Anda di halaman 1dari 17

Nama : Wirawan Irianto

Kelas : R6B
NPM : 201744500537
Tugas 1 Analisis Perancangan Perusahaan
Rangkuman Materi 00-02
Materi 00

Analisis Kelayakan Industri


A. Proyek ( Kelayakan Usaha)
Merupakan aktivitas yang menggunakan sumber daya untuk memperoleh manfaat pada
waktu atau periode (Gittinger).
Berikut ini adalah unsur-unsur yang mendukung kelayakan usaha :
1. Rangkaian Aktivitas
2. Penggunaan Sumber daya
3. Mendapatkan Benefit
4. Mendapatkan Benefit
B. Siklus Usaha

C. Identifikasi (Identification)
Identifikasi ialah penentuan kegiatan proyek atau usaha yang potensial. Beberapa sumber
untuk identifikasi adalah informasi dari para spesialis, orang-orang yang berpengalaman
di daerah/lokasi rencana proyek atau usaha.
D. Studi Kelayakan (Feasibility Study)
Setelah suatu proyek/usaha di identifikasi, maka proses persiapan dan analisis dalam
rangka perencanaan proyek/usaha sudah dapat dilakukan. Proses ini meliputi semua
kegiatan yang diperlukan sehingga penilaian (appraisal) dapat dilaksanakan dan jika
proyek/usaha mempunyai prospek yang baik sehingga pelaksanaan dapat segera
dilakukan. Langkah yang ditempuh dalam tahap ini adalah pelaksanaan studi kelayakan.
Kegiatan ini akan memberi informasi untuk memutuskan apakah kita dapat melangkah
kepada perencanaan pelaksanaan lebih lanjut.

Studi kelayakan akan memberikan informasi tentang peluang untuk merekayasa suatu
proyek/usaha agar sesuai dengan kondisi fisik dan lingkungan sosial untuk dapat
menghasilkan manfaat yang tinggi. Untuk itu, analisis finansial dan analisis ekonomi
harus juga ditelaah dalam tahap ini

E. Penilaian (Appraisal)
Setelah suatu proyek/usaha ditelaah melalui kegiatan studi kelayakan, maka dilakukan
tahap selanjutnya yaitu penilaian. Tahap ini akan memberi kesempatan untuk
meneliti/menilai kembali aspek-aspek yang sudah dianalisis dalam kelayakan
proyek/usaha, apakah asumsi-asumsi yang digunakan dapat diterima atau tidak. Dengan
demikian dapat benar-benar diketahui apakah proyek/usaha yang dianalisis dalam
kelayakan proyek/usaha benar-benar layak untuk dilaksanakan

F. Pelaksanaan (Implementation)
Jika persiapan dan analisis serta penilaian terhadap analisis sudah dilakukan dan
rekomendasi analisis menyatakan bahwa proyek/usaha yang distudi layak dilaksanakan,
maka pelaksanaan proyek/usaha dapat segera dimulai.

G. Manfaat Kelayakan Dan Jenis Usaha


Manfaat :
1. Pengusaha
2. Penyandang Dana
3. Masyarakat dan Pemerintah
Jenis-jenis Proyek :
1. Wujudnya (Fisik dan Non Fisik)
2. Pelaksananya (Pemerintah / Individu)
3. Tujuan (Orientasi Sosial / Ekonomi)
4. Skala/Ukuran (Skala Besar / Kecil)
H. Aspek-Aspek Alam Kelayakan Usaha
1. Aspek Pasar Dan Pemasaran
Melalui segmentasi pasar, perusahaan berusaha untuk membagi pasar yang luas dan
heterogen ke segmen yang lebih kecil yang dapat dilayani lebih efisien dengan
produk/jasa yang pas dengan kebutuhan spesifik konsumen.
a. Ukuran Pasar (Market Size)
Ukuran pasar diukur dari total volume dan atau nilai dari semua penjualan di
dalam pasar. Mengetahui ukuran pasar adalah langkah pertama dalam mengukur
pangsa pasar dan mengidentifikasi pesaing. Dalam usaha agribisnis, yang pada
umumnya adalah usaha komoditas, bisa mengukur ukuran pasar dengan data
komoditas di basis data statistik atau estimasi dari perkiraan jumlah komoditas
yang dikonsumsi oleh target pasar per orang dikalikan dengan jumlah konsumen.

b. Pangsa Pasar (Market Share)


Market share adalah prosentase (share) yang dapat kita capai dari jumlah
keseluruhan konsumen (market) yang bisa memakai/atau membeli produk kita
pada suatu wilayah tertentu.

