Anda di halaman 1dari 4

Nama : Wirawan Irianto

Kelas : R6B
NPM : 201744500537
Tugas 1 Penulisan Ilmiah
Rangkuman

Hakikat karya ilmiah


A. Pengertian karya ilmiah
Karya ilmiah, suatu tulisan yang didalamnya membahas suatu masalah. Pembahasan itu
dilakukan berdasarkan penyedikan, pengamatan, dan pengumpulan data yang didapat dari
suatu penelitian ,baik penelitian lapangan, tes labolatorium ataupun kajian pustaka.

B. Ciri-ciri karya ilmiah


1. Struktur sajian karya ilmiah
Salah satu ciri-ciri karya ilmiah yaitu strukturnya. Karya ilmiah mempunyai struktur
yang terdiri dari bagian awal yaitu pendahuluan, bagian inti atau pokok pembahasan,
kemudian bagian penutup yang merupakan kesimpulan dari pembahasan.
2. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya
ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel
ilmiah yang dimuat dalam jurnal mengharuskan adanya abstrak.
3. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan
menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif,
tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku. Hal itu terlihat dari
pemiliahan diksi atau istilah, dan kalimat yang efektif.

C. Jenis Karya Ilmiah


1. Makalah
Makalah adalah salah satu jenis karya tulis yang bersifat ilmiah dengan pembahasan
permasalahan tertentu. Pada umumnya pembuatan makalah bertujuan untuk
memenuhi tugas tertentu seperti tugas akademik dan tugas non akademik.
2. Skripsi
Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu
karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas
suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan
kaidah-kaidah yang berlaku.
3. Artikel Ilmiah
Suatu karya ilmiah yang ditulis untuk dimuat dalam jurnal ilmiah dengan tata cara
penulisan yang mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau
ditetapkan.

D. Pola Pikir Karya Ilmiah


1. Deduktif
Deduksi berasal dari bahasa Inggris deduction yang berarti penarikan simpulan dari
keadaan-keadaan yang umum, menemukan yang khusus dari yang umum. Deduksi
adalah cara berpikir yang di tangkap atau di ambil dari pernyataan yang bersifat
umum lalu ditarik simpulan yang bersifat khusus. Penarikan simpulan secara deduktif
biasanya mempergunakan pola berpikir yang dinamakan silogisme.
2. Induktif
Induktif adalah cara mempelajari sesuatu yang bertolak dari hal-hal atau peristiwa
khusus untuk menentukan hukum yang umum. Induktif merupakan cara berpikir
dimana ditarik suatu simpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat
individual. Penalaran secara induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-
pernyataan yang mempunyai ruang lingkup yang khas dan terbatas dalam menyusun
argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum.

E. Macam-macam Penelitian
1. Kuantitatif
Jenis penelitian yang spesifik artinya, sistematik, terencana, dan terstruktur dengan
jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitian. Penelitian ini banyak menuntut
penggunaan angka, mulai dai pengumplan data, penafsiran data, serta penampilan
dari hasil.
2. Kualitatif
Penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan
makna lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan
sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.

F. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah


1. Bagian Awal Karangan
Pada bagian awal ini terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, halaman
peryataan, abstrak, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, dan daftar tabel.
2. Bagian Isi Karangan
Isi karangan mencakup pendahuluan dimana didalamnya terdapat latar belakang,
tujuan penulisan, ruang lingkup masalah, landasan teori, sumber data, metode dan
teknik. Tubuh karangan merupakan inti karangan berisi sajian pembahasan masalah
dan disinilah terletak segala masalah yang akan dibahas. Kesimpulan merupakan
bagian terakhir atau penutup dari isi karangan dan juga merupakan bagian terpenting
sebuah karangan ilmiah.
3. Bagian Akhir Karangan
Bagian ini meliputi daftar pustaka yang berisi judul buku, artikel, dan bahan
penerbitan lainnya yang mempunyai kaitan dengan sebuah karangan. Lampiran
merupakan bagian pelengkap pada sebuah karangan. Indeks atau daftar kata yang
digunakan dalam uraian dan disusun secara alfabetis (urutan abjad).

