Anda di halaman 1dari 13

RANGKUMAN MATERI PESIAPAN UAS SOSIOLOGI DAN POLITIK

SEMESTER GANJIL 2019/2000


Dosen: Urbanus Ura Weruin

1. Uraikanlah secara singkat jenis pemerintahan: monarki, oligarki,


aristokrasi, dan demokrasi. Monarki: pemerintahan yang terpusat
pada satu orang pemegang kekuasaan yakni raja. Di masa lalu
cenderung menjadi absolut. Sementara Oligarki adalah pemerintahan
oleh beberapa/sekelompok orang yang dianggap mampu
mewujudkan kebaikan bersama. Termasuk di sini aristokrasi:
pemerintahan oleh kelompok yang memiliki kedudukan
istiwewa/bangsawan dalam masyarakat. Demokrasi adalah
pemerintahan dari, oleh, dan utuk seluruh rakyat. Pemerintahan
merupakan urusan bersama, res-publica (republik), parlementer.
Jelas terdapat pemisahan kekuasaan. Kebebasan public, lembaga
perwakilan,

2. Jelaskanlah perbedaan antara pemerintahan demokratis dan


pemerintahan yang totaliter. Musuh utama demokrasi adalah
totalitarianisme (absolutisme Negara), yakni kondisi pemerintahan
dimana negara berkuasa total atas semua bidang kehidupan individu,
semua institusi social dikuasai dan dikontrol oleh Negara (ekonomi,
pendidikan, partai politik); hanya ada satu partai tunggal;
menjamurnya terror dalam berbagai bentuk; dan pembatasan
komunikasi massa. Contoh pemerintahan totaliter adalah
pemerintahan Negara komunis dan fasis (diktator partai tunggal yang
menguasai seluruh bidang kehidupan individu- misalnya italia tahu
1920-an dibawah kediktatoran Benito Mussolini).

3. Sebutkan dan jelaskanlah jenis-jenis dan sebab-sebab


perubahan politik perubahan yang sering terjadi dalam
masyarakat. Jenis-jenis perubahan tersebut adalah perubahan rutin,
gradual, teratur, kecil, massif, kekerasan, damai, dan perubahan
yang disruptif (chaos?). Ada yang membaginya menjadi perubahan
reformis, revolusioner, dan sebagainya. Perubahan rutin: misalnya, 1.
Pemungutan suara (voting), 2. Pertemuan/kontak dengan konstituen
atau penyampaian aspirasi, 3. Kampanye, 4. Partisipasi Kooperatif, 5.
Demonstrasi? Sementara perubahan disruptif: (kacau, konfliktual)
misalnya tampak pada penolakan terhadap legitimasi dan efektifitas
pemerintahan, tindakan koersif pemerintahan, penolakan terhadap
manipulatif pemerintahan, Peperangan, atau hadirnya budaya
tandingan: dikit-dikit demo…dikit dikir demo…Sebab-sebab
Perubahan Politik: adalah 1) Suksesi kepemimpinan politik, partai
politik dan desakan internal serta kepentingan politik, 2) Sumber
daya dan kepentingan ekonomi partai atau
pendukungnya..3)Penguasaan atas asset-aset ekonomi, 4) Perubahan
ideology politik oleh kelompok-kelompok sectarian.

4. Jelaskanlah Pandangan Spencer dan Marx tentang Perubahan


yang terjadi dalam masyarakat. Salah satu perubahan politik
yang terjadi di Indonesia adalah perubahan politik sectarian
yang memanfaatkan agama demi tujuan politik. Apakan
menurut pendapat anda agama mesti terlibat dalam politik
atau justru politik mesti bersih dari pengaruh agama?
Spencer: Masyarakat Militeristik/tradisional: agresif, merampas,
menjarah, pemerintahan dengan tangan besi/senjata, penguasa
absolut, paksaan, ketatukan merupakan dasar kekuasaan politik.
Masyarakat Industri: teknologis, rasionalisasi proses kerja, bebas,
damai, demokratis, adanya kontrak kerja menggantikan paksaan dan
perbudakan, otonomi individu dijamin. Evolusi masyarakat ditentukan
oleh gen (genetic determination) dan kebudayaan (cultural
determination). Masyarakat modern lebih manusiawi karena
peperangan, senjata, konflik akan berkurang sementara relasi,
solidaritas, dan dialog global akan semakin intens. Absolutism Negara
dan penguasa yang dictator semakin tidak menarik. Sementara
menurut Marx, perubahan social terjadi karena struktur ekonomi dan
cara produksi kapitalis. Perubahan tersebut memperngaruhi
perubahan politik. Runtuhnya kapitalisme dapat mempengaruhi
perubahan politik. Kenyataanya, kapitalisme dapat memodifikasi diri
sesuai kebutuhan zaman. Di Indonesia, saat ini, terjadi ancaman
“Politisasi agama demi kepentingan politik”. Atau kepentingan politik
mengdompleng atau memanfaatkan agama. (Ancaman
deksakralisasi agama, dapat menghumanisasi politik atau politik
yang lebih etis). Menurut pendapat anda, Apakah agama mesti
terlibat dalam kehidupan politik praktis? Berilah argumentasi anda
secukupnya.