Pangsa Pasar = Penjualan Perusahaan x 100 %


Penjualan Industri

c. Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)


Strategi pemasaran adalah memilih dan menganalisa pasar sasaran yang
merupakan suatu kelompok orang yang ingin dicapai oleh perusahaan dan
menciptakan suatu upaya pemasaran yang cocok dan yang dapat memuaskan
pasar sasaran tersebut. Strategi pemasaran merupakan jawaban dari analisis pasar
dan persaingan pasar yang sudah dipetakan sebelumnya.

2. Aspek Teknis Dan Teknologi (Aspek Produksi)


Secara umum pertanyaan minimal yang harus dapat dijawab dalam bagian ini adalah :
a. Bagaimana Anda akan menghasilkan produk?
b. Apa yang Anda produksi diproduksi sendiri atau dibeli dari luar? Ataukah
gabungan keduanya?
c. Bagaimana aspek operasional dimanfaatkan untuk meningkatkan daya
saing? biaya? mutu? tepat waktu?flexibilitas?
d. Keuntungan komparatif apa yang Anda punyai dari aspek desain operasi?
e. Bagaimana hubungan Anda dengan vendor, supplier, partner dan mitra
lainnya?
3. Aspek Organisasi Dan Manajemen
Pertanyaan yang harus dijawab di bagian Manajemen ini adalah
a. Bagaimana struktur kepemilikan perusahaan?
b. Siapa yang memegang jabatan direksi, komisaris dan apa peran mereka?
c. Kemampuan unik apa yang mereka bawakan ke dalam usaha?
d. Bagaimana kompensasi mereka?

4. Aspek Finansial
a. Analisis Finansial (Financial Analysis).
Analisis ini menitikberatkan kepada pendekatan individu (perseorangan, lembaga
ekonomi, PT, CV, Koperasi). Manfaat proyek ini dilihat dari segi individu
(Private Return) yang merupakan hasil dari modal yang ditanamkan.

b. Analisis Ekonomi (Economic Analysis)


Analisis ini menitikberatkan kepada pendekatan perekonomian secara
keseluruhan atau negara. Manfaat proyek dilihat dari suatu negara (Sosial Return
atau Economic Return) yang merupakan hasil total atau produktivitas suatu
proyek untuk masyarakat.
Perbedaan Analisis Finansial dan Analisis Ekonomi

c. Time Value of Money


Time Preference
Suatu preferensi waktu yang menyatakan bahwa sejaumlah sumber yang tersedia
lebih disenangi orang untuk dinikmati saat ini, daripada sejumlah yang sama
tetapi baru tersedia dalam beberapa tahun yang akan datang.
Alasan : Inflasi, dikonsumsi dan resiko penyimpanan.

Future Value (FV)


Compounding
Mencari nilai yang akan datang (F = Future) dari nilai uang saat ini (P = Present)
jika diketahui besarnya bunga (i) dan lamanya periode investasi (n).

Compounding for 1 per annum


Mencari nilai yang akan datang (F = Future) jika telah diketahui sejumlah uang
tertentu yang akan dipinjamkan atau ditanamkan pada setiap akir tahun selama
umur proyek dan juga diketahui besarnya bunga (i) dan lamanya periode investasi
(n)
Sinking Fund
Mencari nilai A (Annuity) jika telah diketahui nilai yang akan datang (F =
Future), tingkat bunga (i) dan lamanya periode investasi (n).
Sinking Fund juga untuk mencari jumlah uang yang harus ditanam pada setiap
akhir tahun dengan memperhatikan tingkat bunga, agar investasi yang ditanamkan
berjumlah F pada waktu yang akan dating.

Discounting
Kebalikan dari Compounding
Mencari nilai sekarang (P = Present) dari nilai uang pada waktu yang akan datang
(F = Future) jika diketahui besarnya tingkat bunga (i) dan lamanya periode
investasi (n).