G. Tata Cara Membuat Proposal Penelitian


1. Langkah Pertama
Dalam menyusun proposal penelitian adalah mengajukan masalah penelitian. Suatu
masalah, pada hakikatnya tidak pernah berdiri dan tidak pernah terisolasi dari faktor
dan sebab lain.
2. Langkah Kedua
Pada tahap ini dapat mengidentifikasi objek-objek masalah dalam konstelasi yang
bersifat situasional. Identifikasi masalah adalah tahap permulaan dari penguasaan
masalah. Suatu objek atau suatu jalinan situasi tertentu yang dapat dikenal sebagai
masalah. Identifikasi masalah memberi peneliti sejumlah pernyataan.
3. Langkah Ketiga
Permasalahan harus dibatasi ruang lingkupnya. Pembatasan masalah merupakan
upaya untuk menetapkan batas-batas permasalahan dengan jelas yang memungkinkan
peneliti dapat mengidentifikasi faktor mana yang termasuk ruang lingkup
permasalahan dan faklor mana saja yang tidak termasuk
4. Langka Keempat
Perumusan masalah adalah pernyataan yang lengkap dan terperinci mengenai ruang
lingkup permasalahan yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan
masalah. Perumusan masalah dimaksud harus memperjelas dan mensimplikasi
masalah.
5. Langkah Kelima
Tujuan penelitian adalah suatu pernyataan atau statement tentang ruang lingkup dan
kegiatan yang akan dilakukan. Kemungkinan kegunaan penelitian yang merupakan
manfaat, dapat dipetik dari pemecahan masalah yang didapat dari penelitian, dibahas
setelah menyatakan tujuan penelitian.
6. Langkah keenam
Selanjutnya adalah kajian pustaka atau biasa disebut bab dua. Kerangka pikir peneliti,
umumnya diletakkan di bab dua. Rumusan sederhananya, sering pula disusun dalam
bab I yang masih menyatu dengan proposal penelitian. Pun demikian, perlu
ditambahkan bahwa kebanyakan di Perguruan Tinggi Umum, proposal penelitian
biasanya disusun sampai ke bab tiga (Metode Penelitian).
7. Langkah Ketujuh
Menyusun hipotesis. Setelah masalah berhasil dirumuskan dengan baik, maka
langkah selanjutnya, dalam menyusun proposal penelitian berdasarkan metode ilmiah
adalah mengajukan hipotesis. Hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara
terhadap permasalahan yang diajukan. Perumusan masalah dan sub masalah serta
perumusan kerangka konseptual untuk menghantarkan peneliti pada kemudahan
dalam merumuskan penelitian.
8. Langkah Kedelapan
Metode penelitian.
Setelah berhasil merumuskan hipotesis penelitian, selanjutnya peneliti melanjutkan
kerja ilmiahnya dengan melakukan pengujian hipotesis berdasarkan data empiris
dengan metode yang tepat. Sama dengan landasan teori, metode penelitian juga dapat
disusun di bab satu, dapat juga disusun di bab tiga.
9. Langkah Kesembilan
Menyusun laporan penelitian. Setelah perumusan masalah, penyusunan landasan
teori, pengajuan hipotesis dan penetapan metode penelitian, terlepas masing-masing
dipisah berdasarkan bab yang berbeda maka langkah berikutnya peneliti melakukan
penelitian pada objek yang ditelitinya. Hasil penelitian seorang peneliti harus
dilaporkan dalam apa yang disebut sebagai laporan hasil penelitian.
10. Langkah Kesepuluh
Menyusun kesimpulan. Kesimpulan penelitian adalah jawaban dari masalah
penelitian. Bukan rangkuman penelitian atau rangkuman penulisan. Jadi, kesimpulan
dalam penelitian pasti satu. Kesimpulan harus difahami sebagai konklusi dari masalah
yang dimunculkan.

Anda mungkin juga menyukai