5. Apa yang dimaksud dengan Sosialisasi dan Sosialisasi Politik?


Sosialisasi adalah proses belajar. Proses dimana generasi baru belajar
menyesuaian diri dengan tuntutan, peran, ketrampilan, dan nilai-nilai
kebudayaan yang ada di dalam masyarakat. Sosialisasi politik adalah the
"process by which individuals learn and frequently  internalize  a  political lens
framing their perceptions of how  power  is arranged and how the world around
them is (and should be)  organized” (Wikipedia). (Proses dimana individu-
individu mempelajari dan terus menginternalisasikan sudut pandang politik,
membentuk persepsi mereka tentang bagaimana kekuasaan dikelola dan
bagaimana dunia sekeliling mereka diatur). Sosialisasi politik juga mencakup
cara orang memperoleh nilai-nilai dan opini-opini yang membentuk posisi
politik dan ideologi mereka. Melalui proses sosialisasi politik tersebut inividu
memperoleh “political cognition, attitudes, and behaviors." Dengan demikian,
sosialisasi politik menunjuk pada proses belajar (learning process) dimana
norma dan prilaku-prilaku politik yang dapat diterima dan menggerakan sistem
politik ditransmisikan atau diwariskan dari satu generasi ke generasi berikut.
Dengn proses ini, individu dihantar dan terlibat dalam budaya politik dan
orientasi politik yang akan dibentuk. Sosialisasi politik akan menciptakan
pewarisan kultur politik (ide, gagasan, tradisi, kebiasaan, lembaga, proses,
dan praktik politik yang berlangsung dalam masyarakat).

6. Sebutkan dan jelaskanlah agen-agen sosiasilaisasi Politik! Agen-Agen


Sosialisasi Politik. Agen sosialisasi, kadang-kadang merujuk pada institusi-
institusi politik. Agen-agen sosialisasi bekerja bersama-sama
mempengaruhi dan membentuk norma-nomra dan nilai-nilai politik dan
ekonomi masyarakat. Institusi-institusi tersebut, antara lain: keluarga,
media, kelompok sebaya, sekolah/lembaga pendidikan, agama, institusi
kerja, dan sistem hukum.
a. Keluarga (Family): Keluarga mempertahankan (mengabadikan) nilai-nilai
yang mendukung otoritas politik dan dapat secara efektif membentuk
pandangan, ideologi politik, dan afiliasi politik anak. Keluarga memiliki
pengaruh yang menentukan dalam kaitannya dengan pengetahuan politik
(political knowledge), identifikasi (identification), idola, dan partisipasi politik.
Tetapi semua pengaruh ini bergantung pada demografi keluarga, gaya
pendidikan, sinisme politik dan frekuensi diskusi politik dalam keluarga.
b. Sekolah (School): lembaga pendidikan mengajari dan memperkuat
pandangan tentang dunia (view of the world), misalnya tetang kebajikan
politik, tentang korupsi politik; tentang privilese kapitalisme dan kepemilikan
alat-alat produksi; tentang individualisme kompetitif; atau tentang
demokrasi. Melalui lembaga pendidikan atau sekolah, generasi muda dibekali
dengan prinsip-prinsip pokok yang mengatur kehidupan bersama seperti hak
asasi, tanggung jawab personal, dan kewajiban-kewajiban sebagai warga
negara.
c. Media (Media): Media massa bukan sekedar merupakan sumber informasi
politik, melainkan juga mempengaruhi nilai-nilai dan keyakinan politik. Media
tidak sekedar menunjukan kenyataan melainkan juga menyembunyikan
kenyataan dengan mengalihkan perhatain publik, menggalang opini publik,
tetapi juga mengorganisasi partisipasi politik.
d. Agama (Religion): keyakinan dan praktik keagamaan berperan pentinga
dalam pembentukan opini politik dan partisipasi politik. Di sebagain negara
arab, tidak ada distingsi yang tajam antara budaya politik dan agama.
Perspektif teologis dan moral yang diajarkan oleh institusi religius
mempengaruhi keputusan yang berkaitan dengan kebijakan publik dan pada
akhirnya diterjemhkan ke dalam putusan politik pemerintahan dalam
kaitannya dengan distribusi kesejahteraan, kesamaan, toleransi, kebebasan
individu, kejahatan, peran gender, kekuasaan, dan sebagainya.
e. Partai Politik (political parties): partai politik tidak memiliki dampak
langsung terhadap anak-anak, tetapi menetukan kelangsungan generasi
yang akan datang.
f. Negara (state): Negara merupakan sumber utama informasi bagi media
dan memiliki kemampuan untuk menginformasikan, memelintir informasi,
membelokkan informasi, dan dengan demikian juga publik. Strategi yang
umumnya dipakai adalah propaganda politik dan ekonomi.