Present Worth / Value of an Annuity


Mencari nilai saat ini (P = Present) jika telah diketahui sejumlah uang tertentu
yang akan dipinjamkan atau ditanamkan pada setiap akir tahun selama umur
proyek (A) dan juga diketahui besarnya bunga (i) dan lamanya periode investasi
(n).

Capital Recovery
Mencari nilai A (Annuity) jika telah diketahui nilai sekarang (P = Present), tingkat
bunga (i) dan lamanya periode investasi (n).
Capital Recovery
Mencari nilai A (Annuity) jika telah diketahui nilai sekarang (P = Present), tingkat
bunga (i) dan lamanya periode investasi (n).

Annuity Due
Annutiy yang dibayarkan setelah periode pertama.
Sering digunakan dalam pembayaran hutang dengan pemberian kelonggaran
(grace peiode).
Pembayaran periode pertama dihitung tersendiri dan selebihnya dihitung dengan
memperhatikan Discount Rate

I. Kriteria Investasi
1. Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) sering diterjemahkan sebagai nilai bersih sekarang. NPV
dari suatu proyek atau gagasan usaha merupakan nilai sekarang (present value) dari
selisih antara benefit (manfaat) dengan cost (biaya) pada discount rate tertentu. NPV
merupakan kelebihan benefit (manfaat) dibandingkan dengan cost /biaya (A. Choliq
dkk, 1994).

NPV = (manfaat bersih) x (Discount Factor)


2. Internal Rate of Return (IRR)
Tujuan perhitungan IRR adalah untuk mengetahui persentase keuntungan dari suatu
proyek tiap-tiap tahun. Selain itu, IRR juga merupakan alat ukur kemampuan proyek
dalam mengembalikan bunga pinjaman. Pada dasarnya IRR menunjukkan tingkat
bunga yang menghasilkan NPV sama dengan Nol. Dengan demikian untuk mencari
IRR kita harus menaikkan discount factor (DF) sehingga tercapai nilai NPV sama
dengan nol.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka langkah-langkah perhitungan IRR adalah


sebagai berikut :
a. 1. Terlebih dahulu disiapkan tabel cash flow dari proyek atau gagasan usaha.
b. 2. Memilih discount factor tertentu untuk mencapai NPV = 0
c. 3. Pada discount factor pemilihan pertama dihitung besarnya NPV
d. 4. Jika NPV yang diperoleh masih positif, sedangkan yang diharapkan NPV = 0
maka kita pilih discount factor yang ke dua dengan harapan akan memperoleh
NPV = 0
e. Misalnya dengan DF pada pemilihan yang ke dua dan seterusnya sampai
memperoleh NPV yang negatif ( NPV < 0 )
f. Karena NPV yang kita peroleh positif dan negatif, maka kita harus membuat
interpolasi antara DF di mana NPV positif dengan DF di mana NPV sama dengan
negatif agar tercapai NPV = 0.
g. 7. Untuk mendapatkan nilai IRR digunakan rumus interpolasi.

Keterangan :
i1 = Discount Factor (tingkat bunga) pertama di mana diperoleh NPV positif.
i2 = Discount Factor (tingkat bunga) pertama di mana diperoleh NPV negative

h. Hasil perhitungan IRR tersebut kemudian dibandingkan dengan tingkat bunga


bank yang berlaku, jika IRR hasil perhitungan > bunga bank yang berlaku maka
proyek atau gagasan usaha tersebut layak untuk diusahakan.

