling sesuai. Komunikasi yang efektif
dihasilkan ketika informasi didesain secara spesifik untuk penerima. Akuntan sebaiknya
menyelidiki penerima yang dimaksudkan, penerima actual, dan penerima yang potensial
sebelum menghasilkan dokumen. Para akuntan keprilakuan sebaiknya juga menyelidiki pola
pencarian informasi oleh klien mereka dan pengguna lainnya dari laporan bisnis. Riset
tersebut menyimpulkan bahwa orang hanya memberikan sedikit usaha untuk pencarian
informasi dan akan menggunakan sumber yang paling dapat diakses. Informasi dicari karena
secara sosial informasi merupakan suatu keuntungan dan dapat dibahas dalam jaringan
interpersonal pengguna.
Analisis Jaringan
Pada dasarnya, penjelasan struktur komunikasi dari suatu organisasi dihasilkan dengan
menggunakan dengan memeriksa arus informasi antar-komponen dari system tersebut.
Komponen-komponen itu dapat berupa individu, kelompok tugas kecil, atau organisasi formal
secara keseluruhan. Struktur jaringan yang optimal bervariasi dengan fungsi yang dilakukan
oleh kelompok-kelompok yang terlibat dengan manifestasi tugas produktif akan dilaksanakan
fungsi mereka paling baik ketika mereka sangat terintegrasi. Mereka yang berkepentingan
dengan inovasi memerlukan sejumlah besar perluasan batasan dan demikian mereka dapat
melakukan fungsinya dengan paling baik ketika terhubung secara longgar.

Umpan Balik
Umpan balik merupakan pesan yang dikirim oleh penerima kepada sumber dalam menanggapi
pesan awal. Umpan balik memungkinkan terjadinya pertukaran ide. Dengan demikian, tujuan
komunikasi adalah pemahaman dan bukannya arus penyebaran informasi satu arah dari
sumber kepada penerima. Umpan balik memastikan komunikasi yang efektif-yaitu,
pemahaman ide di antara individu dalam jaringan sosial atau organisasi formal.
Barnett (1979) menyarankan bahwa pendekatan sibernetik digunakan untuk komunikasi
teknis. Hal itu membangun banyak mekanisme umpan balik kedalam proses komunikasi dan
mengubah peran pengguna dari pembaca pasif menjadi individu yang terlibat secara aktif
dalam penyusunan dokumen yang akan memenuhi kebutuhan mereka. Umpan balik dari
pengguna pada tahap perencanaan akan membantu menentukan fungsi, isi, dan perlakuan dari
laporan tertentu. Ketika menyebarkan laporan tersebut, penerima sebaiknya dimintai umpan
balik.

Masalah-masalah terbaru dalam komunikasi


Penghalang komunikasi pria dan wanita

Riset yang dilakukan Dborah Tannen memberikan kepada kita beberapa wawasan penting
mengenai perbedaan antara pria dan wanita dalam gaya pembicaraan mereka.terutama sekali,
ia telah mampu menjelaskan mengapa jenis kelamin sering mencipatakan penghalang
komunikasi lisan.
          Hakikat dari riset Tannen adalah bahwa pria menggunakan pembicaraan untuk
menkankan status sedangkan wanita menggunakannya untuk menciptakan koneksi. Tentu saja
kesimpulannya tidak berlaku untuk setiap pria atau setiap wanita tanpa kecuali. 
Komunikasi yang “benar secara politis”
Kebanyakan dari kita menyadari sedalam-dalamnya bagaiman perbendaharaan kala kita telah
dimodifikasikan untuk mencerminkan ketepatan politis. Kita harus peka terhadap perasaan
orang lain. Kata-kata tertentu dapat memang membuat stereotipe, mengancam, dan menghina
individu. Dalam angkatan kerja yang makin beragam, kita harus menyadari bagaimana kata-
kata mungkin melukai hati orang lain. 
          Kata-kata merupakan alat primer untuk berkomunikasi. Bila kita menyingkirkan kata-
kata dari penggunaan karena kata-kata itu tidak tepat secara politis, kita mengurangi pilihan
kata dalam menghantar pesan dalam ragam yang paling jelas dan tepat. 
          Kita harus peka terhadap pemilihan kata-kata yang mungkin melukai hati orang lin.
Tetapi kita juga harus behati-hati untuk tidak mensucihamkan  bahasa kita yang justru
merintangi kejelasan komunikasi. Tidak ada pemecahan yang sederhana terhadap dileema ini.
Yang penting, anda menyadari bahaya dan perlunya menemukan kesetimbangan yang tepat.
Komunikasi Lintas Budaya
Faktor-faktor lintas budaya jelas menciptakan potensi masalah komunikasi yang meningkat.
Seorang penulis telah mengidentifikasikan empat masalah spesifik yang dikaitkan dengan
bahasa dalam komunikasi lintas budaya.
          Pertama, ada hambatan yang disebabkan oleh sematika. Seperti telah kita catat
sebelumnya, makana kata bisa berlainan untuk orang yang berbeda. Ini terutama besaruntuk
orang-orang dari budaya nasional yang berlainan.
          Kedua, ada hambatan yang disebabkan oleh konotasi kata. Kiat menyiratkan hal-hal
yang berlainan dalam bahasa yang berlainan. 
          Ketiga, hambatan yang disebabkan oleh perbedaan nada. Dalam beberapa
budaya,bahasa adalah formal, dalam bahasa lain adalah informal. Dalam beberapa budaya,
perubahan nada itu bergantung pada konteks:ada perbedaan antara berbicara dirumah, dalam
pergaulan sosial da di tempat kerja.
          Keempat, ada hambatan yang disebabkan oleh beda persepsi. Orang yang berbicara
dalam bahasa yang berlainan sebenarnya memandang dunia secara lain.
Komunikasi Elektronik 
Pada awal abad ke-20, telepon secara dramatis mengurangi komunikasi tatap muka secara
pribadi. Pengenalan mesin fotocopi di akhir tahun 1960an membuat penyalinan dokumen
menjadi lebih cepat. Di awal tahun 1980an, terdapat banyak teknologi elektronik baru yang
sebagian besar mencangkup membentuk ulang cara orang berkomunikasi dalam organisasi.
Teknologi ini mencangkup pager, mesin fax, konferensi video, rapat elektronik, e-mail,
telepon, telepon gengam, pesan suara.

Anda mungkin juga menyukai