7. Apa yang dimaksud dengan komunikasi dan komunikasi politik?


Komunikasi politik adalah “proses dimana informasi politik yang relevan
diteruksn dari satu bagian system politik kepada bagian lainnya dan di
antara system-sistem sosial dengan system-sitem politik” (Rush & Althoff,
1997, dikutip Maran, 2014: 158). Maka, komunikasi politik merupakan
proses pertukaran informasi publik antar subjek, lembaga, instansi, atau
masyarakat umumTransaksi, bukan sekedar meneruskan informasi
menciptakan informasi, meluruskan informasi. Isi komunikasi politik bisa
berupa: pengetahuan, nilai, sikap, isu, kebijakan.. dll.. dengan maksud
untuk sekedar diketahui atau mendpatkan tanggapan public.

8. Sebutkan dan jelaskanlah unsur-unsur pokok komunikasi, pola,


media dan tujuan komunitasi politik! Unsur-Unsur Pokok Komunikasi,
lihat table berikut:

Sender/Pengiri Saluran/media Message/Pes Penerima Pesan/Receiver


m an
Pemahaman, Isi pesan, Isi pesan. Penerima pesan
keteranpilan, Waktu, Tanda,
sikap Bahasa, suara suaran,
(konotatif/denotati tulisan yang
ve) memiliki
makna yang
dapat
dipahami
penerima
dan pengirim

Pesan harus sampai pada penerima. Saluran atau media menetukan keberhasilan
distribusi pesan. Komunikasi tidak akan terjadi bila pesan tidak sampai kepada
penerima. Setiap pesan mengaharapkan feedback, tanggapan, atau respon
penerima pesan. Jika tidak ada feedback maka pesan sebetulnya gagal. Feedback
adalah pesan yang dikirim oleh penerima pesan kepada pengirim pesan.

Terdapat beberapa hambatan dalam komunikasi politik:


1. Pengirim pesan tidak dapat memehami hakikat persoalan yang ingin
dikomunikasikan
2. Pesan tidak dirumuskan secara jelas dan memadai sehingga menyebabkan
distorsi isi pesan,
3. Penerima tidak memiliki pemahaman yang sama dengan pengirim,
4. Menggunakan media komunikasi yang tidak tepat,
5. Pra anggpan atau asumsi pengirim dan penerima yang tidak dapat dicarikan
‘konsensusnya’.

Pola Komuniskasi Politik:


a. Vertikal: atasan dan bawahan:
b. Horisontal: Antar individu, antar kelompok
c. Formal,
d. Informal,

Media Komunikasi Politik


Kompleks dan beragam.
a. Kontak antara pribadi,
b. Media massa (Koran, tabloid, majalah, TV)
c. Diskusi Publik
d. Partai Politik
e. Opini public/pendapat umum:

Tujuan Komunikasi Politik


Seperti sudah sering dikatakana bahwa politik selalu berusuan dengan kekuasaan.
Dengan demikian, tujuan dasar komunikasi politik adalah:
1. Memberikan informasi yang berkataian dengan politik: tokoh, lembaga,
kebijakan, kepada masyarakat atau sebaliknya dari masyarakat kepada
tokoh politik, lembaga
2. Menciptakan gambaran tentang tokoh, lembaga, atau kebijakan yang diambil
oleh pejabat public.
3. Memperoleh dan mempertahankan popularitas tokoh politik,