3. Profitability Ratio (PR)


Profitability Ratio adalah perbandingan antara Net Present Value di luar investasi
dengan Present Value Investasi
Materi 01
HUBUNGAN
ANALISIS KELAYAKAN – TATA LETAK PABRIK – SISTEM PRODUKSI
ANALISIS KELAYAKAN :
a. Survey Pasar
b. Survey Teknologi
c. Survey lokasi & Study AMDAL
d. Pendanaan
TATA LETAK PABRIK :
a. Finalisasi Teknology
b. Analisa Teknis & Ekonomis
c. Pembangunan Pabrik & Prasarana
d. Test
SISTEM PRODUKSI :
a. Operasi Komersial
b. Perawatan Pabrik
c. Perencanaan & Pengendalian produksi
d. Manajemen Mutu
e. Organisasi Kerja Perusahaan
f. Ekspansi Perusahaan
TUJUAN ANALISIS KELAYAKAN :
a. Industri Manufaktur atau jasa,
b. Industri baru atau ekspansi dari unit yang telah ada,
c. Kapasitan, spesifikasi harus jelas,
d. Kapan mulai operasi komersial.
Pembuatan Analisis Kelayakan & AMDAL :
a. Memakai konsultan,
b. Dibuat sendiri.
c. Waktu penyusunan ( mulai dan berakhirnya ),
d. Pendanaan Analisis Kelayakan & AMDAL.
Hal-hal lain yang diperlukan :
a. Pemilihan Teknologi yang tepat, dengan memperhatikan luas areal yang ada.
b. Memahami Pesaing yang ada ( kapasitas, spesifikasi, harga, lokasi, dll ) termasuk import
dari luar negeri.
c. Sumber bahan baku ( lokasi, kapasitas, spesikasi, harga, transportasi )
d. Pemasaran Produk jadi.
Faktor-faktor :
a. Faktor Pertimbangan Dalam Men Design Produk Komponen
b. Faktor Pertimbangan Dalam Men Design Produk Material
c. Faktor Pertimbangan Dalam Men Design Produk Mechanical Factors
d. Faktor Pertimbangan Dalam Men Design Produk Operating Factors
e. Faktor Pertimbangan Dalam Men Design Produk Cost Factors
f. Plant Layout

Analisa Kelayakan Industri


Sebagai bahan dasar untuk pengambilan keputusan, seperti : teknis, ekonomis, & komersial.
Untuk memutuskan apakah investasi pada proyek dapat dilanjutkan dan diharapkan dapat
mempraktekan langsung atau mengimplementasikan serta memberikan nilai tambah di dunia
manufactur.
Analisa Kelayakan Industri :
1 . Perencanaan & Pelaksanaan Proyek
2 . Analisa Ekonomi, Keuangan & Penentuan Proyek.
Tujuan AKP :
Bahan pertimbangan pengambilan keputusan menerima atau menolak suatu keputusan
investasi (feasible / not feasible).
Pihak Yang Berkepentingan:
a. Pihak Investor
b. Pihak Kreditor
c. Pihak Manajemen Perusahaan
d. Pihak Pemerintah dan Masyarakat
e. Tujuan pembangunan ekonomi
Aspek-aspek AKP :
a. Pasar : Konsumen dan Produsen
b. Pemasaran
c. Teknik dan teknologi
d. Manajemen
e. Sumber Daya Manusia
f. Sumber Daya Alam
g. Keuangan
h. Politik, Ekonomi dan Sosial
i. Lingkungan Industri
j. Yuridis (legal)
k. Lingkungan hidup
l. Risiko Bisnis
Aspek Pasar
a. Berapa besar luas pasar
b. Mengukur dan meramal Permintaan dan Penawaran
c. Pertumbuhan permintaan (trend dan proyeksi)
d. Persaingan antar produsen
e. Siklus hidup produk
f. Ketergantungan usaha terhadap produsen, konsumen, sumber daya alam
Aspek Pemasaran
a. Segmenting, Targeting, Positioning
b. Sikap, perilaku, dan kepuasan konsumen
c. Strategi, kebijakan, dan program pemasaran
d. Bauran Pemasaran (4 P : Product, Price, Place, Promotion)
Aspek Teknis dan Teknologi
a. Pemilihan Strategi Produksi
b. Pemilihan dan Perencanaan Produk yang akan diproduksi
c. Rencana Kualitas
d. Pemilihan Teknologi
e. Rencana Kapasitas produksi
f. Manajemen persediaan
g. Jenis teknologi
h. Pengawasan kualitas produk
i. Peralatan dan mesin
j. Lokasi pabrik
k. Layout pabrik
l. Perkembangan teknologi
Aspek SDM
a. Perencanaan SDM
b. Analisis Pekerjaan
c. Rekrutmen, Seleksi, dan Orientasi
d. Produktivitas
e. Pelatihan dan Pengembangan
f. Prestasi kerja
g. Keahlian yang disyaratkan
h. Pola gaji/ upah (kompensasi)
i. Perencanaan karier
j. Keselamatan dan Kesehatan kerja
k. Pemberhentian
Aspek Manajemen
a. Bentuk badan usaha
b. Rencana Kerja
c. Struktur Organisasi
d. Koordinasi, implementasi, dan controlling
Aspek Keuangan
a. Jumlah dana yang dibutuhkan
b. Struktur pembiayaan (sumber)
c. Pemilihan investasi: Beli / Sewa / Kerjasama
d. IRR, NPV, Payback Period vs Interest Rate
Aspek Persaingan dan Lingkungan Eksternal Lainnya
a. Yuridis formal
b. Sistem birokrasi
c. Iklim politik
d. Situsai perekonomian
e. Sistem nilai
f. Lingkungan hidup
g. Perkembangan teknologi
h. Situasi persaingan bisnis
Tujuan Akhir AKP :
a. Menilai apakah “sesuatu” dapat layak dikerjakan (feasible) atau tidak, dari berbagai
aspek dan kepentingan
b. Hal ini tergantung dari pola pikir pembuat Optimis vs Pesimis, Keberpihakan, Tekanan
Politis, Educational Background, dan Working Experience.
c. Meyakinkan bahwa bisnis tersebut layak untuk dikerjakan.
Materi 02

