UNIVERSITAS ANDALAS
Oleh :
CICI HELDINA
1711316016
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2018
A. Pengkajian
· Pengkajian sistem motorik. Inspeksi umum, pada tahap lanjut klien akan mengalami
perubahan dan penurunan pada fungsi motorik secara umum.
Ø Tonus otot . didapatkan meningkat
Ø Keseimbangan dan koordinasi. Didapatkan mengalamin gangguan karena adanya
perubahan status kognitif dan ketidak kooperatif klien dengan metode
pemeriksaan.
· Pengkajian reflek. Pada tahap lanjutan, penyakit alzheimer sering mengalami
kehilangan reflek posturak, apabila klien mencoba untuk berdiri dengan kepala cenderung
ke depan dan berjalan dengan gaya berjalan seperti didorong. Kesulitan dalam berputardan
hilangnya keseimbangan (salah satunya kedepan atau ke belakang) dapat menyebapkan
klien sering jatuh.
· Pengkajian sistim sensorik. Sesuai berlanjutnya usia, klien dengan penyakit
alzheimer mengalami penurunan terhadap sensasi sensorik secara progresif penurunan
sensorik yang ada merupakan hasil dari neuropati perifer yang di hubungkan dengan
disfungsi kognitif dan persepsi klien secara umum.
e. B4 (Bladder)
Pada tahap lanjut, beberapa klien sering mengalami inkontinensia urine, biasanya
berhubungan dengan penurunan status kognitif dari klien alzheimer.penurunan refleks
kandung kemih yang bersifat progresif dan klien mungkin mengalami inkontinensia urine,
ketidak mampu mengominikasikan kebutuhan, dan ketidak mampuan untuk menggunakan
urinal karena kerusakan kontrol motorik dan postural. Selama periode ini, di lakukan
kateterisasi intermiten dengan teknik steril.
f. B5 (Bowel)
Perubahan nutrisi berkurang berhubungan dengan inteke nutrisi yang kurang karena
kelemahan fisik umum dan perubahan status kognitif. Penurunan aktivitas umum klien
sering mengalami konstipasi.
g. B6 (Bone)
Pada tahap lanjut biasanya didapatkan adanya kesulitan untuk beraktivitas karena
kelemahan umum dan penurunan status kognitif menyebapkan masalah pola dan aktivitas
sehari-hari. Adanya gangguan keseimbangan dan koordinasi dalam melakukan pergerakan
karena perubahan pada gaya berjalan dan kaku pada seluruh gerakan memberikan resiko
pada trauma fisik jika melakukan aktivitas.
h. Pemeriksaan diagnostik
Diagnostik penyakit alzheimer rumit karena adanya uji definitif. Pemeriksaan rutin
yang bisanya di lakukan meliputi hitungan seldarah lengkap dan pemeriksaan elektrolit
serum.
CT scan mungkin memperhatikan pelebaran ventrikel dan atrofil korteks serta memastikan
tidak terdapatnya tumor, abses otak, atau hematoma sabdural kronik yang dapat di atasi.
B. Diagnosa keperawatan
a.Kurang perawatan diri (makan, minum, berpakaian, higiene) yang berhubungan
denganperubahan proses pikir.
b.Perubahan proses pikir berhubungan dengan degenerasi atau neuron irreversibel
c Perubahan nutrisi:kurang daari kebutuhan yang berhubungan dengan intake tidak
adekuat,perubahan proses pikir
d.Koping individu tidak efektif yang berhubungan dengan perubahan proses pikir dan
disfungsi karena perkembangan penyakit.
e.Kerusakan komunikasi verbal yang berhubungan dengan perubahan proses pikir
Diagnosa Keperawatan NOC NIC
NANDA
Ketidakseimbangan v Nutritional Status : food and Nutrition Management
nutrisi kurang dari fluid intake - -Kaji adanya elergi
kebutuhan tubuh v Nutritional status : Nutrient makanan
Definisi : Asupan nutrisi intake Weight control -Kolaborasi dengan ahli
tidak cukup untuk Kriteria hasil : gizi untuk menentukan
memenuhi kebutuhan v Adanya peningkatan berat jumlah kalori dan nutrisi
metabolic badan sesuai dengan tujuan yang dibutuhkan pasien
Batasan karakteristik : v berat badan ideal sesuai - anjurkan pasien untuk
· Kram abdomen degan tinggi badan meningkatan intake Fe
· Nyeri abdomen v mampu mengidentifikasi - -Anjurkan pasien untuk
· Menghindari makanan kebutuhan nutrisi meningkatkan protein dan
· Berat badan 20% atau v tidak ada tanda tanda vitamin C
lebih dibawah berat badan malnutrisi berikan subtansi gula
ideal v menunjukkan peningkatan yakinkan diet yang
· Kerapuhan kapiler fungsi pengecapan dari dimakan mengandung
· Diare menelan tinggi serat untuk
· Kehilangan rambut v tidak terjadi penurunan berat mencegah konstipasi
berlebihan badan yang berarti - berikan makanan yang
· Bising usus hiperaktif terpilih ( sudah
· Kurang makanan dikonsultasikan ahli gizi)
· Kurang informasi - -ajarkan pasien bagaimana
· membrane mukosa pucat membuat catatan makanan
· Ketidakmampuan harian
memakan makanan - -monitor jumlah nutrisi
· Tonus otot menurun dan kandungan kalori
· Mengeluh gangguan - - berikan informasi tentag
sensasi rasa kebutuhan nutrisi
· Mengeluh asupan - -kaji kemampuan pasien
makanan kurang dari untuk mendapatkan nutrisi
RDA ( recommended daily yang dibutuhkan
allowance) Nutrition Monitoring :
· Cepat kenyang setelah - BB pasien dalam batas
makan normal
· Sariawan rongga mulut - - monitor adanya
· Steatorea penurunan berat badan
· Kelemahan otot - -monitor tipe dan jumlah
pengunyah aktivitas yang biasa
· Kelemahan otot untuk dilakukan
menelan - -monitor lingkungan
Faktor-faktor yang selama makan
berhubungan : - -jadwalkan pengobatan dan
· Faktor biologis tindakan tidak selama jam
· Faktor ekonomi makan
· Ketidakmampuan untuk - -monitor kulit kering dan
mencerna makanan perubahan pigmentasi
· ketidakmampuan menelan - -monitor turgor kulit
makanan - -monitor kekeringan, rambt
· Faktor psikologis kusam, dan mudah patah
- - monitor mual dan muntah
- -monitor pertumbuhan dan
perkembangan
- -monitor pucat dan
kemerahan dan kekeringan
konjungtiva
- -monitor kalori dan intake
nutrisi
- - catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik
papilla lidah dan cavitas
oral
- -catat jika lidah bewarna
magenta, sclaret.