9. Sosiologi Politik berurusan dengan kekuasaan. Dan organisasi yang


mengelola kekuasaan dalam masyarakat adalah Negara. Apa yang
dimaksud dengan Negara dan bagaimana hubungan antara Negara
dan kekuasaan politik? Negara merupakan institusi sosial yang
menjalankan kekuasaan politik. Sementara kekuasaan merupakan esensi
dari praktik kenegaraan. Karena kedudukannya yang istimewa dalam
masyarakar, negara memiliki otoritas atau wewenang untuk mengambil
kebijakan, memberikan perintah, mengatur, dan menentukan berbagai
dimensi kehidupan masyarakat. Tentu praktik ini berkaitan dengan
kekuasaan politik Negara. Negara merupakan organisasi kekuasaan.
Gambaran ini tidak keliru. Karena Negara memonopli kekuasaan politik
dalam suatu masyarakat. Tidak hanya kekuasaan politik, melainkan juga
ekonomi, pertahanan, dan budaya. Meskipun eksistensi Negara semakin
digerogoti, peran dan kekuasaan politik Negara semakin penting. Di barat
orang berbicara tentang 'welfare states' dan 'party states' di Timur semakin
ditantang. Debat politik kontemporer diselubingi oleh gambaran tentang
Negara yang memfitnah dan secara potensial menjadi dahsyat. Hanya
melampuai Negara, tampaknya, kehidupan individual manusia yang patur
dan bermartabat dimulai. Menkritik ekses, ketidakefisienan, dan
ketidakadilan Negara, altrnatif-alternatif dalam kaitannya dengan
konstruksi 'free market' dan 'civil society' di mana pluralitas kelompok,
organisasi, dan individu-individu berainteraksi. Perhatian ini parallel dengan
teori sosial, dimana para analis telah menantang teori-teori pluralis liberal
(liberal pluralist) dan deterministic ekonomi (economic determinist) tentang
kekuasaan (power), dan berpendapat bahwa bentuk spesifik (the specific
form of the State) merupakan sesuatu yang krusial dan penting, tidak
hanya dalam rangka memahami relasi-relasi geo-political, melainkan juga
bentuk-bentuk modern menjalankan kekuasaan atas teritori-teritori
nasional. Apakah Negara itu? Secara etimologis, kata negara (state )
yang dalam beberapa bahasa Eropa disebut dengan istilah-istilah yang
beragam seperti stato di Italia, estado di Spanyol, état di Prancis, Staat di
Jerman; semuanya berasal cari kata Latin status yang berarti “keadaan,
kedudukan” ("condition, circumstances"). Kata Inggris state memiliki
makna asali "condition, circumstances" dalam kaitannya dengan politik.
Dalam perkembangannya kata tersebut menunjuk pada kelompok sosial
tertentu yang dikaitkan dengan tatanan hukum suatu masyarakat dan
aparatur yang menegakannya. Meskipun muncul jauh sebelum abad 16
yakni pada era imperium Romawi, pada abad ini karya Machiavelli (Il
Principe – The Prince) memainkan peran kunci dalam mempopulerkan
penggunaan kata “state” dalam pengertian yang sama dengan pemahaman
modern. Perbedaan antara gereja dan negara masih dipertahankan sampai
abad 16. Koloni-koloni Amerika di bagian utara menyebut “state” sudah
sejak tahun 1630-an. Ekspresi atau penyataan L'Etat, c'est moi ("I am the
State") yang diberikan Louis XIV dari Perancis mungkin dapat dianggap
sebagai apocryphal, tercatat pada akhir abad 18. Dalam pengertian yang
lebih luas, terdapat beragam definisi tentang Negara, KBBI mengartikan
Negara dalam dua pengertian berikut: Negara adalah organisasi di suatu
wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat.
(Pemerintahan). Kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah
tertentu yang diorganisisasi di bawah lembaga politik dan pemerintah
yang efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak
menentukan tujuan nasionalnya. (Masyarakat). Negara adalah
masyarakat atau wilayah yang merupakan satu kesatuan poltiis (India,
Jepang, Cina, Malaysia, dll). Kedua, lembaga pusat yang menjadi satu
kesatuan politis tersebut; menata, dan dengan demikian menguasai wilayah
tersebut. Pengertian ini menunjuk pada kekuasaan lembaga yang menjamin
kesatuan politis tersebut. Negara adalah organisasi politik dengan
pemerintahan sentralistik yang memonopoli penggunaan kekuasaan
yang legitim dalam batas geografis tertentu. (Wikipedia). Negara
merupakan bentuk pemerintahan modern. Karena masyarakat pra-sejarah
sebelumnya (pre-history) hidup dalam masyarakat tanpa negara (stateless
society). Negara pertama terbentuk sekitar 5,500 tahun yang lalu
bersamaan dengan muncul dan berkembangnya kota-kota, munculnya
tulisan, dan kodifikasi bentuk-bentuk baru agama. Seiring perjalanan waktu,
berbagai bentuk yang berbeda berkembang, melibatkan berbagai justifikasi
bagi eksistensi mereka (seperti hak ilahi – divine right, kontrak sosial, dan
sebagainya. Akan tetapi, saat ini negara bangsa (nation-state) modern
merupakan bentuk awal negara. Beberapa negara merupakan berdaulat, ke
dalam dan keluar atau hegemoni di mana kedaulatan itu pada akhirnya
terletak pada negara lain. Istilah negara juga dipakai untuk negara-negara
federal (federated state) yang merupakan anggota dari kesatuan federal
yang merupakan negara yang berdaulat. Tetapi istilah negara (state) juga
dipakai dalam pengertian yang sinonim dengan pemeritnahan (govermnet).
Tetapi kedua kata ini dipakai untuk menenunjukan kelompok politik yang
terorgnaisi yang menjalankan otoritas atas wilayah tertentu.

10.Apa yang dimaksud dengan legitimasi kekuasaan dan mengapa


demokrasi merupakan dasar legitimasi yang paling kuat?
Legitimasi: soal dasar yang membenarkan suatu kekuasaan, entah Negara,
pejabat, elit politik, dan sebagainya. Legitimasi adalah pembenaran
kekuasaan; entah atas dasar hukum, kultural, atau dasar lain. Demokrasi
merupakan salahs atu dasar legitim yang menjustifikasi kekuasaan politik.
Kekuasaan dibenarkan karena sesuai dengan kehendak rakyat (demos).
Dalam masyarakat modern, kehidupan masyarakat menjadi urusan
bersama, bukan monopli elit, Negara, atau penguasa.