Analisa Kelayakan Industri

A. Studi Kelayakan Proyek Industri


1. Salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat
adalah dengan melakukan investasi, seperti pembangunan proyek prasarana atau
sarana produksi.
2. Investasi yang sehat harus ditopang prinsip-prinsip ekonomi universal sehingga
akan mendorong kegiatan di segala bidang, dan dengan motif mencari keuntungan
finansial ataupun non finansial.

B. Profil proyek dan Aspek studi kelayakan


Pembangunan fisik, terutama proyek-proyek yang melibatkan dana investasi cukup
besar, dikenal adanya tahap persiapan yang juga disebut tahap konseptual dan
pengembangan, serta perencanaan. Pada tahap konseptual gagasan layak tidaknya
proyek dalam bentuk fisik.
Kegiatan utama pada tahap ini adalah mengembangkan, mengkaji, dan menyaring
gagasan secara sistematis selangkah demi selangkah yaitu membandingkan manfaat
yang akan diperoleh terhadap biaya, beban maupun dampak yang ditimbulkan.
Umumnya aspek-aspek yang perlu dikaji meliputi aspek-aspek pasar, teknik, finansial
dan ekonomi, dll.

C. Perilaku kegiatan proyek dan operasi


1. Kegiatan proyek
-suatu kegiatan
-sementara (berlangsung dalam jangka waktu terbatas)
-alokasi sumber daya tertentu
-menghasilkan produk yang mutunya telah ditentukan dengan jelas
Lingkupnya, c/:
-membangun pabrik
-membuat produk baru
-melakukan penelitian atau pengembangan.

disimpulkan bahwa proyek memiliki ciri berikut :

Bertujuan menghasilkan lingkup tertentu berupa produk akhir atau hasil kerja akhir.
Dalam proses mewujudkan lingkup diatas, ditentukan jumlah biaya, jadwal, serta
kriteria mutu. Bersifat sementara, dibatasi selesainya tugas. Titik awal dan akhir
ditentukan. Bersifat nonrutin atau tidak berulang-ulang. Jenis dan intensitas kegiatan
berubah sepanjang proyek berlangsung.
Ukuran, kompleksitas dan jenis proyek
Kompleksitas proyek
a. Jumlah jenis kegiatan dalam proyek
b. Jenis dan jumlah hubungan antarkelompok (organisasi) dalam proyek.
c. Macam dan jumlah hubungan antarkegiatan dalam proyek dengan pihak luar.