11. Apa yang dimaksud dengan demokrasi?; sebutkanlah ciri-ciri


sebuah Negara demokratis? Dan apakah Indonesia dapat disebut
sebagai Negara demokratis? Istilah Demokrasi: Latin demos berarti
rakyat dan kratos berarti pemerintahan. Demokrasi berarti pemerintahan
oleh rakyat. Artinya bentuk pemerintahan dimana rakyat berhak ikut
berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan-keputusan politik
(ekonomi, social, budaya, hankam). Bentuk partisipasi rakyat tersebut
dapat secara tidak langsung melalui wakil-wakil yang dipilih oleh rakyat,
atau dapat secara langsung melalui kontrol langsung oleh rakyat melalui
opini public, kritik, saran, atau penyampaian pendapat dapat ruang public.
Demokrasi langsung umumnya dilakukan dalam jumlah angora yang
relative kecil (demokrasi kota ala Yunani kuno). Tidak demikian halnya
dengan demokrasi modern yang umumnya berjalan melalui anggota atau
dewan perwakilan rakyat. Karena dipiliah oleh rakyat, para wakil rakyat
bekerja atas nama rakyat dan demikian bertanggung jawab terhadap
rakyat. Prinsip dasarnya adalah government of the people, by the people,
and for the people. Luas, kompleks, dan rumitnya bidang kehidupan
individu dan masyarakat menuntut agar demokrasi menghasilkan
perubahan kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. Orang sering
berbicara tentang: demokrasi liberal, demokrasi konstitusional,
demokrasi parlementer, demokrasi deliberative dan sebagainya.
Demokrasi liberal menekankan kebebasan untuk berserikat, berkumpul,
menjalankan kritik, dan control terhadap pengelolaan Negara. Sementara
demokrasi konstitusional menekankan praktik demokrasi yang sesuai
dengan aturan-aturan atau undang-undang yang sudah disepakati bersama
sebagai acuan. Sementara demokrasi parlementer menunjuk pada praktik
penyataan pendapat dalam penyampaian pendapat oleh anggota parlemen
dalam lingkup parlemen. Pemahaman terhadap demokrasi sering terbatas
pada demokrasi politik semata-mata. Yakni sekedar menunjuk pada proses
pemilihan umum untuk memilih pemimpin Negara, bagaiamana mengelola
lembaga dan praktik politik, bagaimana berserikat dan menyuarakan
aspirasi politi, dan sebagainya. Demokrasi semacam ini hanya sekedar
terbatas pada persoalan procedural semata-mata. Pada hal, demokrasi
sesungguhnya menegaskan esensi kehidupan itu sendiri. Maka demokrasi
yang esensial berlaku juga dalam bidang ekonomi, social (pendidikan), dan
budaya. Prinsip dasar demokrasi: Menekankan persamaan hak dan
kesempatan bagi semua orang untuk berpartisiasi dan berkembang secara
fisik, intelektual, moral, spiritual, dan kesejahteraan jasmani. Perbedaan
antar individu secara social dan alamiah memang tidak bisa dipungkiri,
tetapi prinsip kesamaan menuntut agar perbedaan tersebut diminimaliris
dengan mendukung perkembangan kaum lemah dari golongan kuat
berdasarkan prinsip subsidiatiras. Hormat terhadap nilai-nilai luhur manusia
merupakan esensi sesungguhnya dari demokrasi. Kesejahteraan semua
manausia merupakan tujuan utama demokrasi. Manusia harus menjadi
tujuan dalam kehidupan bersama dan bukan sebagai saran demi tujuan lain
di luar manusia seperti kekuasaan, kekayaan, dan sebagainya. Demokrasi
pun menekankan hormat terhadap hak-hak sipil dan kebebasan. Setiap
manusia harus diberikan ruang untuk menentukan diri dan kehidupannya.
Kebebesan individual dan kebebasan social seorang indvidu harus
dihoramati. Dengan kebebasan social, yang dimaksud adalah ruang social
yang diberikan oleh masyarakat agar seorang individu dapat melaknsaan
kebebasan individualnya. Adalah sesuatu yang bertentangan dengan
prinsip kebebasan social jika kehidupan setiap orang dibatasi sedemikian
rupa sehingga ia tidak dapat melaksanakan dirinya secara rasional.
Pembatasan kebebasan oleh lembaga pemerintah, militer, penguasa, dapat
merusak kebebasan individual. Tetapi kebebasan individual dan social
merupakan sesuatu yang terbatas. Kebebasan tidak dimaksud sebagai
‘semau gue’. Batas dari kebebasan itu sendiri adalah hak dan kebebasan
orang lain. Kebebasan yang sesungguhnya tidak akan mengarah ke anarki
social. Karena dengan anarki social, kita melanggar kebebasan orang lain.
Orang lain dipaksa hanya mengikuti keinginan kita sementara kita tidak
mengapresiasi keinginan dan kebebasan orang lain. Kesadaran akan
tanggung jawab individual dan social kita menjadi batas dari kebebasan
kita. Dengan demikian dasar dari kebebasan itu adalah tanggung jawab.
Semakin bertanggung jawab menjadi semakin bebas. Begitu juga
sebaliknya. Tidak ada kebebasan tanpa tanggung jawab dan tidak ada
tanggung jawab tanpa kebebasan. Kebebasan ini mencakup kebebasan
berbicara, kebebasan pers, kebebasan beragaman, kebebasan berkumpul
dan berserikat, kebebasan menyampaikan pendapat, kebebasan
berpartisipasi dalam kehidupan politik, ekonomi, dan budaya. Kebebasan
menuntut tanggung jawab orang-orang yang melaksanakannya. Salah satu
ciri penting lain dari demokrasi adalah fair play. Tidak mengabil keuntungan
dari kelemahan orang lain. Dasarnya adalah hormat terhadap pribadi orang
lain dan diri sendiri. Dua hal ini saling berhubungan. Kita tidak bisa
menghirmati orang lain kalau tidak menghormati diri sendiri dan begitu
juga sebaliknya, kita tidak bisa menghormati diri sendiri kalau tidak
menghoramti orang lain. Hormat terhadap orang lain menunjukkan derajat
kepribadian yang tinggi. Dan demokrasi mrnghormati keluhuran martabat
dan otonomi setiap manusia. Ciri-ciri Pemerintahan Demokratis
adalah:
a. Adanya persetujuan rakyat,
b. Adanya partisipasi politik rakyat dalam pengambilan keputusan politik,
c. Adanya persamaan kedudukan di hadapan hukum,
d. Adanya kebebasan individu dalam menentukan diri,
e. Adanya penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia,
f. Adanya distribusi pendapatan yang adil,
g. Adanya mekanisme control terhadap pemerintahan,
h. Adanya ketersediaan dan keterbukaan informasi.

12. Sebutkan dan jelaskan Asumsi-asumsi yang keliru tentang


Hakikat Demokrasi!
1. Demokrasi menjujung tinggi kebebasan individu untuk menyampaikan
pendapat. Pada hal kebebasan dalam demokrasi seperti ini menuntut
tanggung jawab yang lebih besar dari ideology lain. Demokrasi menuntut
self-control, sehingga bebas dari pengaruh eksternal dan ditunggangi pihak
lain.
2. Anggapan bahwa demokrasi memiliki satu bentuk ideal. Pada hal bentuk
demokrasi sangat beragam berdasarkan pengalaman historis sebuah bangsa.
3. Demokrasi merupakan sesuatu yang statis, dan ketika sudah dapat
diwujudkan maka ia akan tetap hadir selamanya. Anggapan ini jelas keliru
karena demokrasi merupakan sebuah praktik kehidupan yang dinamis,
tumbuh, berubah. Perkembangan masyarakat menunjukkan tantangan-
tantangan baru, kesempatan-kesempatan baru. Kita tidak pernah mencapai
demokrasi yang ideal. Selalu ada kekurangan yang menyertainya. Ancaman
terbesar bagi demokrasi adalah kekuatan dan orientasi politik otoritatian dan
komunis atau bahkan kekuatan militer melalui pendekatan keamanan yang
melawan demokrasi.
4. Anggpan bahwa kehidupan demokratis lebih alamiah ketimbang ideology
lain. Demokrasi merupakan hasil perjalanan social-kultural. Ia dibentuk dan
direhabilitasi melalui pengalaman. Meskipun sikap dan karakter kepribadian
bawaan merupakan sesuatu yang tidak bisa diabaikan.
5. Demokrasi mesti berjalan menurut prinsip “keputusan mengikuti suara
terbayak”. Ini merupakan bentuk lain dari dictator mayoritas atas minoritas.
Pada hal hakikat demokrasi sesungguhnya adalah martabat manusia bukan
kemenangan mayoritas atas minoritas.

13. Berilah makna kata Keadilan, HAM, moral, kemiskinan


structural, dan Kebebasan Social?