Jenis - jenis Proyek


a. Proyek engineering-konstruksi.
b. Proyek engineering-manufaktur.
c. Proyek penelitian dan pengembangan.
d. Proyek pelayanan manajemen.
e. Proyek kapital
f. Proyek radio telekomunikasi
g. Proyek konservasi bio-diversity

D. Proyek Industri
Pengelompokan jenis proyek lebih jauh, yang dimaksud dengan industri AICE
(American Institute of Chemical Engineering) adalah industri yang di dalam proses
pengolahannya atau pabrikansinya dari bahan mentah menjadi produk yang
diinginkan, terjadi proses perubahan kimia (unit process) dan/atau fisika (unit
operation).
Proses pengolahan
-Menyiapkan bahan baku
-Proses pengolahan utama
-Memurnikan produk
Perubahan fisika dan kimia
Kelengkapan penunjang
- Fasilitas utiliti
- Fasilitas pengendalian dan instrumen
- Fasilitas penimbun bahan baku dan hasil produksi
- Sistem keamanan dan pemadam kebakaran
- Pencegahan pencemaran lingkungan
- Pelabuhan dan dermaga

Contoh industri proses


Awal timbulnya suatu proyek dapat berasal dari beberapa sumber berikut.
a. Rencana pemerintah
b. Permintaan pasar
c. Dari dalam perusahaan yang bersangkutan
d. Dari kegiatan penelitian dan pengembangan

E. Perkembangan dalam siklus proyek dan operasi


Pembagian menurut PMI (Project Management Institute), yaitu suatu institusi yang
mengembangkan manajemen proyek dan telah dikenal serta diakui secara luas
terutama oleh mereka yang terkait dengan masalah proyek, adalah sbb.

Perkembangan dalam siklus proyek dan operasi


Pembagian menurut PMI (Project Management Institute), yaitu suatu institusi yang
mengembangkan manajemen proyek dan telah dikenal serta diakui secara luas
terutama oleh mereka yang terkait dengan masalah proyek, adalah sbb.

1. Tahap konseptual
Tahap ini terdiri dari beberapa kegiatan, seperti penyusunan dan perumusan
gagasan analisis pendahuluan, dan pengkajian kelayakan. Salah satu kegiatan
utama yang bersifat menyeluruh dalam tahap ini, yang mencoba menyoroti segala
aspek mengenai layak tidaknya suatu gagasan untuk direalisasikan disebut studi
kelayakan.
a. Melanjutkan evaluasi atas hasil kegiatan tahap konseptual secara lebih
mendalam dan terinci.
b. Menyiapkan perangkat seperti data, kriteria dan spesifikasi teknik,
engineering, serta komersial yang selanjutnya dapat dipakai untuk membuat
RFP, dokumen dan kontrak.
c. Menyusun perencanaan dan membuat keputusan strategis yang berkaitan
dengan garis penyelenggaraan proyek, seperti jenis kontrak yang akan
dipakai, bobot sasaran pokok, filosofi desain dan komposisi pendanaan.
d. Memilih peserta proyek yang terdiri dari tim proyek, pemilik, kontraktor,
konsultan arsitek, dll.
e. Ditinjau dari segi penyelenggaraan proyek secara keseluruhan dengan empat
sasaran, yaitu lingkup, jadwal, biaya, dan mutu, agar diketahui atau ditetapkan
letak batas dan kriterianya. Dengan kata lain, tahap ini menentukan batasan
berbagai parameter yang menyangkut sasaran, strategi untuk mencapainya,
dan sumber daya yang diperlukan.

Pentahapan Proyek dan Kegiatan-kegiatan Menurut PMI (Project


Management Institute)

2. Tahap Implementasi
a. Mengkaji lingkup kerja proyek, kemudian membuat program implementasi
serta mengkomunikasikan kepada peserta dan penanggung jawab proyek
b. Melakukan pekerjaan desain-engineering terinci, pengadaan material dan
peralatan, pabrikasi, instalasi, atau konstruksi.
c. Melakukan perencanaan dan pengendalian aspek biaya, jadwal, dan mutu.
Selain itu, yang tidak kalah penting yaitu memobilisasi tenaga kerja dan
kemudian melatihnya.

3. Tahap Terminasi proyek


a. Mempersiapkan instalasi atau produk beroperasi, seperti uji coba start-up dan
performance test.
b. Menyelesaikan tugas administrasi dan keuangan proyek seperti asuransi dan
klaim.
c. Memilih dan mengkompilasi dokumen proyek untuk diserahkan kepada
pemilik atau kepada perusahaan induk.
d. Melaksanakan demobilisasi dan reasignment personel
4. Tahap Operasi atau Utilitasasi

5. Grafik yang memperlihatkan keperluan Sumber Daya untuk Proyek Operasi Selama
Kurun Waktu tertentu

Anda mungkin juga menyukai