14. Sebutkan dan jelaskanlah perbedaan antara keadilan


individual dan keadilan social. Keadilan individual: keadilan yang
pelaksanaannya bergantung pada kehendak baik atau buruk masing-
masing individu. Keadilan sosial: keadilan yang pelaksanannya bergantung
pada struktur sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Contoh: kemsikinan
kelompok masyarakat ( sosial: aspirasi, kondidi kehidupan tidak
diperhatikan. Ekonomi: modal untuk usaha tidak mereka dapatkan..Politik:
aspirasi mereka tidak didengar, suara mereka dipakai kalau mereka
dibutuhkan dan setelah itu dilepas..; Budaya: nrimo sehingga tidak merasa
perbaikan nasih sebagai hak mereka. Struktur sosial, ekonomi, politik, dan
budaya. Contoh: kemsikinan kelompok masyarakat ( sosial: aspirasi,
kondidi kehidupan tidak diperhatikan. Ekonomi: modal untuk usaha tidak
mereka dapatkan..Politik: aspirasi mereka tidak didengar, suara mereka
dipakai kalau mereka dibutuhkan dan setelah itu dilepas..; Budaya: nrimo
sehingga tidak merasa perbaikan nasih sebagai hak mereka.

15.Jelaskanlah hubungan antara keadilan dan Hak Asasi Manusia


(HAM). Salah satu persoalan penting dalam kehidupan sosial adalah
distribusi kekayaan dan sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat secara
keseluruhan demi kebaikan dan kesejahteraan seluruh masyarakat, tanpa
terkecuali. Di sini kita berurusan dengan persoalan keadilan. Karena prinsip
keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan berdasarkan haknya.
Kemiskinan dan kemelaratan sebagian besar anggota masyarakat
merupakan potret lain dari ketidakadilan. Kemiskinan bukan sekedar
memproklamirkan masih berlangsungnya ketidakadilan yang ada di tengah
masyarakat melainkan sekaligus merupakan bukti nyata tidak dihormatinya
hak asasi manusia (HAM). Karena deklarasi HAM menegaskan bahwa setiap
orang berhak atas penghidupan yang layak demi kemanusiaan. Kemikinan
menggerogoti harkat dan martabat setiap orang sebagai manusia. Tetapi
persoalnnya adalah bahwa keadilan sering dijadikan sebagai komoditas
politik. Atau tepatnya, politik yang sebagian esensinya tampak pada seni
bernegosiasi sering mengorbankan upaya memperjuangkan kepentingan
kelompok yang terpinggirkan. Kemiskinan sebagai wajah lain dari
ketidakadilan bukan sekedar dipakai sebagai alat politik melainkan justru
dijadikan komoditas politik. Yang betul-betul merasa diperlakukan secara
tidak adil, malah semakin dipinggirkan. Itulah sebabnya, tema pembahasan
kali ini adalah keadilan, antara politik dan hak asasi manusia.

16.Jelaskanlah pendapat anda, mengapa korupsi dapat dianggap


sebagai sebuah kejahatan kemanusiaan dan melanggar HAM?
Korupsi merupakan sebuah kejahatan moral, merupakan kejahatan
kemanusiaan. Mengapa? Kita mulai dengan memeri pengertian kata
"moral". Kapan suatu tindakan disebut tindakan yang bermoral dan kapan
suatu tindakan disebut tidak bermoral? Moral: tindakan yang menunjukkan
kebaikan manusia sebagai manusia berdasarkan martbat kita sebagai
manusia. Menunjuk pada nilai-nilai dasar yang melekat pada kemanusiaan
kita (kebebasan, jujur, percaya, hidup, dan sebagainya). Suatu tindakan
disebuh tindakan bermoral kalau tindakan tersebut memuliakan martabat
kita sebagai manusia (misalnya: jujur, percaya) ... Tindakan disebut
tindakan tidak bermoral kalau tidak memiliakan martabat kita sebagai
manusia (misalnya: membunuh, memperdagangkan orang). Korupsi
adalah: tidakan tidak jujur dan kriminal yang dilakukan oleh orang atau
organisasi yang berada pada posisi atau otoritas tertentu, sering untuk
memperoleh keuntungan secara tidak sah (illicit/gelap), atau
penyalahgunaan kekuasaan untuk memperoleh kekayaan material.
Tindakan-tindakan yang bisa dikategorikan sebagai korupsi adalah
penyuapan (bribery), penggelapan, dan pencurian (embezzlement).
Meskipun begitu, korupsi melibatkan tindakan yang legal dalam banyak
negara. Karena dilakukan oleh pejabat atau pemerintahannya karena posisi
dan kapasitasnya untuk kepentingan pribadi. Korupsi umumnya terjadi
pada negara kleptokrasi, oligarki, atau Negara mafia. Dalam Negara seperti
ini terjadi korupsi sistemik/systemic corruption (bukan sekedar petty
corruption-korupsi kecil-kecilan/remeh-temeh, atau mega korupsi/korupsi
dalam jumlah yang besar/grand corruption.

Mengapa korupsi disebut "melanggar nilai-nilai moral'? dan mengapa


korupsi disebut merupakan suatu "kejahatan kemanusiaan?". Berilah
argumentasi anda secukupnya. Disebut melangar nilai-nilai moral karena
mengambil apa yang menjadi hak orang lain (entah secara sah atau tidak
sah) sehingga orang lain tidak bisa hidup secara layak sebagai manusia
yang memiliki martabat yang luhur (misalnya miskin: tidak cukup makan,
pendidikan, kesehatan, dll..). Korupsi melanggar hak asasi manusia untuk
memperoleh kesejahteraan, keadilan, dan kebaikan kita sebagai manusia.

17. Sebutkan dan jelaskan Empat kelompok Hak Asasi Manusia.


Hak asasi adalah hak-hak dasar yang melekat pada kemanusiaan kita
secara individual. Manusia bukan lagi manusia jika hak-hak asasinya
dilanggar. Paham hak asasi manusia terletak pada kesadaran bahwa
masyarakat tidak dapat dijunjung tinggi kecuali setiap manusia individual,
tanpa diskriminasi dan tanpa terkecuali, dohormati dan dijunjung tinggi.
Dengan hak asasi, manusia seharusnya tidak dapat ditindas atau sekedar
dijadikan sarana demi kepentingan kelompok atau manusia lain di luar
dirinya. Penindasan oleh pemerintahan yang lalim dan otoriter melanggar
martabat manusia sebagai makhluk yang bebas dan otonom.
a. Hak Asasi Negatif atau Liberal: (individu). Disebut negaatig karena
dirumuskan dengan menggunakan kata “tidak”. Misalnya hak setiap orang
untuk otonom tidak boleh dihambat. Kebebasan menyatakan pendapat tidak
boleh dihambat. Diperjuangkan oleh liberalism untuk melindungi kehidupan
pribadi manusia dari campur tangan Negara dan kekuatan-kekuatan sosial
lain. Dasar hak asasi ini adalah kebebasan individu untuk mengurus dirinya
sendiri. Sering disebut juga sebagai hak-hak kebebasan. Termasuk dalam hak
ini: ha katas hidup, keutuhan jasmani, kebebasan bergerak, kebebasan
memilih jodoh, perlindungan terhadap hak miliki, memilih pekerjaan, tempat
tinggal, kebebasan beragama, berpikir, berkumpul, berserikat, tidak ditahan
secara sewenang-wenang.

b. Hak asasi Aktif atau Demokratis: (kelompok). Diperjuangkan oleh kaum


liberal dan republican.dasarnya adalah kesadaran akan kedaulatan rakyat.
Rakyat berhak untuk menentukan dirinya sendiri. Dan pemerintahan berada
di bawa kekuasaan rakyat. Maka praktek pemerintahan dianggap sah kalau
dijalankan sesuai dengan kehendak rakyat. Disebut hak asasi aktif karena
hak-hak ini tidak menekankan apa yang tidak boleh dilakuan terhadap
manusia melainkan apa yang mesti dilakukan oleh seorang manusia untuk
menentukan perkembangan masyarakat. Termasuk dalam hak-hak ini adalah
hak untuk memilih wakil untuk parlemen, hak untuk membuat undang-
undang, hak untuk mengontrol pemerintahan, hak untuk menyatakan
pendapat, ha katas kebebasan pers, hak untuk membentuk perkumpulan
politik.

c. Hak asasi Positif: (sosial-pemerintah). Hak untuk menentgukan prestasi-


prestasi tertentu dari Negara. Hak untuk menentut pelayanan yang wajib
diberikan oleh Negara. Yang utama adalah ha katas perlindungan hukum.
Termasuk di sini ha katas proses hukum, ha katas peradilan yang adil. Dasar
hak asasi ini adalah kesadara bahwa Negara bukanlah tujuan pada dirinya
sendiri melainkan merupakan lembaga yang diciptakan dan dipelihara oleh
masyarakat untuk melayani masyarakat. Maka masyarakat berhak atas
perlayan tersebut dan dengan demikan wajib diberikan oleh Negara.

d. Hak Asasi Sosial: perluasan tentang kewajiban Negara untuk menjamin dan
menciptakan kesamaan minimal antara semua warga Negara. Hak asasi ini
tampak pada perjuangan kaum buruh dalam rangka menentang kaum borjuis
untuk memperoleh hasil kerja mereka secaa wajar. Negara harus menjamin
bahwa setiap warga Negara tidak hidup di bawah tingkat minimal yang
dianggap wajar. Termasuk dalam kelompok hak-hak sosial adalah: hak atas
pekerjaan, ha katas jaminan sosial, ha katas pilihan tempat dan jenis
pekerjaan, ha katas syarat kerja yang memadai, ha katas upaya yang wajar,
atas perlindungan pengganguran, hak untuk membentuk serikat pekerja
secara bebas, hak atas pendidikan, ha katas kemungkinan untuk ikut serta
dalam kehidupan kultural masyarakat.

18. Apa yang dimaksud dengan globalisasi dan globalisasi politik?


Bagaimana menyikapi perkembangan globalisasi politik supaya
kita tidak kehilangan identitas politik local? Berilah argumentasi
anda secukupnya!***

Anda mungkin juga menyukai